SEMESTER III
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MA’ARIF CIAMIS
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
Jl. Umar Sholeh Imbanagara Raya Ciamis 46211
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT. atas berkat rahmat-Nya sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah MANAJEMEN
MADRASAH ini dengan judul “Inovasi Pendidikan dan Pemasaran Jasa
Pendidikan” dan kami bersyukur telah diberikan kesehatan dan akal pikiran yang
baik sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, namun
kami menyadari tugas makalah yang kami buat ini jauh dari kesempuraan. Oleh
karena itu, kami bersedia menerima kritik dan saran demi kesempurnaan hasil
makalah ini.
Pada kesempatan kali ini tidak lupa kami menyampaikan terima kasih dan
hormat saya kepada Mariam Mustika.” selaku dosen pada mata kuliah
MANAJEMEN MADRASAH.
Akhir kata izinkan kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil makalah
ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Inovasi Pendidikan................................................................... 3
1. Definisi Inovasi Pendidikan.............................................. 3
2. Tujuan Inovasi Pendidikan................................................ 4
3. Sebab-sebab Diadakannya Inovasi Pendidikan................. 5
4. Hambatan-hambatan Inovasi Pendidikan.......................... 5
5. Komponen Inovasi pendidikan......................................... 9
6. Prinsip Dan Kriteria Inovasi Pendidikan........................ 11
7. Proses Inovasi Pendidikan.............................................. 12
B. Jasa Pemasaran Pendidikan.................................................... 13
1. Konsep Dasar Pemasaran Jasa Pendidikan...................... 13
2. Peran Dan Fungsi Pemasaran Pendidikan....................... 13
3. Komponen Pemasaran Jasa Pendidikan.......................... 14
4. Strategi Pemasaran Pendidikan....................................... 16
5. Prosedur Kegiatan Pemasaran Pendidikan...................... 16
A. Kesimpulan............................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
F. Untuk mengetahui prinsip dan kriteria Inovasi pendidikan.
G. Untuk Mengetahui Proses Inovasi Pendidikan.
H. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Pemasaran Jasa Pendidikan
I. Untuk Mengetahui Peran Dan Fungsi Pemasaran Pendidikan
J. Untuk Mengetahui Komponen Pemasaran Jasa Pendidikan
K. Untuk Mengetahui Strategi Pemasaran Pendidikan
L. Untuk Mengetahui Prosedur Kegiatan Pemasaran Pendidikan
M. Untuk Mengetahui Teknik Penetapan Harga Jasa Pendidikan
2
BAB II
3
Disebutkan pula bahwa inovasi pendidikan atau pembaharuan
pendidikan adalah suatu perubahan yang baru , dan kualitatif, berbeda dari
hal (yang ada sebelumnya) serta diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Definisi
diatas dikemukakan oleh Prof. Santoso S. Hamijoyo
4
pendidikan lebih bersifat tanggap (responsive) terhadap masalah-
masalah yang baru.
a. Birokrasi Pemerintah
5
pendidikan. seperti, kurikulum pendidikan, yang terusmengalami
perubahan.
b. Biaya Pendidikan
Hal yang satu juga menjadi permasalahan yang sangat vital dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam inovasi pendidikan yang pada
dasarnya mencari gagasan yang kompeten untuk peningkatan mutu
dalam pendidikan. karena untuk membuat inovasi yang sesuai dengan
harapan, perlu dana yang memadai. hal ini disebabkan oleh
perekonomian indonesia yang masih jauh dibawah batas normal
standart perekonomian dunia.sehingga dari pemerintah kita sendiri
masih kesulitan untuk memberikan biaya pendidikan yang sesuai deng
an kebijakannya dalam PP.
c. Guru
d. Siswa
Dalam hal ini, yang jadi sorotan adalah kesiapan siswa dalam
menerima inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan. karena apabila
siswa belum merasa siap menerima inovasi baru, maka akan dirasa sia
-sia. hal ini disebabkan karena siswa harus menyesuaikan diri lagi
dengan gagasan baru (dalam inovasi). dan hal yang dikhawatirkan
dapat muncul, ketika memang inovasi itu tidak dapat diaplikasikan
dengan maksimal.seperti, out-put yang jelek disebabkan oleh tidak
siapnya siswa menerima gagasan baru tersebut
6
e. Masyarakat
f. Administrasi Pendidikan
a. Hambatan psikologis
7
b. Hambatan praktis
d. Hambatan kekuasaan.
