OLEH :
DIAH MAHARENI (1602097)
HENI APRIANI (1602109)
SAVIRDA KIKI (1602122)
PERDARAHAN POST PARTUM
1. Atonia uteri
2. Retensi plasenta
3. Sisa Plasenta dan Selaput Ketuban
4. Pelekatan yang abnormal (plasenta akreta dan perkreta)
5. Trauma jalan lahir
6. Episiotomi yang lebar
7. Laserasi perineum, vagina, serviks, dan Rahim
8. Rupture uteri
9. Inversi uterus
10. Subinvolusi uterus
KLASIFIKASI
1. Infeksi payudara
2. Infeksi Parineal
3. Infeksi Uterus
FAKTOR PREDISPOSISI INFEKSI
POSTPARTUM
• Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh,
seperti pendarahan, dan kurang gizi atau malnutrisi
• Partus lama, terutama partus dengan ketuban pecah lama
• Tindakan bedah vaginal yang menyebabkan perlukaan jalan
lahir
• Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
• Anemia, hygiene, kelelahan
• Proses persalinan bermasalah
PATOFISIOLOGI
• Reaksi tubuh dapat berupa reaksi local dan dapat pula terjadi
reaksi secara umum. Pada infeksi dengan reaksi umum akan
melibatkan saraf dan metabolic pada saat itu terjadi reaksi
ringan limporetikularis diseluruh tubuh, berupa proliferasi sel
fagosit dan sel pembuat antibody (limfosit B).
• Kemudian reaksi local yang disebut inflamasi akut, reaksi ini
terus berlangsung selama menjadi proses pengrusakan jaringan
oleh trauma. Bila penyebab pengrusakan jaringan bisa
diberantas, maka sisa jaringan yang rusak disebut debris akan
difagositosis dan dibuang oleh tubuh sampai terjadi resolusi
dan kesembuhan. Bila trauma berlebihan, reaksi sel fagosit
kadang berlebihan sehingga debris yang berlebihan terkumpul
dalam suatu rongga membentuk abses atau berkumpul di
jaringan tubuh yang lain membentuk flagman (Peradangan
yang luas dijaringan ikat). (Sjamsuhidajat,R,1997).
TANDA DAN GEJALA
• Rasa nyeri serta panas pada area genital dan kadang perih bila buang
air kecil
• Lochea bertambah banyak, berwarna merah atau coklat dan berbau
(lochea berbau tidak selalu menyertai endometritis sebagai gejala)
• Sakit kepala, kurang tidur dan kurang nafsu makan
• Suhu badan meningkat sekitar 38⁰C dan nadi <100x/menit
• Bila luka yang terinfeksi tertutup oleh jahitan dan getah radang tidak
dapat keluar, demam bisa naik sampai 39⁰-40⁰C kadang disertai
menggigil
• Jika infeksi tidak meluas maka suhu berangsur-angsur menurun
pada hari ke 7-10
PENATALAKSANAAN
• Sebaiknya dilakukan kultur dari secret vagina dan serviks, luka
oprasi dan darah, serta uji kepekaan untuk mendapatkan
antibiotika yang tepat.
• Memberikan dosis yang cukup dan adekuat.
• Memberikan antibiotika sepektrum luas sambil menunggu
hasil laboratorium.
• Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh seperti infus,
tranfusi darah, makanan yang mengandung zat-zat yang
diberikan tubuh, serta perawatan lainnya, sesuai yang
dijumpai.
KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Riwayat Obstetri
g. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
h. Tanda-tanda vital
• Tekanan darah : Normal/turun (kurang dari 90-100
mmHg)
• Nadi : Normal/meningkat (100-120x/menit)
• Pernafasan : Normal/meningkat (28-34x/menit)
• Suhu : Normal/meningkat
i. Pemeriksaan Fisik
• Kepala
• Wajah
• Mata-telinga-hidung
• Leher
• Dada dan punggung
• Payudara/mamae
• Abdomen
• Ekstermitas atas dan bawah
• Genetalia
MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko Syok
Kriteria hasil (NOC)
Keparahan syok : Hipovolemik
• Penurunan tekanan nadi perifer tidak ada
• Penurunan tekanan arteri rata-rata tidak ada
• Penurunan tekanan darah sistolik tidak ada
• Penurunan tekanan darah diastolic tidak ada
• Meningkatnya laju jantung tidak ada
• Nadi lemas dan halus tidak ada
Intervensi (NIC)
Pencegahan perdarahan
• Monitor pendarahan
• Catat nilai hemoglobin dan hematocrit
• Monitor tanda ada gejala perdarahan menetap
• Pertahankan agar pasien tetap tirah baring jika terjadi
perdarahan aktif
• Beritahu pasien untuk pencegahan tindakan-tindakan invasif,
jika tidak dapat dihindari, monitor dengan ketat tanda-
perdarahan
• Berikan obat-obatan jika diperlukan
Pengurangan perdarahan
• Identifikasi penyebab perdarahan
• Monitor pasien akan perdarahan secara ketat
• Monitor jumlah dan sifat kehilangan darah
• Monitor ukuran dan karakter hematoma, jika ada
• Instruksikan pasien dan keluarga akan tanda-tanda perdarahan
dan tindakan yang tepat (yaitu, memberitahu perawat), bila
perdarahan lebih lanjut terjadi
• Intruksikan pasien akan pembatasan aktivitas
Pemberian produk-produk darah
• Cek kembali intruksi dokter
• Dapatkan riwayat transfusi pasien
• Dapatkan atau verifikasi kesediaan (informed consent) pasien
• Cek kembali bahwa produk darah telah disiapkan, diketik, dan
dicocokan (jika memungkinkan) bagi penerima
• Cek kembali pasien dengan benar, tipe darah, tipe Rh, jumlah
unit, waktu kadaluarsa, dan catat per protocol di agensi
2. Nyeri Akut
Kriteria hasil (NOC)
Kontrol nyeri
• Mengenali kapan nyeri terjadi secara konsiaten menunjukkan
• Menggambarkan faktor penyebab secara konsisten
menunjukkan
• Menggunakan jurnal harian untuk memonitor gejala dari
waktu ke waktu secara konsisten menunjukkan
• Menggunakan tindakan pencegahan secara konsisten
menunjukkan
Intervensi (NIC)
Pemberian Analgesik
• Tentukan lokasi, Karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri
sebelum mengobati pasien
• Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi
obat analgesik yang diresepkan
• Cek adanya alergi obat
• Tentukan pilihan obat analgesik, berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri
3. Gangguan Pola Tidur
Kriteria hasil (NOC)
Tidur
• Jam tidur tidak terganggu
• Pola tidur tidak terganggu
• Kualitas tidur tidak terganggu
• Tidur rutin tidak terganggu
• Kesulitan memulai tidur tidak ada
• Tidur yang terputus tidak ada
• Nyeri tidak ada
Intervensi (NIC)
Manajemen lingkungan : kenyamanan
• Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam mengelola
lingkungan dan kenyaman yang optimal
• Cepat bertindak jika terdapat panggilan bel, yang harus selalu
dalam jangkauan
• Hindari gangguan yang tidak diperlu dan berikan untuk waktu
istirahat
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung
• Sediakan lingkungan yang aman dan bersih
Pemberian obat
• Pertahankan aturan dan prosedur yang sesuai dengan
keakuratan dan keamanan pemberian obat-obatan
• Pertahankan lingkungan yang bisa memaksimalkan keamanan
dan efektifitas pemberian obat-obatan
• Ikuti prosedur lima benar dalam pemberian obat
• Resepkan atau rekomendasikan obat yang sesuai berdasarkan
kewenangan untuk meresepkan
• Monitor kemungkinan alergi terhadap obat, interaksi dan
kontraindikasi, gtermasuk obat-obatan diluar konter dan obat-
obatan herbal
Terapi relaksasi
• Gambarkan rasionalisme dan manfaat relaksasi serta jenis
relaksasi yang tersedia
• Tentukan apakah di intervensi relaksasi dimasa lalu yang
sudah memberikan manfaat
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi dengan
lampu yang redup dan suhu lingkungan yang nyaman, jika
memungkinkan
• Dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman dengan
pakaian longgar dan mata tertutup
4. Ansietas
Kriteria hasil (NOC)
Tingkat Kecemasan
• Perasaan gelisah tidak ada
• Distress tidak ada
• Wajah tegang tidak ada
• Mengeluarkan rasa marah secara berlebihan tidak ada
• Rasa takut yang disampaikan secara lisan tidak ada
• Rasa cemas yang disampaikan secara lisan tidak ada
Intervensi (NIC)
Bimbingan antisipatif
• Bantu klien mengidentifikasi kemungkinan perkembangan
situasi krisis yang akan terjadi dan efek dari krisis yang bisa
berdampak pada klien dan keluarga
• Instruksikan klien mengenai perilaku dan perkembangan
dengan cara yang tepat
• Berikan informasi mengenai harapan-harapan yang realistis
terkait dengan perilaku pasien
Pengurangan kecemasan
• Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
• Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
• Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang
tepat
• Berikan objek yang menunjukkan perasaan aman
Teknik Menenangkan
• Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
• Pertahankan kontak mata
• Kurangi stimuli yang menciptakan perasaan takut maupun
cemas
• Berada disisi klien
• Yakinkan keselamatan dan keamanan klien
• Identifikasi orang-orang terdekat klien yang bisa membantu
klien
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Kriteria Hasil (NOC)
• Perfusi Jaringan : Perifer
• Tekanan darah sistolik tidak ada deviasi dari kisaran normal
• Tekanan darah diastolic tidak ada deviasi dari kisaran normal
• Nilai rata-rata tekanan darah tidak ada deviasi kisaran normal
• Muka pucat tidak ada
• Kelemahan otot tidak ada
Intervensi (NIC)
Monitor cairan
• Tentukan jumlah dan jenis intake/asupan cairan serta
