MAKALAH
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan rahmat, taufiq, serta hidayahnya kami dapat menyusun makalah yang
berjudul “Inovasi dan Perubahan Manajemen” ini dengan semampu kami.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak
yang ikut membantu menyelesaikan penulisan makalah ini. Kami juga menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Maftukin, M,Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memeberikan fasilitas dalam
penyusunan makalah ini.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memeberikan fasilitas dalam penyusunan makalah
ini.
3. Dr. Muhammad Zaini, MA., selaku Kepala Jurusan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang memberikan fasilitas dalam penyusunan makalah ini.
4. Ibu Arista Dwi Saputri,M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah “Dasar -
Dasar Manajemen” yang membimbing dan mendampingi kami dalam
penyusunan makalah ini.
5. Serta rekan-rekan Manajemen Pendidikan Islam 1-A Tahun Ajaran 2022/2023
yang senantiasa memberi semangat kepada kami.
2
Semoga makalah “Inovasi dan Perubahan Manajemen” ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I........................................................................................................................5
PENDAHULUAN....................................................................................................5
A. Latar Belakang...............................................................................................5
B. Rumusan masalah..........................................................................................5
C. Tujuan penulisan...........................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................6
A. INOVASI.........................................................................................................6
B. PERUBAHAN................................................................................................8
C. INOVASI DAN PERUBAHAN MANAJEMEN.........................................9
BAB III...................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
A. Kesimpulan...................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
3
Tulungagung, Oktober 2022
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inovasi dalam manajemen sangat bermanfaat bagi pertumbuhan sebuah perusahaan maupun
individu menuju ke arah yang positif. Ide-ide yang digunakan pada inovasi manajemen pertama
kali dikemukakan oleh ekonom asal Australia, Joseph Schumpeter, sekitar tahun 1930. Inovasi
manajemen membantu organisasi memahami kesempatan dan menggunakannya untuk membuat
dan memperkenalkan ide-ide baru, proses, atau produk secara industri. Kreativitas adalah dasar
inovasi manajemen; tujuan akhirnya adalah perubahan dalam pelayanan atau proses bisnis. Dari
dasar-dasar dan tujuan akhir inilah ada banyak fungsi inovasi manajemen yang jika kita terapkan
ke dalam perusahaan, akan punya dampak yang sangat baik.
Manajemen Inovasi adalah kombinasi dari manajemen dari proses inovasi dan manajemen
perubahan. Hal ini mengacu pada produk, proses bisnis serta inovasi dan kreativitas organisasi.
Inovasi dicapai apabila kita sering bertanya: what dan how pada level yang tinggi, yang diikuti
oleh serangkaian proses mulai dari pengumpulan ide-ide kreatif, pengolahan ide-ide kreatif
menjadi informasi inovatif, penilaian kelayakan untuk implementasi, dan implementasi proyek-
proyek inovasi. Tanpa proses inovasi yang tepat, tidak mungkin untuk menghasilkan produk
yang efektif dan efisien, sehingga tidak mungkin pula kita mampu memberikan nilai inovasi
kepada pasar dan pelanggan. Selain untuk mengatasi adanya perubahan zaman yang
5
memunculkan disruption, manajeman inovasi ini juga penting bagi perusahaan untuk
mengembangkan atau menumbuhkan bisnisnya. Nah berikut ini adalah beberapa pentingnya
manfaat dari penerapan manajemen inovasi bagi perusahaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu inovasi?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu inovasi
3. Untuk mengetahui bagaimana inovasi dan perubahan dalam manajemen yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. INOVASI
Definisi dari inovasi sendiri berbeda-beda tergantung dari pendekatan yang digunakan.
Menurut Drucker (2012) inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan dimana dengan inovasi
dapat mengeksplorasi atau memanfaatkan perubahan yang terjadi sebagai sebuah kesempatan
6
untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda. Hal ini dapat dipresentasikan sebagai sebuah
disiplin, pembelajaran, dan dipraktekkan.
Menurut Makmur dan Thahier (2015), inovasi berasal dari Bahasa Inggris innovation
yang berarti perubahan sehingga inovasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan atau
pemikiran manusia dalam menemukan sesuatu yang baru yang berkaitan dengan input, proses,
dan output. Serta dapat memberi manfaat dalam kehidupan manusia. Inovasi yang berkaitan
dengan input diartikan sebagai pola-pola pemikiran atau ide manusia yang disumbangkan pada
temuan terbaru. Untuk inovasi yang berkaitan dengan output, lebih banyak berorientasi pada
metode, teknik, ataupun cara bekerja dalam rangka menghasilkan sesuatu yang baru.