Seseorang yang berada pada posisi kek uasaan atau mereka yang
berjuang untuk mendapatkan kekuasaan dapat menjadi hambatan
8
dalam suatu inovasi jika alokasi kekuasaan pribadi, profesional atau
ekonomi terancam atau berkurang oleh perubahan praktek -praktek
yang telah ada.
a. Guru
b. Siswa
9
melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan
dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal
ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi
pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka
tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung
jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekwen.
c. Kurikulum
10
d. Fasilitas
11
1. Relative advantage, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan
manfaat atau keuntungan, bagi penerimanya, yang diukur berdasarkan
nilai ekonominya, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan lainnya.
2. Compatibility, merupakan tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai
(value), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
3. Complexity, ialah tingkat kesukaran atau kerumitan untuk memahami
dan menggunakan inovasi bagi penerima.
4. Trialability, ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh
penerima.
5. Observability, ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
12
Dalam melakukan proses difusi inovasi peran agen pembaharu sangat
diperlukan (agen of change ). Evereet M. Rogers (1983) dalam bukunya
Difussion of innovations mengatakan apabila kita mengikuti proses
pengenalan satau inovasi ke dalam suatu system binaan, maka dibutuhkan
para agen perubahan yang menjadi agen dalam menyebarkan informasi
dalam struktur masyarakat. Setidaknya ada tujuh peran agen perubahan
yang diungkapkan oleh Rogers (1983), diantaranya :
1. Membangun kebutuhan untuk berubah
2. Menjalin hubungan tukar informasi
3. Mendiagnosis masalah mereka
4. Menciptakan kehendak untuk berubah pada binaan
5. Mengarahkan kehendak ke tindakan
6. Memantapkan adopsi dan mencegah kemacetan
7. Mencapai hubungan terminal
8. Kebiasaan memperbaharui diri sendiri di kalangan system binaanya.
13
Promosi membutuhkan informasi tentang keunggulan sebuah
Lembaga Pendidikan. Inilah yang menjadi refleksi bagi Lembaga
Pendidikan tentang posisinya. Karena promosi akan mengenalkan
keunggulan sebuah Lembaga Pendidikan dan menempatkan dirinya
sebagai Lembaga Pendidikan terbaik dimata public.
e. Marketing Is Strategic Planning
Perubahan lingkungan yang bersifat dinamis membutuhkan
penyesuaian oleh Lembaga Pendidikan. Oleh karena itu, Lembaga
Pendidikan harus melakukan self evaluation dalam mengkaji
eksistensinya.
f. Marketing Is Enrollment Management
Enrollment Management berperan dalam mengikuti
perkembangan peserta didik dan menyediakan segala kebutuhan
peserta didik sehingga ketika mereka menjadi alumni mereka bisa
berperan aktif dalam mempromosikan Lembaga Pendidikan tersebut.
2. Komponen Pemasaran Jasa Pendidikan
Payne dalam Ratih Hurriyati (2005;42) mengungkapkan 3 komponen
kunci dalam fungsi pemasaran :
1. Bantuan pemasaran (marketing mix), merupakan unsur-unsur internal
penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi.
2. Kekuatan pasar, merupakan peluang dan ancaman eksternal dimana
operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi.
3. Proses penyelarasan, yaitu proses strategic dan manajerial untuk
memastikan bahwa bauran pemasaran jasa dan kebijakan-kebijakan
internal organisasi sudah layak untuk menghadapi kekuatan pasar.
3. Strategi Pemasaran Pendidikan
Craven (2003;32) menyatakan perancangan strategis pemasaran
memberikan arah dalam kaitannya dengan variable-variabel strategi
seperti: penentuan segmen pasar (segmenting), identifikasi pasar sasaran
(targeting), penentuan posisi (positioning), pemasaran kerelasian
(marketing relationship), pengembangan produk baru (new product).
Kotler et al (20202;9) berpendapat bahwa elemen dari strategi
pemasaran terdiri dari 7P yaitu 4P tradisional dan 3P dalam pemasaran
jasa. Hal itu adalah :
P1 : Product
14
Produk yang dihasilkan akan menjadi pertimbangan yang mendasar
bagi calon konsumen dalam memutuskan menerima atau tidaknya
sebuah penawaran.
P2: Price
Harga memainkan peran strategis dalam sebuah konsep pemasaran,
segmentasi konsumen juga akan memainkan harga yang ditawarkan.
Pada segmen pasar tertentu, konsumen mau membayar harga semahal
apapun untuk sebuah layanan Pendidikan yang berkualitas.
P3 : Place
Akses menuju Lembaga Pendidikan menjadi salah satu bahan
pertimbangan bagi calon peserta didik untuk memilih sebuah Lembaga
Pendidikan.
