Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

INOVASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :Sahlan, M.Pd

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan

DISUSUN OLEH :

Kelompok 9

Fadya Syahfitri (0306213156)

Hilda Melani Purba (0306211012)

Nurul Handini (0306212106)

Kelas : PGMI-3/ Semester I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya,
makalah ini dapat kami selesaikan. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW,
pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat dalam
diskusi kelompok pada mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan di Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara (UINSU) dan atas dasar itulah maka kami mengharapkan semoga makalah ini
bisa digunakan sebagai bahan diskusi kelompok sebagaimana mestinya.
Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya tujuan
dalam menghadapi dan memecahkan masalah, baik masalah individu ataupun masalah
kelompok.
Mudah-mudahan makalah ini besar manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesuksesan dalam belajar.

Medan,20 September 2021


Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2

A. Pengertian Inovasi Pendidikan ...................................................................................... 2


B. Sasaran Inovasi Pendidikan ........................................................................................... 3
C. Tujuan dan Alasan Dibutuhkan Inovasi........................................................................ 5
D. Ciri-ciri Inovasi Pendidikan ........................................................................................... 7
E. Prinsip Inovasi Pendidikan ............................................................................................. 9
F. Dampak Inovasi Pendidikan .......................................................................................... 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan
perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi
pendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi pada masa
globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah bangsa lain
yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing dan mengikuti perkembangan
jaman, maka generasi muda tidak mampu mengembangkan potensi yang ada dalam
bangsa dan negara, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya alam untuk
kesejahteraan bangsa. Maka dalam hal ini inovasi pendidikan sangat dibutuhkan.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud inovasi dan Inovasi pendidikan?
2. Sasaran Inovasi Pendidikan
3. Mengapa dibutuhkan inovasi pendidikan?
4. Ciri-ciri Inovasi Pendidikan
5. Prinsip Inovasi Pendidikan
6. Dampak Inovasi Pendidikan

3. Tujuan
1. Untuk mengerti apa yang dimaksud Inovasi dan inovasi pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Sasaran Inovasi Pendidikan
3. Untuk mengerti alasan dibutuhkannya inovasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri inovasi pendidikan.
5. Untuk mengetahui Prinsip inovasi pendidikan
6. Untuk mengetahui dampak inovasi pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendikan

Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan perubahan.
Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi adalah suatu ide,
barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi
diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu
(Ibrahim, 1988). Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru artinya hasil kreasi
manusia yang berupa benda atau hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada,
kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Sedangkan diskoveri adalah suatu penemuan
sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui
orang. Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam
bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah
suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.

Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan
tinggi, atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem pendidikan dalam arti luas
misalnya sistem pendidikan nasional.
(Mahmud Sani, 2009:160). Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam
pendidikan baik menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda
dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan. Dengan demikian
inovasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran, ini berarti
bahwa inovasi apapun yang tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran
tidak patut untuk diadopsi, dan dalam konteks ini peran guru akan sangat menentukan dalam
adopsi inovasi pada proses pendidikan atau pembelajaran, oleh karena itu dalam menyikapi
suatu inovasi, diperlukan suatu pemahaman yang baik, hal ini dimaksudkan agar inovasi
dapat memberi nilai tambah bagi dunia pendidikan.

2
B. Sasaran Inovasi Pendidikan.
Setelah membahas pengertian inovasi pendidikan, maka berikut ini akan diuraikan
tentang sasaran inovasi pendidikan. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam
inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang
sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat
menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas.
Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal
yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang
diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar
individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam
proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta
masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari
perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan
peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan
mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada
mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak
melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka
menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu,
dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru
mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai
dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright, 1987)

2. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa
memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat
menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,
pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal
ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun
hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan
tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam

3
inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa
bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk,
dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai
dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja
menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang
diuraikan sebelumnya.

3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program
pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-
unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-
program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan
tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu
hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan
pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan
searah.

