INOVASI PENDIDIKAN
Ciri-Ciri Inovasi
Wahidah : 2205096014
Fadhila Agustin : 2205096016
Dina Mariani : 2205096018
Veyrrilleyta Weldayana R.H : 2205096040
BK : A 2022
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .
Puji dan Syukur kami haturkan atas kehadiran Allah SWT karena telah
memberikan ridho, berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehinga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Ciri-Ciri Inovasi”.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. Dwi
Nugroho. M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah inovasi pendidikan yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak
hal yang kurang dalam penulisan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua. Aamiin.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
pendidikan yang lebih baik lagi serta agar suatu pendidikan itu dapat
mempunyai suatu penerapan inovasi yang bisa ditujukan sebagai suatu
perubahan, dan dapat mencapai target dalam peningkatan ke arah yang lebih
baik.
Suatu inovasi pastinya mempunya implementasinya yang banyak
tidak hanya hanya sebuah ide – ide dan pengetahuan saja. Namun pasti ada
terdapat beberapa pemikiran terbaru tetapi harus mengarah pada orientasi
bagaimana cara untuk bisa meningkatkan suatu ide –ide serta pengetahuan
itu dan menjadikan hal tersebut sebagai suatu hal yang bisa meningkat dan
mampu memberikan suatu gambaran dari tercapainya sebuah inovasi itu
sendiri serta bagaimana caranya kita agar tetap menjadi generasi yang
membawa perubahan dan kita sebagai seorang pendidik harus memiliki
sebuah inovasi.
Dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, salah satunya adalah melalui sebuah model pembelajaran apa
yang akan kita terapkan. Dalam suatu pendidikan pastinya terdapat suatu
model pembelajaran itu dan meliputi keseluruhan sistem pembelajaran yang
juga mencakup komponen tujuan, kondisi pembelajaran, proses belajar
mengajar, dan juga evaluasi dari hasil pembelajaran itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
6
1. Ciri-ciri inovasi yang pertama
Memiliki ciri atau unsur yang terbaru . Suatu inovasi harus memiliki suatu
karakteristik sebagai sebuah karya dan sebuah olah pikir yang mempunyai kadar
orisinalitas dan pembaruan. Suatu inovasi ini adalah sebuah proses dalam suatu
penemuan baik berupa suatu ide, suatu gagasan, bahkan suatu hasil, dan sistem,
ataupun produk yang telah dihasilkan.
Suatu program inovasi yang telah dilaksanakan melalui suatu program yang
telah terencana. Suatu inovasi akan dilakukan melalui suatu proses yang tidak
tergesa-gesa, atau kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan suatu
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. Misalnya, pada pembaharuan
akan meluncurkan suatu program sekolah dengan media android maka tahapan
yang dilakukan tidak boleh tergesa-gesa tetapi melalui tahapan yang direncanakan
sejak dengan baik sejak awal.
7
4. Ciri-ciri inovasi keempat
1. Keuntungan Relatif
2. Kompatibel (compatibility)
Dari ringkat kesesuaian inovasi dengan nilai, kebutuhan dari penerima dan
pengalaman lalu. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang dipercaya
8
oleh pnerima tidak akan bisa diterima dengan cepat dari inovasi yang sesuai dengan
norma yang ada di masyarakat sekitar.
3. Kompleksitas (complexity)
4. Trialibitas (trialibility)
Suatu inovasi bisa dicoba atau tidak dalam kehidupan penerima melakukan
penanaman tidak dari tanah secara langsung melainkan dengan cara hidroponik
akan cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat bisa mencoba dulu untuk
menanam dan dapat melihat hasilnya.
9
Misalnya, untuk mengajak para anak-anak di pinggir jalan yang tidak bisa menulis
dan membaca dalam belajar menulis dan membaca. Tetapi tindakan tersebut tidak
segera diikuti oleh para anak-anak di pinggir jalan karena mereka tidak cepat
melihat hasil dari tindakan tersebut secara nyata.
menurut (Sunandar, 2008: 172-173) Jenis-jenis Bahan Ajar yang terdiri dari empat
jenis, yaitu:
1. Bahan ajar pandang (visual) Yaitu terdiri atas bahan cetak (material printed)
seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, leaflet, wallchart,
foto/gambar, non cetak (non printed), seperti model/maket dan brosur.
