Anda di halaman 1dari 20

PENATAAN PRODUK FASHION

Kelompok 5
Alma Zania
Yulianti Ekadewi
Nicety Olivia
Maulani Robiah

Kelas : XII BDP 1


ISI

1. Teknik Penggunaan Gantungan (Hook) dan Hanger,

2. Teknik Pemajangan Dengan Cara Digantung,

3. Teknik Pemajangan Ditumpuk,

4. Teknik Pemajangan Kombinasi Digantung dan Ditumpuk,

5. Teknik Pemajangan Digelar,

6. Teknik Pemajangan Produk Berlapis Pada Manekin (Layering), dan

7. Penggunaan Sarana Untuk Pemajangan Produk Fashion.


Teknik Penggunaan Gantungan (Hook) dan Hanger
Teknik menggunakan gantungan (hook) dan hanger adalah sebagai berikut:

a.) Dalam satu counter hanya terdapat satu atau dua jenis hanger.

b.) Apabila hanger tidak cukup, lakukanlah kombinasi visual presentation yang

paling sesuai, misalnya atas bawah (top bottom).

c.) Bagi T-Stand yang berdekatan, kepala hanger berhadap-hadapan.

d.) Bagi T-Stand yang berjauhan, kepala hanger menghadap ke kiri semua.

e.) Motif atau warna yang terbaik ditampilkan di muka karena warna adalah salah satu

unsur penting pada produk, untuk menarik perhatian konsumen.


Contoh teknik pemajangan produk fashion menggunakan gantungan (hook) dan hanger
Teknik Pemajangan Dengan Cara digantung
a.) Tampak depan (face out)

Face out adalah teknik pemajangan produk dengan menggunakan hanger. Produk yang dipajang menghadap ke depan.
Kepala gantungan harus menghadap ke kiri dan bagian muka baju menghadap ke depan.

b.) Tampak samping (side out)

Side out adalah teknik menggantung dengan menggunakan hanger dan produk yang dipajang menghadap ke samping.

1.) Pada hangroad, jarak tetap dijaga agar sama (2,5 cm. atau 2 ruas jari) dan tetap rapi.

2.) Urutkan size dari depan ke belakang, dari ukuran terkecil (S) ke terbesar (XL).
Contoh teknik pemajangan dengan menggunakan face out dan side out.
Teknik Pemajangan Ditumpuk
Teknik pemajangan produk ditumpuk menggunakan beberapa ketentuan berikut.

a. Melipat produk (pakaian/merchandise) yang dapat dilipat.

Berikut hal yang harus diperhatikan dalam teknik melipat baju dengan cara ditumpuk :

 Sesuaikan ukuran lipatan dengan panjang rak fixture/ rak dinding.

 Memakai folding board saat melipat baju agar ukuran lipatannya sama.

 Untuk pakaian yang memiliki motif dan detail dengan nilai jual tinggi, sebaiknya jangan dilipat.

 Jenis pakaian yang tepat untuk dilipat biasanya adalah kemeja.


b. Teknik menumpuk lipatan

Pakaian yang sudah dilipat dengan rapi ditumpuk pada tempat display dengan ketentuan sebagai berikut.

 Tinggi tumpukan yang ideal adalah sekitar 15-20 cm.

 Kapasitas fixture dengan jumlah produk harus seimbang.

 Besar lipatan sesuai dengan kapasitas fixture.

 Beri jarak antara tumpukan satu dan tumpukan berikutnya, minimal 3 cm.

 Pada rak susun, jarak ideal antara rak satu dan lainnya kurang lebih 30 cm sehingga antara tinggi tumpukan dan batas rak di
atasnya masih ada jarak kurang lebih 10 cm.

 Tumpukan ditata dari kiri ke kanan dengan warna terang ke gelap.

 Size (ukuran) disusun mulai dari kecil ke besar pad setiap tumpukan. Setelah itu, warnanya disusun secar vertikal dari terang ke
gelap (dalam range warna yang sejenis).
Contoh Teknik Pemajangan Ditumpuk
Teknik Pemajangan Kombinasi Digantung dan Ditumpuk

Pemajangan pakaian dengan teknik ini adalah kombinasi digantung dan ditumpuk. Pola warna juga diterapkan pada teknik ini,
seperti terang ke gelap, gelap ke terang, atau mengikuti warna tumpukan pakaian di atasnya.
Teknik Pemajangan Digelar
Teknik penataan digelar biasanya berfungsi memperlihatkan detail motif yang merupakan keunggulan suatu pakaian atau
merchandise.
Teknik Pemajangan Produk Berlapis Pada Maneken (Layering)

Layering adalah teknik pemajangan produk fashion pada maneken dengan


menggunakan beberapa lapis pakaian.
a. Aturan dasar layering pada maneken

 Kelompokkan layering berdasarkan pakaian formal, semiformal, dan kasual.

 Kelompokkan berdasarkan atasan dan bawahan (top dan bottom).

 Jangan memakai lapisan (layering) pakaian terlalu banyak karena akan terlihat gemuk.

 Warna layering harus selaras. Hindari penggunaan corak dan warna yang sama.

 Sebaiknya gunakan motif campuran. Padukan dengan pakaian polos.

 Jika diperlukan adanya tambahan merchandise lain, tambahkan aksesori, topi, tas, dan lain-lain.

 Warna ideal layering adalah maksimal tiga warna.

 Jika menggunakan dua maneken atau lebih, keselarasan warna antara keduanya harus ada.
CONTOH LAYERING PADA MANEKEN
b. Aturan dasar layering pada hanger

 Merchandise tidak monoton. Pemilihan merchandise harus bervariatif.

 Warna dan motif harus terlihat. Warna harus dikelompokkan menjadi panas dan dingin. Motif dan model juga harus
ditonjolkan atau diperlihatkan.

 Memberikan penyampaian positif bagi pemakai. Tampilan harus memberi pendidikan tentang cara berpakaian yang pantas,
informatif, dan sesuai dengan tema: display merchandise.
CONTOH LAYERING PADA HANGER
Penggunaan Sarana Untuk Pemajangan Produk Fashion
Teknik pemajangan produk fashion dengan menggunakan berbagai macam sarana atau media harus tepat dan benar. Pemakaian
sarana pemajangan produk fashion, antara lain sebagai berikut.

a. Show window atau window display, yaitu ruangan kaca yang berfungsi sebagai media penataan produk (display) atau
pemajangan sebagian besar produk yang ada di toko, yang meliputi fashion, aksesori, dan props.

b. Center point, yang fungsinya sama dengan window display tetapi berbeda pada peletakannya. Center point berada di dalam
toko dan sebagai media untuk memvisualisasikan beberapa jenis/kategori pakaian tertentu.

c. Stage display, yaitu media visualisasi floor display untuk produk di setiap bagian dalam kategori tertentu.
d. Vocal point, yaitu media yang dipakai untuk memvisualisasikan setiap produk di tiap-tiap bagian

e. Wall display, yaitu metode display menggunakan media dinding, ambalan, ram, display body, dan lain-lain.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai