Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KARYA ILMIAH NERS

Asuhan Keperawatan Pada Klien

Dengan Gangguan Penyakit Hipertensi Di Rs. Budi Mulia Bitung

Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan

Tahap Profesi Ners

Oleh

(Martinus Ratuanak)

(21061026)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2022
BABI

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi manusia, kesehatan bukan


hanya personal individu tetapi juga menjadi kepedulian dari pemerintah Indonesia
bahkan menjadi perhatian seluruh dunia. Pelayanan keperawatan merupakan suatu
kegiatan yang memberikan pelayanan bagi individu, kelompok dan masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Tugas utama perawat dalam hal ini yaitu
memberikan pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah adanya masalah kesehatan seperti penyakit tidak menular (PTM).

Penyakit tidak menular atau Non Communicable Dease adalah suatu


penyakit yang di ketauhi tidak di tularkan dari orang lain. Penyakit Hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang tidak menular, namun dapat menyebabkan
terjadinya komplikasi seperti stroke, gagal ginjal dan penyakit jantung iskemik hal
ini akan terjadi jika tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu
lama (Siswanti, dkk. 2022). Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang
memiliki tingkat prevalensi penyakit hipertensi yang masih sangat tinggi di
bandingkan dengn Negara-negara lain hal ini dikarenakan perilaku pola hidup
masyarakat Indonesia yang tidak sehat.

Meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun serta pola hidup yang
tidak sehat seperti kurang beraktifitas, mengonsumsi makanan yang tinggi lemak,
merokok dan minum alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan banyak
penyakit seperti salah satunya adalah penyakit Hipertensi. Berdasarkan
penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu : hipertensi primer
dan Sekunder. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah
berada di atas 140/90 mmHg serta gejala yang sering muncul pada pasien yang
memilii penyakit Hipertensi adalah : sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar,
pusing, penglihatan kabur, rasa sakit di dada dan mudah lelah (Siswanti, dkk.
2022).

Berdasarkan estimasi World health organization (WHO) saat ini mengenai


prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia.
Sedangkan di wilayah Afrika memiliki prevalensi hipertensi sebesar 27%, begitu
pula Asia Tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar 25%
dari total penduduk (Andala, dkk. 2022). Hipertensi dapat menyerang laki-laki
maupun perempuan, dan kejadian ini sering terjadi pada usia >55 tahun menurut
Siswanti, dkk.(2022), penyakit ini menyerang 22% penduduk dunia. Sedangkan di
Asia tenggara, angka kejadian hipertensi mencapai 36%. Dari hasil riskesdas yang
terbaru tahun 2020.
Data riskesdas di Indonesia (2018), prevalensi hipertensi berdasarkan
hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,11 %, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%),
dengan rentan umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (43,3%) dan umur
55-64 tahun (55,2%). Sedangkan data kemenkes RI (2019) kejadian kasus
hipertensi terjadi sebanyak 185.857 kasus dengan presentase prevalensi
hipertensi mencapai angka 34,1%. Angka ini meningkat dari tahun 2013 yang
berada pada angka 25,8%. Indonesia merupakan Negara lebih tinggi di
bandingkan dengan Negara-negara lain seperti Banglandesh, Korea, Nepal dan
Thailand. Prevalensi hipertensi di Asia seperti India sebesar 21% dari
total penduduk yang berusia 15-49 tahun baik pada perempuan dan laki-laki
(Andala, dkk. 2022).

Data Riskesdas Sulawesi Utara, (2018) prevalensi hipertensi di Sulawesi


Utara sebanyak 33,12% dengan hasil pengukuran yang diperoleh dari umur 18
tahun ke atas. Seseorang jika makin bertambah usianya maka semakin bertambah
pula angka kejadian hipertensi, pada usia 25 sampai 44 tahun kejadian hipertensi
mencapai 29%. Pada usia 45-64 tahun mencapai 51%, dan pada usia lebih 65
tahun mencapai 65% (Warjiman, 2020 dalam Surayitno & Huzaimah N. 2020).
Menurut data prevalensi hipertensi yang dilakukan pengukuran tekanan darah
pada penduduk umur lebih dari 18 tahun menurut karakteristiknya yang berjenis
kelamin perempuan lebih banyak mengidap penyakit hipertensi dengan angka
24,54% dibandingkan laki-laki dengan angka prevalensinya yaitu 18,01%.
Berdasarkan tempat tinggalnya penduduk yang bertempat tinggal di kota lebih
banyak menderita penyakit hipertensi angka prevalensinya 22,13% dibandingkan
dengan yang tinggal di desa 21,22%. Berdasarkan datanya dilihat dari tingkat
pendidikan yang menderita penyakit hipertensi rata-rata yang tidak tamat SD lebih
banyak menderita penyakit hipertensi dengan angka 32,37%. Data terbaru
menunjukkan angka prevalensi hipertensi di Sulawesi Utara sebesar 30%, angka
ini mendekati angka prevalensi nasional sebesar 34,1% (Hamzah, dkk. 2022). Hal
ini menunjukkan penyakit hipertensi masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Sulawesi Utara.

Melalui data-data di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kesehatan


sesorang atau pola hidup yang tidak teratur seperti mengkonsumsi makanan yang
berlemak, kurang aktivitas, sering mengkonsumsi rokok dan alkohol dapat
menyebabkan sesorang tersebut rentan untuk terkena penyakit salah satunya bisa
terkena penyakit hipertensi. Maka dari itu diperlukan upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif guna mengurangi terjadinya komplikasi serta tingkat
prevalensi penyakit hipertensi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat


judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi”
1.2 RUMUSAN MASALAH

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang, maka rumusan


masalah pada penulisan ini adalah bagaimanakah asuhan keperawatan pasien
dengan penyakit hipertens?.

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk Memaparkan analisis Asuhan Keperawatan pada pasien


hiprtensi di Rumah Sakit Budimulia Bitung.
1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis Gambaran kasus Asuhan Keperawatan


pada pasien hiprtensi di Rumah Sakit Budimulia Bitung
b. Untuk menganalisis Asuhan Keperawatan pada pasien hiprtensi
di Rumah Sakit Budimulia Bitung
c. Untuk menganalisis praktik pengelolaan terhadap kasus
Asuhan Keperawatan pada pasien hiprtensi di Rumah Sakit
Budimulia Bitung.

1.4 MANFAAT

1.4.1 Teoritis

Diharapkan penulisan ini bisa menjadi sumber informasi yang


berguna untuk penulisan-penulisan terkait selanjutnya.

1.4.2 Praktis

Penulisan ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi beberapa pihak


diantaranya:
a. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis adalah agar penulis dapat menegakkan
diagnosa dan intervensi dengan tepat untuk pasien dengan masalah
keperawatan pada system peredaran darah, khususnya dengan pasien yang
mengalami hipertensi, sehingga dapat melakukan tindakan keperawatan
denga tepat.
b. Bagi Rumah Sakit/ Tempat Praktik
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya menambah referensi perpustakaan sebagai acuan penulisan
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai