Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PARALISIS

OLEH CAMI :

NAMA : KRISTANTI SETYAWATY TAFETIN


PRODI : D – IV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjantkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat daan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
tak dapat penulis ucapkan satu persatu. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih atas semua bantuan yang sudah diberikan kepada penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penyakit Paralisis juga cara
pencegahannya.

Kupang, Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................................4
1.2. TUJUAN......................................................................................................................4
1.3.1. TUJUAN UMUM.................................................................................................4
1.3.2. TUJUAN KHUSUS..............................................................................................4
1.3. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................4
BAB 2..........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTKA..................................................................................................................5
2.1. PENGERTIAN.............................................................................................................5
2.2. PENYEBAB.................................................................................................................5
2.3. TANDA DAN GEJALA..............................................................................................7
2.4. PATOFISIOLOGI........................................................................................................7
2.5. KOMPLIKASI.............................................................................................................7
2.6. PENCEGAHAN...........................................................................................................8
BAB 3..........................................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................9
3.1. KESIMPULAN............................................................................................................9
3.2. SARAN........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Bagian latar belakang sebuah makalah berisi hal-hal yang melandasi
perlunya topik dalam masalah penyakit itu ditulis atau alasan penulisan yang
dikaitkan dengan kenyataan. Bagian ini diharapkan pembaca mampu
mengetahui masalah penyakit pada tubuh agar dapat dicegah sebelum terjadi
penularan pada tubuh .
1.2. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
1. Calon mahasiswa mampu mendapatkan pemahaman mengenai
penyakit paralisis.

2. TUJUAN KHUSUS
1. Calon mahasiswa mampu mengetahui tentang pengertian penyakit
paralisis.
2. Calon mahasiswa mampu menyebutkan tentang penyebab penyakit
paralisis.
3. Calon mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit
paralisis.
4. Calon mahasiswa mampu menjelaskan tentang patofisiologi penyakit
paralisis.
5. Calon mahasiswa mampu menyebutkan komplikasi penyakit
paralisis.
6. Calon mahasiswa mampu memberikan cara pencegahan penyakit
paralisis.
1.3. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit paralisis ?
2. Apa penyebab dari penyakit paralisis ?
3. Apa saja tanda dan gejala penyakit paralisis ?
4. Bagaimana patofisologi penyakit paralisis ?
5. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit paralisis ?
6. Bagaimana cara untuk mencegah penyakit paralisis ?

ii
BAB 2
TINJAUAN PUSTKA

2.1. PENGERTIAN
Paralisis adalah kondisi lumpuh karena gangguan saraf yang berperan
dalam mengatur gerakan otot tubuh. Paralisis membuat anggota tubuh tidak bisa
digerakkan. Kondisi ini paling sering dialami oleh penderita stroke atau orang
yang mengalami cedera saraf tulang belakang. Paralisis berdampak besar pada
hidup karena memengaruhi fungsi tubuh. Oleh karena itu, segera konsultasikan
ke dokter jika mengalaminya. Terutama apabila paralisis muncul tiba-tiba atau
muncul setelah mengalami cedera atau kecelakaan[ CITATION Alo \l 14345 ].
Sedangkan menurut sumber lai paralisis merupakan Paralisis adalah suatu
keadaan atau kondisi lumpuhnya sejumlah bagian tubuh akibat kerusakan yang
terjadi pada saraf penggerak otot tubuh. Penderita paralisis tidak dapat
menggerakkan anggota tubuhnya manakala terkena penyakit gangguan fungsi
syaraf otot ini. Paralisis terdiri atas beberapa jenis, bergantung pada tingkat
keparahan (derajat), pun area yang terjangkit, apakah hanya sebagian atau
lengkap. Paralisis kerap tidak menunjukkan gejala, sehingga penanganannya
sering kali terlambat [ CITATION dok \l 14345 ].

2.2. PENYEBAB
Paralisis adalah penyakit yang menyerang syaraf otot. Kendati demikian,
penyebab paralisis tidak terkait dengan masalah pada otot. Berikut ini beberapa
faktor pemicu paralisis pada seseorang.
1. Stroke
Stroke adalah jenis penyakit yang menjadi slah satu penyebab paralisis
paling utama. Bahkan, 30 persen kasus paralisis terjadi pada mereka yang
menderita penyakit stroke ini. Pada stroke, paralisis dapat terjadi sejumlah
anggota tubuh, seperti wajah (sebagian atau seluruh wajah), tangan, dan
anggota tubuh lainnya yang terasa sulit dan terlalu lemah untuk digerakkan.