P4: promotion
Promosi merupakan sebuah langkah strategis dalam memasarkan jasa
Pendidikan. Promosi sebagi sarana untuk mengenalkan keunggulan
Lembaga Pendidikan kepada publik.
P5 : people
Sumber daya yang kompeten yang mampu memberikan pelayanan
prima dalam proses Pendidikan mampu mempercepat proses
pemasaran jasa Pendidikan.
P6: Physical evidence
Pemasaran adanya sara pendukung dalam melakukan promosi kepada
public sehingga promosi bisa berjalan dengan efektif dan bisa diterima
oleh masyarkat.
P7: process
Proses layanan Pendidikan dari system Pendidikan akan memberikan
citra yang positif dimata masyarakat.
15
a. Siapa yang menjadi target pelanggan dan siapa yang tidak akan
ditarget (dimensi who )
b. Produk dan jasa apa yang akan ditawarkan kepada para pelanggan
sasaran dan produk/jasa apa yang tidak akan ditawarkan (dimensi
what)
c. Aktivitas apa yang akan dan tidak akan dilakukan dlam rangka
mewujudkan itu semua (dimensi how).
4. Prosedur Kegiatan Pemasaran Pendidikan
Prosedur kegiatan pemasaran harus direncanakan secara matang.
Tjiptono et all (2008;129) mengungkapkan langkah-langkah pokok dalam
perencanaan pemasaran pada level korporat dan level manajemen madya
meliputi :
a. Melakukan analisis situasi. Analisis yang dilakukan dalam tahap ini
adalah analisis SWOT (Strengts, weakness,opportunies, dan treats).
Analisis ini mencakup peluang dan masalah yang ditimbulkan oleh
tren dan situasi pembeli, pesaing, biaya dan regulasi.
b. Menentukan tujuan/sasaran. Tujuan dirumuskan secara sfesifik dan
mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan untuk dicapai
organisasi pada waktu tertentu.
c. Menyusun strategi dan program. Berdasarkan tujuan yang telah
ditentukan, kemudian pengambil keputusan merancang strategi dan
program.
d. Melakukan koordinasi dan pengendalian. Rencana yang komprehensif
seringkali meliputi berbagai strategi dan program. Masing-masing
strategi dan program mungkin menjadi tanggung jawab manajer yang
berbeda. Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme khusus untuk
memastikan bahwa strategi dan program tersebut diterapkan secara
efektif.
5. Teknik Penetapan Harga Jasa Pendidikan
Buchari Alma (2009;41) membuat sebuah rumusan bagaimana Teknik
penetapan harga jasa Pendidikan dirancang. Teknik tersebut meliputi :
a. Unit Pricing
Uang yang harus dibayar oleh siswa ditetapkan per “unit”
misalnya permodul yang diambil, sampai memperoleh sertifikat,
ijazah, atau tand tamat mengikuti pelajaran.
b. Two-part-pricing
16
Dalam hal ini siswa membayar iuran sama, misalnya untuk
uang pembangunan, kemudian membayar lagi sesuai dengan jumlah
mata kuliah yang diambil.
c. Term or semester pricing
Pembayaran ditetapkan selama satu semester, siswa boleh
mengambil mata kuliah semaksimal mungkin sesuai peraturan.
d. Differntial princing
Dalam hal ini ditetapkan harga yang berbeda sesuai dengan
segmen siswa yang diterima, kelas regular, atau kelas karyawan, kelas
pagi, sore atau malam hari, diberikan harga yang berbeda.
e. Negotiated fess
Penetapan uang sekolah bisa dirundingkan (negosiasi) antara
pihak orang tua dan sekolah dengan mempertimbangkan kemampuan,
kedudukan, pekerjaan orang tua. Di perguruan tinggi juga dilakukan
negosiasi oleh Lembaga dengan Lembaga dari mana siswa berasal
f. Quantity discount
Ada sejumlah calon siswa berasal dari satu kantor, atau daerah
tertentu, ingin masuk sebuah lemabaga Pendidikan. Kepada kelompok
ini dapat diberikan diskon khusus, karena mereka masuk berkelompok.
g. Time discount
Harga ditetapkan berdasarknan kepada siapa yang mendaftar
lebih dulu dikenakan bayaran lebih murah dari yang mendaftar
belakangan, atau diberi diskon.
h. Peak-load pricing
Jika banyak calon ingin masuk perguruan tinggi, ada kalanya
Lembaga menetapkan pembayaran pada siapa yang mampu
menyumbang lebih tinggi. Yang mampu menyumbang lebih tinggi
diberikan prioritas dalam penerimaan sepanjang calon tersebut
memenuhi kriteria lulus yang telah ditetapksn.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
Craven (2003;32)
19