Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

INOVASI PENDIDIKAN

Ciri-Ciri Inovasi

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Dwi Nugroho, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 4

Wahidah : 2205096014
Fadhila Agustin : 2205096016
Dina Mariani : 2205096018
Veyrrilleyta Weldayana R.H : 2205096040
BK : A 2022

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .
Puji dan Syukur kami haturkan atas kehadiran Allah SWT karena telah
memberikan ridho, berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehinga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Ciri-Ciri Inovasi”.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. Dwi
Nugroho. M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah inovasi pendidikan yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak
hal yang kurang dalam penulisan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Samarinda, 04 Februari 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang.............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan ........................................................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Ciri-Ciri Inovasi Secara Khusus ................................................................... 6
B. Ciri-ciri inovasi yang di kemukakan oleh Rogers dan Sunandar ................. 8
C. Ciri-ciri inovasi dalam pendidikan ............................................................. 13
D. Ciri-ciri inovasi secara nyata ...................................................................... 14
E. Ciri-ciri inovasi menurut Mattew B. Milles ............................................... 15
F. Ciri-ciri inovasi kurikulum pendidikan ...................................................... 16
BAB III ................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................ 24
A. Kesimpulan ................................................................................................. 24
B. Saran ........................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi dari inovasi meliputi mengenai suatu pengembangan dan


suatu implementasi dari sesuatu yang baru. Istilah 'baru' di sini bukan berarti
produk yang masih orisinal tetapi lebih mengarah pada (kebaruan). Arti
kebaruan ini, memberikan sebuah pengertian bahwa inovasi yan dilakukan
mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu yang telah ada menjadi
satu kombinasi yang baru.

Tujuan inovasi secara umum adalah sebagai sesuatu bentuk


kebutuhan yang ingin diwujudkan melalui suatu kegiatan dalam
mengkontruksikan pemikiran dengan diimplementasikan dalam suatu
tindakan nyata atau pekerjaan nyata untuk menghasilkan sesuatu yang
sesuai dengan sebuah harapan yang diinginkan. Sedangkan tujuan inovasi
secara spesifik berdasarkan jenis profesi sebagai pengusaha adalah untuk
menciptakan suatu kondisi agar bidang usahanya dapat berkembang dengan
baik dan menyempurnakan suatu kegiatan.

Dengan adanya suatu inovasi maka kita bisa mengetahui betapa


pentingnya sebuah inovasi bagi suatu perkembangan suatu model atau
metode bagi suatu pendidikan yang merupakan salah satu cara atau metode
yang bisa digunakan oaleh seorang pendidik dalam menjalankan proses
pembelajaran dengan suatu tujuan agar dapat mewujudkan keinginan pada
suatu kemajuan agar bisa memberikan suatu perkembangkan yang dapat
menghadirkan suatu metode yang menggantung suatu pendekatan yang
lebih efektif dan efisien dalam menuju suatu pencapai dan tujuan

4
pendidikan yang lebih baik lagi serta agar suatu pendidikan itu dapat
mempunyai suatu penerapan inovasi yang bisa ditujukan sebagai suatu
perubahan, dan dapat mencapai target dalam peningkatan ke arah yang lebih
baik.
Suatu inovasi pastinya mempunya implementasinya yang banyak
tidak hanya hanya sebuah ide – ide dan pengetahuan saja. Namun pasti ada
terdapat beberapa pemikiran terbaru tetapi harus mengarah pada orientasi
bagaimana cara untuk bisa meningkatkan suatu ide –ide serta pengetahuan
itu dan menjadikan hal tersebut sebagai suatu hal yang bisa meningkat dan
mampu memberikan suatu gambaran dari tercapainya sebuah inovasi itu
sendiri serta bagaimana caranya kita agar tetap menjadi generasi yang
membawa perubahan dan kita sebagai seorang pendidik harus memiliki
sebuah inovasi.
Dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, salah satunya adalah melalui sebuah model pembelajaran apa
yang akan kita terapkan. Dalam suatu pendidikan pastinya terdapat suatu
model pembelajaran itu dan meliputi keseluruhan sistem pembelajaran yang
juga mencakup komponen tujuan, kondisi pembelajaran, proses belajar
mengajar, dan juga evaluasi dari hasil pembelajaran itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana ciri-ciri inovasi secara khusus ?


2. Apa saja ciri-ciri inovasi yang dikemukakan oleh Rogers dan
Sunandar ?
3. Bagaimana ciri-ciri inovasi dalam pendidikan ?
4. Bagaimana ciri-ciri inovasi secara nyata ?
5. Bagaimana ciri-ciri inovasi Menurut Mattew B. Milles ?
6. Bagaimana ciri-ciri inovasi kurikulum pendidikan KBK ?

5
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri inovasi secara khusus.


2. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri inovasi yang dikemukan oleh
Rogers dan Sunandar.
3. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri inovasi dalam pendidikan.
4. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri inovasi secara nyata.
5. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri inovasi Menurut Mattew B.
Milles.
6. Untuk bagaimana ciri-ciri inovasi kurikulum pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri Inovasi Secara Khusus


Inovasi secara khusus juga berorietasi pada suatu metode dan teknologi
yang bersifat positif dan pastinya bertujuan untuk suatu perkembangan yang
lebih baik dari progres sebelumnya yang sudah di jalankan. Inovasi yang terjadi
pada sebelumnya tentu mejadi sebuah tantangan bagi pengguna dan orang yang
menikmatinya. Sehingga dengan hadirnya suatu pembaruan atau inovasi
tersebut tentu menjadi suatu kemajuan bagi kita dan membuka pikiran menjadi
lebih luas lagi.

6
1. Ciri-ciri inovasi yang pertama

Mempunyai ciri-ciri terkhusus dan khas . Inovasi mempunyai beberapa ciri


yang khas meliputi beberapa ide, suatu program, suatu tatanan, dan suatu
sistem. Ciri khusus yang pertama yakni suatu program inovasi yang bisa
menghasilkan dimensi makro yang besar atau luas serta bekerjasama dengan
banyak orang yang memakan rentang waktu yang lama. Namun ciri khusus
inovasi juga bisa menghasilakan dimensi mikro atau pencapaian kecil,
sederhana, dengan melibatkan data yang terbatas dengan durasi waktu yang
terbatas pula.

2. Ciri-ciri inovasi yang kedua

Memiliki ciri atau unsur yang terbaru . Suatu inovasi harus memiliki suatu
karakteristik sebagai sebuah karya dan sebuah olah pikir yang mempunyai kadar
orisinalitas dan pembaruan. Suatu inovasi ini adalah sebuah proses dalam suatu
penemuan baik berupa suatu ide, suatu gagasan, bahkan suatu hasil, dan sistem,
ataupun produk yang telah dihasilkan.

3. Ciri-ciri inovasi yang ketiga

Suatu program inovasi yang telah dilaksanakan melalui suatu program yang
telah terencana. Suatu inovasi akan dilakukan melalui suatu proses yang tidak
tergesa-gesa, atau kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan suatu
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. Misalnya, pada pembaharuan
akan meluncurkan suatu program sekolah dengan media android maka tahapan
yang dilakukan tidak boleh tergesa-gesa tetapi melalui tahapan yang direncanakan
sejak dengan baik sejak awal.

7
4. Ciri-ciri inovasi keempat

Inovasi yang diluncurkan harus memiliki tujuan. Suatu program inovasi


yang dilakukan harus mempunyai apa yang ingin dicapai, termasuk suatu arah dan
strategi yang bagaimana untuk mempunyai tujuan tersebut maka harus dicapai dari
suatu sistem inovasi yang dilakukan. Suatu inovasi bukan asal bentuk atau
digulirkan atau asal beda dengan program sebelumnya namun inovasi dilaksanakan
karena ada tujuan yang ingin dicapai, dengan maksud agar menjadi lebih baik dan
termasuk tujuan untuk memperbaiki kesalahan.

B. Ciri-ciri inovasi yang di kemukakan oleh Rogers dan


Sunandar

1. Keuntungan Relatif

Sampai mana suatu inovasi di sebut penerima sebagai sesuatu yang


menguntungkan. Bermanfaat ataupun tidak nya suatu inovasi bisa di lihat
berdasarkan dari nilai manfaatnya, baik dalam aspek sosial, ekonomi, kepuasan,
kesenangan, atau disebabkan karena memiliki komponen yang sangat penting. Jika
semakin menguntungkan bagi penerima maka semakin cepat inovasi tersebar.
Dalam hal ini penggunaan air PDAM yang lebih hemat telah memberikan
keuntungan pada banyak pihak.

2. Kompatibel (compatibility)

Dari ringkat kesesuaian inovasi dengan nilai, kebutuhan dari penerima dan
pengalaman lalu. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang dipercaya

8
oleh pnerima tidak akan bisa diterima dengan cepat dari inovasi yang sesuai dengan
norma yang ada di masyarakat sekitar.

Seperti halnya dari penyebarluasan alat kontrasepsi dalam masyarakat, yang


mana menurut dogma agama dan kepercayaan mereka dianggap sebagai suatu hal
yang kontroversial, dan menyebabkan penyebaran inovasi menjadi lambat, bahkan
terhambat.

3. Kompleksitas (complexity)

Suatu inovasi yang mempunyai tingkat kesulitan untuk menggunakan dan


memahami inovasi bagi penerimanya. Misalnya, penyuluh kesehatan memberitahu
masyarakat yang ada dipedesaan untuk selalu membiasakan memasak air yang akan
di minum. Sedangkan masyarakat tidak mengetahui mengenai teori penyebaran
penyakit melalui kuman yang berasal dari air minum, tentu saja penyuluhan, ajakan
atau himbauan tersebut sulit diterima sebelum penyuluh kesehatan memberikan
arahan tentang air minum dan sanitasi yang tidak sehat menimbulkan berbagai
macam penyakit.

4. Trialibitas (trialibility)

Suatu inovasi bisa dicoba atau tidak dalam kehidupan penerima melakukan
penanaman tidak dari tanah secara langsung melainkan dengan cara hidroponik
akan cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat bisa mencoba dulu untuk
menanam dan dapat melihat hasilnya.

5. Dapat diamati (observability)

Suatu inovasi harus yang benar-benar bisa diamati keuntungannya atau


hasilnya. Oleh karena itu inovasi yang ditimbulkan harus mudah diamati hasilnya.

9
Misalnya, untuk mengajak para anak-anak di pinggir jalan yang tidak bisa menulis
dan membaca dalam belajar menulis dan membaca. Tetapi tindakan tersebut tidak
segera diikuti oleh para anak-anak di pinggir jalan karena mereka tidak cepat
melihat hasil dari tindakan tersebut secara nyata.

menurut (Sunandar, 2008: 172-173) Jenis-jenis Bahan Ajar yang terdiri dari empat
jenis, yaitu:

1. Bahan ajar pandang (visual) Yaitu terdiri atas bahan cetak (material printed)
seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, leaflet, wallchart,
foto/gambar, non cetak (non printed), seperti model/maket dan brosur.

2. Bahan ajar dengar (audio) Yaitu seperti kaset, radio, compact disk audio, dan
piringan hitam.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) Yaitu seperti film dan video compact
disk.

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) Yaitu seperti


CAI (Computer Assisted Instruction), bahan ajar berbasis web (web based
learning materials), dan compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif.

Ciri-Ciri Inovasi Dalam Rekaan Pakaian Oleh Pelajar-Pelajar Seni Reka Fesyen,
Fakulti Seni Lukis & Seni Reka, Uitm Perak :

1. Kategori Berfungsi

Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Attiya Baqis Ashaari.
Rekaan ini mempunyai pelbagai fungsi seperti terdapat bahagian tertentu boleh
ditanggalkan dan dipasangkan pada bahagian yang lain sebagai pilihan gaya yang
berbeda. Ia juga boleh ditanggalkan terus dari bagian tersebut dan dijadikan sebagai
aksesori yang tersendiri seperti beg atau tempat simpanan gajet. Disamping itu,
rekaan ini turut menampilkan ciri-ciri keselamatan. Ia mempunyai lampu (spot

10
light) yang menggunakan kuasa bateri yang diletakan dibahagian pinggang atau
dada. Ia sangat praktikal apabila dipakai pada waktu malam. Walaupun
mengenengahkan ciri-ciri keselamatan dan praktikaliti, ia masih mengekalkan gaya
street wear dan sangat fashionable. Bahan yang digunakan pula adalah dari jenis
viscose dan jersey iaitu material yang tahan lasak dan sesuai dengan iklim tempatan.

2. Kategori Kempen Kesedaran

Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Nabila Shakira Bt Mohd
Nasir. Pakaian ini direka bertujuan sebagai satu kempen kepada orang ramai
terutamanya kanak-kanak bahwa betapa pentingnya mengamalkan diet pemakan
yang sihat. Memandangkan isu diet pemakanan kurang popular di negara ini, pereka
mengambil pendekatan yang mesra pelanggan dengan menggunakan model kanak-
kanak dan remaja sebagai maskot atau duta.

Cara mesej disampaikan pula sangat berinovasi yaitu dimana imej makanan
yang dipaparkan pada pakaian disampaikan menggunakan imej kartun yang sangat
disukai oleh kanak-kanak dengan menggunakan teknik sulaman dan tampalan.
Reka bentuk pakaian pula dipermudahkan supaya mesej dapat dilihat dengan jelas
tetapi dalam masa yang sama ciri-ciri comel dikekalkan.

3. Kategori Pengajaran dan Permainan

Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Nurul Hasanah Azahar.
Pakaian ini direka khusus untuk mendidik kanak-kanak supaya mengemari
permainan yang boleh meningkat daya kreativiti. Selain mengaplikasikan bentuk
silhouette popular bagi kanak-kanak, pereka juga memilih warna yang ceria dan
terang. Inovasi yang jelas pada pakaian ini adalah alat permainan digabungkan
secara langsung pada pakaian dengan menggunakan teknik gantung, lekat dan ikat.

11
Alat permainan pula ideanya diambil dari alat permainan yang popular di
pasaran tetapi direka semula dengan menggunakan bahan-bahan yang lembut dan
ringan supaya ia tidak mendatangkan kecederaan pada kanak-kanak disamping
mudah dibawa. Kelebihan rekaan ini ialah kanak kanak boleh bermain dimana
sahaja dibawah pengawasan ibu bapak atau penjaga.

4. Kategori Art to Wear/Kostum

Rekaan pakaian ini merupakan hasil ciptaan pelajar Shahrul Naim Ibrahim.
Sekali imbas pakaian ini hanya menampilkan ciri-ciri yang biasa ada pada dress
atau kostum. Namun begitu, pereka telah menampilkan satu inovasi yang hebat
dengan menggunakan sumber semula jadi sebagai gantian kepada bahan-bahan
sulaman buatan manusia.

Pereka mengaplikasikan cengkerang dari kulit kerang dan kulit kupang yang
dijalin (gam dan ikat) secara teliti untuk membentuk satu rekaan yang menarik dan
kreatif. Cengkerang-cengkerang ini merupakan sisa-sisa makanan yang dibuang
oleh manusia yang mudah diperolehi dimana-mana sahaja.

Bagi menonjolkan pelbagai variasi pada cengkerang-cengkerang tersebut,


pereka turut memotong dan mewarnakan cengkerang-cengkerang tersebut
mengikut kesesuaian padanan. Inovasi ini bukan sahaja memberi satu penjimatan
kos yang banyak malah penggunaan bahan semulajadi ini merupakan substitute
kepada bahan buatan manusia yang berpotensi besar untuk diketengahkan dalam
aksesori sulaman.

12
C. Ciri-ciri inovasi dalam pendidikan

1. Baru

Ciri-ciri inovasi yang pertama adalah yang bersifat baru. Dimana sebuah
gagasan yang belum pernah di gunakan oleh siapapun dan bersifat sangat murni.
Bisa juga di artikan sebagai sesuatu yang sudah pernah di gunakan orang lain,
namun ingin di adopsi karena merasa sesuai untuk di jadikan solusi.

2. Khas

Ciri-ciri inovasi yang selanjutnya yaitu mempunyai ciri khas. Inovasi ini
akan selalu memiliki sifat khas walaupun berasal dari pengadopsian. Bisa saja di
artikan sebagai bentuk semua pengadopsian yang telah di praktekkan di tempat baru
sehingga menimbulkan ciri khas tersendiri.

3. Terencana

Inovasi adalah sesuatu hal yang sudah terencana karena dibuat dengan
sengaja. Yang berarti inovasi di lakukan berdasarkan proses yang sudah di rancang
dengan matang, tidak tergesa-gesa, jelas dan sudah di rencanakan sebelumnya.

4. Mempunyai tujuan yang jelas

Dalam inovasi tentunya harus mempunyai tujuan yang jelas. Hal ini
berdasarkan dalam ilmu pengetahuan yang sudah digunakan. Dalam ilmu
pengetahuan pasti menitikberatkan pada suatu objek dan subjek dalam melakukan
pengembangan. Jika sebelumnya tidak menentukan objek dan subjek yang jelas,
maka inovasi tidak akan sesuai dan tepat pada sasaran dan bahkan tidak bisa
diterapkan sama sekali.

13
D. Ciri-ciri inovasi secara nyata

Karakteristik inovasi terdiri dari enam ciri yang dapat diperhatikan secara nyata.

- Adanya keuntungan relatif, artinya sejauh mana inovasi yang diperkenalkan


memberi manfaat dan keuntungan bagi masyarakat atau perorangan yang akan
mengadopsinya. Suatu inovasi yang diyakini memiliki kemungkinan peluang
keuntungan relatif semakin tinggi, maka semakin tinggi pula kemungkinan
percepatan adopsi tersebut oleh masyarakat.

- Memiliki kekompakan dan kesamaan pemahaman, artinya sejauh mana suatu


inovasi bisa sejalan dan kompak dengan sistem nilai yang ada, ataupun sejalan
dengan pengalaman masa lalu masyarakat yang mengadopsinya.

- Memiliki derajat kompleksitas, artinya sejauh mana derajat kompleksitas,


kesukaran dan kerumitan suatu produk inovasi dirasakan oleh masyarakat.
Dengan demikian, semakin kecil derajat kerumitan atau semakin gampang
dicerna dan dipahami suatu hasil inovasi, maka akan semakin besar
kemungkinannya untuk diadopsi oleh masyarakat.

- Dapat dicobakan, artinya sejauh mana suatu hasil inovasi dapat dengan mudah
diadopsi, manakala hal tersebut dapat dengan dilihat dan diuji cobakan melalui
pengalaman lapangan.

- Dapat diamati, artinya sejauh mana suatu hasil inovasi dapat diamati. Semakin
mudah suatu hasil inovasi diamati, maka semakin tinggi peluang hasil inovasi
dapat diadopsi.

14
E. Ciri-ciri inovasi menurut Mattew B. Milles

1. Memiliki kekhasan/khusus
Ciri yang khusus berarti program inovasi dapat bisa berdimensi luas dengan
melibatkan banyak orang dan rentang waktu yang relatif lama, namun ciri khusus
juga bisa berdimensi kecil dengan melibatkan orang terbatas dengan durasi waktu
yang terbatas pula. Suatu inovasi memunculkan kondisi khusus, dan tidak asal
tersebar saja. Misalnya, Program guru kelas rangkap, dianggap memiliki ciri khusus
dibanding dengan program sejenis yang ada.

