Anda di halaman 1dari 18

MATERI - Pengaturan tempat Kerja & Analisis Stock Floor - Bisnis Daring dan Pemasaran

1 pesan

<>

Skip to content

Menu

HOME
Aplikasi
Bisnis
ABOUT
CONTACT
SHOP

Menu

MATERI ��� Pengaturan tempat Kerja & Analisis Stock Floor


Posted on 3 Januari 202120 Juni 2022 by Menik Yuni Hartini

Pasar swalayan (supermarket) adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari, antara lain bahan makanan, minuman, sabun, sampo, mainan, dan lain-lain. Selain me
merupakan tempat untuk menjual produk fashion, seperti baju, sepatu, aksesori, produk sport, dan produk kosmetik. Supermarket adalah pasar besar yang melakukan kegiatan usaha
mana pembeli diberi kesempatan untuk melihat, memegang, dan memilih sendiri produk yang akan dibelinya.

A. Pengaturan Tempat Kerja

1. Tata Kelola Ruang Kerja


Dalam membuat rancangan tata ruang pasar swalayan, pengelola pasar swalayan (supermarket/hypermarket) harus menyeimbangkan beberapa aspek, antara lain sebagai berikut.

a. Tata ruang swalayan hendaknya memengaruhi para pelanggan untuk membeli lebih banyak. Salah satu metodenya adalah dengan merancang tata ruang toko yang memfasilitasi sua
b. Menyediakan beberapa variasi. Sasaran yang kedua dari tata ruang pasar swalayan yang baik adalah dengan menyeimbangkan antara ruangan yang memadai dan biaya yang besar
para pelanggan.

c. Pembuatan perencanaan (space planning). Interior pasar swalayan dibagi menjadi dua area, yaitu non-selling space dan selling space. Non-selling space adalah area yang di
penyimpanan stok produk, dan area khusus karyawan. Sementara selling space digunakan sebagai area penjualan.

2. Pengaturan Tata Ruang Kerja Supermarket/Hypermarket


Tiap toko memiliki luas yang berbeda, tetapi hal terpenting adalah cara pengelola toko membagi ruangan selling area, merchandise area, personnel area, dan customer area sedemikian r

a. Selling space, yaitu bagian toko yang difungsikan untuk memajang produk, sehingga sekaligus sebagai tempat berinteraksi antara penjual dan konsumen, serta melakukan demonstra
sistem self-service membutuhkan area (tempat) display produk.

b. Merchandise space area, yaitu tempat menyimpan stok produk. Luas tempat penyimpanan persediaan produk toko disesuaikan dengan jumlah produk yang disimpan dan sistem pen
sepatu yang dikelola dengan sistem tradisional membutuhkan ruangan yang luas.

c. Personnel space, yaitu area khusus untuk karyawan. Ruangan ini dapat digunakan untuk ganti pakaian, istirahat, makan, dan menyimpan produk pribadi karyawan. Personnel space b
pengelola toko merupakan tempat yang sangat berharga.

d. Customer space, yaitu area yang disediakan untuk pengunjung toko. Area ini disediakan untuk menambah mood berbelanja pelanggan. Di customer space disediakan fasilitas berupa
lounge.

Fasilitas yang harus disediakan oleh pengelola pasar swalayan per bagian ruangan adalah sebagai berikut.

3. Persiapan Desain Tata Ruang


Desain supermarket antara yang satu dan lainnya mungkin terlihat sama. Meskipun demikian, rak dan tata cara penataan tetap akan sedikit berbeda. Kreativitas desain penataan ruang t
beli calon konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan desain tata ruang supermarket adalah sebagai berikut.

a. Pengukuran Ruangan yang Akurat


Ruangan yang besar memungkinkan pengunjung lebih leluasa dalam berbelanja dan memilih produk yang berbeda dalam jumlah yang diinginkan. Biasanya, pengunjung mencari toko ya
memenuhi hal tersebut, dibutuhkan ukuran toko yang cukup besar, misalnya supermarket atau hypermarket. Pengukuran juga diperlukan untuk menentukan sistem penataan dan penggu
perencanaan dan pengukuran ruangan harus benar-benar dilakukan dengan maksimal.

b. Peralatan Pendukung

Peralatan pendukung yang diperlukan oleh supermarket, antara lain security alarm, AC, boks rokok, lemari es krim dan lemari es, meja kasir, rak toko, kamera CCTV, barcode scanner, laci

c. Lahan Parkir yang Luas


Pada umumnya, orang datang ke supermarket dengan membawa kendaraan pribadi. Oleh karena itu, kenyamanan dan luasnya tempat parkir menjadi pertimbangan para pengunjung. Se
sebuah supermarket karena mereka kesulitan memarkirkan kendaraan karena tempat parkir yang sering kali penuh.

d. Pemilihan Warna
Tampilan warna bertujuan menggambarkan suasana toko. Warna cat dinding dan warna rak perlu disesuaikan dengan brand perusahaan.

4. Jenis-jenis Tata Ruang Toko (Market)


Pengecer modern menggunakan jenis-jenis desain tata ruang toko (market) sebagai berikut.

a. Pola Jaringan (Grid Pattern)

Gambar diambil dari: kompasiana.com

Pada pola ini, produk dan point of sale ditempatkan mengikuti gondola panjang dan lorong-lorong rak. Tata ruang jaringan (grid pattern) cocok diterapkan untuk penataan supermarket. P
menggunakan gondola. Grid berupa lorong dan setiap lorong digunakan untuk memajang produk dengan kategori yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik produk tersebut. Sela
pengunjung bergerak secara leluasa ke seluruh bagian toko/supermarket, dan juga di antara lorong atau rak-rak merchandise.
Layout SMEGAMART menerapkan tata ruang jaringan (grid pattern).