2. Bahan ajar dengar (audio) Yaitu seperti kaset, radio, compact disk audio, dan
piringan hitam.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) Yaitu seperti film dan video compact
disk.
Ciri-Ciri Inovasi Dalam Rekaan Pakaian Oleh Pelajar-Pelajar Seni Reka Fesyen,
Fakulti Seni Lukis & Seni Reka, Uitm Perak :
1. Kategori Berfungsi
Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Attiya Baqis Ashaari.
Rekaan ini mempunyai pelbagai fungsi seperti terdapat bahagian tertentu boleh
ditanggalkan dan dipasangkan pada bahagian yang lain sebagai pilihan gaya yang
berbeda. Ia juga boleh ditanggalkan terus dari bagian tersebut dan dijadikan sebagai
aksesori yang tersendiri seperti beg atau tempat simpanan gajet. Disamping itu,
rekaan ini turut menampilkan ciri-ciri keselamatan. Ia mempunyai lampu (spot
10
light) yang menggunakan kuasa bateri yang diletakan dibahagian pinggang atau
dada. Ia sangat praktikal apabila dipakai pada waktu malam. Walaupun
mengenengahkan ciri-ciri keselamatan dan praktikaliti, ia masih mengekalkan gaya
street wear dan sangat fashionable. Bahan yang digunakan pula adalah dari jenis
viscose dan jersey iaitu material yang tahan lasak dan sesuai dengan iklim tempatan.
Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Nabila Shakira Bt Mohd
Nasir. Pakaian ini direka bertujuan sebagai satu kempen kepada orang ramai
terutamanya kanak-kanak bahwa betapa pentingnya mengamalkan diet pemakan
yang sihat. Memandangkan isu diet pemakanan kurang popular di negara ini, pereka
mengambil pendekatan yang mesra pelanggan dengan menggunakan model kanak-
kanak dan remaja sebagai maskot atau duta.
Cara mesej disampaikan pula sangat berinovasi yaitu dimana imej makanan
yang dipaparkan pada pakaian disampaikan menggunakan imej kartun yang sangat
disukai oleh kanak-kanak dengan menggunakan teknik sulaman dan tampalan.
Reka bentuk pakaian pula dipermudahkan supaya mesej dapat dilihat dengan jelas
tetapi dalam masa yang sama ciri-ciri comel dikekalkan.
Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Nurul Hasanah Azahar.
Pakaian ini direka khusus untuk mendidik kanak-kanak supaya mengemari
permainan yang boleh meningkat daya kreativiti. Selain mengaplikasikan bentuk
silhouette popular bagi kanak-kanak, pereka juga memilih warna yang ceria dan
terang. Inovasi yang jelas pada pakaian ini adalah alat permainan digabungkan
secara langsung pada pakaian dengan menggunakan teknik gantung, lekat dan ikat.
11
Alat permainan pula ideanya diambil dari alat permainan yang popular di
pasaran tetapi direka semula dengan menggunakan bahan-bahan yang lembut dan
ringan supaya ia tidak mendatangkan kecederaan pada kanak-kanak disamping
mudah dibawa. Kelebihan rekaan ini ialah kanak kanak boleh bermain dimana
sahaja dibawah pengawasan ibu bapak atau penjaga.
Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Shahrul Naim Ibrahim.
Sekali imbas pakaian ini hanya menampilkan ciri-ciri yang biasa ada pada dress
atau kostum. Namun begitu, pereka telah menampilkan satu inovasi yang hebat
dengan menggunakan sumber semula jadi sebagai gantian kepada bahan-bahan
sulaman buatan manusia.
Pereka mengaplikasikan cengkerang dari kulit kerang dan kulit kupang yang
dijalin (gam dan ikat) secara teliti untuk membentuk satu rekaan yang menarik dan
kreatif. Cengkerang-cengkerang ini merupakan sisa-sisa makanan yang dibuang
oleh manusia yang mudah diperolehi dimana-mana sahaja.