Tujuan inovasi secara umum adalah sesuatu bentuk kebutuhan yang ingin diwujudkan
melalui kegiatan mengkontruksi pemikiran dengan diimplementasikan dalam tindakan nyata atau
pekerjaan nyata untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Teori inovasi inovasi yang baik akan membantu managemen dalam mencapai kinerja
yang lebih baik sehingga kelangsungan dan keberlanjutan usaha juga akan tetap berjalan sesuai
dengan tujuan perusahaan karena dukungan kemampuan inovasi yang terdiri dari ide, produk
baru dan lain lain.1
Jika pada inovasi teknologi, adalah mengubah proses produk yang diproduksi dengan
memperkenalan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik dan system). Dan pada inovasi
organisasi adalah inovasi dalam struktur organisasi, srategi dan proses administrasi. Maka
inovasi pada Pendidikan juga perubahan yang disengaja dan direncanakan metode, konsep
pembelajaran untuk memecahkan masalah dalam dunia Pendidikan.
1. Guru
Guru sebagai sasaran utama dalam inovasi di dunia Pendidikan. Tugasnya sebagai
pendidik yang berada di garda terdepan dalam memastikan kelangsungan belajar siswa
dikelas. Skill yang dimiliki guru dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh bagi
perkembangan pengetahuan dan moral peserta didik.
1
Septian wahyudi, teori inovasi, 2019, hal.97
7
Beberapa langkah inovasi yang dapat dilakukan. Seperti, membuat rencana
pelajaran, melaksanakan pembelajaran, menangani tugas administrasi, mengembangkan
keterampilan siswa, dan keterampilan Pendidikan.
2. Siswa
Jika guru adalah sasaran utama inovasi dunia Pendidikan, maka siswa adalah
rujukan pada inovasi ini. Nilai siswa yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan proses pembelajaran, tentu menjadi rujukan pada inovasi pada dunia
Pendidikan.
3. Kurikulum
Kurikulum yang menjadi pedoman bagi guru untuk pembelajaran. Maka inovasi
kurikulum dapat diartikan sebagai gagasan untuk menciptakan kurikulum baru dengan
memaksimalkan potensi pemecahan masalah. Segala inovasi yang diterapkan di sekolah
harus terlebih dahulu diselaraskan dengan kurikulum.
4. Fasilitas
Tanpa peralatan yang memadai, pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.
Maka, inovasi fasilitas sekolah tidak bisa diabaikan begitu. Seperti, menyiapkan ruang
baca di ruang kelas, pembangunan lapangan, dan pemenuhan peralatan eksperimen.
5. Masyarakat
Masyarakat memiliki posisi penting pada inovasi Pendidikan sebab mereka
merupakan objek dalam tujuan utama Pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa.2
B. PERUBAHAN
Perubahan memiliki makna keadaan yang berubah. Di mana keadaan yang sekarang
tidak sama dengan keadaan yang akan datang. Pada umumnya, tidak semua SDM
memahami akan arti pentingya melakukan perubahan. Oleh karena itu, diperlukan
2
Benyamin A, strategi belajar mengajar, 1990, ikip bandung, hal 7
8
peningkatan pemahaman terhadap hakekat perubahan itu sendiri, apa yang dimaksud
dengan perubahan, mengapa perlu perubahan, dan factor apa yang mendorong perubahan.
Saat kita membahas tentang perubahan, tentu banyak hal disekitar kita yang bisa
mengalami perubahan. Seperti perubahan social, budaya, iklim, culture, dan banyak lagi.
Perubahan ini tentu memiliki dampak positif dan negative bagi kita. Perubahan ini juga
dipengaruhi banyak hal. Pengaruh internal dan eksternal yang saling menggiring untuk
terjadinya perubahan tersebut.
Perubahan juga bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis
dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi pada dunia pendidikan adalah
3
Kasali, Rhenald, 2005. Change!. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama
9
peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran dalam konteks pendidikan. Identifikasi Tipe
Perubahan ketika anda harus memanaj perubahan, pertama-tama perlu mengidentifikasi tipe dari
perubahan tersebut.
Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang yang
terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian besar
terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk merubahnya dan membutuhkan
waktu yang lama. kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan yang diinginkan
berikutnya.
Beberapa perubahan tidak bisa diterima semua pihak. Tentu terjadi adanya penolakan.
Faktornya bisa disebabkan oleh kebiasaan, kekhawatiran, ketidak pastian dan kerugian pribadi.
10
Fasilitasi dan dukungan melibatkan bantuan dalam menangani karyawan dengan rasa takut dan
kecemasan terkait dengan upaya perubahan tersebut. Bantuan ini mungkin meliputi konseling
karyawan, terapi, pelatihan keterampilan baru, atau cuti singkat yang dibayar gaji dari pekerjaan.
1. Kesiapan SDM
Pada umumnya, tidak semua SDM memahami akan arti pentingya melakukan perubahan.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pemahaman terhadap hakekat perubahan itu sendiri, apa
yang dimaksud dengan perubahan, mengapa perlu perubahan, dan factor apa yang mendorong
perubahan. Sampai dimana kesiapan untuk melakukan perubahan dan bagaimana mengelola
perubahan tujuan yang diinginkan?
Disisi lain, pemimpin harus memberikan kesempatan lebih luas untuk berlangsungnya
proses pemberdayaan karyawan. Pemberdayaan SDM harus diarahkan pada terbentuknya SDM
yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengadakan perubahan
4
Bambang Tri Mulyono, manajemen inovasi dan perubahan, 2016, beng_moelyono.blodspot.com
11
Orang yang memiliki kemampuan melebihi dari orang lain, yaitu penalaran yang tinggi,
bersifat kritis, dinamis, dan kreatif. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bila dalam
organisasi terdapat orang cerdas, yaitu sebagai berikut..
Mempersiapkan SDM agar mencapai tingkat kecerdasan tinggi, maka pemimpin harus
menjalankan peubahan dengan cara yang tepat dan sesuai. Namun, seringkali pemimpin
melakukan kesalahan dalam melakukan perubahan, karenanya ada lima cara berpikir yang harus
dihindari, yaitu:
Kebanyakan orang cerdas merasa bahwa mereka telah mengetahui, mendengar, melihat,
mempunyai pengalaman dan perna mencoba perubahan sebelumnya. Orang cerdas memiliki lima
karakteristik yang mempengaruhi cara berpikir mereka dan bertindak. Kelima karakteristik
tersebut adalah:
a. Berpengalaman,
b. Pendidikan
c. Keahlian
e. Kemampuan natural.
3. Mencapai Keunggulan
12
Untuk menjadi SDM yang unggul dalam persaingan yang ketat, diperlukan berbagai
kegiatan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengembangkan Potensi
Untuk mencapai keunggulan, pemimpin mengembangkan potensi semua orang yang ada
di dalam organisasi, dengan langkah-langkah berikut:
a) Membangun atribut kunci, yaitu ambisi, visi, percaya diri, keberanian mengambil resiko.
dorongan dan energy, semangat bersaing, kritik diri, dan kepemimpinan.
b) Membangun percaya diri, dapat dilakukan melalui pengalaman, pelatihan, dan pembelajaran
yang kontinu.
c) Mengambil resiko. Untuk memperoleh manfaat besar, harus berani mengambil resiko yang
memiliki kepercayaan diri. Percaya diri dan keberanian diperlukan kemampuan untuk melihat
keseluruhan arah yang akan dilakukan. Mereka dapat belajar berpikir, bertindak, dan
membangun bisnis seperti wirausaha.
f) Mengejar keunggulan. Untuk mengejar standar kerja tertinggi agar tercapai keunggulan adalah
beriorentasi secara signifikan yang lebih baik dari standar sebelumnya.
2. Memperbaiki Keterampilan
13
Terdapat sejumlah alat dan teknik untuk meningkatkan kinerja lebih efektif adalah
dengan mendoronga kreativitas, menggunakan waktu yang efesien, menjadi lebih produktil,
kemampuan memiliki prioritas, memahami manfaat dan biayam mengurangi stress, dan
mengukur progress.