2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan


Suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang
memiliki kadar orisinilitas dan kebaruan. Inovasi ini merupakan penemuan baik
berupa ide, gagasan, hasil, sistem, ataupun produk yang dihasilkan.

3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana


Inovasi akan dilakukan melalui berbagai tahapan dan tidak tergesa-gesa, namun
kegiatan ini dilaksanakan dengan persiapan yang matang dengan program yang
jelas dan terencana. Proses inovasi bukan suatu proses yang tiba-tiba dan tak
disengaja, tetapi merupakan proses penemuan dengan perencanaan yang matang
dan diperhitungkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan.

4. Inovasi yang dilakukan memiliki tujuan.


Inovasi harus memiliki tujuan apa yang harus dicapai, termasuk arah dan
strategi seperti apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dari sistem
inovasi yang dilakukan. Inovasi juga tidak asal digulirkan atau asal beda dengan
program sebelumnya. Inovasi dilaksanakan karena ada tujuan yang ingin dicapai,
termasuk tujuan untuk memperbaiki keadaan.

15
F. Ciri-ciri inovasi kurikulum pendidikan

Terdapat Inovasi kurikulum pendidikan di berbagai macam perihal diantaranya


ialah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sebelumnya telah terdapat
kurikulum bernama “Kurikulum 1994” yang menggantikannya untuk
membersamai modernisasi pendidikan saat ini.

Depdiknas (2002) dalam Mulyasa (2003: 43) mengemukakan bahwa kurikulum


berbasis kompetensi ini memiliki beberapa ciri-ciri umum sebagai berikut :
 Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual
Maupun klasikal.
 Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman siswa.
 Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan sistem pendekatan dan
metode yang bervariasi.
 Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang
memenuhi unsur edukasi secara modern.
 Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi dalam belajar.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat


ciri komponen dasar sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan sebelumnya, yaitu:
1) Kurikulum dan Hasil Belajar
2) Penilaian Berbasis Kelas
3) Kegiatan Belajar Mengajar
4) Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.

Adapun ciri dari implementasi KBK dan Life Skill dalam kecakapan hidup
sesuai dengan sistem pembelajaran pendidikan di Indonesia diantaranya ialah
sebagai berikut:
 Kurangnya relevansi materi kurikulum pendidikan sehingga menghambat
penyesuaian peserta didik dengan materi yang sesuai dengan era modernisasi
 Kecakapan personal (personal skill), yang mencakup kecakapan mengenai diri
(self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thingking skill)
 Kecakapan sosial (social skill)
 Kecakapan akademik (academic skill)
 Kecakapan vokasional (vocational skill)

16
 Kecakapan mengenal diri sendiri yang pada dasarnya merupakan penghayatan
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT
 KBK juga memiliki hubungan yang signifikan antara realitas hidup, kecakapan
hidup dan mata pelajaran yang diajarkan.

Kurikulum berbasis kompetensi ini menjadi sebuah acungan yang ditujukan


untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas
budaya dan bangsanya. Kurikulum ini juga dapat memberikan berbagai macam
dasar pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang
membangun integritas sosial, serta berhasil membudayakan dan mewujudkan
karakter nasional. Dengan adanya kurikulum ini akan memudahkan guru dalam
penyajian pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat
yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal (UNESCO), yaitu: learning
to know, learning to do, learning to be, dan learning to live Together.

Ciri-ciri Inovasi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)


Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sudah ada selama bertahun-tahun sebelum bangsa
kita mengenalnya. Pengertian atau batasan pendidikan terbuka dan jarak jauh ini
berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga dalam perkembangan batasan
pendidikan yang telah dibuat oleh berbagai para ahli pendidikan jarak jauh dan
menyusunnya secara kronologis salah satunya ialah Keegan (1986). Berikut
beberapa ciri-ciri pendidikan terbuka dan jarak jauh yang terbaru, yaitu:

1) Pendidikan terbuka tidak mempunyai persyaratan masuk yang seketat


pendidikan konvensional seperti zaman dahulu
2) Sistem pendidikan terbuka menganut sistem multy entry. Yang di mana
siswa dapat keluar sewaktu-waktu. Dan juga pada suatu semester, siswa
pun boleh tidak aktif selama menjalani semester, kemudian siswa itu aktif
lagi ketika semester berikutnya
3) Siswa dapat memilih tempat dan waktu belajar sesuai dengan
keinginannya.
4) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajar (pace of learning)
masing-masing sesuai dengan tingkat kemampuannya.

