BAB II
PEMBAHASAN
3
Sehingga kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa Display
produk ialah tata letak barang dengan mengelompokkan jenis dan kegunaan
barang, dengan memperatikan kerapihan dan keindahan agar menarik,
sehingga mendorong keinginan untuk membeli melalui daya tarik yang
dihasilkan.
4
Barang yang akan dijual diletakkan mengikuti tata letak toko, bukan menempatkan
tata letak toko (layout) mengikuti display yang diinginkan desainer.
Pengaturan tata ruang toko merupakan persyaratan yang penting. Ruangan
toko yang menarik akan membuat para pengunjung toko merasa betah dan senang
berada dalam toko. Dengan demikian, kemungkinan untuk berbelanja menjadi
semakin besar.
Berikut ini, indikator untuk merancang toko yang baik :
1. Mendesain toko harus sesuai dengan image dan strategi toko yang ingin di
bangun.
2. Mendesain toko ditujukan sebagai suatu upaya untuk memengaruhi perilaku
konsumen secara positif.
3. Mendesain toko harus mempertimbangkan sumber daya (uang, pengetahuan,
dan waktu) yang dimiliki perusahaan.
4. Mendesain toko harus fleksibel.
Tata letak barang di toko harus dirancang fleksibel, agar mudah dilakukan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Display sebaiknya diubah secara teratur
dan terencana agar suasana toko tetap dalam kondisi yang menyenangkan dan
menarik bagi pengunjung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam mengatur dan menata ruangan toko
sebagai berikut:
1. Mengatur interior dan eksterior toko. Keduanya harus diperhatikan dengan
baik karena eksterior toko akan menarik perhatian calon konsumen untuk
masuk ke dalam toko, sedangkan interior toko akan membuat pengunjung
merasa nyaman berlama-lama ada di dalam toko.
2. Mengatur sarana dan prasarana tko dengan baik area-area khusus dalam toko.
Berikut ini adalah area atau wilayah dalam toko yang harus diperhatikan
dengan baik:
1. Etalase ujung (end cop)
Etalase yang terletak di ujung lorong yang dirancang untuk menarik perhatian
konsumen agar terus memasuki lorong tersebut sehingga semua produk yang
dipajang tidak ada yang luput dari perhatian pengunjung.
5
2. Lorong promosi
Lorong yang digunakan untuk memamerkan barang-barang yang sedang dan
sudah dipromosikan.
3. Perlengkapan tetap yang berdiri bebas dan petung model
Diletakkan di lorong dan didesain untuk menarik perhatian pelanggan dan
membawanya ke bagian-bagian yang memajang barang dagangan tersebut.
4. Jendela display
Berguna untuk memberikan peluang tambahan dalam menarik konsumen
yang berada di depan toko.
5. Area utama penjualan
Tempat konsumen bisa bebas mengamati barang yang diinginkan dengan
baik.
6. Dinding toko
Digunakan untuk memamerkan barang dan memberikan kesan menarik
melalui dinding toko yang dimanfaatkan dengan baik.
Sementara itu untuk menempatkan barang di toko, seorang manajer toko
perlu memerhatiakan:
1. Penerangan ruangan toko sehingga pengunjung toko dapat mengamati barang
dengan baik,
2. Kesegaran udara dalam ruangan penting dicermati dengan baik, agar
pengunjung tidak cepat-cepat meninggalkan toko,
3. Keindahan dalam rangan perlu dirancang dengan baik karena semua orang
menyukai keindahan,
4. Keamanan barang dagangan perlu diperhatikan dengan baik, baik dilakukan
di dalam maupun luar toko,
5. Kesehatan barang dagang karena bisnis tidak semata mengejar keuntungan.
Produk yang sudah kadaluwarsa segera ditari dari toko dan digantikan dengan
yang baru.
Selanjutnya, dalam merancang toko, beberapa sarana dan prasarana perlu
diperlu diperhatikan sebagai berikut:
6
1. Etalase/display windowakan berpengaruh besarpada pengunjung sebelum
memutuskan untuk masuk toko. Orang akan masuk jika etalase toko
dirancang menarik dan unik sehingga konsumen tergoda untuk memasuki
toko
2. Penerangan di luar toko
3. Penerangan di dalam toko
4. Perabot dan peralatan toko
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalan memilih perabot dan peralatan
toko:
a. Kesesuaian dengan jenis barang dagangan
b. Kesesuaian dengan jenis pelayanan
c. Kesesuaian dengan sasaran konsumen
7
b) Menyediakan penerangan yang memadai, mengecat dinding dan
plafon dengan warna yang cerah, dan memberi karpet atau
memasang keramik yang sesuai
c) Mendapatkan perabot dan peralatan yang esensial(sesuai) untuk
menyelenggarakan bisnis
d) Mengatur penempatan barangan di rak sedemikian rupa sehingga
pelanggan dapat dilayani dengan cepat dan memuaskan, dengan
biaya serendah mungkin (efektif, efisien, dan ekonomis).