12
C. Ciri-ciri inovasi dalam pendidikan
1. Baru
Ciri-ciri inovasi yang pertama adalah yang bersifat baru. Dimana sebuah
gagasan yang belum pernah di gunakan oleh siapapun dan bersifat sangat murni.
Bisa juga di artikan sebagai sesuatu yang sudah pernah di gunakan orang lain,
namun ingin di adopsi karena merasa sesuai untuk di jadikan solusi.
2. Khas
Ciri-ciri inovasi yang selanjutnya yaitu mempunyai ciri khas. Inovasi ini
akan selalu memiliki sifat khas walaupun berasal dari pengadopsian. Bisa saja di
artikan sebagai bentuk semua pengadopsian yang telah di praktekkan di tempat baru
sehingga menimbulkan ciri khas tersendiri.
3. Terencana
Inovasi adalah sesuatu hal yang sudah terencana karena dibuat dengan
sengaja. Yang berarti inovasi di lakukan berdasarkan proses yang sudah di rancang
dengan matang, tidak tergesa-gesa, jelas dan sudah di rencanakan sebelumnya.
Dalam inovasi tentunya harus mempunyai tujuan yang jelas. Hal ini
berdasarkan dalam ilmu pengetahuan yang sudah digunakan. Dalam ilmu
pengetahuan pasti menitikberatkan pada suatu objek dan subjek dalam melakukan
pengembangan. Jika sebelumnya tidak menentukan objek dan subjek yang jelas,
maka inovasi tidak akan sesuai dan tepat pada sasaran dan bahkan tidak bisa
diterapkan sama sekali.
13
D. Ciri-ciri inovasi secara nyata
Karakteristik inovasi terdiri dari enam ciri yang dapat diperhatikan secara nyata.
- Dapat dicobakan, artinya sejauh mana suatu hasil inovasi dapat dengan mudah
diadopsi, manakala hal tersebut dapat dengan dilihat dan diuji cobakan melalui
pengalaman lapangan.
- Dapat diamati, artinya sejauh mana suatu hasil inovasi dapat diamati. Semakin
mudah suatu hasil inovasi diamati, maka semakin tinggi peluang hasil inovasi
dapat diadopsi.
14
E. Ciri-ciri inovasi menurut Mattew B. Milles
1. Memiliki kekhasan/khusus
Ciri yang khusus berarti program inovasi dapat bisa berdimensi luas dengan
melibatkan banyak orang dan rentang waktu yang relatif lama, namun ciri khusus
juga bisa berdimensi kecil dengan melibatkan orang terbatas dengan durasi waktu
yang terbatas pula. Suatu inovasi memunculkan kondisi khusus, dan tidak asal
tersebar saja. Misalnya, Program guru kelas rangkap, dianggap memiliki ciri khusus
dibanding dengan program sejenis yang ada.
15
F. Ciri-ciri inovasi kurikulum pendidikan
Adapun ciri dari implementasi KBK dan Life Skill dalam kecakapan hidup
sesuai dengan sistem pembelajaran pendidikan di Indonesia diantaranya ialah
sebagai berikut:
Kurangnya relevansi materi kurikulum pendidikan sehingga menghambat
penyesuaian peserta didik dengan materi yang sesuai dengan era modernisasi
Kecakapan personal (personal skill), yang mencakup kecakapan mengenai diri
(self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thingking skill)
Kecakapan sosial (social skill)
Kecakapan akademik (academic skill)
Kecakapan vokasional (vocational skill)
16
Kecakapan mengenal diri sendiri yang pada dasarnya merupakan penghayatan
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT
KBK juga memiliki hubungan yang signifikan antara realitas hidup, kecakapan
hidup dan mata pelajaran yang diajarkan.
17
Ciri-ciri Inovasi Modern Pesantren di Dunia Pendidikan
Dalam hal inovasi dan modernisasi pendidikan Islam, Fazlur Rahman
melakukan upaya reformasi melalui aspek metodologi. Yang di mana Rahman,
telah meneliti dengan teliti oleh Hujair Sanaky, yang menyuguhkan analisis
perkembangan pendidikan dunia Islam. Dia merumuskan alternatif metodologi
pemikiran keislaman, sebagai rumusan jalan keluar dari seluruh kritisisme atas
sejarah pemikiran keislaman.