4. Mencapai Sukses
Sukses melekat pada kemampuan mengelola karir dengan baik. Selalu mengambil
kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diri dan memperoleh bantuan dari orang lain untuk
kemajuan berikutnya. Untuk mencapai sukses harus dilakukan sebagai berikut:
Mengukur tujuan dianalisis dengan mengajukan beberapa pertanyaan, yaitu mengapa apa,
bagaimana, siapa, dimana, dan bilamana.
b. Menemukan mentor
Belajar dari mentor yang pengalamannya lebih beragam dan lebih banyak merupakan
kunci untuk meningkatkan kinerja dan mencapai sukses.
c. Melakukan kontak
Apa dan siapa yang dikenal, harus sering mengadakan kontak untuk meningkatkan
sukses.
Cara yang dapat ditempuh untuk menemukan peran membangun kepemimpinan adalah
dengan: (1) turut serta dalam task force untuk menangani isu spesifik, (2) turut dalam tim proyek
yang anggotanya memiliki berbagai keterampilan, (3) mengajukan diri untuk promosi, (4)
menyarankan perubahan dengan mengusulkan perbaikan individu dan tim (5) memimpin sub
unit. (6) menyelesaikan situasi krisis.
14
Mempengaruhi orang lain agar menerima sudut pandang, gagasan, dan rencana aksi
adalah sangat penting untuk mencapai sukses. Bila dilakukan negosiasi, harus mempunyai
gagasan mengenai hasil optimal yang diinginkan, hasil yang diharapkan, dan hasil minimal yang
dapat diterima.
6. Merencanakan ke depan
Merencanakan merupakan hasil pemikiran apa yang diharapkan dapat tercapai di masa
depan.
Kinerja organisasi sangat ditentukan SDM yang berada di dalamnya, apabila SDM
memiliki inovaso tinggi, kreatif. dan mampu mengembangkan inovasi maka kinerjanya makin
baik. sehingga diperlukan adanya upaya meningkatakan kemampuan dan peran SDM Cara
pendekatan baru untuk mengembangkan SDM adalah pelibatan dan pemberdayaan karyawan
yang bersifat bottom-up
Pelibatan karyawan adalah suatu proses untuk mengikutsertakan karyawan pada suatu
tingkatan organisasi dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Sedangkan
pemberdayaan adalah pelibatan karyawan secara signifikan, dimana karyawan diperhatikan,
dipertimbangkan. dan menindaklanjuti masukan karyawan. Pelibutan dan pemberdayaan
karyawan merupakan perubahan pada falsafah manajemen dengan pendekatan partisipatif adalah
suatu proses untuk menjadikan orang lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk
memecahkan masalahnya sendiri yang dapat membantu menciptakan lingkungan dimana setiap
individu dapat menggunakan kemampuan dan energynya untuk meraih tujuan organisasi.
Dengan pelibatan dan pemberdayaan karyawan, maka mereka memiliki motivasi tinggi, kreatif,
dan mampu mengembangkan inovasi dalam pekerjaanya, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja mereka. Apabila perusahaan menerapkan pelibatan dan pemberdayaan
karyawan, akan memperoleh beberapa manfaat (Browen & Lawler dalam Fandy, 1997: 110),
yaitu sebagai berikut:
15
a) Dapat memberikan respons langsung pada kebutuhan pelanggan secara lebih cepat dalam
penyampaian jasa.
b) Dapat memberikan respons langsung pada pelanggan yang tidak puas selama service recovery
c) Karyawan akan mempunyai rasa memiliki yang tinggi pada pekerjaannya dan merasa dirinya
berarti bagi perusahaan.
d) Karyawan bias berinteraksi dengan pelanggan secara lebih akrab dan lebih antusias.
e) Perusaha bisa mendapatkan iklan dari mulut ke mulut (word of mouth) yang positif dan
pelanggan yang membeli kembali meningkat
2. Perlunya PPK
PPK diperlukan karena dua hal, yaitu: (a) lingkungan ekstemal telah berubah yang penuh
ketidakpastian, kompleksitas, dan perubahan yang tidak diduga, (b) orangnya sudah berubah, di
mana SDM menjadi Intellectual Capital bagi organisasi dan faktor dominan dalam mencapai
keberhasilan. Karenanya, setiap organisasi harus mengembangkan kualitas SDM dengan
pendekatan partisipatif, memberikan kewenangan dan kepercayaan pada karyawannya.
3. Hambatan PPK
Beberapa manajer yang mempunyai kekuasaan melakukan perubahan tidak peduli atas
masalah yang dihadapinya, sedangkan petugas garis depan memahami persoalannya tidak diberi
wewenang untuk melakukannya. Disamping itu beberapa manajer enggan memberikan
wewenang kepada bawahannya karena merasa dengan PPK akan mengurangi kekuasaanya.
