Anda di halaman 1dari 7

Medis/penunjang

KISI-KISI SOAL UJIAN UMUM


PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH SAKIT PROF DR TABRANI

JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN BENAR, SESUAI STANDAR


AKREDITASI VERSI KARS 2012 !

PETUNJUK :
(1). Bila jawaban A, B, C, D dan E , Pilihlah salah satu yang menurut anda paling BENAR.
(2). Bila Jawaban :
A. Bila point 1,2 dan 3 yang benar
B. Bila point 2 dan 4 yang benar
C. Bila point 1 dan 3 yang benar
D. Bila point 4 saja yang benar
E. Bila point 1,2,3,4 benar semua

A. OBJEKTIF
1. Prosedur skrining di IGD adalah sebagai berikut, kecuali..
(1). Skrining dilakukan di bagian pendaftaran rawat jalan dan atau poliklinik setelah pasien
diperiksa oleh dokter spesialis yang di tuju
(2). Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan apakah pasien dapat dilayani oleh
RS.
(3). Skrining terlebih dahulu dilakukan oleh security dilanjutkan ke petugas pendaftaran dan
selanjutnya ditentukan oleh dokter di IGD saat dilakukan anemnesa oleh dokter jaga.
(4). Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.

2. Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di rumah sakit?


A. Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening
Tool) untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien bayi yang mengalami gizi buruk,
kurang gizi atu obesitas.
B. Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening
Tool) untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien bayi dan anak yang mengalami gizi
buruk, kurang gizi atu obesitas.
C. Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening
Tool) untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien bayi dan dewasa yang mengalami
gizi buruk, kurang gizi atu obesitas.
D. Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening
Tool) untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien anak dan dewasa yang mengalami
gizi buruk, kurang gizi atu obesitas.
E. Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening
Tool) untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien dewasa yang mengalami gizi buruk,
kurang gizi atu obesitas.

3. Berikut ini prosedur pengkajian nyeri di rumah sakit ?


(1). Neonatal Infants Pain Scale (NIPS) untuk pasien usia < 1 tahun
(2). FLACCS untuk usia 13 tahun
(3). Wong Baker Faces Rating Scale untuk pasien usia > 3 tahun
(4). Numeric Scale untuk pasien dewasa.
4. Bagaimana prosedur penyimpanan, penyajian dan pendistribusian makanan kepada pasien ?
(1). Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
(2). Makanan diberikan sesuai permintaan dengan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan ahli gizi
(3). Makanan didistribusi secara tepat waktu dan memenuhi permintaan.
(4). Semua pernyataan betul

5. Yang dimaksud dengan LASA adalah kecuali


(1). Look A Like Sound A like
(2). Contoh obat look alike adalah obatobat dengan tampilan yang mirip namun sebenarnya
berbeda dosis (misalnya Amlodipin 5mg dan Amlodipin 10 mg).
(3). Sementara Contoh obat sound alike adalah azithromycin dan erythromycin (terdengar mirip).
(4). Look A Likees Sound A Life

6. Berikut ini adalah definisi dari Sentinel


(1). Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian Sentinel.
(2). Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius;
biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah.
(3). Kejadian sentinel :
Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah atau kondisi yang
mendasari penyakitnya. Contoh bunuh diri
Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan orang tuanya.
(4). Kejadian Sentinel adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan
lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau
suatu kecelakaan.

7. Suatu pengakuan yang diberikan pemerintah kepada Rumah Sakit karena telah memenuhi
standar yang ditentukan adalah definisi dari
A. Legislasi D. Standarisasi
B. Akreditasi E. Semua Salah
C. Legalisasi

8. Tujuan dari Akreditasi adalah .


(1).Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
(2).Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien
sesuai standar di Rumah Sakit
(3).Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan Rumah Sakit
(4).Peningkatan kesejahteraan Rumah Sakit

