Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Karakteristik Inovasi Pembelajaran Dan Pendidikan

Mata Kuliah Inovasi pembelajaran

Kelompok 2

Cici Rahayu (2205010162)


Devi Amanda (2205010149)

DOSEN PENGAMPU :
Renni Ramadhani Lubis, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AL MAKSUM
LANGKAT
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala


atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga, berkat hal
tersebut kami dapat menyusun sebuah makalah berjudul Karakteristik Inovasi
Pembelajaran. Tak Lupa pula kami hanturkan Shalawat dan salam kepada
junjungan mulia Nabi Muhammad Shallallahu`alaihi Wa Sallam sosok manusia
pilihan yang telah menyelamat umat manusia dari belenggu kejahiliaan.

Tujuan dari makalah ini agar dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca agar lebih memahami mengenai inovasi pendidikan sehingga
diharapkan dapat menerapkan dalam di dunia pendidikan.dan untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik.

Kami sadari makalah ini masih terbatas dan penuh kekurangan dalam
berbagai hal tetapi kami kelompok dua selaku penyusun makalah tetap
berharap bahwa dengan kehadiran makalah ini kiranya bisa mendatangkan
manfaat bagi pembaca sekalian dalam rangkat menambah wawasan kita
mengenai Inovasi pembelajaran. Sebagai bentuk umpan balik kepada kemi
selaku penyusus mataeri, kepada pembaca jangan sungkan untuk memberikan
kritik dan saran berkaitan dengan makalah ini.

Stabat, 14 Maret 2024

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH......................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3


A. INOVASI PEMBELAJARAN..........................................................3

B. DEFINISI KARAKTERISTIK
INOVASI PEMBELAJARAN..........................................................4
C. KARAKTERISTIK INOVASI PEMBELAJARAN......................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................12

A. KESIMPULAN.............................................................................................12
B. SARAN..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Seperti halnya sebuah mobil yang berada diatas dongkrak.


Untuk membuat mobil Terangkat ke poisis yang lebih tinggi dongkrak yang
harus di Naikkan. Relevan dengan perumpamaan tersebut pendidikanlah
yang berfungsi sebagai dongkrak dan yang bisa memompa dongkrak adalah
para Guru sebagai Tenaga Pendidik.

Dalam Mengajar selalu ada target yang di tetapkan untuk dicapai.


Penguasaan terhadap materi yang dikelola dan ditampilkan secara profesioal,
dari hati dan tanpa paksaan, logis, dan menyenangkan, serta dipadukan
dengan pendekatan personal-emosional terhadap peserta didik akan
menjadikan proses pembelajaran yang ingin dicapai terwujud. Selain itu,
pembelajaran juga harus dibuat bervariasi dengan menciptakan suatu metode
pembelajaran yang baru atau dengan kata lain inovasi.

Untuk menyesuaikan dengan zaman yang terus berubah, Para guru


dituntun dan dituntut untuk menghadirkan inovasi dalam pembelajaran. Di
era Industri 4.0 saat ini yang bercirikan hadirnya berbagai teknologi
muktahir yang tentunya banyak sekali teknologi yang bisa dimanfaatkan
untuk mengefektifkan pembelajaran di sekolah dalam rangka meningkatkan
kemampuan peserta didik pasca belajar, baik itu dari segi Kognitif, afektif
maupun psikomotorik.

Meskipun sama-sama menyinggung sesuatu yang baru Inovasi


berbeda dengan invention. Makna Inovasi lebih menekankan pada penerapan
ide baru dari berbagai ide yang sudah ada sehingga diperoleh suatu produk
inovatif berupa produk baru, proses baru, layanan baru, teknologi baru,
gagasan baru, atau makna baru(Hoseanto, 2016). Sedangkan invention betul-
betul mengarah kepada suatu yang baru seperti halnya sebuah penumuan.