4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam
proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan pendidikan,
tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan
diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa
dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar
merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan.
Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan.
Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.

5. Lingkup Sosial Masyarakat


Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat
dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif, dalam
pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara langsung atau tidak langsung,

4
sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam
pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di
mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan
tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan.
Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan
pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.

C. Tujuan Dan Alasan Dibutuhkannya Inovasi


Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap,yaitu :
a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar
dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi
setiap warga negara. Misalnya daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA,
dan Perguruan Tinggi.
Adapun masalah-masalah yang menjadi alasan dituntutnya adanya inovasi pendidikan
di Indonesia, yaitu :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan
bangsa Indonesia.Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia
belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga
pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan
keinginan masyarakat.
b. Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung,
ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik, sedangkan di pihak lain kesempatan sangat terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana
yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang
dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang

5
Sifat perubahan Inovasi yang terjadi antara lain:
1. Penggantian (Substitution)
Dalam kelompok ini contohnya penghematan pengeluaran untuk bahan bakar,
management membuat jadwal penjemputan karyawan setiap harinya sehingga dalam
sekali jalan dapat membawa karyawan dengan bersamaan, serta penggantian mobil
yang hemat bahan bakar dan menampung banyak penumpang.
2. Pergiliran (Alternation)
Dalam kelompok ini contohnya seorang pemimpin yang tadinya hanya bertugas
mengawasi anak buah dan pekerjaan, dilatih kemampuannya untuk dapat memotivasi
dan memberikan coaching kepada anak buahnya, diharapkan nantinya anak buah
tersebut juga melakukan hal yang sama kepada bawahannya lagi.
3. Penambahan (Addition)
Dalam kelompok ini contohnya dibuatnya poin penilaian prestasi karyawan yang
selama ini belum dinilai, yang memberikan nilai tambah bagi penilaian prestasi
karyawan tersebut, tanpa mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah
berjalan.Contoh lain seperti dibentuknya team khusus untuk menjembatani antara
management dan karyawan, yang anggotanya dari masing-masing pihak.
4. Penyusunan Ulang (Restructuring)
Dalam kelompok ini contohnya penyusunan dan penempatan sumber daya manusia
yang dibutuhkan dalam suatu divisi sesuai dengan keahliannya dengan jumlah yang
disesuaikan dengan bobot pekerjaan sehingga terbentuk efektifitas dan efisiensi.
5. Penghapusan (Elimination)
Dalam kelompok ini contohnya penghapusan acara-acara hura-hura pada gathering
tahunan perusahaan diganti dengan soft skill training dan outbound yang mengasah
attitude dan skill dari karyawan.
6. Penguatan (Reinforcement)
Dalam kelompok ini contohnya Adanya reward dan punishment bagi karyawan atau
team untuk menegakkan dan menjalankan peraturan-peraturan atau dalam rangka
membentuk budaya perusahaan.

6
D. Ciri-ciri Inovasi Pendidikan

Ciri-ciri inovasi pendidikan dapat dikenal dengan beberapa identifikasi,


namun menurut ashby 1967 ada empat :
1. Ketika masyarakat /orang tua mulai sibuk dengan peran keluar sehingga tugas
pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke
sekolah.
2. Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan.
3. Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang mengakibatkan
ketersediaan buku lebih luas.
4. Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio, telepon, TV, computer,
LCD proyektor, perekan internet, LAN, dsb ).
Jadi dapat dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan dengan teknologi
pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi merupakan
okbyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya. Dalam inovasi pendidikan
butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi pendidikan, sebaliknya SDM dan
alat tidak akan berfungsi tanpa digunakan untuk sasaran/tujuan yang pasti dan
bermanfaat dimasa datang.
Inovasi termasuk inovasi pendidikan merupakan pemikiran cemerlang yang
bercirikan hal baru, atau berupa praktik-praktik tertentu, atau berupa produk dari
suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu ,
yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul,
memperbaiki suatu keadaan tertentu, atau proses tertentu yang terjadi di
masyarakat. Difusi inovasi pendidikan sering diartikan sebagai penyebarluasan
gagasan inovasi pendidikan tersebut malalui suatu proses komunikasi yang dilakukan
dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu di antara
anggota sistem sosial masyarakat.
Rogers (1983) mengemukakan empat ciri penting yang mempengaruhi difusi
inovasi, termasuk inovasi pendidikan, yaitu : esensi inovasi itu sendiri, saluran
komunikasi, waktu dan proses penerimaan dan sistem sosial.
a. Esensi Inovasi Itu Sendiri.
Inovasi termasuk inovasi pendidikan adalah inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik
atau objek/benda yang disadari, dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok untuk di adopsi. Namun demikian, proses adopsi inovasi ini