(Karya Arda Andrianto, XII BDP 1 2020/2021)

Layout ini baik digunakan jika mayoritas konsumen berkeinginan untuk menjelajahi seluruh isi toko. Selain itu, kelebihan layout ini adalah lebih efisien secara budget, mudah dalam peng
yang dijual lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Namun, kekurangannya adalah penggunaan layout ini akan mengurangi pandangan antara satu merchandise dan yang lain, sehingga
juga mengurangi ruang dekorasi sehingga terkadang membuat tampilan toko tampak membosankan.

b. Pola Pengulangan (Racetrack Pattern)


Gambar diambil dari: wvdsgn.wordpress.com

Pada layout ini, konsumen akan diajak menjelajahi toko dalam satu jalur khusus yang dimulai dari pintu masuk, lalu melewati ruang jalan yang membentuk suatu jalur, dan kembali lagi k
digunakan oleh Shopper���s Stop dan Ritu Wear.

Gambar diambil dari: www.retail4growth.com

c. Pola Bebas (Free Flow Pattern)

Gambar diambil dari: wvdsgn.wordpress.com

Pada layout ini, merchandise dipajang dengan pola mengalir bebas di dalam toko. Konsumen leluasa menjelajahi setiap titik karena tidak ada pola lalu lalang tertentu. Jenis ini biasanya
fashion store. Hal tersebut dikarenakan unsur utama dalam penataan produk fashion adalah kreativitas dan keindahan. Dengan demikian, pengelola toko diharapkan mampu menciptaka
tarik bagi pelanggan untuk membeli produk yang dipajang. Akan tetapi, pola ini tidak cocok diterapkan di toko yang memiliki banyak variasi merchandise karena akan membingungkan p
banyak menyita ruang.

d. Spine Layout
Gambar diambil dari: wvdsgn.wordpress.com

Pada pola ini, pengunjung berjalan dari pintu masuk ke ujung belakang toko melalui satu ruang jalan, merchandise ditempatkan di kedua sisi ruang jalan, dan point of sale ditempatkan d
digunakan oleh toko-toko dengan luas yang cukup besar.

e. Area Corak
Yaitu penunjang dalam tata ruang berupa space khusus untuk promosi. Dalam melakukan perencanaan tata ruang, semua supermarket menyediakan space khusus area corak. Space ar
area penjualan, ataupun pada akhir lorong.

Area corak dirancang untuk mendapatkan perhatian pelanggan, meliputi sebagai berikut.

1) Perlengkapan display, yang berdiri bebas (free standing fixtures) dan boneka pajangan yang menjadi maskot atau brand suatu supermarket.

2) Penutup akhir, yang terletak pada akhir suatu lorong dan diperlukan untuk penutup akhir penjualan. Sebelum pelanggan menyusuri lorong-lorong toko yang panjang, pelanggan sudah
belanjanya. Seperti yang kita ketahui, beberapa produk ditempatkan di akhir setiap lorong (rak end cap). Hampir setiap sisi sebuah toko dilapisi dengan produk. Produk-produk yang dite
tidak berkorelasi dengan produk yang dijual di lorong itu. Dengan cara ini, kita dapat menggunakan awal dan akhir lorong untuk menampilkan barang baru atau promo yang relatif mend
produk ini tidak terkait dengan barang lain di dalam lorong, pelanggan mungkin lebih cenderung untuk membelinya.
3) Area promosi, yang digunakan sepadan dengan penutup akhir.

5. Kebutuhan Ruangan Toko


Pengelola toko perlu memperhatikan dan memenuhi kebutuhan ruangan supermarket untuk menunjang kesuksesan dalam mengelola usaha. Ada beberapa kebutuhan ruangan yang har

a. Ruangan untuk smua bagian penunjang penjualan, yaitu bagian pengiriman produk dan pengembalian produk.

b. Ruangan untuk kenyamanan pelanggan dan karyawan. Contoh: ruang menyusui, mushola, toilet, ruangan untuk istirahat karyawan, dan ruang tunggu.

c. Pintu masuk, pintu keluar, dan tangga atau eskalator.

d. Ruangan kantor dan ruangan pembelian.

e. Ruangan etalase atau pemajangan produk.

f. Ruangan komputer, termasuk untuk keperluan lain seperti alat untuk teknologi baru.

g. Gang-gang atau lorong-lorong yang cukup lebar untuk memudahkan arus lalu lintas pengunjung.

6. Jenis-jenis Area Supermarket atau Hypermarket


a. Area Kantor
Area kantor adalah tempat pimpinan toko dan para manajer serta staf melakukan aktivitas atau kegiatan operasional toko.

b. Area Kasir
Area kasir terdiri atas:

1) Kasir, biasanya berjumlah satu atau lebih (jika terdapat pada supermarket besar). Di dekat kasir biasa terdapat Contract of Counter (COC), yaitu counter yang disewa secara khusus ole
Produk yang dipajang biasanya berupa produk-produk kecil yang sering dibeli oleh konsumen, misalnya permen, minuman botol atau kaleng, batu baterai, alat pencukur kumis, obat umu
tersebut bertujuan memunculkan impulse bulying bagi konsumen yang sedang antre di kasir.

Peralatan yang digunakan di area kasir adalah sebagai berikut.

a) Mesin kasir, biasanya terdiri atas satu unit komputer POS.

b) Mesin Debit, yaitu mesin yang digunakan untuk menerima pembayaran nontunai dengan memakai kartu kredit/kartu debit.