1
Inovasi dalam pembelajaran tidak serta merta selalu diterima dan
memperoleh respon positif. Kenyataanya bahwa sesuatu yang baru akan

terlihat asing dan terkadang memunculkan keraguan akan hal tersebut.


Sebuah inovasi dalam pembelajaran harus memiliki beberapa karakteristik
khusus yang menjadi inti dari inovasi tersebut agar bisa diterimah dan
menghasilkan dampak yang postif dalam pendidikan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Melalui Makalah ini menghadirkan


pembahasan mengenai karakteristik Inovasi Pembelajaran dari beberapa
sumber literatur.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :


Apa yang dimaksud dengan Karakteristik Inovasi Pembelajaran dan
Pendidikan?

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan


mengenai materi karakteristik inovasi pembelajaran sebagai bagian dari mata
kuliah Inovasi Pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. INOVASI PEMBELAJARAN

Pada kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) inovasi diartikal sebagai


Suatu Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya bisa berupa gagasan, metode atapun alat. Sementara itu
menurut Muhammad (2017) Inovasi adalah suatu ide barang, kejadian,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi
seseorang ataupun sekelompok orang. Sementara Pembelajaran adalah Proses,
cara atau perbuatan untuk membuat orang atau makhluk hidup belajar. Dari
definisi istilah menurut para ahli tersebut Inovasi pembelajaran dapat
diartikan sebagai metode, gagasan, ide yang baru untuk membelajarkan orang
dan tentu saja untuk meningkatkan keefektifan suatu pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar yang berperan sebagai inovator


pembelajaran adalah guru. Sebagai seorang yang menghadirkan inovasi peran
guru tidak hanya sebagai pengajar yang membawakan materi tetapi guru juga
mempunyai peran yang lain. Beberapa peran tersebut antara lain sebagai
pendidik, sebagai pengembang metode pembelajaran, sebagai pengembang
media pembelajaran, sebagai pengembang strategi dan sebagai pengembang
evaluasi pembelajaran.

Berbicara tentang inovasi, sebenarnya kata ini seringkali dikaitkan


dengan perubahan, tetapi tidak setiap perubahan dikatakan sebagai inovasi.
Inovasi adalah suatu ide, penemuan atau metode yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang benar-benar baru bagi seseorang yang bersifat
relatif. Sedangkan inovasi pembelajaran yang dimaksud disini adalah metode
atau kiat seorang guru dalam membelajarkan siswa dengan berbagai tujuan
tertentu.

3
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki
atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan
lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk mencoba menemukan,
menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan
strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya
berbagai inovasi-inovasi baru.

B. DEFINISI KARAKTERISTIK INOVASI PEMBELAJARAN

Isitlah Karakteristik erat kaitanya dengan kata “karakter” yang di


keseharian kita sering digunakan untuk merujuk pada sifat khusus suatu
mahkluk hidup atau pun benda mati. Sama halnya dengan makhluk
hidup. Inovasi pembelajaran pun mempunyai karakteristik tertentu.

Jika di tinjau dari etimologi Karakteristik adalah sifat Khas sesuai


dengan perwatakan tertentu. Sementara untuk definisi inovasi sendiri
seperti yang telah di bahas sebelumnya adalah suatu ide, barang,
kejadian,metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu hal yang
baru bagi seseorang ataupun sekelompok orang Jadi bisa katakan bahwa
Karakteristik Inovasi pembalajaran adalah ciri khas yang dimilki oleh
suatu ide baru dalam pembelajaran (model, metode, pendekatan dll)
dalam rangka untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran.

C. KARAKTERISTIK INOVASI PEMBELAJARAN

Pada tahapana awal dari proses penerapan suatu inovasi tidak


selalu mendapat respon positif. Inovasi tanpa persiapan yang matang
hanya akan mendatangkan kesemrawutan (chaotic) karena perubahan
yang terjadi di salah satu komponen akan menyebabkan perubahan dari
pergerakan sistem secara umum yang sebelumnya dilakukan.
Dalam pembelajaran kehadiran inovasi diharapkan tidak hanya
menjadi suatu yang baru bagi siswa tetapi bisa mendatangkan hal yang

4
positif. Hal yang positif dalam pembelajaran dapat berupah
peningkatan hasil belajar para siswa ataupun hal lainya seperti
meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar.
Lima hal yang menjadi karakteristik inovasi yang dapat
mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi.