Pengaturan barang dagangan yang serasi atau harmonis akan
menimbulkan suasana nyaman para pegawai toko dan para pembeli.
Maka dari itu sebaiknya, pengaturan barang dagangan di dalam
ruangan toko sebagai berikut:
a) Mempunyai kamar administrasi
b) Mempunyai kamar/ruang keamanan
c) Keserasian dan keharmonisan ditunjang ventilasi yang baik
d) Mempunyai etalase yang cukup luas dan menarik
e) Ruangan toko mempunyai ruang informasi, ruang advis, dan
tempat penitipan barang
f) Mempunyai ruang ganti
g) Mempunyai ruang tunggu yang menyenangkan pembeli
h) Mempunyai kamar kecil
i) Mempunyai ruang pamer yang digunakan untuk menata atau
memamerkan barang dagangan
j) Mempunyai ruang tempat penyimpanan barang (running stock)
k) Memasang pengatur suhu udara (AC) dan diberi pengharum
ruangan, serta tape recorder berisikan lagu-lagu yang sesuai
dengan situasi dan kondisi.
B. Rancangan Display
Menyusun barang dagangan merupakan salah satu hal yang
penting karena menyangkut kesan pertama dari pengunjung toko
8
tersebut. Oleh karena itu dalam penataan barang dagangan ini,
diperlukan keahlian khusus,kreasi dan seni yang tinggi. Agar penataan
terlihat menarik, pihak toko perlu menyewa orang-orang yang ahli
dalam dekorasi dan penataan barang/pemajangan.
Dengan harapan, hal ini bisa dipakai sebagai dasar contoh atau
acuan untk penataan berikutnya. Penataan barang sebaiknya diubah
dan disesuaikan dengan keadaannya setiap saat. Misalnya, setiap dua
minggu, satu bulan, ataupaling lambat tiga bulan sekali agar tidak
membosankan. Hal yang perlu diperhatikan ialah perpaduan bentuk,
warna, ukuran, tempat, dan perlengkapan-perlengkapan lainnya
sehingga penataan barang-barang itu terlihat rapi dan menarik.
Akhirnya, akan bisa membuat pembeli/pelanggan tertarik untuk
memiliki barang tersebut.
Dengan pengubahan letak barang akan membuat toko tampak
dinamis dan menimbulkan kesan barang-barangnya baru. Di samping
untuk mengubah suasana, pengubahan letak barang juga ditujukan
untuk memperkenalkan barang baru atau barang lama yang jarang
terlihat oleh konsumen. Barang-barang tersebut diletakkan di tempat
yang strategis sehingga dapat terlihat oleh setiap pengunjung toko
tersebut.
C. Area di Supermarket
Membuat pembagian berdasarkan area supermarket, dengan
begitu para pelanggan dapat dengan mudah mengambil berbagai
produk yang diperlukan. Berikut ini beberapa area yang ada pada
sebuah supermarket:
1. Area kantor, yaitu tempat manajer toko dan staf melakukan
kegiatan operasional toko.
2. Area kasir, yang terdiri dari :
a) Contract of Counter (COC), yaitu loket yang disewa secra
khusus oleh suplier untuk menempatkan barang miliknya.
9
Barang yang diletakkan adalah barang-barang kecil yang
sering dibeli oleh pelanggan seperti batu baterai, permen,
rokok, obat umum, dan sejenisnya.
b) Deposit, yaitu tempat penitipan barang pelanggan seperti:
tas, jacket, atau barang pelanggan lainnya.
3. Perishable Area, terdiri dari:
a) Area fruit,yaitu tempat aneka buah segar
b) Area vegetable, yaitu tempat sayur dan bumbu segar, serta
makanan olahan beku (diletakkan pada frezzer)
c) Area Meat, yaitu tempat daging, ikan, ayam, dan olahannya,
serta makanan siap santap (ready to eat)
4. Merchandising Area, terdiri atas:
a) Area tempat menyimpan barang persediaan (gudang), dan
dikelompokkan menjadi kelompok food :
makanan(sembako), makanan bayi, snack/minuman, serta
kelompok non food : sabun, sampo, obat serangga, dan
toolkit.
b) Shelving area/gondola barang-barang yang dijual, yaitu
tempat meletakkan barang-barang.
10
c. Mempermudah pengamanan.
11
2.2.3 Posisi Letak Barang
Tampilan suatu toko atau supermarket yang bersih, tertata rapi,
nyaman, dan tata letak yang bagus akan membuat pembeli merasa
nyaman berbelanja. Sehingga dalam mengatur barang-barang harus
diperhatikan karena menjadi daya tarik calon pembeli untuk menemukan
produk yang dibutuhkan. Berikut ini dalam mengatur tata letak barang
yang biasanya menjadi kebutuhan sehari-hari.
12
a. Secara Vertikal
13
3. Barang disusun berdasarkan ukuran, dari jenis yang kecil sampai
ukuran besar ataupun sebaliknya,
4. Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua,
ataupun sebaliknya,
5. Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal,
6. Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya sesuai
dengan jenis, kategori, serta bentuk, dan sifatnya.
b. Secara Horizontal
Penataan barang dengan cara meletakkan barang yang paling
besar di bagian paling kiri, kemudian dilanjutkan ke arah kanan
dengan barang yang makin kecil
14
Keuntungan bagi pembeli adalah mudah melakukan
pemilihan, praktis dalam menilai karakteristik barang dan
langsung dapat memegang fisik barang.
Dalam penataan barang sebaiknya mulai dari
pengelompokan, misalnya pakaian pria ditata mulai dari ukuran
(size) besar ke ukuran kecil, dan ditata dari warna muda ke
warna yang tua.
15
4. Pemajangan menurut warna
Untuk pemajangn baran sejenis dengan ukuran dan bentuk yang
sama bila dipajang berdekatan hendaknya memperhitungkan
kombinasi warna dari barang-barang tersebut agar tampak lebih
menarik.
16
c) Setiap barang hendaknya diberi kesempatan untuk tampil
dan menunjukkan penampilannya yang terbaik.
6. Pemajangan barang menurt harga barang
a) Barang-barang yang harganya mahal diletakkan pada rak
paling atas
b) Barang-barang yang cepat laku diletakkan pada rak bagian
tengah (eye-level), setinggi pandangan mata rat-rata orang
c) Barang-barang yang murah diletakkan pada rak yang paling
bawah.
17
5. Pajangan untuk Barang yang Dipromosikan (Theme Display)
digunakan untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu di satu
masa (event)
6. Rak Bertrap, biasanya diletakkan di tengah-tengah ruang toko atau
dalam etalase, artinya untuk memberikan kesan pertama kepada calon
pembeli bahwa toko menjual barang yang bervariasi dan berprestise.
Rak bertrap biasa digunakan untuk barang-barang yang bermerk dan
memberikan kesan mewah kepada pembelinya.
7. Rak Gantung, di pergunakan untuk tas, sepatu, atau barang suvenir
lainnya.
8. Gondola, merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua
muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama.
Gongola biasa digunakan untuk menempatkan barang berupa
makanan dan minuman dengan kemasan yang berdiri, seperti susu
kaleng, atau susu dus, atau barang kemasan dalam botol.
9. Rak Horizontal, penempatan barang secra horizontal pada
departement store jarang digunakan karena sering dianggap sebagi
cara penempatan barang yang salah dan tidak efisien. Hal ini
dikarenakan pelanggan tidak dapat melihat susunan yang lengkap
sesuai dengan jangkauan penglihatan dan tangannya.
10. Rak Berlengan, merupakan alat yang mirip dengan kapstok untuk
menggantung pakaian. Kegunaannya ialah untuk menggantung
barang, seperti pakaian wanita atau pria, kaus kaki, sweater, setelan
jas, dan lain-lain.
18
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan rak berlengan
adalah:
a) Isi gantunga lebih dari 2/3 atau ¾ bagian,
b) Apabila gantungan yang dipakai adalah gantungan lingkaran,
bagian yang terisi adalah 7/8 atau ¾ bagian,
c) Bagian muka (t-shirt blouse) menghadap kekiri dan kepala
gantungan semua menghadap ke dalam,
d) Salah satu contoh barang yang paling ingin dijual diletakkan di
muka,
e) Penyusunan warna sama dengan cara menyusun warna dalam
penggunaan rak, yaitu dari warna terang ke warna gelap.