2) Tempat Penitipan Produk, yaitu tempat untuk menitipkan barang-barang milik customer atau pengunjung toko, seperti tas dan lain-lain.

c. Area Perishable
Perishable artinya barang yang tidak tahan lama. Area perishable terdiri atas area meat, fruit, vegetables, dan dairy.

1) Area meat, yaitu area penempatan ikan, daging (sapi, ayam, dan lain-lain) beserta olahannya, dan makanan siap santap (ready to eat). Peralatan yang digunakan pada area ini, antara l
untuk mengemas produk, dan peralatan pelengkap lain.

2) Area fruit, yaitu tempat meletakkan beraneka jenis buah segar, seperti jeruk, apel, anggur, pir, dan lain-lain. Peralatan yang digunakan adalah timbangan produk dan mesin wrapping.

3) Area vegetables, yaitu tempat berbagai jenis sayuran segar, beraneka macam rempah dan bumbu dapur, serta makanan olahan beku yang disimpan di freezer.

4) Area dairy, yaitu tempat berbagai olahan susu yang disimpan di lemari es.

d. Area Merchandising
Area merchandising terdiri atas area rak (shelving) atau gondola dan area gudang.

1) Area rak (shelving) atau gondola, yaitu area pemajangan produk-produk yang dijual.
2) Area gudang, yaitu tempat untuk menyimpan produk-produk persediaan. Produk yang disimpan dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu kelompok food, seperti kelompok makana
makanan bayi, snack, mie, minuman, dan kelompok nonfood, seperti sampo, sabun, detergen, dan lain-lain.

B. Pengaturan Tata Ruang Jual

1. Perencanaan Tata Ruang


Penataan produk melalui berbagai bentuk penyajian produk dengan berbagai model rak display menjadikan suasana menjadi semarak dan menimbulkan daya tarik, yang pada akhirnya d
Perencanaan tata ruang toko yang menarik harus menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh pengelola toko.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat display adalah manajemen ruang (space management), yaitu suatu sistem dalam pengaturan produk berupa optimalisasi pemak
menghasilkan nilai lebih. Tujuan utama tata ruang toko adalah menggunakan selling area semaksimal mungkin untuk memajang produk dengan baik. Space management yang baik akan
Sistem pengaturan ruangan display harus memberikan nilai tambah terhadap penjualan produk.

Perencanaan tata ruang jual (selling space planning) adalah pembagian area penjualan ke bagian area display setiap departemen. Hal-hal yang perlu diperhatikan setiap departemen ada

a. Struktur kategori produk.

b. Rentang keragaman produk (assortment) yang akan ditampung secara selective atau full assortment.

c. Kombinasi pilihan keseimbangan stock-dept dengan assortmnent-width..

d. Banyaknya jumlah produk yang bisa ditata untuk setiap item.

e. Pengaturan penempatan setiap item dalam setiap elemen alat panjang (planogram).

Jenis-jenis area selling space planning meliputi:

a. Area yang berbatasan (mainroad window of the isle),

b. Area antara window of the isle dan dinding, dan

c. Area paling belakang dalam sebuah counter (wall atau dinding).

Lorong dibuat dengan cara menata fixture, sehingga terbentuk lorong untuk jalan para pembeli. Idealnya lebar jalan minimal 75-80 cm.

2. Pengaturan Pemajangan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengaturan pemajangan (selling space planning) menurut Sujana (2012) adalah sebagai berikut.

a. Profitability and Stock-to-Sales-Ratio (SSR)


Persediaan produk yang fast moving harus menjadi fokus utama dalam penataan produk. Peritel harus mengantisipasi agar produk fast moving tidak sampai mengalami kekosongan pro
merupakan produk yang menghasilkan laba (producing items). Namun demikian, persediaan produk tersebut tidak boleh berlebihan juga (over-stock) karena permasalahan ketersediaan
yang kedaluwarsa akan timbul. Oleh karena itu, pengadaan produk harus memperhatikan rasio persediaan (SSR).

b. Customer Flow

Dalam penempatan kategori produk di ruang pajang, arah gerak konsumen sesuai dengan kecenderungan belanjanya harus diperhatikan. Produk yang sedang promo dan produk fast m
depan. Customer flow terutama diterapkan untuk penataan produk fashion, sedangkan untuk produk supermarket, penempatan produk-produk yang mempunyai daya tarik tinggi pada pin
dalam mengambil keputusan untuk membeli produk.

c. Technical Racking
Dalam pengaturan ruang untuk rak panjang, aspek teknis (seperti tinggi rendahnya jarak antar-shelving) hendaknya diperhatikan. Rak minimarket harus bersifat knock-down yang bisa dis
kebutuhan.
d. Size and Shape of Merchandise
Pengaturan pemajangan pada rak gondola per shelving hendaknya memperhatikan keserasian ukuran (besar atau kecil), tinggi rendah, serta bentuk dan bahan kemasan produk.

e. Seasonal Factor

Produk tertentu bisa jadi bersifat musiman. Oleh karena itu, pemajangan jenis produk ini hendaknya dilakukan secara khusus dan pada lokasi yang khusus juga. Buat dekorasi yang men
terarah pada produk tersebut. Contoh: paket lebaran, seperti biskuit dan sirup.