2. Cedera
Cedera yang diakibatkan oleh benturan keras (misalnya kecelakaan) pada
area kepala juga berpotensi menyebabkan kelumpuhan (paralisis).Hal ini
karena benturan tersebut bisa merusak fungsi otak, termasuk syaraf
penggerak otot yang ada di sekitar kepala. Selain kepala, tulang belakang
yang mengalami cedera bisa merusak saraf yang ada di dalamnya sehinga
menyebabkan terjadinya paralisis.

3. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang menyerang sel saraf
otak dan tulang belakang untuk kemudian merusak myelin, selubung yang
berfungsi untuk menambah kecepatan sinyal elektrik di dalam otak.
Akibatnya, saraf terganggu dan berpotensi melemah atau bahkan tidak dapat
berfungsi sama sekali hingga menyebabkan penderitanya mengalami
paralisis.

Jika stroke menyumbang 30 persen penyakit paralisis, maka 17 persen dari


kaksus paralisis disebabkan oleh multiple sclerosis ini.

4. Bell’s Palsy
Lumpuh pada satu sisi wajah secara mendadak menandakan penyakit bell’s
palsy. Penyakit ini juga menjadi penyebab paralisis umum. Selain wajah,
acap kali Bell’s Palsy menimbulkan rasa nyeri di area telinga.

5. Cerebral Palsy
Cerebral Palsy adalah penyakit cacat lahir yang mengakibatkan
terganggunya koordinasi gerakan tubuh. Cerebral palsy menyebabkan
kerusakan pada otak dan pada tingkat yang parah, dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada penderitanya.

6. Neurofibromatosis
Neurofibromatosis adalah kelainan genetik yang mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan sel sehingga tumor dapat berkembang dengan
mudah di sel saraf otak, sumsum tulang belakang, dan juga saraf tepi.
Kondisi ini lantas juga menjadi penyebab paralisis yang umum terjadi.

7. Post-Polio Syndrome
Seseorang yang terkena polio berpotensi mengalami kelumpuhan (paralisis)
yang berkepanjangan setelahnya.

8. Sleep Paralysis
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ‘ketindihan’, bukan? Atau,
Anda justru pernah mengalaminya? Terlepas dari mitos yang beredar di
masyarakat, secara medis kondisi ‘ketindihan’ ini disebut sebagai sleep
paralysis, yakni kelumpuhan sementara yang dialami dari mulai tidur
hingga bangun tidur.

9. Sindrom Guillain-Barré
Sindrom Guillain-Barré (GBS) adalah kelumpuhan atau paralisis yang
terjadi di area kaki lalu menyebar ke atas (tangan dan wajah) setelah
beberapa hari atau minggu kemudian. Sindrom GBS harus segera ditangani
karena jika tidak, dapat menyebabkan paralisis pada otot pernapasan.

10. Tumor Otak


Paralisis adalah salah satu gejala dari tumor otak, selain gejala lainnya
seperti kejang, sakit kepala, mual dan muntah, sulit berbicara, dan gangguan
perilaku.
11. Kanker Otak
Penyebab paralisis yang terakhir yakni kanker otak. Sel kanker yang terus
berkembang dapat menyebabkan kelumpuhan (paralisis), utamanya
sebagian.

2.3. TANDA DAN GEJALA


Secara umum, gejala paralisis adalah tidak bisa digerakkannya anggota
tubuh akibat saraf otot yang tidak berfungsi. Kelumpuhan muncul secara
perlahan, namun tidak menutup kemungkinan terjadi secara tiba-tiba. Paralisis
lazimnya menyerang anggota tubuh seperti:

 Wajah
 Tangan
 Kaki
 Sebagian atau seluruh sisi tubuh

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda merasakan gejala kelumpuhan