7
tak datang dengan serentak tiba-tiba. Dalam kaitannya dengan esensi inovasi, paling
tidak ada tiga hal yang berkaitan erat, yaitu teknologi, informasi dan pertimbangan
ketidakpastian, dan reinovasi. Dalam kadar tertentu, makna inovasi sering identik
dengan teknologi yang digunakan.
Kata “teknologi” diartikan sebagai “a design for instrumental action that reduces the
uncertainty in the cause effect relationship involved in achieving in desired outcomes”
(teknologi adalah suatu desain aksi kegiatan yang ditempuh guna mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dari hasil yang ingin dicapai). Adanya
teknologi, termasuk pemanfaatan teknologi informasi dalam difusi inovasi antara lain
untuk menjawab persoalan dalam hal mengurangi ketidakpastian masa depan.
Sebagai ilustrasi mislanya, ketika sekolah menggulirkan program desentralisasi
sekolah melalui mekanisme komite sekolah dan peran kepala sekolah dengan
semangat manajemen yang bercirikan keterbukaan (transparancy) dan pertanggung
jawaban (accountability) dalam mengelola sekolah ke arah raihan mutu pendidikan
yang lebih baik.

b. Saluran Komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses dimana partisipan berbagai informasi untuk
mencapai pengertian satu sama lain. Lasswell (1948) menyebut komponen dasar
komukasi adalah “who say what, in what channels, to whom and in with what effects”.
Komunikasi adalah sesuatu yang berkaitan dengan “siapa mengatakan atau
mengemukakan apa, dengan saluran komunikasi apa, kepada siapa, dan dengan
dampak apa (hasil yang dicapai)”.

c. Waktu dan Proses Penerimaan


Waktu merupakan hal yang penting dalam proses difusi inovasi. Proses keputusan
inovasi pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilalui individu atau kelompok,
mulai dari pertama kali adanya inovasi, dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap
inovasi, penetapan keputusan untuk menerima atau menolak, implementasi inovasi,
dan konfirmasi atas keputusan inovasi yang dipilihnya. Berikut adalah tahapan dari
model proses keputusan inovasi, yang dapat dilakukan oleh praktisi pendidikan
hingga peserta didik, yaitu :
a) Tahap Pengetahuan (Knowledge)
Tahap ini berlangsung apabila individu/kelompok, membuka diri terhadap adanya

8
suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana fungsi dan peran inovasi tersebut
memberi konstribusi perbaikan di masa mendatang.
b) Tahapan Bujukan (Persuation)
Tahap ini berlangsung manakala individu atau kelompok, mulai membentuk sikap
menyenangi atau bahkan tidak menyenangi terhadap inovasi.
c) Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Tahap dimana seseorang atau kelompok melakukan aktifitas yang mengarah kepada
keputusan untuk menerima atau menolak inovasi tersebut.
d) Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap ini berlangsung ketika seseorang atau kelompok menerapkan atau
menggunakan inovasi itu dalam kegiatan organisasinya.
e) Tahap Konfirmasi (Confirmation)
Tahap dimana seseorang atau kelompok mencari penguatan terhadap keputusan
inovasi yang dilakukannya.

d. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan berbagai unit yang saling berhubungan satu sama lain dalam
tatanan masyarakat, dalam mencari tujuan yang diharapkan (a social system is defined as a
set of interrelated units that are engaged in joint problem solving to accomplish a common
goal). Beberapa hal yang dikelompokkan sebagai bagian atau unit dalam sistem sosial
kemasyarakatan, antara lain: individu anggota masyarakat, tokoh masyarakat, pemimpin
formal, tokoh agama, kelompok tertentu dalam masyarakat. Kesemuanya secara nyata baik
langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam proses difusi inovasi yang dilakukan.

E. Prinsip Inovasi Pendidikan


Peter M. Drucker seorang penulis terkenal dalam bukunya Innovation and
Enterpreneurship mengemukakan beberapa prinsip inovasi:
1. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka.
Artinya suatu inovasi hanya dapat terjadi kalau kita mempunyai kemampuan analisis.
2. Inovasi sifatnya konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari suatu keinginan
untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.
3. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide
yang sangat besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Dari
keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kndisi atau suatu kebutuhan hidup

9
ternyata kelak mempunya impact yang sangat luas terhadap kehidupan manusia
selanjutnya.
4. Inovasi diarahkan kepada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu diarahkan
bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari suatu perubahan yang diperlukan.
Apabila tidak demikian maka intensi suatu inovasi kurang jelas dan tidak memperoleh
apresiasi dalam masyarakat

F. Dampak Inovasi Pendidikan


A). Dampak Positif dan Negatif Inovasi Pendidikan:
 Di bidang teknologi komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dalam
bidang pendidikan antara lain:
1) Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan.
2) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran.
3) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain
Disamping itu juga muncul dampak negatif yaitu:
· Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal.
 Bidang Informasi Dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat.
Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:
1) Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di
manapun melalui internet
2) Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh
hanya dengan melalui handphone
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata juga ada hal-hal yang
negatif, antara lain:
· Penggunaan informasi tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah
gunakan oleh pihak tertentu untuk tujuan yang salah.
 Bidang Sosial dan Budaya

10
1) Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota
parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
Meskipun demikian pengaruh negatif pada aspek budaya yaitu:
o Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan
sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani”.
o Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong. Kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya,
seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak
kejahatan

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Inovasi berasal dari kata latin, innovationyang berarti pembaruan dan perubahan. Jadi
inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan.dalam inovasi pendidikan mempuyai tujuan yang jelas. inovasi pendidikan
memiliki sifat-sifat, yaitu: Penggantian (substitution).
Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi informasi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi
masyarakat sudah dapat menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam perkembangan teknologi informasi. Namun manusia
tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi informasi
mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah
atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi informasi tersebut, pemerintah di
suatu negara harus membuat peraturan perundang-undangan atau melalui suatu
konvensi internasional yang membahas tentang etika yang harus dipatuhi oleh
pengguna teknologi informasi.

B. Saran

Sebagai seorang pendidik, hendaknya harus melaksanakan dan mengimplikasikan


kualitas pendidikan. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya
manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa
ini bersaing sehat dalam segala bidang didunia internasional sesuai dengn tujuan
pendidikan nasional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Uhar Suharsaputra (2010) Pengertian Inovasi Pendidikan

Wahyudin, Din Dan Rudi Susilana.Tim Pengembangan MKDP Kurikulum Dan


Pembelajaran.2006 “Kurikulum Dan Pembelajaran”.

Bandung: UPI Ihsan, Fuad. 2010. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta

Wahyudin, Dinn, dkk. Pengantar Pendidikan. 2008. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tirtarahardja, Umar. Pengantar Pendidikan. 2000. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdul Roqib (2010) Perkembangan Iptek Dalam Dunia Pendidikan

Arifin, I. 2000. Profesionalisme Guru: Analisis Wacana Reformasi Pendidikan dalam Era
Globalisasi. Simposium Nasional Pendidikan di Universitas Muham-madiyah Malang, 25-26
Juli 2001

13

Anda mungkin juga menyukai