3. Alokasi Penataan Setiap Departemen


Alokasi penataan produk setiap departemen merupakan tahapan terpenting dalam sistem pemajangan produk karena aspek ini sangat menentukan keramaian di dalam supermarket. Di
mendalam agar alur (flow) dan relasi lokasi antardepartemen terasa halus. Pedoman alokasi departemen (Sujana, 2012) adalah sebagai berikut.

a. Relative Advantager
Penempatan produk per kategori dalam satu lorong (aisle) harus memiliki keterkaitan. Contohnya, antara kategori Baby Milk & Food dan Baby Needs & Toiletries.

b. Fast and Slow Moving


Harus ada kombinasi antara fast moving items (FMI) dan slow moving items (SMI). Kombinasi antara kategori yang cenderung SMI dan kategori yang relatif FMI bertujuan meratakan ke
penempatan kategori Breakfast Food dengan Baking Needs.

c. Impulsive and Destination


Artinya,, produk impulsif bukan merupakan tujuan belanja, sehingga kelompok kategori ini harus ditempatkan di depan, bahkan di sekitar area kasir. Kelompok produk basic hendaknya d
dicari. Dengan demikian, konsumen dipaksa masuk dan memutar, sehingga keseluruhan kategori akan terlihat (visible).

d. Special Corner

Produk dengan keunikan dan sensitivitas yang tinggi ditempatkan pada counter khusus untuk mendapatkan fokus perhatian. Contohnya rokok, obat, vitamin, kosmetik, dan barang-bara

e. Spesific Item
Yaitu produk yang dijamin hanya ada di supermarket tertentu (tidak ada di supermarket lain) dan karenanya menjadi competitive advantage.

f. Cross Departemen
Yaitu pemajangan produk tertentu yang kegunannya dekat dengan kategori yang lainnya di dua tempat. Contoh: saringan kopi dipajang di area pajang kelompok kategori tea and coffee.

g. Cross Merchandising
Yaitu metode space planning yang secara apik memadukan pemajangan kategori produk yang cukup kontras/berbeda kelompok kategori besarnya dalam satu lorong. Contoh: alat-alat
dalam satu lorong yang sama.

4. Penataan Tata Ruang dan Produk


Tata letak yang baik akan membuat customer merasa nyaman saat berbelanja. Kecermatan dalam mengatur produk menjadi sebuah keharusan. Beberapa hal yang bisa dilakukan peng
supermarket dan mengatur tata letak produk dagangan, antara lain sebagai berikut.

a. Pencahayaan dan Warna Ruangan

Pengaturan cahaya lampu dalam ruangan yang tepat akan membuat pelanggan merasa nyaman. Warna putih pada tembok, lantai, dan atap plafon adalah warna yang paling tepat untuk

b. Penempatan Gondola
Penempatan gondola menjadi bagian penting dalam membuat ruang supermarket nyaman. Peletakan rak dengan posisi yang berjejer merupakan pilihan terbaik karena para pembeli ak
mengawasi tingkah laku mereka. Rak yang berbentuk bundar lebih baik ditempatkan sejajar dengan rak yang panjang dengan memberi jarak sekitar 1-1,5 meter, sehingga menjadi indah
ppintu masuk agar lebih tampak elegan.

c. Klasifikasi Produk yang Akan Dijual


TTujuan klasifikasi produk adalah memudahkan pelanggan mencari barang yang akan mereka beli. Barang yang sering dibeli, seperti sabun mandi, pasta gigi, buku tulis, dan sebagainya
dijangkau, sedangkan produk yang jarang dibeli ditempatkan pada bagian yang agak tinggi. Produk yang memiliki kesan rendah, seperti keset, lap pel, dan sikat WC dapat diletakkan pad

d. Jalur Lalu Lintas Pelanggan


Mengatur posisi lalu lintas pelanggan dilakukan dengan menambah ruang antar-display agar pelanggan mudah mencapai tempat yang dituju tanpa saling bertabrakan.

e. Lokasi Meja Kasir


Umumnya, lokasi pasir berdekatan dengan pintu keluar, tetapi ada juga supermarket yang menempatkannya di pintu tengah atau belakang. Berikut adalah tujuan keduanya.

1) Di Pintu Keluar

Tempat pembayaran (kasir) yang terletak tidak jauh dari pintu keluar bertujuan:

a) Memastikan keamanan akan lebih baik.

b) Mengarahkan arus lalu lintas pelanggan.

c) Meminimalkan ruang yang tidak berfungsi (dead spot).

d) Menempatkan produk pendukung di posisi yang lebih baik.

2) Di Bagian Tengah atau Belakang

Kasir yang terletak di bagian tengah dan belakang supermarket bertujuan:

a) Menunjukkan lebih banyak produk kepada pelanggan dengan cara menarik mereka untuk melewati display sebelum mereka sampai di kasir untuk membayar.

b) Mengawasi kamar pas di belakang.

c) Memudahkan karyawan untuk menyarankan penjualan tambahan.

d) Menempatkan produk di posisi yang menguntungkan.

C. Menjaga Kebersihan Area Kerja

1. Kebersihan Tempat Kerja


Kebersihan tempat kerja akan memberi kenyamanan bagi karyawan saat bekerja dan bagi pengunjung toko saat melihat-lihat atau berbelanja.

a. Kebersihan Tempat Kerja


Kegiatan pembersihan termasuk dalam kegiatan inspeksi karena pada saat melakukan pembersihan berlangsung juga pengontrolan terhadap produk-produk yang tidak digunakan di tem
menunjang kebersihan tempat kerja adalah sebagai berikut.

1) Kebersihan merupakan tanggung jawab seluruh karyawan.

2) Lakukan kegiatan pembersihan tempat kerja selama minimal tiga menit setiap harinya.

3) Bersihkan setiap tempat walaupun jarang digunakan.

4) Perlakukan jadwal kebersihan sebagai inspeksi awal untuk menemukan kesalahan-kesalahan kecil.

b. Keuntungan Menjaga Kebersihan di Area Kerja


Menjaga kebersihan di area kerja memiliki manfaat sebagai berikut.

1) Berkurangnya risiko kecelakaan dan cedera.

2) Terwujudnya tenaga kerja yang sehat dan produktif.

3) Berkurangnya risiko kebakaran.

4) Terwujudnya tempat kerja lebih nyaman dan aman.

5) Berkurangnya waktu yang terbuang untuk mencari material dan peralatan karena semua peralatan akan tertata bersih dan rapi.

6) Pengunjung yang datang merasa nyaman dan puas.

c. Menjaga Kebersihan Tempat Kerja


Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan tempat kerja, antara lain sebagai berikut.

1) Menentukan penanggung jawab kebersihan untuk setiap bagian.

Secara umum, kebersihan merupakan tanggung jawab setiap orang. Dalam pelaksanaannya, sering kali diperlukan adanya penanggung jawab untuk tiap-tiap area agar bisa berjalan den
sangat diperlukan, terutama untuk tempat-tempat yang sering dipakai bersama.

2) Menentukan apa saja yang perlu dibersihkan.

Hal ini memerlukan kesepakatan agar setiap orang mempunyai pemahaman yang sama dan tidak melakukan kesalahan dalam melakukan kegiatan pembersihan tempat kerja. Setiap o
dapat mengurangi penyebab terjadinya pengotoran di tempat kerja.

3) Mematuhi aturan yang telah disepakati.

Buatlah jadwal melakukan kebersihan, alat yang digunakan, dan cara yang disepakati. Aturan dapat berjalan dengan baik apabila setiap orang berusaha mematuhi kesepakatan tersebut

2. Pembagian Tugas Membersihkan Area Supermarket


Agar hasilnya lebih maksimal, kegiatan kebersihan di supermarket dibagi per bidang area, yaitu sebagai berikut.

a. Kebersihan Area Luar


Area luar meliputi area parkir, teras, dan halaman. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Membersihkan sampah dan membuangnya pada tempatnya.

Sampah yang sudah terkumpul di tempat sampah secara periodik harus segera dibuang di penampungan sampah sesuai waktu yang ditetapkan. Jika sampah sudah penuh, segera bua
sampah tidak terlihat menumpuk dan berserakan.

2) Menyediakan tempat pembuangan sampah sementara.

Biasanya, ada petugas kebersihan yang akan mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir sampah. Sebelum sampah tersebut diangkut oleh petugas kebersihan, kumpulkan sam

3) Membersihkan debu pada halaman minimarket.

Banyaknya debu di halaman supermarket dapat diantisipasi dengan menyiram air. Pastikan air tidak menggenang di halaman karena air yang menggenang akan mengganggu kenyaman

4) Membersihkan kaca bagian luar dan bebas dari debu.

Secara berkala, petugas kebersihan harus membersihkan kaca depan toko. Namun demikian, jika kaca sudah terlihat kotor, segera bersihkan tanpa menunggu jadwal pembersihan. Kac
meskipun di dalam toko sebenanrnya bersih.

5) Membersihkan produk yang ada di luar area penjualan agar bersih dan bebas dari debu.

Sering kali, produk ditempatkan di luar area penjualan utama, misalnya produk yang sedang promo atau diskon. Produk-produk tersebut juga harus dibersihkan agar tetap bersih dan be

b. Kebersihan Area Penjualan


Area penjualan perlu dijaga dan dibersihkan, terutama dari debu, kotoran, dan bau. Peralatan dan perlengkapan di area penjualan yang perlu dibersihkan secara berkala adalah sebagai b

1) Peralatan penyimpanan, yaitu peralatan yang digunakan sebagai media penyimpanan di gudang transit supermarket, antara lain rak gudang, kotak pendingin (chilling box) dan kotak p

2) Peralatan pemajangan, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan ketersediaan produk kepada konsumen, antara lain rak pajang supermarket (gondola shelving), etalase (showca

3) Peralatan pengisian dan pengambilan produk, yaitu alat bantu yang digunakan untuk mengambil produk dari gudang dan menempatkannya di rak pajang, seperti bangku pijak (kicksto
(flatbed trolley).

4) Peralatan promosi, terdiri atas papan nama toko/minimarket/supermarket, warna cat dinding, serta berbagai alat penunjuk dan alat promosi.

5) Peralatan dan perlengkapan kasir, seperti meja kasir, hardware computer, serta peralatan pendukung operasi kasir (money detector, EDC, mesin kartu kredit, dan mesin debit).

6) Peralatan dan perlengkapan belanja konsumen, seperti shopping cart dan shopping basket.

7) Peralatan pendukung operasional, seperti peralatan kantor, mekanis, peralatan kantor, mesin-mesin, dan kendaraan.

8) Fixtures, seperti wagon, shelving, hanging/waterfall, showcase, tables, dan bins.

9) Produk yang dipajang.

10) Lampu dan langit-langit.

11) AC atau kipas angin yang harus di-service secara berkala.

12) Lantai di dalam toko.


13) Pintu kaca dan kaca depan toko bagian dalam.

c. Kebersihan di Area Gudang dan Toilet


1) Area Gudang

Gudang perlu dijaga kebersihannya agar tidak kotor, lembab, berbau, dan dimasuki hewan atau serangga. Kebersihan gudang berpengaruh pada kondisi produk yang disimpan. Gudang y
disimpan menjadi russak dan kotor, sehingga tidak layak untuk dijual. Hal yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan gudang, antara lain sebagai berikut.

a) Pastikan lantai gudang selalu di-vacuum, disapu, dan dipel agar selalu bersih.

b) Produk disimpan menggunakan karton/kardus yang disusun secara teratur dan rapi.

c) Jauhkan produk kimia dan produk pembersih dari stock produk makanan dan minuman.

d) Rapikan dan tata kardus bungkus produk.

e) Pastikan posisi pintu gudang tertutup dan hanya dapat diakses oleh karyawan.

