Anda di halaman 1dari 3

UPAYA KESEHATAN

A. Pengertian
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan (health care service)
merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar 1945
untuk melakukan upaya peningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan,
maupun kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.5 Defenisi Pelayanan
kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009
(Depkes RI) yang tertuang dalam UndangUndang Kesehatan tentang
kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Berdasarkan
Pasal 52 ayat (1) UU Kesehatan, pelayanan kesehatan secara umum terdiri
dari dua bentuk pelayanan kesehatan yaitu:
1. Pelayanan kesehatan perseorangan (medical service)
Pelayanan kesehatan ini banyak diselenggarakan oleh perorangan
secara mandiri (self care), dan keluarga (family care) atau kelompok
anggota masyarakat yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga. Upaya pelayanan
perseorangan tersebut dilaksanakan pada institusi pelayanan kesehatan
yang disebut rumah sakit, klinik bersalin, praktik mandiri.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service)
Pelayanan kesehatan masyarakat diselenggarakan oleh kelompok
dan masyarakat yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang mengacu pada tindakan promotif dan preventif. Upaya
pelayanan masyarakat tersebut dilaksanakan pada pusat-pusat kesehatan
masyarakat tertentu seperti puskesmas

B. Bagian-bagian Upaya Kesehatan


Kegiatan pelayanan kesehatan secara paripurna diatur dalam Pasal 52 ayat (2)
UU Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:
1. Pelayanan kesehatan promotif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan. Contohnya yaitu:
a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
b. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat sesuai kebutuhan
c.
2. Pelayanan kesehatan preventif, suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit. Contohnya yaitu:
a. Pengolesan fluor pada gigi
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, ibu hamil, remaja, usila,
dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun
dirumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui
e. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit)
f. Imunisasi terhadap bayi, anak dan ibu hamil.

3. Pelayanan kesehatan kuratif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan


pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Contohnya yaitu :
a. Penambalan gigi
b. Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya: dukungan psikis
terhadap penderita TB
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin,
dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusar bayi baru lahir

4. Pelayanan kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan


untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk
dirinya dan masyarakat, semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
a. Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik
semaksimalnya. Misalnya, seorang yang karena kecelakaan, patah
kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah yaitu
denganmempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki
yang sesungguhnya.
b. Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan
dengan terjadinya cacat badania muncul pula kelainan-kelaianan atau
gangguan mental.untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan
bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam masyarakat
c. Rehabilitasi social vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam
masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya sesuai dengan
kemampuan dan ketidak mampuannya.
d. Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu
sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya: misalnya penggunaan mata
palsu.

Daftar Pustaka
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/UU%20Nomor
%2036%20Tahun2%20009%20tentang%20Kesehatan.pdf diakses tanggal
10 April 2018 pukul 14.51 WITA

https://www.scribd.com/doc/265606792/Pengertian-Upaya-Kesehatan-
Promotif-Preventif-Kuratif-Rehabilitatif-Dan-Contohnya upload by M
Isyhaduul Islam diakses tanggal 10 April 2018 pukul 15.22 WITA

Anda mungkin juga menyukai