LANDASAN TEORI
6
Universitas Kristen Petra
Secara formal, misalnya dalam konteks masalah bisnis dan
persetujuan proyek.
Secara informal, digunakan dalam kelmpok-kelompok kecil, dalam
pertemuan dan diskusi.
Secara pribadi di kepala sendiri
c. Pengembangan – memperbaiki gagasan tersebut dari konsep menjadi
realitas yang menghasilkan sesuatu.
Pengembangan adalah proses yang mengakibatkan suatu gagasan
terbukti sebagai realitas praktis.
d. Implementasi- mengupayakan gagsan tersebut sungguh-sungguh
terjadi.
Implementasi adalah segala kegiatan yang mengakibatkan gagasan
yang telah terbukti kebenarannyatersebut benar-benar membuahkan
hasil.
7
Universitas Kristen Petra
Melakukan sesuatu yang baru secara structural dalam organisasi dapat
menyiratkan perubahan peran dan tanggung jawab orang, hak dan
kewajiban setiap orang.
d. Bentuk-bentuk hubungan baru
Inovasi hubungan seluruhnya adalah masalah desain interaksi yang
baru antara orang-orang yang terlepas dari struktur organisasi.
Umumnya hubungan ini mempunyai dua jenis, yaitu : melintas batas-
batas antar organisasi dan dalam organisasi itu sendiri.
e. Strategy bisnis terobosan baru
Strategi seluruhnya terkait dengan upaya memperoleh keunggulan
bersaing dan bahwa keunggulan bersaing tersebut berasal dari
kemampuan melakukan sesuatu yang berbeda dari pesaing.
8
Universitas Kristen Petra
memproduksi kendaraan diesel Kijang baru dengan bahan bakar solar.
(http://www.drive.com.au/editorial/articledetail.aspx?ArticleID=42875&vf
=1). Peluncuran suatu produk juga dapat menjadi sumber inovasi bagi
produk suplemen lainnya. Inovasi dapat bersumber dari memperhatikan
kebutuhan, keinginan dan daya beli masyarakat. Misalnya, semua
masyarakat mempunyai kebutuhan akan perumahan. Namun keinginan
dari individu masyarakat tersebut berbeda-beda sesuai dengan selera dan
keadaan ekonomi mereka. Selanjutnya permintaan akan perumahan
dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Seorang yang butuh perumahan
mungkin menginginkan rumah besar dengan harga lebih mahal. Namun
karena kemampuan daya belinya tidak memadai maka ia harus membeli
rumah yang kecil yang terjangkau oleh daya belinya. Seorang pemimpin
perusahaan dalam hal ini harus membuat perumahan dengan tipe-tipe yang
sesuai dengan keinginan dan daya beli mereka.
c. Persaingan
Persaingan adalah sumber inovasi yang sangat besar andilnya
dalam peluncuran produk-produk baru. Dengan adanya persaingan
perusahaan akan terdorong untuk melakukan inovasi. Sebagai contoh,
persaingan dalam produk pasta gigi dari beberapa merek menyebabkan
perusahaan meningkatkan penelitian dan pengembangan akan produknya
untuk menciptkan produk-produk baru dengan spesifikasi dan
keunggulannya masing-masing.
d. Demografi
Perubahan demografi dapat merupakan sumber inovasi untuk
menyesuaikan produk-produk yang ada atau membuat produksi sama
sekali baru. Perubahan demografi meliputi; usia, seks, jumlah keluarga,
siklus kehidupan keluarga, pendapatan, kedudukan, pendidikan, agama,
ras, kebangsaan.
e. Perubahan Selera
Konsumen dapat diasumsikan mudah tertarik dengan sesuatu hal
baru atau berbeda dari apa yang biasa dilihatnya sehari-hari. Konsumen
mempunyai keinginan untuk tampil beda dengan yang lainnya sesuai
9
Universitas Kristen Petra
dengan seleranya masing-masing. Perubahan harus cermat memperhatikan
selera para konsumen dan perubahannya untuk segera melakukan inovasi
bagi produknya.
f. Ipteks baru
Munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk
memudahkan memproduksi suatu barang atau jasa dapat merupakan
sumber inovasi. Contoh dengan adanya komputer maka produksi dalam
industry percetakan dan grafika mengalami revolusi. Percetakan dapat
menampilkan gambar seperti foto dengan lebih mudah dan cepat. Revolusi
ini mengakibatkan perubahan dalm perwajahan kemasan (packaging)
suatu barang
10
Universitas Kristen Petra
d. Innovation revolusioner : inovasi yang belum pernah ada
sebelumnya , namun diterapkan pada pasar dan pelanggan yang
ada (Stamm,2008).
Sebuah kategori umum inovasi adalah untuk membedakan antara inovasi (hal-hal
yang ditawarkan perusahan) dengan proses inovasi (cara-cara dimana produk
dibuat dan dikirimkan) (Stamm,2008) . Pengambaran level dan kategori dari
inovasi dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut:
11
Universitas Kristen Petra
Dalam menerapkan inovasi internal di perusahaan, salah satu yang
memegang peranan penting adalah kepemimpinan organisasi atau
perusahaan. Dimana sebuah organisasi perusahaan yang telah dibentuk
suatu tim yang memiliki pemimpin kunci dan berperan memberikan
petunjuk serta memiliki peranan yang penting dalam mencapai
keberhasilan perusahaan. Hal ini menyebabkan adanya ketergantungan
dengan pemimpin karena perusahaan-perusahaan ini bersaing di
lingkungan yang maju dan berkembang pesat. Sehingga perlu dingat,
bahwa pemimpin perlu ada di setiap tingkatan organisasi perusahaan.
Para pemimpin perusahaan-perusahaan yang inovatif telah bisa
memberikan kepastian bahwa adanya unsur kerja sama diantara para
karyawan.
b. Keterlibatan
Keterlibatan merupakan hal yang kedua harus diperhatikan dalam
pelaksanaan inovasi internal di perusahaan. Hal yang terpenting dalam
suatu keterlibatan adalah bagaimana suatu organisasi bisa mendapatkan
pandangan dan arahan yang sama dalam sebuah organisasi yang dinamis
ini. Para pemimpin organisasi berusaha untuk menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk internal perusahaan berguna bagi setiap karyawan
dan pekerja untuk bisa percaya bahwa mereka adalah sebuah sistem
dalam organisasi yang akan memungkinkan inovasi bisa terjadi dengan
mereka secara aktif terlibat dalam kegiatan perusahaan. Bila sebaliknya
karyawan tidak percaya, maka akan bisa menimbulkan masalah dalam
menerapkan inovasi dalam lingkungan internal.
c. Pengetahuan
Hal yang ketiga yang perlu diperhatikan dalam melakukan strategi
inovasi internal adalah pengetahuan. Dimana pengetahuan akan akan
memberikan bantuan yang besar. Bila mana perusahaan memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai produk dan kompetensi pasar, maka
perusahaan akan bisa melakukan inovasi internal.
d. Keterpaduan
12
Universitas Kristen Petra
Hal yang terakhir dalam melakukan inovasi internal di perusahaan yaitu
adanya keterpaduan. Perusahaan harus memiliki sistem yang jelas serta
mudah dimengerti untuk bisa memfasilitasi suatu proses strategi inovasi.
Tapi untuk melaksanakan inovasi internal tidak hanya menggunakan
sistem melainkan di perlukannya kesalarasan antara sistem-sistem yang
ada di perusahaan. Hal ini dapat mendukung pada saat melakukan
strategi inovasi di perusahaan.
