Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi alam dan masyarakat saat ini yang sangat kompleks, semakin

banyak bermunculan berbagai masalah. Masalah kesehatan yang cukup

dominan khususnya dinegara-negara maju yaitu semakin banyaknya penderita

hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi juga disebut sebagai

“pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak

menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada

pria Factor-faktor yang terlibat dalam penyebab hipertensi antara lain: faktor

genetik, peningkatan ekskresi ion natrium (Na +) dalam urin melalui aksi

ginjal (defeknatriuresis), rokok, kopi, konsumsi alkohol yang berlebihan dan

Natrium dan kalsium intraseluler. (Nasrin, 2009)

Kepatuhan serta pemahaman yang baik dalam menjalankan terapi dapat

mempengaruhi tekanan darah dan secara bertahap dapat mencegah terjadinya

komplikasi). Obat-obat hipertensi yang dikenal saat ini telah terbukti dapat

mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi, dan juga sangat berperan

dalam menurunkan risiko berkembangnya komplikasi kardiovaskular. Namun,

penggunaan antihipertensi saja tidak cukup untuk menghasilkan efek

pengontrolan tekanan darah jangka panjang apabila tidak didukung dengan

kepatuhan dalam menggunakan obat hipertensi tersebut (Hareri etal, 2014)

1
Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan penderita

hipertensi dalam minum obat antihipertensi. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Hareri etal tahun 2014 menemukan bahwa umur merupakan faktor yang

mempengaruhi tingkat kepatuhan berobat antihipertensi. Status sosial ekonomi

ditinjau dari pekerjaan dan pendapatan juga dinyatakan dapat mempengaruhi

kepatuhan minum obat penderita hipertensi. Selain itu, faktor kognitif

ditemukan memiliki hubungan dengan kepatuhan minum obat antihipertensi

yang menentukan bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi kepatuhan

berobat hipertensi (Hareri etal, 2014)

World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan sekitar

1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di

dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat

setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang

yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang

meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Untuk Lokasi Asia, penyakit

ini sudah membunuh 1, 5 juta orang tiap-tiap tahunnya. Pria ataupun wanita

berlangsung peningkatan jumlah pasien, dari 18 % jadi 31 % serta 16 jadi 29

%. Pada tahun 2015 dimana 60% kematian diantaranya terjadi pada penduduk

berumur di bawah 70 tahun. Penyakit tidak menular namun cukup banyak

mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian dunia adalah penyakit

kardiovaskuler seperti hipertensi.

Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil

pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di

2
Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%).

Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang,

sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218

kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur

45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi

sebesar 34,1%  diketahui bahwa sebesar  8,8% terdiagnosis hipertensi

dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3%

tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita

Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya  Hipertensi sehingga tidak

mendapatkan pengobatan

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang masuk dalam kategori

sepuluh penyakit terbesar di Kota Palu. Proporsi penyakit penyebab

kematian pertama di Kota Palu tahun 2019 yaitu hipertensi (35,27%).

Jumlah kasus hipertensi di Kota Palu meningkat dalam 3 tahun terakhir,

dimana pada tahun 2017 sebesar 8407 kasus, tahun 2018 sebesar 8697

kasus dan tahun 2019 sebesar 9406 kasus. (Dinkes sulteng, 2020)

Data rekam medik puskesmas kalukubula pada tahun 2018 terdapat 70

kasus, tahun 2019 terdapat 90 kasus dan Tahun 2020 terdapat 100 kasus, dari

data tersebut didapatkan bahwa tingkat kasus Hipertensi mengalami kenaikan

tiap tahun (Rekam medik puskesmas kalukubula kecamatan sigi biromaru)

Berdasarkan data tersebut di atas terjadi peningkatan kasus hipertensi

tiap tahun hal ini disebabkan karena ketidak patuhan pasien hipertensi dalam

pengobatan, Maka dari itu kepatuhan berobat pada Penderita hipertensi sangat

3
penting Karena dengan minum obat antihipertensi secara teratur dapat

mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi. Oleh karena itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul faktor-faktor yang

berhubungan dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di

puskesmas kalukubula kecamatan sigi biromaru.

B. Batasan Masalah

Masalah pada kasus ini dibatasi pada faktor-faktor yang berhubungan

dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di puskesmas kalukubula

kecamatan sigi biromaru tahun 2021.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, Rumusan masalah

penelitian ini adalah bagaimanakah Gambaran faktor-faktor yang

berhubungan dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di

puskesmas kalukubula kecamatan sigi biromaru tahun 2021.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang

berhubungan dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di

puskesmas kalukubula kecamatan sigi biromaru tahun 2021.

2. Tujuan khusus

a. Menganalisis hubungan umur terhadap kepatuhan minum obat

b. Menganalisis hubungan jenis kelamin terhadap kepatuhan minum

obat

4
c. Menganalisis hubungan pekerjaan terhadap kepatuhan minum obat

d. Menganalisis hubungan pendidikan terhadap kepatuhan minum obat

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Studi kasus ini merupakan suatu hal yang sangat berharga dan

bermanfaat, karena dapat memperluas wawasan dan sebagai pengalaman

yang nyata dalam menerapkan teori-teori yang selama ini dipelajari

dibangku kuliah,serta sebagai acuan dalam menerapkanAsuhan

Keperawatan pada Pasien dengan faktor-faktor yang berhubungan

dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di puskesmas

kalukubula kecamatan sigi biromaru tahun 2021

2. Manfaat praktis

a. Bagi Rumah Puskesmas

Dari hasil studi kasus ini diharapkan dapat memperoleh gambaran

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat

pada penderita hipertensi di puskesmas kalukubula kecamatan sigi

biromaru tahun 2021.

b. Bagi Pendidikan

1) Sebagai bahan kepustakaan untuk Fakultas Kedokteran

Universitas Tadulako

2) Sebagai sumber bacaan mahasiswa-mahasiswi Fakultas

Kedokteran Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai