Tata ruang grid ditampilkan oleh sebagian besar toko bahan makanan (grocery) dan
apotik. Ini terdiri dari rak panjang yang berisi barang dagangan dan gang (lorong diantara
deretan rak) dalam sebuah pola yang berulang.
Racetrack. Tata ruang racetrack Tata ruang ini juga dikenal sebagai sebuah loop yaitu
sebuah jenis desain toko yang menyediakan sebuah lorong utama untuk memudahkan
lalu lintas pelanggan dengan akses pintu masuk yang banyak dan berbeda ke semua
departemen yang ada.
Bentuk bebas. Sebuah tata ruang bentuk bebas juga dikenal sebagai tata ruang butik,
menyusun peralatan tetap dan lorong secara asimetris.
Area utama: Area utama adalah sebuah area dalam toko yang dirancang untuk
mendapatkan perhatian pelanggan. Area ini meliputi: End caps. yaitu pameran yang
terletak di akhir sebuah lorong.
Area atau lorong promosi. Area ini merupakan sebuah lorong yang digunakan untuk
mempertunjukkan barang dagangan yang sedang dipromosikan
Perlengkapan tetap freestanding dan manekin. Area ini terletak di lorong yang
dirancang terutama untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan membuat mereka masuk
ke departemen.
Etalase. Walaupun etalase sudah jelas merupakan area paling luar dari toko, mereka
dapat menjadi sebuah komponen tata ruang toko yang penting.
Area batas penjualan. Area ini juga dikenal sebagai batas pembelian, POP, gerbang
keluar, atau area pembungkusan-tunai. Yaitu merupakan sebuah tempat di dalam toko
dimana pembeli dapat membeli barang dagangan.
Dinding. Semenjak ruang retail seringkali sempit dan mahal, banyak retailer yang
dengan sukses meningkatkan kemampuan mereka untuk menyimpan persediaan
tambahan, pameran barang dagangan dan dengan kreatif memberikan sebuah pesan
dengan memanfaatkan dinding.
MERENCANAKAN RUANG
harus menyesuaikan perkiraan awal dengan dasar lima factor berikut ini:
(1) Seberapa menguntungkan barang dagangan ini ?
(2)
lurus satu sama lain di tumpukan. Gondola (rak panjang)sangat berguna. Mereka
digunakan secara luas tetapi tidak secara ekslusif, di toko bahan pangan atau discount
store digunakan untuk menyajikan segala sesuatu dari makanan kaleng sampai sarung
tangan baseball.
ATMOSFER: Penelitian telah menunjukkan bahwa ini penting untuk unsur atmosfe
tersebut untuk bekerja bersama:
Komunikasi visual: Retailer seharusnya mempertimbangkan tujuh hal berikut saat
mendesain strategi komunikasi visual untuk toko mereka: (1) Menyelaraskan tanda dan
grafis dengan citra toko. (2) Warna dan nada dalam tanda dan grafis seharusnya
melengkapi barang.(3) Menginformasikan konsumen. (4) Pengunaan tanda dan grafis
sebagai tiang.(5)Menjaga tanda dan grafis tetap baru. (6) Membatasi salinan tanda. (7)
Menggunakan typeface yang tepat pada tanda. (8)Menciptakan efek teatrikal.
Pencahayaan: Pencahayaan digunakan untuk menyoroti barang dagangan, ruang pahat
dan menangkap suasana hati atau perasaan yang memperkuat citra toko.
Menyoroti barang dagangan. Sebuah sistem pencahayaan yang bagus membantu
menciptakan sebuah perasaan tertarik pada toko. Pencahayaan juga harus menyajikan
sebuah warna yang akurat dari barang aslinya.
Menangkap mood dan menjaga sebuah citra. Secara tradisional, department store
menggunkan sumber pencahayaan dari lampu pijar untuk mempromosikan kehangatan
dan suasana yang menyenangkan.
Downplay feature. Pencahayaan dapat menyembunyikan keeroran dan desain toko yang
diluar mode yang ada.
Warna: Penggunaan warna dapat memperkuat citra retailer dan membantu menciptakan
mood.
Musik: Musik juga digunakan untuk mempengaruhi perilaku pelanggan karena musik
dapat mengontrol kecepatan lalu lintas toko, menciptakan sebuah citra, dan menarik
perhatian pelanggan secara langsung.
Wangi-wangian (bau): Para peneliti menunjukkan bahwa wangi-wangian, dalam
kaitannya dengan musik, memiliki sebuah dampakpositif pada rangsangan perilaku
pembelian dan kepuasan pelanggan.