19
Perkembangan desain toko dengan permainan elemen (estetis) arsitektur akan
memudahkan kreativitas tata letak merchandise. Rak atau showcase bisa
diintegrasikan dengan patisi/dinding. Bidang elemen dan ruang keseluruhan akan
terlihat bersih karena yang tampak dari luar hanya berkas cahaya.
Untuk menciptakan suasana sekaligus tetap berpegang pada fungsi
penerangan umum dan merchandise, dibutuhkan lebih dari satu spesifikasi aplikasi.
Dinamisasi/fleksibilitas sistem lighting yang mempertimbangkan pengubahan
warna display dan warna barang seiring waktu dan tren, akan diutamakan dalam
menyediakan alternatif konsep pencahayaan yang cukup banyak dengan dana
maksimal.
Sistem kontrol pencahayaan pada suatu area perbelanjaan sebaiknya
menyediakan dua alternatif untuk siang dan malam, sekaligus mampu menciptakan
suasana yang dapat berubah-ubah dengan distribusi dan warna cahaya yang
berbeda-beda.
Terdapat empat model pencahayaan yang harus diketahui sebagai berikut :
1. Ambient Lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara teknis, merupaka
total sinar yang datang dari semua arah, diperuntukkan bagi seluruh ruang.
2. Local Lighting, yaitu pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk
aktivitas keseharian.
3. Accent Lighting, yaitu pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Pencahayaan
seperti ini membimbing pengunjung untuk melihat suatu barang atau koleksi
tertentu.
4. Natural Lighting,disebut jugan sinar matahari, atau cahaya bulan. Bila didesain
dari awal, pemanfaatan sinar matahari dapat membuat ruangan menjadi terang.
A. Pencahayaan Khusus
Dalam pencahayaan khusus ini memuat beberapa teknik pencahayaan
yang sering digunakan pada beberapa departement store. Teknik pencahayaan
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Highlighting: membuat cahaya objek lima kali lebih terang dibandingkan
latar belakangnya.
20
2. Silhouetting: menekankan fitur khusus objek sekaligus menghilangkan silau.
3. Spotlight: pemasangan dilakukan agak rendah mendekat ke model
menciptakan kontras cahaya sangat kuat, yakni sebagian sisi begitu terang
dan sebagian yang lain berbayang gelap.
4. Backlighting: meletakkan sumber cahaya di belakang objek untuk performa
berkas cahaya impresif dari depan.
5. Direct Lighting: menggunakan lampu halogen atau lampu pijar dari depan.
Arah ini dimaksudkan untuk menghasilkan efek refleksi dan ekspos kilau.
Kilau (sparkle) lebih muncul dengan lampu halogen.
6. Down Lighting: umumnya berupa teknik pencahayaan 180° dari langit-
langit yang baik untuk penerangan area sirkulasi.
7. Up Lighting: berupa pencahayaan yang mengarah ke bidang atas untuk
menonjolkan ceiling atau menguatkan kesan ketinggian.
8. Wall Washing: digunakan untuk menonjolkan objek di dinding,
memperjelas karakter fisik dinding (wujud, tekstur, warna, dan
semacamnya), dan menciptakan kesan “ruang”.
Penataan cahaya yang benar dan variasi warna yang indah, akan
menimbulkan kesan indah dan mewah pada barang. Hal itu berpengaruh sangat
besar dalam memikat minat konsumen untuk membeli.
B. Enticing Light
Selain konsep yang berbasis pada upaya menyajikan “pengalaman”
melalui suasana ruang (enticing light), pencahayaan toko diprediksi semakin
merespons kebutuhan individual (Sjef Cornelissen, International Lighting
Review). Hal ini ditandai dengan munculnya perhatian terhadap eksistensi figur
individu dan interaksi antar pengunjung (humanising light), sampai peran yang
semakin dominan atas seluruh proses dan aktivitas dalam ruang perdagangan
(light the prosess).
Oleh sebab itu, di masa depan kenyamanan, suasana hati, dan interaksi
pengunjung (khususnya di ruang perdagangan) berkontribusi besar terhadap
tren pencahayaan yang semakin dinamis, mengombinasikan beragam
21
spesifikasi terintegrasi, dan fleksibel dengan sistem kontrol yang mudah.