Dikarenakan Rahman tampak sangat menyadari krisis “metodologi” sebagai
penyebab kemunduran pemikiran Islam, sehingga dia memandang alternatif
metodologi sebagai titik pusat penyelesaian krisis intelektualisme Islam. Sesuai
dengan upayanya tersebut maka berikut disajikan ciri-ciri dari inovasi modern
pesantren dalam pendidikan di Indonesia :
Menerima pendidikan sekuler modern sebagaimana telah berkembang
secara umumnya di Barat, dan mencoba untuk “mengislamkannya”, yakni
mengisi dengan konsep kunci tertentu dari Islam
Fazlur Rahman juga mengatakan bahwa ada tiga ciri-ciri kelemahan mendasar
dalam pendidikan Islam dan menuntun untuk segera dilakukannya pembaruan
(inovasi) dalam pendidikan yang tengah berjalan sekarang yaitu :
18
kelemahan dalam minat ilmu terutama membaca buku-buku bersejarah
Islam terdahulu
Ada pula kajian inovasi dan modernisasi dalam lembaga yang dikonotasikan
sebagai lembaga pendidikan tradisional yang memiliki ciri-ciri menarik, karena
mengandung empat signifikans. yaitu :
19
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang
memenuhi unsur edukasi secara modern
Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi dalam belajar.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat
ciri komponen dasar sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan sebelumnya, yaitu :
- Kurikulum dan Hasil Belajar
- Penilaian Berbasis Kelas
- Kegiatan Belajar Mengajar
- Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.
Adapun ciri dari implementasi KBK dan Life Skill dalam kecakapan hidup
sesuai dengan sistem pembelajaran pendidikan di Indonesia diantaranya ialah
sebagai berikut:
Kurangnya relevansi materi kurikulum pendidikan sehingga menghambat
penyesuaian peserta didik dengan materi yang sesuai dengan era modernisasi
Kecakapan personal (personal skill), yang mencakup kecakapan mengenai diri
(self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thingking skill)
Kecakapan sosial (social skill)
Kecakapan akademik (academic skill)
Kecakapan vokasional (vocational skill)
Kecakapan mengenal diri sendiri yang pada dasarnya merupakan penghayatan
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT
KBK juga memiliki hubungan yang signifikan antara realitas hidup, kecakapan
hidup dan mata pelajaran yang diajarkan.
Kurikulum berbasis kompetensi ini menjadi sebuah acungan yang ditujukan
untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas
budaya dan bangsanya. Kurikulum ini juga dapat memberikan berbagai macam
dasar pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang
membangun integritas sosial, serta berhasil membudayakan dan mewujudkan
karakter nasional.
Dengan adanya kurikulum ini akan memudahkan guru dalam penyajian
pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang
mengacu pada empat pilar pendidikan universal (UNESCO), yaitu: learning to
know, learning to do, learning to be, dan learning to live Together.
Selanjutnya terdapat kurikulum pendidikan agama Islam yang berbeda dengan
kurikulum pendidikan pada umumnya. Yang membedakan antara dua macam
kurikulum pendidikan itu ialah dari ciri umumnya, di mana kurikulum pendidikan
Islam memiliki ciri umum dan inovasi setelahnya sebagai berikut:
20
Agama dan akhlak merupakan tujuan utama serta Alqur’an dan hadits sebagai
Pijakan utama dalam pelaksanaan pendidikan. Selain dua sumber ajaran Islam
Itu, kreasi atau ijtihad para ilmuwan muslim (ulama) juga menjadi pijakan di
dalam pelaksanaan pendidikan Islam. Sehingga sekarang banyak sekali dan
bahan semua sekolah menerapkannya dengan berbagai metode pembelajaran
baik secara langsung maupun online
21
Ciri-ciri Inovasi Modern Pesantren di Dunia Pendidikan
Dalam hal inovasi dan modernisasi pendidikan Islam, Fazlur Rahman
melakukan upaya reformasi melalui aspek metodologi. Yang di mana Rahman,
telah meneliti dengan teliti oleh Hujair Sanaky, yang menyuguhkan analisis
perkembangan pendidikan dunia Islam. Dia merumuskan alternatif metodologi
pemikiran keislaman, sebagai rumusan jalan keluar dari seluruh kritisisme atas
sejarah pemikiran keislaman.