pada salah satu anggota tubuh agar bisa ditangani dengan segera (jika masih
bisa disembuhkan) sebelum bertambah parah.
2.4. PATOFISIOLOGI
Penyakit tetanus terjadi karena adanya luka pada tubuh seperti luka
tertusuk paku, pecahan kaca, atau kaleng, luka tembak, luka baker, luka yang
kotor dan pada bayi dapat melalui tali pusat. Organisme multiple membentuk
dua toksin yaitu tetanuspasmin yang merupakan toksin kuat dan atau
neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot, dan
mempengaruhi sistem saraf pusat. Eksotoksin yang dihasilkan akan mencapai
pada sistem saraf pusat dengan melewati akson neuron atau sistem vaskuler.
Kuman ini menjadi terikat pada satu saraf atau jaringan saraf dan tidak dapat
lagi dinetralkan oleh antitoksin spesifik. Namun toksin yang bebas dalam
peredaran darah sangat mudah dinetralkan oleh antititoksin.
Hipotesa cara absorbsi dan bekerjanya toksin adalah pertama toksin diabsorbsi
pada ujung saraf motorik dan melalui aksis silindrik dibawah ke kornu anterior
susunan saraf pusat. Kedua, toksin diabsorbsi oleh susunan limfatik, masuk
kedalam sirkulasi darah arteri kemudian masuk kedalam susunan saraf pusat.
Toksin bereaksi pada myoneural junction yang menghasilkan otot-otot manjadi
kejang dan mudah sekali terangsang. Masa inkubasi 2 hari sampai 2 bulan dan
rata-rata 10 hari.
2.5. KOMPLIKASI
 Akan mengalami gangguan koordinasi
 Gangguan pada saat bicara
 Perhatian akan mudah sekali dialihkan
 Akan mangalami penurunan daya ingat
2.6. PENCEGAHAN
 operasi atau mungkin amputasi
 terapi fisik (fisioterapi)
 pekerjaan yang berhubungan dengan terapi
 alat bantu mobilitas, seperti kursi roda, tongkat, atau perangkat lain
 obat-obatan, seperti Botox atau pelemas otot, jika Anda memiliki paralisis
spastik
BAB 3

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
 Paralisis adalah kondisi lumpuh karena gangguan saraf yang berperan
dalam mengatur gerakan otot tubuh. Paralisis membuat anggota tubuh
tidak bisa digerakkan.
 Salah satu penyebab dari penyakit paralisis adalah Stroke. Stroke adalah
jenis penyakit yang menjadi slah satu penyebab paralisis paling utama.
Bahkan, 30 persen kasus paralisis terjadi pada mereka yang menderita
penyakit stroke ini. Pada stroke, paralisis dapat terjadi sejumlah anggota
tubuh, seperti wajah (sebagian atau seluruh wajah), tangan, dan anggota
tubuh lainnya yang terasa sulit dan terlalu lemah untuk digerakkan.
 Tanda dan gejala pada penyakit ini sering muncul pada Wajah, Tangan,
Kaki Sebagian atau seluruh sisi tubuh
3.2. SARAN
Melalui makalah ini penulis ingin memberikan saran kepada masyarakat
khususnya pembaca untuk selalu berusaha menjaga kesehatan terutama pada
bagian kepala karena jika kepala kita terkena terbentur maka akan berdampak
pada otak sehingga timbullah penyakit paralisis.
DAFTAR PUSTAKA

Capernito,L.J. ( 1999 ). Nursing care plans & documentation.Nursing diagnoses and


colaboratteve problems. ( 2nd ed ). ( Monica ester & Setiawan,Trj ).Jakarta :EGC ( buku
asli diterbitkan 1995 )
Dromerick ,A. ( 2004 ). Constraint Induced Treatment Program. Diambil pada tanggal
20 Februari 2006 dari http://www.neuro.wustl.edu/smart/cipt.htm. diambil pada tgl
18/2/2013.
Dongoes,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler,A.C. ( 2000 ). Nursing care plans, guidelins
for planning and documenting patient care. ( 3th ed). ( I Made Kariasa & Ni Made
Sumarwati, Trj ). Jakarta : EGC ( buku asli diterbitkan 1993 )
Erickson,R. ( 2005 ). Paralysis and aldosteronism Treatment. Diambil pada tanggal18
Februari 2013 dari
http://www.medicalacupunture.org/acu_info/article/paralysistreatmen
McCloskey.J, Bulechek.G.M. ( 1996 ). Nursing Interventions classification ( NIC ).
2nd.ed. St.Louis : Mosby Year Book-Inc
Shorey,J. ( 2005 ). Functional Electrical Stimulation. Diambil pada tanggal18
Februari 2013 dari http://www.paralysis.org/site/c.erJMJUOxFmH/b.
1267889/k.29C2/Fu.
Smeltzer. & Bare. ( 2002 ).Textbook of medical surgical nursing. Brunner & Suddarth
( 8th ed ). ( H.Y.Kuncara,dkk,Trj ). Jakarta : EGC ( buku asli diterbitkan 1996 )

Anda mungkin juga menyukai