17
Ciri-ciri Inovasi Modern Pesantren di Dunia Pendidikan
Dalam hal inovasi dan modernisasi pendidikan Islam, Fazlur Rahman
melakukan upaya reformasi melalui aspek metodologi. Yang di mana Rahman,
telah meneliti dengan teliti oleh Hujair Sanaky, yang menyuguhkan analisis
perkembangan pendidikan dunia Islam. Dia merumuskan alternatif metodologi
pemikiran keislaman, sebagai rumusan jalan keluar dari seluruh kritisisme atas
sejarah pemikiran keislaman.
Dikarenakan Rahman tampak sangat menyadari krisis “metodologi” sebagai
penyebab kemunduran pemikiran Islam, sehingga dia memandang alternatif
metodologi sebagai titik pusat penyelesaian krisis intelektualisme Islam. Sesuai
dengan upayanya tersebut maka berikut disajikan ciri-ciri dari inovasi modern
pesantren dalam pendidikan di Indonesia :
 Menerima pendidikan sekuler modern sebagaimana telah berkembang
secara umumnya di Barat, dan mencoba untuk “mengislamkannya”, yakni
mengisi dengan konsep kunci tertentu dari Islam

 Memungkinkan para ahli yang berpendidikan modern untuk menamai


bidang kajian masing-masing dengan nilai-nilai Islam pada perangkat-
perangkat yang lebih tinggi dengan perspektif Islam, dan mengubah
kandungan dan orientasi kajian-kajian mereka sesuai keperluan

 Menyederhanakan silabus- silabus tradisional

 Menggabungkan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru.

Fazlur Rahman juga mengatakan bahwa ada tiga ciri-ciri kelemahan mendasar
dalam pendidikan Islam dan menuntun untuk segera dilakukannya pembaruan
(inovasi) dalam pendidikan yang tengah berjalan sekarang yaitu :

 Kelemahan menguasai bahasa asing selain bahasa Arab, terutama bahasa


Inggris

 kelemahan dalam metode penelitian ilmu agama Islam atau metode


pemahaman Islam yang disesuaikan dengan zaman sekarang

18
 kelemahan dalam minat ilmu terutama membaca buku-buku bersejarah
Islam terdahulu
Ada pula kajian inovasi dan modernisasi dalam lembaga yang dikonotasikan
sebagai lembaga pendidikan tradisional yang memiliki ciri-ciri menarik, karena
mengandung empat signifikans. yaitu :

 Kajian inovasi dan modernisasi pesantren dan madrasah yang merupakan


kajian yang relevan dalam konteks keindonesiaan, yang sedang melakukan
proses pembangunan dan modernisasi

 Pesantren merupakan subkultur pendidikan Islam Indonesia, sehingga


dalam menghadapi inovasi dan modernisasi akan memberikan warna yang
unik

 Pendidikan pesantren ditengarai merupakan prototipe pendidikan yang


ideal bagi bangsa Indonesia, karena di dalamnya menyeimbangkan antara
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik

 Untuk mengamati apakah pesantren yang dikatakan sebagai lembaga


pendidikan tradisional melakukan pembaruan (modernisasi) atau tidak.
Dengan demikian, poin yang ingin diungkap adalah sampai sejauh mana
inovasi dan modernisasi pesantren dilaksanakan agar bisa berdialektika
dengan modernisasi dan dunia Islam luar.

Ciri-ciri inovasi Kurikulum Pendidikan KBK dan Kurikulum PAI


Terdapat Inovasi kurikulum pendidikan di berbagai macam perihal diantaranya
ialah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sebelumnya telah terdapat
kurikulum bernama “Kurikulum 1994” yang menggantikannya untuk
membersamai modernisasi pendidikan saat ini.
Depdiknas (2002) dalam Mulyasa (2003: 43) mengemukakan bahwa kurikulum
berbasis kompetensi ini memiliki beberapa ciri-ciri umum sebagai berikut:
 Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual
Maupun klasikal
 Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman siswa
 Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan sistem pendekatan dan
metode yang bervariasi

19
 Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang
memenuhi unsur edukasi secara modern
 Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi dalam belajar.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat
ciri komponen dasar sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan sebelumnya, yaitu :
- Kurikulum dan Hasil Belajar
- Penilaian Berbasis Kelas
- Kegiatan Belajar Mengajar
- Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.
Adapun ciri dari implementasi KBK dan Life Skill dalam kecakapan hidup
sesuai dengan sistem pembelajaran pendidikan di Indonesia diantaranya ialah
sebagai berikut:
 Kurangnya relevansi materi kurikulum pendidikan sehingga menghambat
penyesuaian peserta didik dengan materi yang sesuai dengan era modernisasi
 Kecakapan personal (personal skill), yang mencakup kecakapan mengenai diri
(self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thingking skill)
 Kecakapan sosial (social skill)
 Kecakapan akademik (academic skill)
 Kecakapan vokasional (vocational skill)
 Kecakapan mengenal diri sendiri yang pada dasarnya merupakan penghayatan
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT
 KBK juga memiliki hubungan yang signifikan antara realitas hidup, kecakapan
hidup dan mata pelajaran yang diajarkan.
Kurikulum berbasis kompetensi ini menjadi sebuah acungan yang ditujukan
untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas
budaya dan bangsanya. Kurikulum ini juga dapat memberikan berbagai macam
dasar pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang
membangun integritas sosial, serta berhasil membudayakan dan mewujudkan
karakter nasional.
Dengan adanya kurikulum ini akan memudahkan guru dalam penyajian
pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang
mengacu pada empat pilar pendidikan universal (UNESCO), yaitu: learning to
know, learning to do, learning to be, dan learning to live Together.
Selanjutnya terdapat kurikulum pendidikan agama Islam yang berbeda dengan
kurikulum pendidikan pada umumnya. Yang membedakan antara dua macam
kurikulum pendidikan itu ialah dari ciri umumnya, di mana kurikulum pendidikan
Islam memiliki ciri umum dan inovasi setelahnya sebagai berikut:

