Trauma
Lely Suryawati 131511133049
Hesti Lutfia Arif 131511133050
Rizka Maudy J. 131511133051
Umi Nafiatul H. 131511133053
Damai Widyandari 131511133054
Nensi Nur Asipah 131511133055
Fifa Nasrul Ummah 131511133056
Anatomi Fisiologi
Definisi
Trauma mata merupakan masuknya benda
asing yang keras atau tidak keras dimana
benda tersebut dapat mengenai mata
dengan kencang atau lambat, yang pada
umumnya dari akibat tindakan sengaja atau
tidak sengaja yang menimbulkan perlakuan
mata yang terjadi pada pria dan wanita dan
akhirnya dapat menimbulkan kebutaan
bahkan kehilangan mata (Ilyas S, 2002).
Trauma mata adalah cidera mata yang
dapat mengakibatkan kelainan mata
(Mangunkusumo, 1988). Trauma mata
adalah trauma pada mata yang
menyebabkan kerusakan jaringan pada
Klasifikasi Trauma
1. Trauma Mekanik
a. Trauma Tumpul
b. Trauma Tajam
2. Trauma Kimia/Khemis
a. Trauma Kimia Asam
b. Trauma Kimia Basa
3. Trauma Fisis
a. Trauma termal
b. Trauma bahan radioaktif
Etiologi
Ada beberapa penyebab dari trauma:
2. Trauma Tumpul
a. Pemeriksaan fundus
c. Pemeriksaan radiologi
4. Trauma Kimia:
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Biasanya klien mengatakan adanya penurunan, nyeri pada
mata, dan keterbatasan gerak mata.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah menderita penyakit tersebut.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Selama kurang lebih 3 hari sebelum MRS, klien merasa nyeri
pada kedua matanya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada atau tidaknya anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan klien.
Pemeriksaan Fisik
Pola nutrisi dan metabolic
- Sebelum sakit, intake makanan 3x sehari dan minum
6-8 gelas/ hari.
- Selama sakit, intake makanan berkurang 2x sehari dan
minum 5-7 gelas/ hari.
Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit klien biasanya tidur pada pukul 21.00
malam dan bangun pukul 04.00 pagi.
- Selama sakit klien mengalami gangguan pola tidur
brhubungan dengan nyeri sendi yang diderita.
Pola aktivitas dan latihan
- Sebelum sakit klien dapat melakukan aktivitas normal
tanpa keluhan.
- Selama sakit klien tiap kali melakukan aktivitas umum
mengeluh sakit mata.
>B3 (Brain)
- Pasien merasa pusing atau nyeri karena adanya
peningkatan TIO (Tekanan Intra Oral)
>Pemeriksaan bagian luar mata
- Posisi mata : dikaji kesimetrisannya
- Alis, bulu, dan kelopak mata. Respon tutup mata
dan bagaimana mata berkedip
>Inspeksi area antara kelopak mata bawah dan atas
>Inspeksi warna, perubahan tekstur pada sclera dan
konjunctiva
>Iris dan pupil diinspeksi normalnya saat diberikan
cahaya. Iris kontraksi dan nervus optikus terstimulsi
Pemeriksaan Khusus pada
mata
- Visus : menurun atau tidak ada.
- Gerakan bola mata : terjadi pembatasan atau
hilang sebagian pergerakan bola mata.
Tujuan :
Menyatakan pemahaman factor yang terlibat akibat dalam
kemungkinan cidera.
Menunjukkan perubahan untuk menurunkan factor resiko
dan melindungi diri dari cidera.
Intervensi :
Batasi aktivitas seperti menggerakan kepala tiba-tiba,
menggaruk mata, membongkok
Rasional : Menurunkan Tekanan Infra Okuler (TIO)
Anjurkan menggerakkan teknik manajemen stress seperti:
bimbingan imajinasi
Rasional : Meningkatkan relaksasi dan koping, menurunkan
TIO
Pertahankan perlindungan mata sesuai indikasi
Rasional : Melindungi dari cidera kecelakaan dan
menurunkan gerakan mata.
Kolaburasi : berikan asetazolamid (diamox)
- Ansietas berdasarkan Proses Pembedahan
Tujuan :
Menyatakan keadaan perasaan ansietas
Menunjukkan relaksasi
Intervensi :
Pantau respon fisik seperti takikardi, gelisah
Rasional : Membantu menentukan derajat
cemas
Berikan tindakan kenyamanan seperti :
perubahan posisi
Rasional :Meningkatkan relaksasi dan
kemampuan koping
Anjuran pasien melakukan teknik relaksasi
Rasional :Memberikan arti penghilangan
respon ansietas
Libatkan orang terdekat dalam rencana
perawatan
Rasional :Membantu mefokuskan penglihatan
- Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berdasarkan Anoreksia
Tujuan :
Pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Pasien mengkonsumsi nutrisi yang adekuat
Pasien tidak mengalami penurunan berat badan
Menunjukkan nafsu makan pasien meningkat
Intervensi :
Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu /
kedua mata
Rasional :Untuk diperbaiki prosedur
Orientasi pasien terhadap lingkungan
Rasional :Memberikan peningkatan kenyamanan dann
kekeluargaan
Observasi tanda-tanda dan gejala-gejala disosientasi
Rasional :Menurukan resiko jatuh bila pasien bingung
Dorong orang terdekat tinggal dengan pasien
Rasional :Memberikan rangsangan sensori tepat terhadap
- Defisit perawatan diri berdasarkan kebutuhan
Tujuan :
Mengidentifikasi kebersihan optimal setelah bantuan
dalam perawatan diberikan.
Berpartisipasi secara fisik / verbal dalam melakukan ADL.
Intervensi :
Kaji faktor penyebab terjadinya kebutaan
Rasional :Untuk menentukan intervensi yang tepat
Tingkatkan partisipasi optimal
Rasional :Meningkatkan kemampuan pasien dalam
melakukan ADL
Bantu dalam melakukan ADL
Rasional :Meringankan beban pasien dalam melakukan
ADL
Implementasi
Merupakan penerapan dari rencana tindakan yang
telah disusun dengan prioritas masalah dan
kegiatan ini dilakukan oleh perawat untuk
membantu memenuhi kebutuhan klien dan
mencapai tujuan yang diharapkan.
Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan
untuk menentukan hasil yang diharapkkan dari
tindakan yang telah dilakukan dan sejauh mana
masalah klien teratasi. Perawat jaga melakukan
pengkajian ulang untuk menentukan tindakan
selanjutnya bila tujuan tidak tercapai.
KASUS
Tinjauan Kasus
Tn. G adalah seorang petinju berusia 35 tahun
dating ke Rumah Sakit Universitas Airlangga
dengan keluhan nyeri pada kedua mata dan
pandangan kabur atau tidak jelas dengan jarak
tertentu sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku
hantaman yang mengenai mata pasien tersebut
sangat keras dan pasien juga mengalami sakit
kepala yang tidak sembuh-sembuh. Klien merasa
cemas dengan penyakit yang dideritanya,
sehingga membuatnya tidak nyaman, serta
penglihatannya semakin hari semakin menurun.
Kemudian istrinya memberikan obat tetes mata
tetapi tidak ada efeknya. Hasil pemeriksaan
menunjukkan pasien mengalami trauma tumpul
Pengkajian
1. Anamnesa
Identitas Klien
Nama : Tn. G
Usia : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Surabaya
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petinju
No. Register : 13 15 111 330 00
Diagnosa Medis : Trauma Mata
Keluhan Utama
Batasan Karakteristik
- Gelisah - ketakutan