Dari keempat elemen yang disebutkan diatas menunjukkan dalam
melakukan inovasi internal diperlukan penerapan elemen-elemen tersebut dengan
baik. Keempat elemen ini saling mendukung satu sama lainnya dalam melakukan
inovasi internal di perusahaan. Dari elemen-elemen yang disebutkan elemen yang
memiliki peran penting adalah kepemimpinan.
13
Universitas Kristen Petra
b. Merger
Salah satu strategi inovasi eksternal adalah dengan melakukan merger
yaitu proses pengabungan perusahaan menjadi satu. Perusahaan yang
melakukan merger akan mengambil atau membeli semua asset perusahaan
yang diajak merger, dengan begitu perusahaan setidaknya memiliki paling
tidak 50% saham atas kegitan merger tersebut. Perusahaan yang dimerger
berhenti beroperasi atau sistem operasinya digabung menjadi satu dan
berubah menjadi sistem yang baru serta pemegang sahamnya akan
menerima sejumlah uang atau saham di perusahaan yang baru sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan yang baru.
c. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambil alihan perusahaan. Jadi sebuah perusahaan
membeli sebagian besar saham atau asset perusahaan tersebut dan
perusahaan yang di beli tetap ada tetapi berganti kepemilikan biasanya.
14
Universitas Kristen Petra
proses di mana inovasi adalah hasilnya, tapi kreativitas dan inovasi saling terkait.
(Gupta, 2007).
Menurut Kotler (2002) wujud produk yang dapat di klasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu:
a. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik ,sehingga dapat dilihat
,diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan
perlakukan fisik lainnya.
b. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual (dikonsumsi pihak lain). Kotler (2002) juga mendefinisikan jasa
sebagai berikut: Jasa adalah setap tindakan atau kegiatan yang data
ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat
dikaitkan atau tidak di kaitkan dengan suatu produk fisik.
15
Universitas Kristen Petra
2.6 Tahapan-tahapan Pengembangan Produk
Menurut Stamm, (2008) ada beberapa langkah yang harus ditempuh dan
diikuti untuk bisa melakukan pengembangan produk yaitu sebagai
berikut:
1. Analisa Awal
Pada tahap analisa awal ini dilakukan pengidentifikasian target
kebutuhan pasar, pengevaluasian konsep-konsep produk dan pemilihan saru
atau lebih konsep yang akan digunakan dalam pengembangan produk.
2. Mendefinisikan
Pada tahap ini akan di bahas lebih lanjut mengenai definisi
arsitektur atau konstruksi produk dan menguraikan produk menjadi
subsistem-subsistem serta komponen-komponen. Gambaran perakitan akhir
untuk sistem produksi biasanya di jelaskan dalam proses ini. Output yang
dihasilakan dalam proses ini biasanya mencakup tata letak bentuk produk,
spesifikasi bentuk produk secara fungsional dari subsistem produk serta
diagram aliran proses pendahuluan untuk proses perakitan akhir.
3. Desain
Pada proses ini di lakukan pembahasan mengenai spesifikasi
lengkap dari bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari keseluruhan
komponen produk. Output dari proses ini adalah pencatatan pengendalian
untuk produk, seperti gambar tentang bentuk dari tiap komponen produk.
4. Operasi
Proses produksi awal dimana produk di buat dengan menggunakan
sistem yang sesungguhnya.
16
Universitas Kristen Petra
menampung ide-ide tersebut. Seseorang yang ditunjuk oleh pimpinan
puncak tersebut bertanggung jawab terhadap ide-ide produk yang
ditampung dengan tujuan pengembangan lebih lanjut. Banyak sumber ide
untuk konsep layanan baru dan sumber ide dapat diperoleh dari pendapat
para konsumen.
2. Penyaringan dan evaluasi
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang
untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada
banyak informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat
membantu pihak manajemen untuk: (1) mengambarkan tingkat
permintaan potensial, (2) menentukan peluang keberhasilan produk,.