20
 Agama dan akhlak merupakan tujuan utama serta Alqur’an dan hadits sebagai
Pijakan utama dalam pelaksanaan pendidikan. Selain dua sumber ajaran Islam
Itu, kreasi atau ijtihad para ilmuwan muslim (ulama) juga menjadi pijakan di
dalam pelaksanaan pendidikan Islam. Sehingga sekarang banyak sekali dan
bahan semua sekolah menerapkannya dengan berbagai metode pembelajaran
baik secara langsung maupun online

 Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek pribadi


siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan spiritual. Sebab, dalam Islam,
seseorang tidak hanya dituntut menguasai keilmuan tetapi juga diharapkan
mampu bersikap dan mengamalkan ilmu yang dipahaminya dalam kehidupan
sehari-hari. Nah, dari penerapan itu salah satunya ialah adanya lembaga di
sekolah sebagai tempat untuk sistem pembelajaran baru dalam
mengembangkan setiap pribadi siswa.

 Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta


tujuan kegiatan pembelajaran. Pendidikan Islam tidak hanya meminta peserta
didik untuk menguasai mata pelajaran, tetapi juga menuntut mereka mampu
membawa pengalaman yang diperolehnya ke dalam pembelajaran. Oleh karena
itu dapat dikatakan, bahwa sebagai inti dari ciri-ciri kurikulum pendidikan
Islam adalah kurikulum yang dapat memotivasi siswa untuk berakhlak atau
berbudi pekerti luhur, baik terhadap Allah atau terhadap diri dan lingkungan
sekitarnya berdasarkan ketetapan Alqur’an, hadits, serta ijtihad ulama.

Ciri-ciri Inovasi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)


Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sudah ada selama bertahun-tahun sebelum bangsa
kita mengenalnya. Pengertian atau batasan pendidikan terbuka dan jarak jauh ini
berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga dalam perkembangan batasan
pendidikan yang telah dibuat oleh berbagai para ahli pendidikan jarak jauh dan
menyusunnya secara kronologis salah satunya ialah Keegan (1986). Berikut
beberapa ciri-ciri pendidikan terbuka dan jarak jauh yang terbaru, yaitu:
- Pendidikan terbuka tidak mempunyai persyaratan masuk yang seketat
pendidikan konvensional seperti zaman dahulu
- Sistem pendidikan terbuka menganut sistem multy entry. Yang di mana
siswa dapat keluar sewaktu-waktu. Dan juga pada suatu semester, siswa pun
boleh tidak aktif selama menjalani semester, kemudian siswa itu aktif lagi
ketika semester berikutnya
- Siswa dapat memilih tempat dan waktu belajar sesuai dengan keinginannya
- Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajar (pace of learning)
masing-masing sesuai dengan tingkat kemampuannya.

21
Ciri-ciri Inovasi Modern Pesantren di Dunia Pendidikan
Dalam hal inovasi dan modernisasi pendidikan Islam, Fazlur Rahman
melakukan upaya reformasi melalui aspek metodologi. Yang di mana Rahman,
telah meneliti dengan teliti oleh Hujair Sanaky, yang menyuguhkan analisis
perkembangan pendidikan dunia Islam. Dia merumuskan alternatif metodologi
pemikiran keislaman, sebagai rumusan jalan keluar dari seluruh kritisisme atas
sejarah pemikiran keislaman.
Dikarenakan Rahman tampak sangat menyadari krisis “metodologi” sebagai
penyebab kemunduran pemikiran Islam, sehingga dia memandang alternatif
metodologi sebagai titik pusat penyelesaian krisis intelektualisme Islam. Sesuai
dengan upayanya tersebut maka berikut disajikan ciri-ciri dari inovasi modern
pesantren dalam pendidikan di Indonesia :
 Menerima pendidikan sekuler modern sebagaimana telah berkembang
secara umumnya di Barat, dan mencoba untuk “mengislamkannya”, yakni
mengisi dengan konsep kunci tertentu dari Islam
 Memungkinkan para ahli yang berpendidikan modern untuk menamai
bidang kajian masing-masing dengan nilai-nilai Islam pada perangkat-
perangkat yang lebih tinggi dengan perspektif Islam, dan mengubah
kandungan dan orientasi kajian-kajian mereka sesuai keperluan
 Menyederhanakan silabus- silabus tradisional
 Menggabungkan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru.