Bahkan, melahirkan keberanian konsep light as art, seperti gaya pencahayaan
orkestra dan semacamnya.
22
c. Mengatasi Setiap Perubahan pada Produk Display
Mengatasi setiap pengubahan pada display, dapat dilakukan dengan
penataan ulang terhadap display yang rusak dan berubah dari perencanaan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Mengganti pelabelan dengan yang baru.
2) Mengganti teknik pemajangan dengan teknik yang lainnya.
3) Mengganti peralatan yang rusak.
4) Membenahi peralatan display sesuai posisinya.
5) Membersihkan barang fashion yang kotor.
6) Mengganti barang fashion yang susut warna dengan yang baru.
2) Teliti
Pramuniaga harus teliti dalam memonitor penataan produk,
diantaranya harus:
a) Memerhatikan setiap proses yang dilaksanakan,
b) Mengamati dengan seksama barang yang telah ditata,
c) Periksa peletakan barang dan dokumen barang yang ditata,
d) Periksa kebersihan dan perubahan produk.
23
3) Bertanggung jawab
Pramuniaga harus bertanggung jawab dalam memonitor produk
sesuai dengan tingkat dan wewenangnya pada perusahaan tersebut,
di antaranya dengan:
a) Menampung masukan mengenai penataan dari supervisor atau
kolega,
b) Meneruskan kembali proses penataan dengan benar,
c) Menata ulang display jika diperlukan.
24
6. Bersihkan showcase, cool storage, dan alat-alat penghias counter setiap
minggu.
7. Kebersihan counter merupakan hal yang utama sehingga biasakan bekerja
dengan tempat yang bersih.
8. Lakukan pembersihan terhadap rak, nampan, label harga, dan sebagainya.
9. Lakukan pembersihan mingguan terhadap, chiller, kisi-kisi udara, dan lubang-
lubangnya.
10. Periksalah suhu showcase (2°C - 4°C) dan frozen islan (16°C - 42°C).
11. Pastikan lampu menyala.
Selain hal-hal di atas, dalam merawat counter juga harus memerhatikan hal
berikut:
1. Perawatan air, rotasi udara, dan kebersihan.
2. Sanitasi, yaitu pemahaman tentang bakteri, cara mencegah pertumbuhan bakteri,
dan kebersihan pribadi.
3. Receiving
a. Pengecekan dibagian penerimaan barang.
b. Perhatikan tanggal pengiriman yang tercantum pada Purchasing Order
(PO).
c. Periksa kualitas dan jumlah barang yang dikirim harus dama dengan faktur.
d. Barang yang dimasukkan ke gudang adalah barang untuk stok, sedangkan
barang yang tidak menjadi stok langsung dapat dipajang setelah diberi label.
4. Transfer atau retur
a. Kumpulkan barang yang akan diretur karena rusak atau tidak layak jual
(biasanya daily product).
b. Diinformasikan pada pemasok saat kunjungan.
c. Membuat bon retur.
d. Barang retur diserahkan kepada pemasok.
5. Shrinkage
a. Kumpulkan barang yang akan dimusnahkan atau berubah bentuk (rusak dan
busuk).
b. Barang tersebut segera dimusnahkan atau diolah kembali.
25
6. Survei
a. Lakukan survei minimal satu bulan sekali.
b. Analisis hasil survei.
c. Laporan hasil survei.
26
Keamanan barang yang dipajang secara display perlu diatur sedemikian rupa,
ditata dengan rapi, serta dijaga keamanannya. Sementara itu, agar barang dagangan
yang dipajang tersebut aman secra efektif dan efisien maka aturannya sebagai
berikut:
1. Para pramuniaga harus teliti dan mengawasi secara seksama, agar barang-barang
tidak dicuri oleh orang yang masuk ke toko.
2. Harus ada ruangan khusus untuk petugas keamanan.
3. Barang dagangan harus disimpan berdasarkan golongan.
4. Barang dagangan yang cepat rusak disimpan di tempat khusus
5. Barang dangan yang berharga perlu disimpan di dalam lemari berkaca tebal
secara tertutup.
Oleh karena itu, suasana dan keadaan lingkungan toko tempat bekerja bersih
dan harum akan menimbulkan rasa nyaan bagi semua pihak yang berkunjung ke
toko. Selain itu toko juga harus asri, indah, rindang, rimbun, dan sejuk dengan
halaman parkir kendaraan yang luas dan penuh pepohonan.