kebiasaan eliminasi
• Tentukan faktor-faktor resiko yang mungkin menyebabkan
ketidakseimbangan cairan
• Monitor asupan dan pengeluaran
• Monitor membrane mukosa, turgor kulit dan respon haus
Manajemen Hipovolemi
• Monitor adanya tanda-tanda dehidrasi
• Monitor adanya sumber-sumber kehilangan cairan
• Monitor asupan dan pengeluaran
• Monitor adanya tanda reaksi transfuse darah, dengan tepat
• Berikan produk darah yang diresepkan untuk meningkatkan
tekanan plasma onkotik dan mengganti volume darah, dengan
tepat
6. Gangguan Eliminasi Urine
Kriteria Hasil (NOC)
Eliminasi Urine
• Pola eliminasi tidak terganggu
• Bau urin tidak terganggu
• Jumlah urin tidak terganggu
• Warna urin tidak terganggu
• Kejernihan urin tidak terganggu
• Mengosongkan kantung kemih sepenuhnya tidak terganggu
• Mengenali keinginan untuk berkemih tidak terganggu
Intervensi (NIC)
Irigasi Kandung Kemih
• Tentukan apakah akan melakukan irigasi terus menerus atau
berkala
• Observasi tindakan-tindakan pencegahan umum
• Monitor dan pertahankan kecepatan aliran yang tepat
• Catat jumlah cairan yang digunakan, Karakteristik cairan,
jumlah cairan yang keluar, dan respon pasien sesuai dengan
prosedur tetap yang ada
Manajemen cairan
• Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien
• Hitung atau timbang popok dengan baik
• Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output
• Masukkan kateter urin
• Monitor status hidrasi
• Monitor hasik laboratorium yang relevan dengan retensi cairan
• Monitor tanda-tanda vital pasien
7. Resiko kekurangan volume cairan
Kriteria Hasil (NOC)
Keseimbangan Cairan
• Tekanan darah tidak terganggu
• Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam tidak
terganggu
• Berat badan tidak terganggu
• Turgor kulit tidak terganggu
• Kelembaban membrane mukosa tidak terganggu
• Bola mata cekung dan lembek tidak ada
• Kehausan tidak ada
Pencegahan perdarahan
• Monitor dengan ketat risiko terjadinya perdarahan pada pasien
• Catat nilai hemoglobin dan hematocrit sebelum dan setelah
pasien kehilangan darah sesuai indikasi
• Monitor tanda ada gejala perdarahan menetap Pertahankan
agar pasien tetap tirah baring jika terjadi perdarahan aktif
Pemberian produk-produk darah
• Cek kembali intruksi dokter
• Dapatkan riwayat transfusi pasien
• Cek kembali bahwa produk darah telah disiapkan, diketik, dan
dicocokan (jika memungkinkan) bagi penerima
• Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala reaksi terhadap
transfusi
• Monitor tanda-tanda vital
Monitor Cairan
• Tentukan faktor-faktor risiko yang mungkin menyebabkan
ketidakseimbangan cairan
• Tentukan apakah pasien mengalami kehausan atau gejala
perubahan cairan
• Monitor TTV
• Catat dengan akurat asupan dan pengeluaran
• Monitor membran mukosa, turgor kulit, dan respon haus
8. Intoleran Aktivitas
Kriteria Hasil (NOC)
Toleransi terhadap aktivitas
• Saturasi oksigen ketika beraktivitas tidak terganggu
• Frekuensi nadi ketika beraktivitas tidak terganggu
• Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas tidak terganggu
• Kekuatan tubuh bagian atas tidak terganggu
• Kekuatan tubuh bagaian bawah tidak terganggu
Intervensi (NIC)
Terapi aktivitas
• Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpartisipasi melalui
aktivitas spesifik
• Pertimbangkan komitmen klien untuk meningkatkan frekuensi
dan jarak aktivitas
• Bantu klien untuk memilih aktivitas dan percapaian tujuan
melalui aktivitas yang konsisten dengan kemampuan fisik,
fisiologi dan social
• Bantu klien untuk tetap fokus pada kekuatan [yang
dimilikinya] dibandingkan dengan kelemahan [yang
dimilikinya]
Peningkatan Tidur
• Tentukan pola tidur/aktivitas pasien
• Perkirakan tidur/siklus bangun pasien didalam
perawatan perencanaan
• Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama
kehamilan, penyakit,tekanan psikososial, dan
lain-lain
• Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
Peningkatan Keterlibatan Keluarga
• Bangun hubungan pribadi dengan pasien dan anggota keluarga
yang akan terlibat dalam perawatan
• Identifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam
perawatan pasien
• Tentukan sumber daya fisik, emosional, dan edukasi dan
pemberi perawatan utama
• Identifikasi deficit perawatan diri pasien
• Berikan informasi penting kepada anggota keluarga mengenai
pasien sesuai dengan keinginan pasien
TERIMA KASIH