Fazlur Rahman juga mengatakan bahwa ada tiga ciri-ciri kelemahan mendasar
dalam pendidikan Islam dan menuntun untuk segera dilakukannya pembaruan
(inovasi) dalam pendidikan yang tengah berjalan sekarang yaitu :
 Kelemahan menguasai bahasa asing selain bahasa Arab, terutama bahasa
Inggris
 kelemahan dalam metode penelitian ilmu agama Islam atau metode
pemahaman Islam yang disesuaikan dengan zaman sekarang
 kelemahan dalam minat ilmu terutama membaca buku-buku bersejarah
Islam terdahulu.
Ada pula kajian inovasi dan modernisasi dalam lembaga yang dikonotasikan
sebagai lembaga pendidikan tradisional yang memiliki ciri-ciri menarik, karena
mengandung empat signifikans yaitu:

22
 Kajian inovasi dan modernisasi pesantren dan madrasah yang merupakan
kajian yang relevan dalam konteks keindonesiaan, yang sedang melakukan
proses pembangunan dan modernisasi
 Pesantren merupakan subkultur pendidikan Islam Indonesia, sehingga
dalam menghadapi inovasi dan modernisasi akan memberikan warna yang
unik
 Pendidikan pesantren ditengarai merupakan prototipe pendidikan yang
ideal bagi bangsa Indonesia, karena di dalamnya menyeimbangkan antara
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
 Untuk mengamati apakah pesantren yang dikatakan sebagai lembaga
pendidikan tradisional melakukan pembaruan (modernisasi) atau tidak.
Dengan demikian, poin yang ingin diungkap adalah sampai sejauh mana
inovasi dan modernisasi pesantren dilaksanakan agar bisa berdialektika
dengan modernisasi dan dunia Islam luar.

Ciri-ciri Inovasi Keberagaman Budaya Dengan Sistem Pendidikan di


Indonesia
Keberagaman budaya di Indonesia sangatlah banyak yang menjadikannya
sebagai ciri khas bangsa Indonesia juga merupakan negara terbanyak yang memiliki
kebudayaan di setiap daerahnya. Tetapi dalam hal ini ada pula sebuah inovasi
(pembaruan) yang akan menciptakan sebuah karya baru dari hasil kebudayaan lama
yang menjadi patokan dalam sistem nilai budaya inovasi kreatif. Keberagaman
budaya merupakan sebuah keseluruhan struktur sosial religi di Indonesia. Di mana
didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat istiadat yang ada
di dalam sebuah masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
Kreativitas adalah suatu kemampuan berpikir ataupun melakukan tindakan
untuk mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara cerdas,
berbeda dengan (out of the box), yang tidak umum, orisinil, serta membawa hasil
yang tepat dan bermanfaat. Zuliani (2014), merangkum pendapat beberapa ahli
tentang definisi kreativitas, antara lain, Suryana (2003), kreativitas adalah
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan
untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda. Alma, (2008), kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi- kombinasi baru atau melihat hubungan-
hubungan baru.
Dari Beberapa pendapat yang telah disimpulkan oleh Zuliani tersebut maka
timbullah beberapa ciri-ciri penguasaan inovasi kreatif dari diri seseorang dengan
keberagaman budaya pendidikan di Indonesia sebagai berikut :
 Punya rasa ingin tau yang dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk bisa
mengembangkan inovasi yang hebat

23
 Mau bekerja keras, berani, dan memiliki kemampuan intelektual yang bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh
inovasi/gagasan dan daya cipta
 Serta bersedia menerima informasi untuk menghubungkan ide dan
pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, seperti
halnya cenderung untuk menampilkan berbagai alternatif terhadap subyek
tertentu yang telah dipilih.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, Inovasi secara khusus juga berorietasi pada suatu metode dan teknologi
yang bersifat positif dan pastinya bertujuan untuk suatu perkembangan yang
lebih baik dari progress sebelumnya yang sudah di jalankan. Inovasi yang
terjadi pada sebelumnya tentu menjadi sebuah tantangan bagi pengguna dan
orang yang menikmatinya. Sehingga dengan hadirnya suatu pembaruan atau
inovasi tersebut tentu menjadi suatu kemajuan bagi kita dan membuka pikiran
menjadi lebih luas lagi.

B. Saran
Saran dan harapan dari kami sebagai penyusun atau penulis, semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua, dapat menambah wawasan dan
referensi lainnya serta sarannya mohon memberikan kritik atau komentar

24
terhadap makalah kami, karena kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

AbdulIhak, ishak. (2000). Pelaksanaan Inovasi Pendidikan Dalam Pengantar


Pendidikan, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Din Wahyudi & Rudi Susilana. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran , Jakarta.
Imam Nawawi. (2022). Konsep Inovasi Pendidikan, Get Press Indonesia.
Mahony, OM & Braddock, SE. (2017). Revolutionary Fabrics, Fashion & Design
, Thames & Hudson : London.
Milles B, Matthew. (2016). Innovation In Education New York, Columbia
University.

25

Anda mungkin juga menyukai