Kelima karakteristik inovasi tersebut adalah:

1. Keuntungan Relatif (Relatif Advantage)

Keuntungan relatif terkait dengan sejauhmana inovasi dianggap


menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau
kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya,
atau mungkin dari faktor status sosial (gengsi), kesenangan, kepuasan
atau karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin
menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya informasi.
Sesuatu yang baru untuk bisa diterimah seutuhnya tentunya harus
mendatangkan kebermanfaatan bagi Objek inovasi. Hal ini lah yang
kemudian menjadi salah satu karakter dari sebuah inovasi yaitu
ada tidaknya Keuntungan Relatif yang muncul bersama penerapa suatu
inovasi.

Dalam pembelajaran Keuntungan relatif ini bisa diartikan sebagai


sejauhmana inovasi ini berperan lebih baik dari ide pembelajaran
sebelumnya yang digantikan. Ukuran Keuntungan Rerlatif tidak hanya
diukur dari satu sisi saja tetapi menyangkut semua subjek atau pelaku
yang terlebat dalam inovasi tersebut termasuk sang invator sendiri.

Sebagai contoh inovasi misalnya penerapan Model pembelajaran


PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan) yang disambut begitu atusias oleh sekolah-sekolah tahun
2007 dikarenakan model ini dianggap sebagai cara mengejar yang lebih
efektif dibanding dengan metode konvensional dengan guru sebagai
center pembelajaran. Selain itu faktor lain yang membuat inovasi

5
PAIKEM bisa di terimah kalah itu karena famor dari PAIKEM itu sendiri
yang disebarluaskan oleh Proyek DBE 2 (Decentralized Basic Education)
dari USAID (US Agency for International Development). Tentu sajahal
tersbut mendatangkan kebanggaan bagi guru dan beberapa pihak sekoah
karena dapat berpartisipasi dalam kelompok guru-guru terpilih untuk
menjalankan proyek pembaharuan sekolah yang didanai oleh pemerintah
Amerika Serikat dan Kepala sekolah yang sekolahnya terpilih menjadi
salah satu tempat implementasi proyek juga akan merasa bangga. Intinya
bahwa Inovasi yang tidak memberikan keuntungan relatif dalam bentuk
materi maupun nonmateri tidak akan mudah diterima. Jadi dalam
menghadirkan inovasi dalam pembelajaran seorang guru harus
memikirkan dan mempertimbangkan baik-baik apakah inovasi tersebut
sudah memiliki karakteristik inovasi berupa keuntungan relatif.

2. Kesesuaian (Compatibility)

Sebuah inovasi harus memiliki kesesuaian (Compatibility).


Pertanyaanya sekarang kesesuaian dengan apa? kesesuaian yang
dimaksud bahwa sebuah inovasi diharapkan memiliki beberapa
kesamaan dengan sistem yang ada, nilai/norma yang dipegang atau
pengalaman yang pernah dialami oleh objek dan juga lingkungan sekitar.

Keseuaian (Compatibility) menyangkut sejauh mana inovasi


dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu,
dan tingkat kebutuhan akan inovasi tersebut. Gagasan yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma sistem sosial dan juga kondisi
lingkungan sangat susah untuk di terapkan bahkan tidak bisa untuk
diterapkan.