Kegiatan-kegiatan penyaringan dapat meliputi studi potensi pasar (market
potential studies), pengujian konsep (concept test), dan model scoring
(scoring model). Dalam penyaringan ide, perusahaan harus menghindari
dua jenis kesalahan. Yang pertama adalah menolak ide yang sesungguhnya
bagus, dan yang kedua adalah menerima dan meneruskan ide yang buruk
ke tahap pengembangan dan komersialisasi. Dalam hal ini, kita dapat
membedakan tiga jenis kegagalan produk. Pertama, kegagalan produk
yang absolute, yaitu kegagalan yang dapat menimbulkan kerugian, dimana
penjualan tidak dapat menutupi biaya variabel. Kedua, kegagalan produk
yang bersifat parsial, di mana ini menimbulkan kerugian tetapi
penjualannya dapat menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap.
Sedangkan yang ketiga, kerugian produk relative adalah jenis kegagalan
produk yang memberikan laba yang lebih kecil daripada sasaran tingkat
pengembalian yang diharapkan perusahaan. Tujuan penyaringan ide
adalah untuk menolak ide-ide buruk sedini mungkin. Jika manajemen
beranggapan bahwa mereka tlah melakukan banyak investasi dalam
produk tersebut, sehingga produk itu harus diluncurkan untuk
mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan. Padahal seseungguhnya
ide awalnya bukanlah ide bagus, Karena itu situasi ini dapat menimbulkan
kerugian besar bagi perusahaan.
3. Analisa bisnis
17
Universitas Kristen Petra
analisa bisnis adalah untuk mendapatkan gambaran sekomprehensif
mungkin tentang dampak finansial yang dapat diperoleh dari
memperkenalkan suatu produk baru. Sejumlah ukuran( seperti biaya, laba,
Return On Investment, dan arus kas) digunakan, demikian pula metode-
metode seperti analisis payback period, break even analysis dan risk
analysis. Analisis bisnis membutuhkan informasi rinci mengenai biaya
manufaktur, biaya pemasaran, tingkat penjualan yang diperkirakan, dan
tingkat kemungkinan kanibalisasi produk. Evaluasi finansial untuk produk
baru lebih kompleks di bandingkan produk yang sudah mapan. Hal ini
terjadi karena sejumlah faktor, di antaranya rentang waktu, kemungkinan
kanibalisasi, dari kebutuhan akan investasi. Dalam hal rentang waktu
misalnya penjualan dan biaya untuk produk baru seringkali sangat
bervariasi sepanjang waktu. Jarang sekali ada produk baru yang langsung
diadopsi konsumen. Konsekuensinya, biaya pemasaran pada tahun
pertama akan sangat besar dibandingkan tahun-tahun berikutnya, oleh
Karena adanya tuntutan kebutuhan untuk menciptakan awareness dan
insentif untuk distribusi produk serta product trial. Selain itu, jika produk
baru mengkanibalisasi penjualan produk yang sudah ada atau
memanfaatkan fasilitas produksi dan atau pemasaran yang sama dengan
produk saat ini, maka hanya penjualan dan biaya incremental saja dari
produk baru bersangkutan saja yang boleh diperhitungkan dalam
mengevaluasi kontribusi laba produk baru tersebut.
4. Pengembangan
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan dengan konsep produk yang
dapat diuji. Ada perbedaan ide produk, konsep produk, dan citra produk.
Yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan
dipasaran oleh perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang
lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti
konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh
konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah
aktual. Pengembang produk merupakan upaya teknis yang mengubah
suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
18
Universitas Kristen Petra
5. Testing/ pengujian
Pada proses ini perusahaan memberikan penilaian yang lebih rinci
mengenai peluang sukses produk baru, menguji produk untuk hasil yang
maksimal, mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang
dibutuhkan untuk produk dan menetapkan elemen-elemen penting dalam
program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk
di pasaran.
6. Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut pelaksanaan strategi peluncuran
(launching strategy) produk baru ke pasar, seperti penentuan timing
introduksi produk baru. Timing peluncuran produk baru merupakan aspek
krusial, baik dari sudut pandang permintaan pelanggan maupun kompetisi.
Dalam hal permintaan pelanggan, misalnya ada tingkat musiman
(seasonality) tertentu dalam kategori produk spesifik. Sementara itu,
dalam perspektif kompetisi, apabila diferensiasi produk relatif rendah,
maka keputusan untuk secepat mungkin untuk memasuki pasar merupakan
pilihan yang strategis. Pemimpin pasar cenderung memperoleh
keunggulan dalam hal consumer awareness dan pangsa pasar dalam kasus
tersebut (Stamm,2008).
19
Universitas Kristen Petra
Menurut Susanto, Wijanarko dan Mertosono (2007), ada dua jenis perusahaan
keluarga yang dapat di jelaskan disini:
1. Family Owned Enterprise (FOE) adalah perusahaan yang di miliki oleh
keluarga tetapi di kelola oleh eksekutif professional yang berasal dari luar
liingkaran keluarga.
2. Family Business Enterprise (FBE) adalah perusahaan yang dimiliki dan di
kelola oleh anggota keluarga sendiri. Perusahaan keluarga yang dicirikan
terutama dengan kepemilikan dan kerterlibatan yang signifikan dari
keluarga dalam manajemen. Dengan sendirinya anggota keluarga akan
mengantisipasi bahwa kepemimpinan dan pengawasan dilakukan oleh
keluarga dan akan diturunkan pada generasi penerus. Pengambilan
keputusan dan kebijakan, penyusunan strategi dan kegiatan bisnis sehari-
hari dilakukan oleh keluarga. Kepemilikan dari keluarga terjadi kalau
suatu keluarga memiliki semua porsi pengawasan perusahaan dan berperan
aktif dalam menetapkan strategi dan menjalankan bisnis setiap hari.
20
Universitas Kristen Petra
Anggota keluarga lebih memiliki komitmen jangka panjang
terhadap bisnisnya, dan cenderung loyal terhadap visi, misi dan nilai-nilai
pendiri.
e. Kurang formal
Perusahaan keluarga ini dikelola oleh anggota keluarga sendiri
tanpa menggunakan pekerja yang professional dan semua pekerjaan
dikerjakan oleh anggota keluarga.
f. Kepemimpinan ganda
Intervensi pihak keluarga terhadap kepemimpinan perusahaan tetap
tinggi meskipun sudah ada eksekutif dan professional, yang dapat
membingungkan anak buah.
21
Universitas Kristen Petra
4. Manfaat-manfaat secara finansial berupa kemungkinan memperoleh
sukses yang besar
5. Pelatihan dan pengetahuan bisnis
Anggota keluarga sudah dari awal memperoleh latihan dari
keluarga tentang pengelolaan perusahaannya.
6. Birokrasi yang kecil
Birokrasi yang kecil dan flexible dengan mengedepankan
cooperate governance dan sistem akuntabilitas, serta jelasnya sistem
tanggung jawab.
22
Universitas Kristen Petra
keperluan lain atau pribadi. Isu-isu keuangan lain yang merupakan
kerugian sebagai perusahaan keluarga adalah akses yang terbatas di pasar
modal, adanya ketidakseimbangan antara kontribusi dan kompensasi.
23
Universitas Kristen Petra
2.9 Kerangka Berpikir
1. Pemunculan ide
Ide yang bersifat baru dan fresh
2. Penyaringan dan evaluasi
Pemilihan ide-ide potensial
3. Analisa bisnis
Analisis market dan lingkungan bisnis
4. Pengembangan
Pengembangan ide menjadi produk
5. Testing/ pengujian
Pengujian atas produk baru
6. Komersialisasi
Memasarkan produk pada market
24
Universitas Kristen Petra