Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

PERDARAHAN POST PARTUM

Pembimbing :
Dr. B. Triagung Ruddy, dr., Sp.OG (K)

Penyusun :
Christian Viery 1522320033
Cindy Abelia Lukito 1522320029

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi Perdarahan Post Partum


Perdarahan post partum (PPP) didefmisikan sebagai kehilangan darah dari saluran
genitalia >500 ml setelah melahirkan pervaginam atau >1000 ml setelah melahirkan
secara seksio sesarea.
Perdarahan post partum (PPP) adalah perdarahan yang massif yang berasal dari
tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya dan
merupakan salah satu penyebab kematian ibu disamping perdarahan karena hamil
ektopik danabortus. Definisi perdarahan post partum adalah perdarahan pasca
persalinan yang melebihi 500ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi mengganggu
hemodinamik ibu.
Berdasarkan terjadinya PPP dapat dibagi menjadi PPP primer dan PPP sekunder.
PPP primer adalah perdarahan post partum yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah
persalinan dan biasanya disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, dan sisa
sebagian plasenta. Sementara PPP sekunder adalah perdarahn pervaginam yang lebih
banyak dari normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan, biasanya
disebabkan oleh sisa plasenta

II. Etiologi Perdarahan Post Partum


Penyebab dari PPP adalah 4T yang merupakan singkatan dari Tone, Trauma, Tissue
dan Thrombin. Tone merupakan masalah pada 70% kasus PPS, yaitu diakibatkan oleh
atonia dari uterus. Sedangkan, 20% kasus PPS disebabkan oleh trauma. Trauma dapat
disebabkan oleh laserasi serviks, vagina dan perineum, perluasan laserasi pada SC,
ruptur atau inversi uteri. Sementara itu, 10% kasus lainnya dapat disebabkan oleh
faktor tissue yaitu seperti retensi produk konsepsi, plasenta (kotiledon) selaput atau
bekuan, dan plasenta abnormal. Faktor penyebab dari thrombin diantaranya
abnormalitas koagulasi yang sangat jarang terjadi yaitu sekitar <1% kasus.

III. Faktor Risiko Perdarahan Post Partum


Perdarahan post partum merupakan komplikasi dari 5-8% kasus persalinan
pervaginam dan 6% dari kasus section caesaria.
a. Faktor risiko prenatal :
Perdarahan sebelum persalinan , solusio plasenta , plasenta previa, kehamilan
ganda , preeklampsia, khorioamnionitis, hidramnion , IUFD, anemia
b. Faktor risiko saat persalinan pervaginam :
Kala III yang memanjang, episiotomy, distosia, laserasi jaringan lunak,
induksi persalinan dengan oksitosis, persalinan dengan bantuan alat (forceps
atau vakum), sisa plasenta dan bayi besar
c. Faktor risiko perdarahan setelah SC :
Amnionitis, preeklampsia, persalinan abnormal, anestesia umum, partus
preterm dan postterm.

IV. Diagnosis Perdarahan Post Partum di Pelayanan Kesehatan tingkat pertama


Untuk mendiagnosis perdarahan post partum di pelayanan Kesehatan tingkat pertama
yaitu bisa didapatkan dari anamnesis atau gejala klinis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sederhana.
a. Anamnesis
Keluhan dan gejala utama, perdarahan setelah melahirkan, lemah, letih, lesu,
berkeringat dingin, menggigil
b. Pemeriksaan fisik
- Nilai tanda-tanda syok : pucat, akral dingin, takikardi, hipotensi
- Nilai tanda-tanda vital : nadi >100x/menit, pernafasan hyperpnea,
tekanan darah sistolik <90mmHg, dan suhu
c. Pemeriksaan obsetrik
- Perhatikan kontraksi, letak, dan konsistensi uterus
- Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai adanya perdarahan,
keutuhan plasenta, tali pusat, dan robekan di daerah vagina
d. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium darah : terutama untuk menilai kadar Hb <
8gr %
- Pemeriksaan golongan darah
- Pemeriksaan waktu perdarahan dan waktu pembekuan darah (untuk
menyingkirkan penyebab gangguan pembekuan darah)
e. Penegakkan diagnostic (assessment)
Terdapat berbagai penyebab perdarahan post partum yaitu :
- PPP karena atonia uteri
- PPP karena robekan jalan lahir
- PPP karena sisa plasenta
- PPP akibat retensio plasenta
- PPP akibat rupture uteri
- PPP akibat inversio uteri
- Gangguan pembekuan darah

