INOVASI PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
Kelompok 9
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulilllah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya,
makalah ini dapat kami selesaikan. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW,
pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat dalam
diskusi kelompok pada mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan di Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara (UINSU) dan atas dasar itulah maka kami mengharapkan semoga makalah ini
bisa digunakan sebagai bahan diskusi kelompok sebagaimana mestinya.
Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya tujuan
dalam menghadapi dan memecahkan masalah, baik masalah individu ataupun masalah
kelompok.
Mudah-mudahan makalah ini besar manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesuksesan dalam belajar.
i
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan
perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi
pendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi pada masa
globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah bangsa lain
yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing dan mengikuti perkembangan
jaman, maka generasi muda tidak mampu mengembangkan potensi yang ada dalam
bangsa dan negara, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya alam untuk
kesejahteraan bangsa. Maka dalam hal ini inovasi pendidikan sangat dibutuhkan.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud inovasi dan Inovasi pendidikan?
2. Sasaran Inovasi Pendidikan
3. Mengapa dibutuhkan inovasi pendidikan?
4. Ciri-ciri Inovasi Pendidikan
5. Prinsip Inovasi Pendidikan
6. Dampak Inovasi Pendidikan
3. Tujuan
1. Untuk mengerti apa yang dimaksud Inovasi dan inovasi pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Sasaran Inovasi Pendidikan
3. Untuk mengerti alasan dibutuhkannya inovasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri inovasi pendidikan.
5. Untuk mengetahui Prinsip inovasi pendidikan
6. Untuk mengetahui dampak inovasi pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendikan
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan perubahan.
Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi adalah suatu ide,
barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi
diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu
(Ibrahim, 1988). Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru artinya hasil kreasi
manusia yang berupa benda atau hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada,
kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Sedangkan diskoveri adalah suatu penemuan
sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui
orang. Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam
bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah
suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan
tinggi, atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem pendidikan dalam arti luas
misalnya sistem pendidikan nasional.
(Mahmud Sani, 2009:160). Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam
pendidikan baik menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda
dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan. Dengan demikian
inovasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran, ini berarti
bahwa inovasi apapun yang tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran
tidak patut untuk diadopsi, dan dalam konteks ini peran guru akan sangat menentukan dalam
adopsi inovasi pada proses pendidikan atau pembelajaran, oleh karena itu dalam menyikapi
suatu inovasi, diperlukan suatu pemahaman yang baik, hal ini dimaksudkan agar inovasi
dapat memberi nilai tambah bagi dunia pendidikan.
2
B. Sasaran Inovasi Pendidikan.
Setelah membahas pengertian inovasi pendidikan, maka berikut ini akan diuraikan
tentang sasaran inovasi pendidikan. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam
inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang
sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat
menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas.
Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal
yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang
diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar
individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam
proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta
masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari
perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan
peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan
mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada
mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak
melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka
menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu,
dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru
mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai
dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright, 1987)
2. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa
memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat
menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,
pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal
ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun
hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan
tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam
3
inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa
bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk,
dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai
dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja
menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang
diuraikan sebelumnya.
3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program
pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-
unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-
program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan
tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu
hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan
pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan
searah.
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam
proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan pendidikan,
tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan
diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa
dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar
merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan.
Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan.
Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
4
sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam
pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di
mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan
tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan.
Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan
pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
5
Sifat perubahan Inovasi yang terjadi antara lain:
1. Penggantian (Substitution)
Dalam kelompok ini contohnya penghematan pengeluaran untuk bahan bakar,
management membuat jadwal penjemputan karyawan setiap harinya sehingga dalam
sekali jalan dapat membawa karyawan dengan bersamaan, serta penggantian mobil
yang hemat bahan bakar dan menampung banyak penumpang.
2. Pergiliran (Alternation)
Dalam kelompok ini contohnya seorang pemimpin yang tadinya hanya bertugas
mengawasi anak buah dan pekerjaan, dilatih kemampuannya untuk dapat memotivasi
dan memberikan coaching kepada anak buahnya, diharapkan nantinya anak buah
tersebut juga melakukan hal yang sama kepada bawahannya lagi.
3. Penambahan (Addition)
Dalam kelompok ini contohnya dibuatnya poin penilaian prestasi karyawan yang
selama ini belum dinilai, yang memberikan nilai tambah bagi penilaian prestasi
karyawan tersebut, tanpa mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah
berjalan.Contoh lain seperti dibentuknya team khusus untuk menjembatani antara
management dan karyawan, yang anggotanya dari masing-masing pihak.
4. Penyusunan Ulang (Restructuring)
Dalam kelompok ini contohnya penyusunan dan penempatan sumber daya manusia
yang dibutuhkan dalam suatu divisi sesuai dengan keahliannya dengan jumlah yang
disesuaikan dengan bobot pekerjaan sehingga terbentuk efektifitas dan efisiensi.
