Setelah bayi dilahirkan, uterus secara spontan berkontraksi. Kontraksi dan retraksi otot-otot
uterus menyelesaikan proses ini pada akhir persalinan. Sesudah bekontraksi, sel miometrium
tidak relaksasi, melainkan menjadi lebih pendek dan lebih tebal. Dengan kontraksi yang
berlangsung kontinyu, miometrium menebal secara progresif, dan kavum uteri mengecil
sehingga ukuran juga mengecil. Pengecilan mendadak uterus ini disertai mengecilnya daerah
tempat perlekatan plasenta. Ketika jaringan penyokong plasenta berkontraksi muka plasenta
yang tidak dapat berkontraksi mulai terlepas dari dinding uterus. Tegangan yang ditimbulkanya
menyebabkan lapis dan desidua spongiosa yang longgar memberi jalan , dan pelepasan
pelepasan terjadi di tempat itu. Pembuluh darah yang terdapat di uterus berada di antara serat-
serat otot miometrium yang saling bersilangan. Kontaraksi serat-serat otot ini menekan
pembuluh darah dan rateraksi otot itu mengakibatkan pembuluh darah terjepit serta perdarahan
berhenti (Yuli, 2018)
Klasifikasi perdarahan pasca persalinan
a. Perdarahan Pasca persalian Primer yaitu perdarahan pasca persalian yang terjadi
dalam 24 jam pertama kelahiran. Penyebab utama perdarahan pasca persalian
primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan lahir dan
inversio uteri.
b. Perdarahan Pasca persalian Sekunder yaitu perdarahan pasca persalinan yang
terjadi setelah 24 jam sampai dengan 6 minggu setelah bayi lahir. Perdarahan
pasca persalian sekunder disebabkan oleh Sisa plasenta, tertinggalnya selaput
ketuban, trauma persalinan (bekas seksio sesarea pembuluh darahnya terbuka),
infeksi yang menimbulkan subinvolusi implantasi plasenta. (yuli, 2018)
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence With Morality
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence With Morality
KASUS
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 25 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kota Baru Driyorejo, Gresik
MRS tgl/jam : 11 September 2023, pukul 21.00
No. RM : 123xxx
Dx. Medis : P1-1 post partum spontan hari ke 0
dengan HPP
Keluhan Utama
Darah nifas yang keluar sangat banyak
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan darah nifas yang keluar sangat banyak disertai gumpalan, pasien juga mengeluh
pusing dan lemas, serta berkeringat dingin. Jahitan luka episiotomi terasa perih dan nyeri. Pagi tadi
pukul 05.00 pasien mengatakan telah melahirkan di Rumah dibantu oleh bidan desa. Bayi
perempuan lahir dengan BB 3500 gram dan PB 50 cm, placenta lahir lengkap. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik pada Ny. A didapatkan pasien tampak pucat, membran mukosa kering,
konjungtiva anemis, kontraksi uterus lembek, TFU 1 jari dibawah pusat, perdarahan ± 600 cc dalam
16 jam setelah persalinan, jahitan pada luka episiotomi baik dan tidak terdapat hematoma, skala
nyeri 5.
Riwayat KB
Tidak pernah
Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 thn 23
Lama Menstruasi : 7 hari
Siklus : 28 hari (Teratur)
Bentuk : Cair, dan terkadang terdapat stosel
Warna : Merah terang
Disminore : Pada hari pertama haid, nyeri pada perut bagian bawah
ADL (Activity Daily of Life)
a. Pola Nutrisi Pasien mengatakan makan 3 kali dalam sehari, minum ± 1500 cc
perhari. Selama hamil pasien tidak pernah mengonsumsi tablet penambah darah
maupun vitamin hamil.
b. Pola Eliminasi Pasien mengatakan hari ini belum BAB, setelah 2 jam pasca
persalinan pasien sudah bisa BAK spontan di kamar mandi, namun terasa sedikit
nyeri pada area jahitan.
c. Pola Istirahat Pasien mengatakan biasa tidur 8 jam dalam sehari.
d. Pola Personal Hygiene Pasien mengatakan hari ini belum mandi dikarenakan
badan masih lemas dan takut pingsan di kamar mandi.
e. Pola Aktivitas
Pasien mengatakan setelah persalinan, aktivitas yang dilakukan pasien
hanya beristirahat dan sesekali menggendong bayinya.
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Cukup
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 120 x/mnt
RR : 23 x/mnt
Suhu Axila : 35⁰C
BB : 58 kg
TB : 160 cm
Golongan Darah :O
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Mata : Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, mata minus (-)
Hidung : Tidak terdapat pernapasan cuping hidung
Mulut : Membran mukosa kering, bibir kering
Telinga : Tidak terdapat gangguan pendengaran
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Thorax : Payudara simetris, sudah mengeluarkan colostrum
Abdomen : Terdapat striae, dan linea nigra
Genetalia : Terdapat jahitan luka episiotomi, tidak terdapat hematoma
Ekstermitas : Tidak terdapat edema
Palpasi Pemeriksaan Dalam (VT)
TFU : 1 jari dibawah pusat Dilakukan eksplorasi terdapat banyak stosel
UC : Lembek
Nyeri tekan : Tidak ada Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laborat
Perkusi Darah Lengkap
Paru : Sonor Hb : 9 g/dL (11,5 – 16,5)
Jantung : Pekak Eritrosit : 4,15 (3,80 -5,20)
Abdomen : Timpani Leukosit : 9500 (3.600 – 10.600)
Trombosit : 337.000 (150.000 – 450.000)
Auskultasi Lain-lain dalam batas normal
Bising usus : 30 x/mnt
Analisis Diagnosa
P1-1 post partum spontan hari ke-0 dengan
HPP
ANALISA DATA
Diagnosa
02
03
04
05
06