2) Area Toilet

Penjagaan kebersihan toilet biasanya diserahkan kepada petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap kondisi toillet. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan pada area toilet.

a) Toilet harus dalam keadaan kering, bersih, dan layak pakai.

b) Kebersihan toilet, meliputi lantai, dinding keramik, plafon, dan kloset harus selalu terjaga.

c) Toilet selalu dalam kondisi kering.

d) Pastikan posisi pintu toilet karyawan tertutup dan hanya dapat diakses oleh karyawan jika toilet ada di dalam area toko.

e) Toilet untuk para pengunjung selalu dalam keadaan bersih dan tidak bernoda.

f) Pastikan kloset dalam keadaan bersih dan tidak bernoda.

g) Pastikan alat-alat kebersihan tersimpan dan tertata rapi.

h) Tambahkan pewangi ruangan di dalam toilet.

D. Stock Floor dan Floor Display

1. Stock Floor
Stock floor adalah penataan produk pada gondola, fixture, ataupun stage display dalam jumlah yang banyak yang sekaligus menunjukkan stock/persediaan suatu produk. Sistem ini me
persediaan produk dan mengurangi jumlah stock produk di gudang.

a. Kelebihan Stock Floor


Pemajangan produk dengan sistem stock floor memiliki beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut.

1) Pemajangan dapat dilakukan lebih mudah karena jumlah produk yang banyak akan memudahkan pengelompokkan produk sesuai kategori, ukuran, warna, dan jenisnya.

2) Display terlihat lebih rapi, dan menarik.

3) Memudahkan konsumen mencari produk.

4) Memudahkan petugas dalam melakukan stock opname.

b. Kelemahan Stock Floor


Kelemahan-kelemahan pemajangan produk dengan sistem stock floor adalah sebagai berikut.

1) Produk slow moving dengan masa kedaluwarsa pendek berisiko banyak yang diretur.

2) Memerlukan banyak ruangan dan peralatan display.

3) Display terkesan monoton karena stock floor akan memerlukan waktu yang relatif lama untuk bertahan sebelum dilakukan perubahan.

4) Dengan banyaknya jumlah per item produk yang di-display, diperlukan ketelitian dan kecermatan petugas untuk melakukan pengecekan produk rusak dan kedaluwarsa.

c. Penerapan Sistem Stock Floor


Adapun penerapan sistem stock floor adalah sebagai berikut.

1) Penataan dengan sistem stock floor diterapkan dalam hypermarket dan supermarket karena hypermarket dan supermarket memajang produk dalam jumlah banyak.

2) Khusus untuk produk yang dipajang dengan sistem stock floor, gudang hanya dimanfaatkan untuk menyimpan produk yang harus diretur (rusak/kedaluwarsa).

3) Stock floor memerlukan ruang pajang yang cukup luas dan gondola dalam jumlah yang banyak karena setiap jenis produk akan dipajang pada satu gondola.

4) Jenis produk yang dipajang dengan menggunakan sistem stock floor adalah khusus produk supermarket. Penataan produk dengan sistem stock floor tidak berlaku untuk produk fash

2. Floor Display.

Floor display adalah suatu penataan produk yang diletakkan pada lantai tanpa menggunakan rak tertentu. Floor display berada di lantai dengan menggunakan ambalan sebagai alasnya
yang paling laku (premier). Produk yang dipajang dengan sistem floor display adalah produk yang paling dicari oleh konsumen serta produk dengan harga murah.

Floor display sering digunakan untuk memajang produk promo, discount, ataupu produk khusus hari raya keagamaan. Jenis produk yang ditata dengan sistem ini lebih serinng diterapka
terkadang ada juga produk fashion, seperti sepatu dan tas yang dipajang dengan sistem ini.

Penataan floor display terdiri atas dua kelompok, yaitu sebagai berikut.

a. Floor Display Kelompok Produk Sejenis

Contoh floor display kelompok produk sejenis adalah sebagai berikut.

1) Sepatu dan berbagai merek yang dipajang dengan tema tahun ajaran baru.

2) Sirop, biskuit kaleng, dan sarung berbagai merek yang dipajang saat bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.

3) Beras karungan yang ditumpuk.

b. Floor Display Oleh Perusahaan Sejenis


1) Pemajangan semua produk yang diproduksi oleh PT A.
2) Sekelompok produk yang diproduksi oleh XXX Group.

c. Tema Floor Display


Floor display harus dibuat sekreatif mungkin. Supermarket sering menjadikan floor display sebagai salah satu daya tarik agar konsumen melihat dan mendatangi produk yang ditata.. Pr
diganti secara berkala agar konsumen yang sering datang tidak merasa bosan. Penataan dengan floor display harus menggunakan tema-tema tertentu, seperti:

1) Perayaan hari raya, contohnya tema Idul Fitri, tema tahun baru, tema hari Natal, dan tema Imlek.

2) Tahun ajaran baru, contohnya back to school.

3) Program promo dari manajemen toko.

4) Program promo dari supplier, contohnya Perusahaan X memberikan promo khusus kepada pelanggan yang berbelanja produknya dalam jumlah tertentu, misalnya berupa diskon atau

d. POS Penataan Produk Floor Display


Beberapa Prosedur Operasi Standar (POS) penataan produk floor display, yaitu sebagai berikut.