Sebagai contoh kasus, saat ini ekstensi dari Kebergunaan IT telah


sampai kepada kondisi dimana orang-orang sudah bisa berkomunikasi
ratusan bahkan ribuan kilometer tanpa harus beranjak dari lokasi mereka
saat itu. Bukan hanya komunikasi dengan suara bahkan sampai ke
tinggkat komunikasi visual dengan saling bertatap muka secara linear
maupun paralel dapat dilakukan dengan bantuan teknologi. Ini

6
merupakan sesuatu yang bisa dijadikan inovasi dalam pembelajaran
misalnya dengan membangun pembelajaran lessClass atau tanpa ruangan
untuk berkumpul dan ini pun saat ini sudah ada yang menerapkan.

Banyak sekali keunggulan dari model pembelajaran tersebut tapi


kenyataanya inovasi seperti ini masih banyak yang menolaknya baik dari
pendidik mapun dari peserta didik. Penyebab mengapa banyak penolakan
salah satunya karena hal ini dianggap sangat bertentangan dengan
kebiasan belajar sebelumnya yang selalu berada di suatu ruangan.
Selain itu banyak juga pengajar yang merasa Jika tidak diruangan
kewajibanya sebagai ASN tidak terlaksana. Selain itu nyatanya
pengetahuan mengenai teknologi dikalangan guru-guru di indoenesia
hingga kini belum merata. Bahkan menurut data Kemendikbud tahun
2018 lalu menyebutkan bahwa hanya sekitar 40% guru yang siap dengan
teknologi.

Untuk itu kesesuaian Inovasi dengan beberapa kondisi yang


diterapkan sebelumnya dan kondisi lapangan termasuk keadaan subjek
dan objek dari target inovasi sangat penting untuk di pertimbangkan.
Sehingga sebuah inovator haruslah orang yang mengetahui betul-betul
kondisi target inovasi sebelum mencoba membuat dan menerapkan suatu
pembaruan.

3. Kerumitan Inovasi (Complexity)

Jika dalam penerapan inovasinya nyatanya lebih rumit tentu saja


subjek inovasi akan berpikir untuk kembali ke sistem sebelumnya dan
mulailah muncul penolakan yang akan menurunkan keberguaan suatu
inovasi.

Karakter inovasi berupa Kompleksitas menyangkut seberapa sulit


atau rumit inovasi tersebut digunakan. Beberapa inovasi mudah
dipahami oleh sebagian besar anggota sistem sosial yang lain lebih
rumit dan diadopsi lebih lambat. Tingkat kerumita tidak serta merta
membuat inovasi ditolak tetapi tingkat kerumitan suatu inovasi
berdampak langsung pada kecepatan adopsi dari inovasi tersebut. Jika

7
sebuah inovasi mempunyai tingkat komplesitas yang tinggi maka daya
absorsinya akan renda karena subjek inovasi harus menyesuaiakan diri
terlebih dahulu.

Sepertihalnya saat Kurikulum 2013 pertama kali diterapkan 2013


dimana rata-rata guru merasa kebingungan dalam menerapkan
pembelajaran dikelas mengacu kepad tuntunan Kurikulum 2013 ini.
Awalanya Ada banyak sekali kesulitan dalam menerapkan Kurikulum
2013 mulai dari kesiapan guru, penyesuaian jam pelajaran yang di tuntut
lebih banyak, ketersediaan bahan ajar, dan juga sarana dan prasasarana
di beberapa sekolah belum bisa menerapkan K13.

4. Kemampuan Uji Coba

Software, aplikasi ataupun sistem operasi yang hendak diluncurkan


perusahaan biasanya tidak langsung dipasarkan begitu saja oleh
produsennya. Tahap pertama yang selalu perusahaan lakukan adalah
mengeluarkan Software trial yang sering disebut beta Apps. Beta
Apps ini dikeluarkan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada calon konsumen untuk mencoba mengunakan software atau apps
tersebut.

