Anda di halaman 1dari 6

SISTEM FILSAFAT

Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan,
filsafat merupakan bidang pemikiran manusia yang paling penting karena bercita-
cita untuk mencapai makna hidup paling hakiki.
Cabang Ilmu Filsafat
1. Etika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan pertanyaan mengenai
apa yang benar dan salah.
2. Metafisika adalah cabang filsafat yang berurusan dengan pertanyaan
tentang hakikat eksistensi dan alam semesta.
3. Epistemologi Cabang ilmu filsafat ini mempertanyakan sifat pengetahuan
dan cara kita memperolehnya.
4. Estetika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan keindahan, seni, dan
apresiasi.
5. Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari pemikiran yang baik dan
argumentasi yang benar.
Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli :
• Aristoteles (384-322 SM)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika,
metafisika dan pengetahuan praktis.
• Plato (427-347 SM)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.
• Karl Popper (1971)
Kita semua mempunyai filsafat yang masih menjadi misteri dan tugas pokok utama
dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai filsafat itu secara kritis, dimana
filsafat yang telah dianut sebelumnya itu tidak diselidiki secara kritis. (dikutip dari
perdebatan televisi, 14 Nopember 1971).
Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan suatu kesatuan dari bagian-bagian
yang saling berhubungan, selain itu juga saling bekerja sama antara satu sila dengan
sila yang lain guna mencapai tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan
satu kesatuan utuh guna mempunyai beberapa inti sila, nilai serta landasan
mendasar.
Dasar Filsafat
• Ontologis ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada,
keberadaan atau eksistensi
• Epistemologi Meneliti sumber pengetahuan,proses dan syarat terjadinya
pengetahuan,batas,dan validitas ilmu pengetahuan
• Aksiologi Menelusuri hakikat nilai yaitu, nilai dasar, nilai fundamental, nilai
praktis Hakikat Sila Pancasila

Contoh Filsafat dalam Kehidupan Sehari hari

1. Berpikir kritis
2. Berpikir radikal
3. Berpikir reflektif
4. Berpikir logis
5. Bertindak dengan Koheren

SEBAGAI DASAR ILMU PENGETAHUAN


Pengertian Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan juga mengajarkan nilai-
nilai etika, integritas, dan tanggungjawab.
a. Abad Yunani Kuno
Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah
peradaban manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir
manusia dari mitosentris menjadi logosentris. Periode Yunani Kuno ini
disebut periode filsafat alam.
Maka dapat disimpulkan bahwa awal perkembangan ilmu pengetahuan di
abad Yunani Kuno diawali dengan munculnya filsafat-filsafat yang
mengusulkan pemikiran rasional.
Dan pancasila tidak dapat dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan di abad
Yunani kuno karena pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia yang
dihasilkan oleh para pendiri bangsa Indonesia pada abad ke-20, terutama
oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Sementara itu, di Yunani Kuno, dasar
ilmu
pengetahuan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran filsuf seperti Plato,
Aristoteles, dan Sokrates, yang mengembangkan konsep-konsep dalam
bidang filsafat, logika, etika, dan ilmu pengetahuan alam. Pancasila dan
pemikiran Yunani Kuno memiliki konteks sejarah dan budaya yang berbeda.
b. Abad Pertengahan
Pancasila tidak dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan di abad
pertengahan karena konsep tersebut muncul
pada abad ke-20 sebagai dasar falsafah dan ideologi negara Indonesia.
Abad pertengahan lebih dikenal dengan perkembangan ilmu
pengetahuan di Eropa, seperti skolastik dan pemikiran filsafat
Scholastic. Pancasila lebih bersifat sebagai pandangan hidup dan nilai-
nilai yang membimbing tatanan sosial dan politik
suatu negara modern, bukan sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan
yang berkembang di abad pertengahan.
c. Abad Modern
Filsafat zaman Modern didahului oleh zaman Renaissance. Renaisans
menjadi periode yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan
karna membawa kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi
perkembangan ilmu.
Pancasila dapat dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan di abad
modern karena memberikan landasan filosofis yang kokoh untuk
mengembangkan pengetahuan dalam berbagai bidang, seperti yang
terdapat pada 5 sila yang bernilai untuk pedoman moral dan sosial bagi
masyarakat.

Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan


Filsafat dan ilmu pengetahuan adalah dua bidang kajian yang saling
berkaitan dan saling melengkapi. Filsafat merupakan induk dari ilmu
pengetahuan, karena filsafatlah yang memberikan landasan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan hasil
dari penerapan metode berpikir filsafat.

MASALAH NILAI DALAM IPTEK


Hubungan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral atau etika
merupakan salah satu isu yang kompleks dan seringkali menjadi subjek
perdebatan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Beberapa masalah utama yang terkait dengan nilai dalam iptek
melibatkan pertimbangan etika, dampak sosial, dan konsekuensi moral
dari pengembangan dan penerapan teknologi. Berikut adalah beberapa
contoh masalah tersebut:
Pengembangan Teknologi yang Kontroversial:
Beberapa kemajuan teknologi dapat memunculkan pertanyaan etis
tentang apakah teknologi tersebut seharusnya dikembangkan dan
digunakan. Misalnya, pengembangan teknologi rekayasa genetika
manusia, kecerdasan buatan yang mungkin melebihi kemampuan
manusia, atau pengembangan senjata otonom menghadirkan pertanyaan
etis tentang batasan-batasan penggunaan dan konsekuensinya.
Privasi dan Keamanan Data: Kemajuan dalam teknologi informasi dan
komunikasi sering kali menimbulkan masalah terkait privasi dan
keamanan data. Penyimpanan dan pengolahan besar-besaran data dapat
mengancam privasi individu, dan pertanyaan etis muncul seputar
bagaimana data tersebut seharusnya digunakan dan dilindungi.
Dampak Sosial dan Ekonomi: Perkembangan teknologi dapat memiliki
dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Misalnya, otomatisasi
dalam produksi dapat mengubah lapangan pekerjaan dan menciptakan
ketidaksetaraan ekonomi. Pertimbangan etis muncul dalam hal
bagaimana masyarakat menanggapi perubahan-perubahan ini dan
bagaimana dampak negatifnya dapat dikelola.
Keamanan Teknologi: Perkembangan teknologi seringkali melibatkan
pertanyaan-pertanyaan tentang keamanan. Penggunaan teknologi dalam
dunia siber, termasuk serangan siber, pemantauan, dan cyber warfare,
menimbulkan masalah etis seputar hak privasi, keamanan nasional, dan
tanggung jawab internasional.
Penggunaan Teknologi dalam Penelitian: Penelitian ilmiah sering kali
melibatkan pertanyaan etis tentang hak dan perlindungan subjek
penelitian, penggunaan hewan dalam penelitian, dan konsekuensi etis
dari hasil penelitian.
Isu Lingkungan: Penggunaan teknologi dalam industri dan energi dapat
berkontribusi pada masalah lingkungan seperti perubahan iklim, polusi,
dan keberlanjutan. Pertanyaan etis timbul seputar bagaimana teknologi
seharusnya dikembangkan dan digunakan untuk mengatasi atau
meminimalkan dampak lingkungan.
Dalam menanggapi masalah-masalah ini, seringkali diperlukan
keterlibatan berbagai pihak, termasuk ilmuwan, etis, pengambil
kebijakan, dan masyarakat umum. Diskusi dan pertimbangan etis sangat
penting untuk memastikan bahwa kemajuan iptek mendukung nilai-nilai
dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Selain itu,
pengembangan kebijakan yang etis dan transparan juga diperlukan
untuk mengatur penerapan teknologi yang dapat memengaruhi
masyarakat secara luas.