9. Manfaat Akreditasi adalah sebagai berikut ..


(1).Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien
sesuai standar di Rumah Sakit
(2).Terlindunginya pasien/masyarakat dari layanan kesehatan yang tidak bermutu
(3).Sebagai salah satu syarat peningkatan kelas Rumah Sakit
(4).Memberikan kepastian hukum kepada pasien,masyarakat, dan SDM Rumah Sakit

10. Berikut yang termasuk Sasaran Keselamatan Pasien adalah


(1). Ketepatan Identifikasi Pasien;
(2). Peningkatan Kepatuhan dalam cuci untuk menurunkan risiko infeksi;
(3). Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
(4). Adanya keselamatan dalam pelayanan kegawat daruratan

11. Bagaimana kebijakan penyimpanan elektrolit pekat di RS?


(1). Obat-obatan high alert (Kalium klorida 7,46% dalam ampul dan Natrium klorida 3% dalam
kolf) hanya disimpan di ruang rawat intensif (ICU, NICU,HCU) dan di tempat yang ditandai
dengan stiker merah.
(2). Obat high alert tersebut diberi stiker high alert berwarna merah
(3). Khusus untuk larutan elektrolit pekat juga diberi penandaan stiker yang bertuliskan elektrolit
pekat, harus diencerkan sebelum diberikan!.
(4). Semua obat high alert diberikan dengan peresepan ke farmasi rumah sakit

12. Bagaimana prosedur pengelolaan obat emergensi di rumah sakit ..


(1). Obat emergensi disimpan dalam troli/kit/lemari emergensi terkunci, diperiksa, dipastikan
selalu tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan jumlahnya sudah tidak sesuai lagi
dengan daftar yang ditempel/digantung ditroli/kit/lemari emergensi.
(2). Perbekalan farmasi dan penguncian troli tersebut dikontrol oleh farmasi.
(3). Troli akan dibuka 3 bulan sekali untuk dilakukan pemeriksaan kesesuaian perbekalan farmasi
dengan daftar, ketepatan penyimpanan dan tanggal kadaluwarsa.
(4). Obat digunakan saat dibutuhkan untuk pasien manapun dan semuanya bisa ditempatkan di
trolley emergency

13. Resep harus memenuhi kelengkapan :


(1). Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak dapat mengingat tanggal lahir, no
rekam medik dan berat badan pasien (untuk pasien anak)
(2). Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang pelayanan
(3). Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas lembar resep manual
(4). Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan.

14. Berikut ini cara penggunaan APAR, Kecuali.


(1). Tarik keluar segel pengaman handle picu dan angkat nozel ke area bebas
(2). Tekan handle picu sedikit sampai gas O2 keluar
(3). Bawa APAR ke titik api
(4). Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu dengan jarak APAR dengan titik api 1/2
meter

15. Berikut ini keadaan yang bisa menjadikan alasan untuk melepaskan gelang identitas yaitu,.....
(1). Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
(2). Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap
pasien selama dirumah sakit
(3). Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan
(4). Pasien akan dilakukan operasi yang bisa mengganggu aktifitas pasien selama operasi

16. Berikut ini yang termasuk faktor instrinsik dan ekstrinsik risiko jatuh yang dapat diperkirakan
adalah sebagai berikut :
(1).Faktor ekstrinsik yaitu Riwayat jatuh sebelumnya, Inkontinensia, Gangguan
kognitif/psikologis, Gangguan keseimbangan/mobilitas, Usia > 65 tahun,
Osteoporosis, Status kesehatan yang buruk dan Gangguan moskuloskeletal
(2).Faktor intrinsik yaitu Riwayat jatuh sebelumnya, Inkontinensia, Gangguan
kognitif/psikologis, Gangguan keseimbangan/mobilitas, Usia > 65 tahun,
Osteoporosis, Status kesehatan yang buruk dan Gangguan moskuloskeletal
(3).Faktor intrinsik yaitu Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang,
kabel longgar/lepas, Alas kaki tidak pas, Dudukan toilet yang rendah, Kursi atau
tempat tidur beroda, Rawat inap berkepanjangan, Peralatan yang tidak aman,
Peralatan rusak dan Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi
(4).Faktor ekstrinsik yaitu Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang,
kabel longgar/lepas, Alas kaki tidak pas, Dudukan toilet yang rendah, Kursi atau
tempat tidur beroda, Rawat inap berkepanjangan, Peralatan yang tidak aman,
Peralatan rusak dan Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi

17. Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan mengidentifikasi dan
menerapkan Prosedur Pencegahan Jatuh, berdasarkan pada:
(1). Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
(2). Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
(3). Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)
(4). Semua Salah

18. Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis kecuali.