No Gejala dan Tanda Penyebab


1.  Perdarahan segera setelah anak lahir Atonia uteri
 Uterus tidak berkontraksi
2.  Perdarahan segera Robekan jalan lahir
 Darah segar yang mengalir segera setelah
bayi lahir
3.  Plasenta belum dilahirkan dalam 30 menit Retensio plasenta
setelah kelahiran bayi
4.  Plasenta atau sebagian selaput (mengandung Sisa plasenta
pembuluh darah) tidak lengkap
 Perdarahan dapat muncul 6-10 hari post
partum disertai subinvolusi uterus
5.  Perdarahan segera (perdarahan intra Rupture uteri
abdominal dan dari atau pervaginam)
6.  Fundus uteri tidak teraba pada palpasi Inversion uteri
abdomen
 Lumen vagina terisi massa
 Nyeri ringan atau berat
7.  Perdarahan tidak berhenti, encer, tidak terlihat Gangguan pembekuan darah
gumpalan darah
 Terdapat faktor predisposisi : solusio
plasenta, kematian janin dalam uterus,
eklampsia, emboli air ketuban

V. Pencegahan Perdarahan Post Partum


Mengidentifikasi pasien berisiko tinggi sebelum melahirkan adalah salah satu
faktor terpenting dalam mencegah morbiditas dan mortalitas yang terkait dengan
PPP. Hal ini memungkinkan untuk merencanakan rute yang tepat dan waktu rujukan
dalam pengaturan sumber daya medis yang sesuai. Pasien dengan riwayat sesar
sebelumnya harus menjalani evaluasi ultrasonografi antepartum untuk membantu
menentukan rute dan tempat persalinan yang tepat. Pengobatan pasien anemia dengan
suplementasi besi oral atau parenteral harus dipertimbangkan, terutama pada pasien
dengan hematokrit kurang dari 30%.
Tindakan pencegahan untuk perdarahan postpartum harus dilakukan bila
memungkinkan, idealnya dimulai sebelum pembuahan, dengan identifikasi wanita
berisiko tinggi dan intervensi untuk meningkatkan simpanan zat besi dan kadar
hemoglobin Ketika diperlukan. Skrining wanita selama kehamilan dan persalinan
untuk faktor risiko perdarahan postpartum dapat berguna dalam persiapan persalinan,
termasuk mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk persalinan. Golongan darah dan
skrining penting bagi wanita pada tingkat sedang risiko perdarahan postpartum,
sedangkan berisiko tinggi harus menjalani golongan darah dan pencocokan silang
minimal 2 unit paket merah sel untuk mengantisipasi kemungkinan postpartum
pendarahan.

VI. Komplikasi Perdarahan Post Partum


Pada periode postpartum segera, komplikasi perdarahan postpartum termasuk
syok hipovolemik dari kehilangan banyak darah, koagulopati intravaskular
diseminata, gagal ginjal akut, Komplikasi terlambat seperti Sindrom Sheehan
(nekrosis hipofisis dan panhypopituitarism) dan infertilitas juga dapat terjadi. Sangat
penting untuk mengelola perdarahan postpartum segera dan memadai untuk
meminimalkan risiko komplikasi.
VII. Prognosis Perdarahan Post Partum
Prognosis umumnya dubia ad bonam, tergantung dari jumlah perdarahan dan
kecepatan penatalaksanaan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bienstock JL, Ahizechukwu C. Eke, M.D. PD. Postpartum Hemorrhage. new England
Journal of Medical. 2021.
2. Womer KC, Jamil RT. Acute Postpartum Hemorrhage. National Center Biotechnology
Information. 2022.
3. Perdarahan Pasca Salin. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. 2016.
4. Ekayanti F, Hariyani I. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer. 2017.

Anda mungkin juga menyukai