1) Tinggi maksimum produk yang dipajang pada floor display adalah 100 cm.

2) Produk yang dipajang adalah produk sejenis atau produk dari supplier yang sama.

3) Floor display ditempatkan pada posisi yang strategis.

4) Penataan floor display tidak menggunakan arus produk ataupun arus pelanggan.

5) Floor display menggunakan POP (Point of Purchase) yang menarik, berupa tulisan atau gambar.

6) Produk tidak diletakkan langsung di permukaan lantai, tetapi diberi alas berupa papan atau palet. Alas disesuaikan dengan jenis dan ukuran produk.

7) Luas floor display adalah sekitar 90 cm x 90 cm.

3. Perbedaan Stock Floor dengan Floor Display


Perbedaan antara stock floor dan floor display dijelaskan dalam tabel berikut.

Halaman 159

Halaman 160

4. Waktu Penataan Stock Floor dan Floor Display


Produk yang dipajang dengan stock floor dan floor display mempunyai batas waktu yang berbeda. Ketentuan jangka waktu pemajangannya, yaitu sebagai berikut.

a. Ketentuan jangka waktu pemajangan dengan stock floor.

Pengelola swalayan memilih sistem pemajangan produk untuk meningkatkan volume penjualan. Stock floor sering disebut penataan produk sepanjang tahun karena jarang dilakukan pe
dilakukan untuk produk slow moving.

Produk yang dipajang dalam stock floor diamati secara continue. Dalam stock floor ada istilah 3G, yaitu geser, gusur, dan ganti. Berikut penjelasannya.

1) Geser, artinya jika produk yang dipajang dalam stock floor setelah tiga bulan tidak memberikan profit, produk akan digeser dari posisi yang strategis ke posisi yang tidak terlalu strate
dipindahkan ke tingkatan rak yang tidak strategis.

2) Gusur, dilakukan apabila produk sudah digeser, tetapi volume penjualannya tidak meningkat. Produk tersebut akan dipindahkkan ke gondola lain yang letaknya tidak terlalu terjangkau
3) Ganti, yaitu tahap terakhir yang dilakukan jika produk benar-benar tidak terjual, Produk akan dikeluarkan daru area display dan diganti dengan produk lain.

b. Ketentuan jangka waktu pemajangan dengan sistem floor display.

Lama waktu pemajangan dengan floor display menggunakan ketentuan yang berbeda-beda, antara lain sebagai berikut.

1) Floor display dengan tema.

Untuk floor display dengan tema, durasi display-nya disesuaikan dengan tema tersebut. Contohnya, untuk tema Idul fitri, biasanya display dipasang selama bulan puasa sampai setelah h
pun dengan hari Natal, tahun baru, dan tema back to school.

2) Floor display untuk program promo dari supplier dan pengelola toko.

Dalam rangka promo, biasanya perusahaan memajang produknya dalam floor display. Jangka waktu pemajangan floor display disesuaikan dengan kebijakan perusahaan, yaitu satu Min

SUMBER:

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kalo menurut kamu konten ini bermanfaat, share ke temen-temen yang membutuhkan ya! ����

28 thoughts on ���MATERI ��� Pengaturan tempat Kerja & Analisis Stock Floor���

1. Yunia Kastin berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:36

Apa itu space planning dan tata ruang swalayan? Dan fungsi dari tempat itu untuk apa?

Balas

2. Nabila Rahmasari berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:37

Mengapa dalam membuat rancangan tata ruang pasar swalayan, pengelola pasar swalayan harus menyeimbangkan beberapa aspek?

Balas

3. Fiqri Ardiyansah berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:37

Bagaimana jika ada salah satu kebutuhan ruang toko yg belum dipenuhi, apakah supermarket dapat berjalan dengan sukses?

Balas

4. Ira Dzatini berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:38

Apa kelebihan dan kekurangan apabila kita menggunakan spine layout dalam menentukan tata ruang?

Balas

5. Herdita Rizka Afani berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:38

Jenis Pola Pengulangan (Racetrack Pattern) biasanya diterapkan pada toko yang seperti apa?

Balas

6. Silfa Alfiliana Sayfani berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:42

Bu saya mau nanya, contoh penutup akhir itu seperti apa Bu? Terimakasih.

Balas

7. Sefi Anggraeni berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:51

Apakah ada cara atau ketentuan tertentu dalam menata produk menggunakan rak atau gondola?

Balas

8. Eriska Sintia Dewi berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:52

Apa yang dimaksud Shopper���s Stop dan Ritu Wear?


Balas

9. Yusnia Heri Saputri berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:52

Untuk pengukuran ruang akurat sendiri jika mengalami kesalahan dalam penghitungan ukurannya, apakah akan ada masalah yang berkaitan dengan fungsi toko?

Balas

10. Neva Fradista berkata:


12 Januari 2021 pukul 02:57

Apa kekurangan dan kelebihan dari Racetrack Pattern (pola pengulangan) pada jenis-jenis desain tata ruang toko?

Balas

11. Septiana Nabila Anggitarini berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:02

Apa itu aisles dan lounge yg merupakan fasilitas yg disediakan dalam customer space?

Balas

12. Wida Anggun Kartika berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:03

Apa saja manfaat dari pembagian tata ruang yang ada di supermarket?

Balas

13. Friski Umullia Sahlan berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:05

Bagaimana tata ruang swalayan yang baik untuk mempengaruhi para pelanggan agar membeli lebih banyak?

Balas

14. Friski Umullia Sahlan berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:07

Apa manfaat pembuatan perencanaan (space planning) dalam tata kelola ruang kerja?