Contoh masalah iptek dalam kehidupan sehari hari


Pertumbuhan Teknologi Medis
Masalah: Meskipun kemajuan dalam teknologi medis memberikan
manfaat dalam diagnosis dan pengobatan, ada masalah etis seputar
privasi pasien dan akses yang adil.
Contoh: Keamanan data medis pasien, pertimbangan etis dalam
penggunaan data genetik, atau masalah aksesibilitas layanan kesehatan.

DASAR NILAI STRATEGI IPTEK


Dasar nilai dalam strategi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
mencerminkan prinsip-prinsip etis dan moral yang harus
dipertimbangkan dalam pengembangan, penerapan, dan penggunaan
teknologi.
Berikut adalah beberapa dasar nilai strategi iptek yang sering
diperhatikan:
1. Kemanusiaan
Nilai: Mengutamakan kesejahteraan dan keberdayaan manusia.
Implikasi: Teknologi seharusnya mendukung peningkatan kualitas
hidup manusia, mengurangi penderitaan, dan mempromosikan hak
asasi manusia.
2. Keadilan
Nilai: Memastikan distribusi yang adil dari manfaat dan beban
teknologi.
Implikasi: Teknologi seharusnya tidak meningkatkan kesenjangan
sosial atau ekonomi, dan harus memastikan akses yang adil dan setara
bagi semua orang.
3. Keberlanjutan
Nilai: Menghormati dan melestarikan lingkungan alam untuk generasi
mendatang.
Implikasi: Pengembangan teknologi harus mempertimbangkan dampak
lingkungan, meminimalkan limbah, dan mendukung prinsip-prinsip
keberlanjutan.
4. Kebebasan dan Privasi
Nilai: Menghormati kebebasan individu dan melindungi privasi.
Implikasi: Teknologi seharusnya tidak digunakan untuk melanggar hak
privasi individu atau membatasi kebebasan secara tidak adil.
5. Keterbukaan dan Transparansi
Nilai: Menjunjung tinggi keterbukaan dan transparansi dalam
pengembangan dan penggunaan teknologi.
Implikasi: Informasi tentang teknologi dan penggunaannya seharusnya
tersedia untuk publik, dan keputusan-keputusan terkait teknologi
seharusnya dapat diakses dan dimengerti secara umum.
6. Keadilan Global
Nilai: Mempertimbangkan dampak teknologi pada tingkat global dan
mempromosikan keadilan internasional.
Implikasi: Pengembangan teknologi seharusnya tidak merugikan atau
mengeksploitasi negara-negara atau masyarakat yang lebih rentan.
7. Tanggung Jawab Sosial
Nilai: Memahami dan mengakui tanggung jawab sosial dari para
pengembang dan pengguna teknologi.
Implikasi: Teknologi seharusnya digunakan dengan pertimbangan
terhadap konsekuensi sosialnya dan dengan sikap bertanggung jawab
terhadap masyarakat.
8. Pendekatan Holistik:
Nilai: Mengintegrasikan pemahaman holistik dalam pengembangan dan
penerapan teknologi.
Implikasi: Teknologi seharusnya tidak hanya mempertimbangkan satu
aspek atau tujuan, tetapi juga dampak dan hubungannya dengan konteks
yang lebih luas.
9. Inklusivitas dan Diversitas
Nilai: Mendorong inklusivitas dan menghargai diversitas dalam
pengembangan teknologi.
Implikasi: Teknologi seharusnya dirancang untuk melayani berbagai
kelompok dan memperhitungkan kebutuhan dan perspektif yang
beragam.

Penting untuk diingat bahwa nilai-nilai ini dapat bervariasi tergantung


pada budaya, masyarakat, dan konteks regional. Dalam merumuskan
strategi iptek, penting untuk melibatkan berbagai pemangku
kepentingan, termasuk ahli iptek, etis, dan masyarakat umum, untuk
memastikan bahwa nilai-nilai yang mendasari teknologi sejalan dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara luas.

Anda mungkin juga menyukai