Dikarenakan Rahman tampak sangat menyadari krisis “metodologi” sebagai
penyebab kemunduran pemikiran Islam, sehingga dia memandang alternatif
metodologi sebagai titik pusat penyelesaian krisis intelektualisme Islam. Sesuai
dengan upayanya tersebut maka berikut disajikan ciri-ciri dari inovasi modern
pesantren dalam pendidikan di Indonesia :
Menerima pendidikan sekuler modern sebagaimana telah berkembang
secara umumnya di Barat, dan mencoba untuk “mengislamkannya”, yakni
mengisi dengan konsep kunci tertentu dari Islam
Memungkinkan para ahli yang berpendidikan modern untuk menamai
bidang kajian masing-masing dengan nilai-nilai Islam pada perangkat-
perangkat yang lebih tinggi dengan perspektif Islam, dan mengubah
kandungan dan orientasi kajian-kajian mereka sesuai keperluan
Menyederhanakan silabus- silabus tradisional
Menggabungkan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru.
Fazlur Rahman juga mengatakan bahwa ada tiga ciri-ciri kelemahan mendasar
dalam pendidikan Islam dan menuntun untuk segera dilakukannya pembaruan
(inovasi) dalam pendidikan yang tengah berjalan sekarang yaitu :
Kelemahan menguasai bahasa asing selain bahasa Arab, terutama bahasa
Inggris
kelemahan dalam metode penelitian ilmu agama Islam atau metode
pemahaman Islam yang disesuaikan dengan zaman sekarang
kelemahan dalam minat ilmu terutama membaca buku-buku bersejarah
Islam terdahulu.
Ada pula kajian inovasi dan modernisasi dalam lembaga yang dikonotasikan
sebagai lembaga pendidikan tradisional yang memiliki ciri-ciri menarik, karena
mengandung empat signifikans yaitu:
22
Kajian inovasi dan modernisasi pesantren dan madrasah yang merupakan
kajian yang relevan dalam konteks keindonesiaan, yang sedang melakukan
proses pembangunan dan modernisasi
Pesantren merupakan subkultur pendidikan Islam Indonesia, sehingga
dalam menghadapi inovasi dan modernisasi akan memberikan warna yang
unik
Pendidikan pesantren ditengarai merupakan prototipe pendidikan yang
ideal bagi bangsa Indonesia, karena di dalamnya menyeimbangkan antara
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
Untuk mengamati apakah pesantren yang dikatakan sebagai lembaga
pendidikan tradisional melakukan pembaruan (modernisasi) atau tidak.
Dengan demikian, poin yang ingin diungkap adalah sampai sejauh mana
inovasi dan modernisasi pesantren dilaksanakan agar bisa berdialektika
dengan modernisasi dan dunia Islam luar.
23
Mau bekerja keras, berani, dan memiliki kemampuan intelektual yang bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh
inovasi/gagasan dan daya cipta
Serta bersedia menerima informasi untuk menghubungkan ide dan
pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, seperti
halnya cenderung untuk menampilkan berbagai alternatif terhadap subyek
tertentu yang telah dipilih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, Inovasi secara khusus juga berorietasi pada suatu metode dan teknologi
yang bersifat positif dan pastinya bertujuan untuk suatu perkembangan yang
lebih baik dari progress sebelumnya yang sudah di jalankan. Inovasi yang
terjadi pada sebelumnya tentu menjadi sebuah tantangan bagi pengguna dan
orang yang menikmatinya. Sehingga dengan hadirnya suatu pembaruan atau
inovasi tersebut tentu menjadi suatu kemajuan bagi kita dan membuka pikiran
menjadi lebih luas lagi.
B. Saran
Saran dan harapan dari kami sebagai penyusun atau penulis, semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua, dapat menambah wawasan dan
referensi lainnya serta sarannya mohon memberikan kritik atau komentar
24
terhadap makalah kami, karena kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
25