Balas

15. Edi Waluyo Aji berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:10

Apa fungsi adanya tempat penitipan produk di sebuah swalayan/supermarket?

Balas

16. Edi Waluyo Aji berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:14

Apa kelemahan dari pola pengulangan (Racetrack Pattern)?

Balas

17. Adini Meilina berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:18

Apakah pola pengulangan (Racetrack Pattern) dapat digunakan di minimarket ataupun supermarket?

Balas

18. Sipty Arisa Putri berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:30

Apa yang dimaksud dengan impulse bulying?

Balas

19. Edi Waluyo Aji berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:34

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan desain tata ruang supermarket salah satunya adalah lahan parkir yang luas. Apa tanggapan yang mungkin muncul ketika kons
kecil dan kurang strategis?

Balas

20. Hanna Rizki Fadilah berkata:


12 Januari 2021 pukul 03:57

Bagaimana cara merancang tata ruang toko yang memfasilitasi suatu pola lalu lintas pelanggan yang spesifik?

Balas

21. Mutia Hikmah Fadila berkata:


12 Januari 2021 pukul 05:00

Apakah tujuan dari pembagian tata ruang yang ada di dalam supermarket?

Balas

22. Dhea Febryanti berkata:


12 Januari 2021 pukul 05:00

Apa yang dimaksud rituwear?

Balas

23. Arsenda Nursasi berkata:


12 Januari 2021 pukul 05:06

Sekilas saya membaca arti dari merchandise space area dan gudang hampir sama, fungsinya juga hampir sama, yaitu untuk menyimpan produk dan barang. Pertanyaan saya yait
gudang?

Balas

24. Widya Hartanti berkata:


12 Januari 2021 pukul 05:11

Apa saja yang termasuk ke dalam jenis-jenis area selling space planning?

Balas

25. Naia Vanessia Oktaviane berkata:


12 Januari 2021 pukul 06:40

Mengapa disebuah supermarket terdapat selling area?

Balas

26. Naia Vanessia Oktaviane berkata:


12 Januari 2021 pukul 06:41

Mengapa disebuah supermarket terdapat costumer space?

Balas

27. Dandi Eko W. berkata:


12 Januari 2021 pukul 06:55

Apakah yang dimaksud dengan tujuan dari pembagian tata ruang yang ada di dalam supermarket?

Apa kelemahan dari spine layout?

Balas

28. Endang berkata:


12 Januari 2021 pukul 07:18

Apakah pola Spine Layout mempunyai kekurangan dan kelebihan? Lalu contohnya toko apa yang menggunakan pola ini?

Balas

Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar *

Nama *

Email *

Situs Web

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Kirim Komentar

7 Aplikasi Wajib Untuk Jualan Online


BCA Akan Menutup Aplikasi INFO BCA
5 Aplikasi Perekam Layar Laptop Gratis Tanpa Watermark
3 Cara Mendapatkan Uang Dari Aplikasi Canva
5 Keunggulan Aplikasi Kasir Pintar Untuk UMKM
6 Fitur Aplikasi Google Meet Untuk Pendidikan
Cara Mendapatkan Produk Gratis di Aplikasi Akulaku
10 Saran Aplikasi Saham Online Terbaik serta tertera OJK 2022
6 Aplikasi Pinjaman Online Terbaik yang Sudah Diawasi OJK
Sosialisasi Penyelenggaraan PPDB SMK Tahun 2022

��
2022 Bisnis Daring dan Pemasaran | Powered by Superbs Personal Blog theme
Menu

HOME
Aplikasi
Bisnis
ABOUT
CONTACT
SHOP

Spesialis Ruang Pendingin


Freezer Chiller Abf
Spesialis, desain, instalasi, maintenance service, ruang

pendingin (coldstorage)
wdkalmindo.com
BUKA
Iklan oleh

Stop lihat iklan iniMengapa iklan ini? 


 
Tak tertarik pada iklan
Iklan tidak pantas
Sering melihat iklan ini
Konten tertutup iklan
Kami akan mencoba untuk tidak menampilkan iklan itu lagi

Iklan ditutup oleh

Spesialis Ruang Pendingin


Freezer Chiller Abf
Spesialis, desain, instalasi, maintenance

service, ruang pendingin (coldstorage)


wdkalmindo.com
BUKA

Spesialis Ruang Pendingin


Freezer Chiller Abf
Spesialis, desain, instalasi, maintenance

service, ruang pendingin (coldstorage)


wdkalmindo.com
BUKA
Spesialis Ruang Pendingin
Freezer Chiller Abf
Spesialis, desain, instalasi, maintenance

service, ruang pendingin (coldstorage)


wdkalmindo.com
BUKA

wdkalmindo.com
Spesialis Ruang

Pendingin
Freezer Chiller Abf
Spesialis, desain, instalasi,

maintenance service, ruang

pendingin (coldstorage)
BUKA

Cut-to-size for Your Project


Stunning Shop Display Solution
Professional Manufacturer Specializing in

Store Fixture and Showcase Customization


ltdisplays.com
OPEN

Cut-to-size for Your Project


Stunning Shop Display Solution
Professional Manufacturer Specializing in

Store Fixture and Showcase Customization


ltdisplays.com
OPEN
Spesialis Ruang Pendingin
Freezer Chiller Abf
Spesialis, desain, instalasi, maintenance

service, ruang pendingin (coldstorage)


wdkalmindo.com
BUKA

Spesialis Ruang Pendingin


Freezer Chiller Abf
Spesialis, desain, instalasi, maintenance

service, ruang pendingin (coldstorage)


wdkalmindo.com
BUKA

Anda mungkin juga menyukai