5. Penghapusan (Elimination)
Dalam kelompok ini contohnya penghapusan acara-acara hura-hura pada gathering
tahunan perusahaan diganti dengan soft skill training dan outbound yang mengasah
attitude dan skill dari karyawan.
6. Penguatan (Reinforcement)
Dalam kelompok ini contohnya Adanya reward dan punishment bagi karyawan atau
team untuk menegakkan dan menjalankan peraturan-peraturan atau dalam rangka
membentuk budaya perusahaan.
6
D. Ciri-ciri Inovasi Pendidikan
7
tak datang dengan serentak tiba-tiba. Dalam kaitannya dengan esensi inovasi, paling
tidak ada tiga hal yang berkaitan erat, yaitu teknologi, informasi dan pertimbangan
ketidakpastian, dan reinovasi. Dalam kadar tertentu, makna inovasi sering identik
dengan teknologi yang digunakan.
Kata “teknologi” diartikan sebagai “a design for instrumental action that reduces the
uncertainty in the cause effect relationship involved in achieving in desired outcomes”
(teknologi adalah suatu desain aksi kegiatan yang ditempuh guna mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dari hasil yang ingin dicapai). Adanya
teknologi, termasuk pemanfaatan teknologi informasi dalam difusi inovasi antara lain
untuk menjawab persoalan dalam hal mengurangi ketidakpastian masa depan.
Sebagai ilustrasi mislanya, ketika sekolah menggulirkan program desentralisasi
sekolah melalui mekanisme komite sekolah dan peran kepala sekolah dengan
semangat manajemen yang bercirikan keterbukaan (transparancy) dan pertanggung
jawaban (accountability) dalam mengelola sekolah ke arah raihan mutu pendidikan
yang lebih baik.
b. Saluran Komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses dimana partisipan berbagai informasi untuk
mencapai pengertian satu sama lain. Lasswell (1948) menyebut komponen dasar
komukasi adalah “who say what, in what channels, to whom and in with what effects”.
Komunikasi adalah sesuatu yang berkaitan dengan “siapa mengatakan atau
mengemukakan apa, dengan saluran komunikasi apa, kepada siapa, dan dengan
dampak apa (hasil yang dicapai)”.
8
suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana fungsi dan peran inovasi tersebut
memberi konstribusi perbaikan di masa mendatang.
b) Tahapan Bujukan (Persuation)
Tahap ini berlangsung manakala individu atau kelompok, mulai membentuk sikap
menyenangi atau bahkan tidak menyenangi terhadap inovasi.
c) Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Tahap dimana seseorang atau kelompok melakukan aktifitas yang mengarah kepada
keputusan untuk menerima atau menolak inovasi tersebut.
d) Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap ini berlangsung ketika seseorang atau kelompok menerapkan atau
menggunakan inovasi itu dalam kegiatan organisasinya.
e) Tahap Konfirmasi (Confirmation)
Tahap dimana seseorang atau kelompok mencari penguatan terhadap keputusan
inovasi yang dilakukannya.
d. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan berbagai unit yang saling berhubungan satu sama lain dalam
tatanan masyarakat, dalam mencari tujuan yang diharapkan (a social system is defined as a
set of interrelated units that are engaged in joint problem solving to accomplish a common
goal). Beberapa hal yang dikelompokkan sebagai bagian atau unit dalam sistem sosial
kemasyarakatan, antara lain: individu anggota masyarakat, tokoh masyarakat, pemimpin
formal, tokoh agama, kelompok tertentu dalam masyarakat. Kesemuanya secara nyata baik
langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam proses difusi inovasi yang dilakukan.
9
ternyata kelak mempunya impact yang sangat luas terhadap kehidupan manusia
selanjutnya.
4. Inovasi diarahkan kepada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu diarahkan
bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari suatu perubahan yang diperlukan.
Apabila tidak demikian maka intensi suatu inovasi kurang jelas dan tidak memperoleh
apresiasi dalam masyarakat
10
1) Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota
parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
Meskipun demikian pengaruh negatif pada aspek budaya yaitu:
o Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan
sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani”.
o Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong. Kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya,
seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak
kejahatan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi berasal dari kata latin, innovationyang berarti pembaruan dan perubahan. Jadi
inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan.dalam inovasi pendidikan mempuyai tujuan yang jelas. inovasi pendidikan
memiliki sifat-sifat, yaitu: Penggantian (substitution).
Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi informasi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi
masyarakat sudah dapat menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam perkembangan teknologi informasi. Namun manusia
tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi informasi
mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah
atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi informasi tersebut, pemerintah di
suatu negara harus membuat peraturan perundang-undangan atau melalui suatu
konvensi internasional yang membahas tentang etika yang harus dipatuhi oleh
pengguna teknologi informasi.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Bandung: UPI Ihsan, Fuad. 2010. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta
Arifin, I. 2000. Profesionalisme Guru: Analisis Wacana Reformasi Pendidikan dalam Era
Globalisasi. Simposium Nasional Pendidikan di Universitas Muham-madiyah Malang, 25-26
Juli 2001
13