Untuk menjamin keselamatan para pembeli/pengunjung, baik di luar maupun
di dalam toko, pengelola usaha perlu berusaha membuatkan pos atau kamar
keamanan yang dijaga satpam. Membuatkan pintu darurat untuk berjaga-jaga
apabila terjadi kebakaran, dan mengadakan alat-alat pemadam kebakaran.
Penjagaan keamanan barang dagangan yang dipajang di toko besar tentu
menggunakan alat-alat modern di antaranya sebagi berikut:
1. Label Elektronik : sistem yang di pasang pada pintu keluar toko yang terhubung
dengan label khusus yang dipasang pada barang dagangan yang akan berbunyi
secara otomatis apabila barang dagangan di bawa keluar toko (dicuri).
2. Kamera
a. Kamera Hidup : sering dipasang pada dinding atau plafon toko yang terlihat
oleh semua orang yang berbelanja dan para karyawan toko. Perangkat ini
dapat dengan diam-diam berputar mengikuti gerak-gerik orang yang sedang
berbelanja, terhubung dengan monitor berupa televisi pada sebuah ruangan.
b. Kamera Tersembunyi : kamera ini terhubung dengan VCR yang khusus
digunakan untuk meneliti area toko, di tempat pencurian yang diduga
27
terjadi. Apabila kamera ini menangkap aksi pencurian, rekaman bisa diputar
kembali setiap saat dengan memperlihatkan jalannya pencurian tersebut.
c. Dummy Camera : kamera ini semata-mata hanya kamera tipuan.
3. Tanda Pemberitahuan : merupakan pengumuman tertulis yang dicantumkan
denga jelas bahwa ditoko terdapat beberapa alat pengamanan toko dan divisi
keamanan. Hal ini diharapkan agar pengunjung tidak melakukan tindakan
pencurian (dan hal merusak lainnya) dengan konsekuensi yang di tetapkan pihak
toko.
4. Cermin : dipasang di berbagai sisi toko yang digunakan untuk pengawasan
terhadap pencuri barang dagangan.
28
maraknya kasus pencurian yang terjadi baik secra individu maupun sindikat
profesional. Modus operasi yang digunakan pun semakin beragam.
No. Teknik Modus
1. The Booster Menggunakan kotak/kantung yang disembunyikan
kedalam baju dengan barang yang dicuri dapat didorong
masuk kedalam kantung itu.
2. The Diverter Dilakukan secara berkelompok melalui upaya
mengalihkan perhatian karyawan toko saat rekannya
melakukan pencurian.
3. The Blocker Menghalangi pandangan karyawan atau pantauan kamera
saat rekannya melakukan pencurian.
4. The Sweeper Menyapu bersih semua barang sehingga terkesan toko
tidak menjual atau stoknya kosong
5. The Walker Meletakkan barang curian diantara kedua paha. Biasanya
pelaku menyamar sedang hamil.
6. The Wearer Barang yang dicuri langsung dipakai/dimakan, bila ada
pengamanan maka akan dibuang secara paksa
7. Carrier Walk Mengambil barang dengan jumlah besar dan menunjukkan
bukti pembayaran palsu, dan meleati kasir seakan-akan
barang telah di bayar.
8. Price Changer Mengubah label harga dari yang mahal menjadi murah.
Berikut ini beberapa cara pencegahan dan langkah antisipatif yang dapat
dilakukan para pelaku bisnis dalam meminimalisir tingkat kehilangan barang yang
terjadi pada toko:
1. Internal
a. Administrative Shrinkage
1) Melakukan random check atau pengecekan secara acak pada saat
melkukan penghitungan dan pencatatan keluar masuk barang
(persediaan).
29
2) Menjalankan pengamanan berlapis untuk sistem administrasi dan
operasional.
b. Opertional Shrinkage
1) Do it right at the first time. Lakukan setiap pekerjaan secara teliti dan
benar sejak penempatan awal/pertama.
2. Eksternal ketika melakukan stock opname
a. Deteksi dan cegah pencurian oleh customer
1) Karyawan tanggap akan situasi di sekelilingnya.
2) Karyawan ikut mengamati customer.
b. Deteksi melalui pandangan mata, gerakan tangan, gerakan badan, pakaian
yang dikenakan, barang bawaan (tas, jaket), dan sebaiknya menyediakan
layanan penitipan barang.
30