(1).Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien dan libatkan pasien dalam pemilihan
aktivitas sehari-harinya
(2).Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika dan kurangi suara berisik
(3).Lakukan asesmen ulang
(4).Sarana toilet dekat dengan pasien

19. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu:
(1).Lampu panggilan berada dalam jangkauan
(2).Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya
(3).Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
(4).Pencahayaan yang adekuat

20. Adapun tujuan skrining adalah sebagai berikut..


(1).Agar pasien mendapat pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya
(2).Agar pasien tahu tentang kondisinya saat ini
(3).Agar dokter dapat mengambil keputusan segera sehubungan dengan kondisi pasien
(4).Agar pasien dapat segera pulih kondisi kesehatannya

21. Instruksi DNR dapat dibatalkan dengan cara sebagai berikut,..


(1).Melepas gelang DNR
(2).Menyatakan secara lisan mengenai pembatalan instruksi DNR
(3).Menghancurkan / menyobek instruksi tertulis DNR
(4).Pasien meninggal dunia

22. Berikut ini adalah pihak pihak yang bisa mengambil keputusan saat dibutuhkan untuk
informed consent..
(1).Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
(2).Bagi pasien dibawah umur 17 tahun, persetujuan atau penolakan tindakan medis
diberikan oleh mereka menurut urutan hak mulai dari Ayah / Ibu Kandung dan
saudara-saudara kandung
(3).Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya
berhalangan hadir, persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka
menurut hak mulai dari ayah / Ibu adopsi, saudara-saudara Kandung dan Induk
Semang
(4).Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan atau penolakan tindakan
medis diberikan oleh mereka menurut hak mulai dari ayah / Ibu kandung, wali yang
sah dan saudara-saudara kandung
23. Suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit
untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu
kecelakaan.
A. Koma D. Kematian
B. Sakaratul Maut E. Penyakit Menahun
C. Keadaan Terminal

24. Berikut ini tahapan tahapan pasien menjelang ajal adalah sebagai berikut :
A. Menolak, menawar, marah, kemurungan, dan menerima
B. Menolak, marah, menawar, kemurungan, dan menerima
B. Menolak, marah, kemurungan, menawar, dan menerima
C. Menolak, marah, menawar, menerima, dan kemurungan
D. Menolak, menerima, menawar, kemurungan, dan marah

25. Berikut ini, tanda tanda klinis saat meninggal adalah


(1).Pupil mata melebar, tidak mampu untuk bergerak dan kehilangan reflek.
(2).Nadi cepat dan kecil
(3).Pernafasan chyene-stoke dan ngorok.
(4).Tekanan darah sangat rendah dan mata dapat tertutup atau agak terbuka.

26. Rumah sakit melindungi pasien dari kekerasan fisik antara lain dengan
(1). Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri atas: pelecehan seksual,
pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien baik yang dilakukan oleh
penunggu pengunjung pasien maupun petugas.
(2). Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti
pengekangan) sesuai standar medis dan etika rumah sakit yang berlaku.
(3). Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut.
(4). Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan tanda
pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau name tag karyawan.

27. Apa yang dilakukan RS jika pasien menolak/ memberhentikan tindakan (resusitasi) atau
pengobatan yang diberikan?
(1). Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di Rekam medis pasien dan di formulir
DO Not Resuscitate (DNR).
(2). Tidak harus dilakukan pencatatan di Rekam Medis karena sudah dibuatkan persetujuan DNR
(3). Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.
(4). Keputusan tidak harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam aspek
perawatan pasien.

28. Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga ?


A. Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh petugas
yang berkompeten dan dikoordinasi oleh Panitia PKRS
B. Dokter dan perawat
C. Dokter, Perawat dan bidan
D. Dokter, Perawat, Bidan dan Apoteker
E. Dokter, Perawat, Bidan, Apoteker dan Radiografer

29. Apa bukti edukasi telah diberikan kepada pasien, kecuali


(1). Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau keluarga
(2). Ada persetujuan untuk informed consent
(3). Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir pemberian edukasi yang ditandatangani
oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.
(4). Cukup informasi dan edukasi bisa diberikan dan cukup ditulis di lembar catatan terintegrasi

30. Kepanjangan dari TB DOTS adalah.


A. Direct Ocupation Therapy Shortcourse
B. Direct Observe Therapy Shortcart
C. Direct Observe Therapy Shortcourse
D. Direct Observe Thlelerese Shortcourse
E. Direct Observe Therapy Shortcomunited

B. ESSAY :
1. Pasien Ny. B 49 tahun, dengan CHF Grade III dan DM Tipe II dirawat oleh dr. Irwan SpJP.
Kondisi saat ini pasien keadaan umum lemah, kesadaran composmentis, GCS 15, napas spontan,
RR 28x/menit, suara napas vesiculer, ronchi ada, whezzing tidak ada, pasien tampak tiduran
dengan menggunakan 3 bantal, IVFD Ringer Asetat 500ml/24 jam, oedema kaki ada, capillary
refile > 5 detik, Urine 100 cc/7 jam.
Cairan intake 1500cc/24 jam. BP 90/60 mmHg, HR 68x/mnt. Hari ini sudah dilakukan visite oleh
dr. Irwan SpJP. GD 350 mg/dl.
Belum mendapatkan obat DM dan belum dikonsulkan ke dokter lainnya. Buatlah laporan ke dr.
Irwan SpJP, dimana menggunakan teknik komunikasi efektif SBAR !.

2. Pasien Tn. B usia 79 tahun, dengan diagnosa medis GGK/CKD di IGD akan dirawat di ICU.
Keadaan umum somnolen, memiliki alergi obat amoxicillin 500mg, pernah jatuh 2 bulan yang
lalu dari kamar mandi. Dari informasi keluarga (adik kandung pasien) terdekat pasien ini
meminta untuk tidak dilakukan resusitasi saat sesuatu terjadi kondisi perburukan, tetapi dari Istri
pasien dan anak-anaknya meminta untuk maksimal dengan berbagai cara. Sebagai kepala
ruangan/pjt bagaimana anda mensikapi kasus tersebut ? dan apa yang harus dilakukan ditinjau
dari 6 sasaran keselamatan pasien ?

3. Untuk pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, hal apa saja yang harus dilakukan
pemantauan dan laporan pada setiap bulannya sehingga risiko infeksi tidak tinggi atau bahkan
tidak terjadi ?

4. Sebutkan dan jelaskan uraian jabatan anda saat ini !

5. Sebutkan minimal 5 obat yang termasuk :


a. Hight Alert
b. LASA/NORUM

6. Jelaskan prosedur evakuasi kebakaran

7. Ada pasien di ruangan perawatan umum, yang temasuk pasien beresikomkarena dia korban
KDRT, Bagaimana kita melakukan implementasi terkait pasien beresiko tersebut? Dengan apa
dan caranya bagaimana?

8. Jelaskan prosedur penanganan BHD pada pasien?

9. Jelaskan langkah- langkah hand hygiene yang berbasis alkohol

10. Sebutkan visi misi rumah sakit prof dr tabrani

11. Bagaimana prosedur identifikasi pasien?

12. Apa saja yang termasuk sampah medis dan non medis

13. Apa yang anda lakukan jika terjadi kebakaran di RS?

14. Bagaimana rumah sakit mengidentifikasi pasien-pasien yang berisiko infeksi?

Anda mungkin juga menyukai