Penolakan manajemen terhadap PPK antara lain karena alasan ketidaksamaan, nilai-nilai
pribadi, ego, pelatihan manajemen. karakteristik kepribadian, keterlibatan para manajer, serta
struktur organisasi dan praktik manajemen.
5
Kasali, Rhenald, 2005. Change!. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama
16
Untuk meningkatkan daya saing organisasi, diperlukan perubahan pola piker semua
orang yang ada di dalam organisasi, yaitu perubahan sikap dan perubahan mindset. Mindset
adalah keadaan pikiran yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak
dalam situasi Mindset adalah paradigm mental yang dipengaruhi lima komponen, yaitu: Noda
gelap blind spots), asusmsi, puas dengan dirinya sendiri (complacency), kebiasaan, dan sikap.
A. Noda gelap (blind spots) adalah dimana seseorang tidak dapat melihat dengan baik
dan jelas mengenai perlunya melakukan perubahan. Pemimpin gagal melihat kelemahan.
organisasinya. Blind spots mencegah orang melihat kelemahan dan kompetensinya. Ada
2 macam blind spots yaitu natural blind spot dan acquire blind spots.
Natural blind spots timbul karena orang tidak memiliki informasi (karena terisolir) yang
perlu untuk mengukur situasi dan tidak peduli pada masalah yang nyata. Acquire blind
spots merupakan hasil dari hambatan informasi secara kontinu Seseorang yung
mengabaikan signal dan terus menentang apa yang disarankan karena ia bersifat arogan,
akibatnya menciptakan blind spots yang menyebabkan benturan di masa depan.
B. Asumsi adalah suatu pandangan anggapan yang dilihat sebagai suntu kebenaran tetapi
belum dibuktikan Beberapa usumsi dibuat berdasarkan analisis formal, sebagian
berdasarkan pandangan kelompok atau pandangan pemimpin. Walaupun analisis
dilakukan oleh analis professional, dapat salah karena lingkungan sudah berubah Apa
yang terbukti valid di masa lalu mungkin tidak valid disaat sekarang atau besok.
C. Puas dengan diri sendiri (complancency) merupakan perasaan aman yang dimiliki
seseorang pada prestasinya Complacency berbeda dengan Satisfaction. Complacency
berakibat mengecilkan prestasi, sedangkan Satisfaction meningkatkan prestasi. Orang
mendapat kepuasan karena mencapai target yang ditetapkan pemimpin, tetapi yang
merasa puas dengan kinerjanya cenderung mengganggap ringan sehingga mencapai haril
lebih rendah dari sebelumnya. Lingkungan yang melahirkan complacency akan
menghasilkan perasaan urgensi atas perlunya perubahan,
D. Kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan berulang-ulang tanpa berpikir dan menjadi
berakar dalam perilaku seseorang, yang tidak mengukur tujuan dan manfaat tindakannya.
17
Orang melakukan sesuatu dengan cara lama dan tidak produktif sebagai kebiasaan akan
mencegah melakukan perubahan,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan memanfaatkan manajemen inovasi, maka manajemen menimbulkan
kemampuan kreatif para tenaga kerja untuk pengembangan yang berkesinambungan dari
suatu perusahaan. Tujuan dari manajemen perubahan pada hakekatnya adalah untuk
memperbaiki efektivitas organisasi agar terus berkembang . Upaya ini termasuk
perbaikan efektivitas tenaga kerja, perbaikan sistem dan struktur organisasi , serta
implementasi strategi perusahaan. Memaksimalkan dua hal ini, tentu akan menjadikan
suatu organisasi berjalan dengan baik dan berkembang.
B. Saran
Sebagai mahasiswa kita hendaknya kita memahami “Inovasi dan Perubahan
Manajemen”. Dengan demikian setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami
18
tentang inovasi dan perubahan manajemen dan dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis supaya ada perbaikan dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
https://bengmoelyono.blogspot.com/2016/03/manajemen-perubahan-dan-inovasi.html?
m=1 Diakses tanggal 12 Oktober 2022
https://docplayer.info/30658340-Materi-5-manajemen-dalam-perubahan-dan-inovasi.html
Diakses tanggal 12 Oktober 2022
19
20