Beta apps ini kemudian merupakan bentuk implementasi dari


triability sebagai karakteristik dari sebuah inovasi. Sama halnya dengan
sofware, aplikasi ataupun OS tersebut, pada penerapan inovasi
pembelajaran pun perlu melewati tahab uji coba yang melibatan pihak-
pihak yang terkait dengan suatu inovasi. Pada pembelajaran sendiri
triability hadir dalam bentuk pelatihan untuk meyakinkan pengguna
bahwa inovasi pembelajaran tersebut mudah untuk dicoba dan
bermanfaat bagi banyak pihak. Selain itu dengan mencoba para guru
yang terlibat dalam pelatihan memberikan kesempatan refleksi terutama
akan tantangan yang dihadapi dalam penerapanya nantinya sehingga
bisa betul-betul memahami dan mengerti tentang inovasi pembelajaran
tersebut

5. Obserbilitas atau kemampuan diamati


8
Menurut roger dalam bukunya yang berjudul Diffusion of
Innovation menyebutkan definisi dari observability sebagai berikut :

“Observability is the degree to which the results of an innovation


are visible to others” Observability dari sebuah inovasi menyangkut
Sejauh mana hasil atau manfaat inovasi tersebut bisa diamati oleh orang
lain. Hal ini berkaitan pada fakta bahwa di lapangan tidak semua inovasi
bisa langsung diterapkan perlu waktu dan bahkan inovasi yang tidak di
persiapkan dengan matang bisa mengalami penolakan secara lansung.

Inovasi dengan Observability yang tinggi mempunyai kesempatan untuk


terus mengalami penyesuaian berkaitan dengan masukan ataupun kekurangan
yang muncul sebagai hasil observasi. Untuk tipe Inovasi yang sudah bisa
diterapkan tanpa kendala orang-orang di lingkungan akan melihat inovasi
tersebut pada sudut pandang kebermanfaatannya dan bisa mendatangkan subjek
yang sukarela bergabung turut serta menggunakan inovasi yang ada.
Inovasi yang mudah diimplementasikan dan dapat diobservasi penerapannya
secara transparan akan semakin menarik untuk diterima.

Dengan kemampuan untuk diamati akan mendorong adopter untuk


memberikan penilaian apakah inovasi itu mampu meningkatkan status sosial
mereka di depan orang lain sehingga dirinya akan dianggap sebagai orang yang
inovatif.

Seorang inovator pendidikan harus mengetahui dan memahami karakteristik


inovasi pendidikan agar tidak sia-sia dalam pelaksanaannya. Di saat kita
membuat inovasi, kita harus yakin dulu apakah inovasi tersebut efisien, dapat
diuji, dapat diamati, pasti dan bermanfaat atau tidak. Jika tidak memenuhi ke lima
kriteria di ats, hendaknya kita berfikir seribu kali untuk memperkenalkan produk
inovasi kita kepada publik.

Zaltman, Duncan, dan Holbek mengemukakan bahwa cepat lambatnya


penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atribut sendiri. Suatu inovasi dapat
merupakan kombinasi dari berbagai macam atribut (Zaltman, 1973: 32-50).
Untuk memperjelas kaitan antara inovasi dengan cepat lambatnya proses
penerimaan (adopsi), maka kita lihat secara singkat atribut inovasi yang
dikemukakan Zaltman, sebagai berikut:
9
1. Pembiayaan (cost), cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh
pembiayaan, baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan
untuk pembinaan selanjutnya. Walaupun diketahui pula bahwa biasanya
tingginya pembiayaan ada kaitannya dengan kualitas inovasi itu sendiri.
Misalnya penggunaan modul di sekolah dasar. Ditinjau dari pengembangan
pribadi anak, kemandirian dalam usaha (belajar) mempunyai nilai positif,
tetapi karena pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan.

2. Balik modal (returns to investment), atribut ini hanya ada dalam inovasi di
bidang perusahaan atau industri. Artinya suatu inovasi akan dapat
dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah
dikeluarkan (perusahaan tidak merugi). Untuk bidang pendidikan atribut ini
sukar dipertimbangkan karena hasil pendidikan tidak dapat diketahui dengan
nyata dalam waktu relatif singkat.

3. Efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat


menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah/hambatan.

4. Resiko dari ketidakpastian, inovasi akan cepat diterima jika mengandung


resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasi.

5. Mudah dikomunikasikan, Inovasi akan cepat diterima bila isinya mudah


dikomunikasikan dan mudah diterima klien.

6. Kompatibilitas, cepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari


kesesuainnya dengan nilai-nilai (value) warga masyarakat.

7. Kompleksitas, inovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima akan cepat
tersebar dengan cepat

8. Status ilmiah, Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan
oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti
atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya

9. Kadar keaslian, warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabila


dirasakan itu hal yang baru bagi mereka

10. Dapat dilihat kemanfaatannya, suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati
10
akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang
sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat

11. Dapat dilihat batas sebelumnya, suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh
masyarakat apabila dapat dilihat batas sebelumnya.

12. Keterlibatan sasaran perubahan, inovasi dapat mudah diterima apabila waraga
masyarakat dikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.

13. Hubungan interpesonal. Maka jika hubungan interpersonal baik, dapat


mempengaruhi temannya untuk menerima inovasi. Dengan hubungan yang
baik maka orang yang menentang akan menjadi bersikap lunak, orang simpati
akan menjadi tertarik dan orang yang tertarik akan menerima inovasi.

14. Kepentingan umum atau pribadi (publicness versus privateness). Inovasi yang
bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada
inovasi yang ditujukan pada kepentingan sekelompok orang saja.

15. Penyuluh inovasi (gatekeepers). Untuk melancarkan hubungan dalam usaha


mengenalkan suatu inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau
menerima inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadi
penyuluh inovasi. Misalnya untuk pelaksanaan program KB, maka diperlukan
orang-orang yang bertugas mendatangi warga masyarakat untuk menjelaskan
perlunya melaksanakan program KB. Tersedianya penyuluh inovasi akan
mempengaruhi kecepatan penerimaan inovasi.

Demikian berbagai macam atribut inovasi yang dapat mempengaruhi


cepat atau lambatnya penerimaan suatu inovasi. Dengan memahami atribut
tersebut para pendidik dapat menganalisa inovasi pendidikan yang sedang
disebarluaskan, sehingga dapat memanfaatkan hasil analisisnya untuk
membantu mempercepat proses penerimaan inovasi.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Inovasi pembelajaran dapat diartikan sebagai metode, gagasan, ide yang


baru untuk membelajarkan orang dan tentu saja untuk meningkatkan
keefektifan suatu pembelajaran. Karakteristik Inovasi pembalajaran adalah
ciri khas yang dimilki oleh suatu ide baru dalam pembelajaran dalam
rangka meningkatkan keefektifan pembelajaran. karakteristik inovasi
pembelajaaran yang harus ada dalam sebuah inovasi agar inovasi direspons
positif oleh subjek inovasi dalam hal ini peserta didik, guru dan pihak
sekolah, yaitu Keuntungan Relatif (relative advantage), Kesesuaian
(compatibility), Kerumitan (complexity), Trialbilitas (trialability) dan
Observibilitas (observability).

B. SARAN
Kami sangat mengetahui bahwa makalah yang kami susun masih banyak
kekurangan untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
dan kami harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama
kami penyusun.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ananda Rusydi. Dkk. (2017).Inovasi Pendidikan: Melejitkan Potensi dan


Inovasi Pendidikan.Medan: CV. Widya Puspa

Fathurrohman, M. (2017). Belajar dan Pembelajaran Modern: Konsep


Dasar, Inovasi dan Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Garudhawaca.

https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/12/03/pj60ej335
-kemendikbud-hanya-40-persen-guru-siap-dengan-teknologi

Nuruzzaman, M. (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMKN 1 SEYEGAN
SLEMAN JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB).
Universitas Negeri jogja.

Rogers, E. M. (2003). Diffusion Of Innovation (p. 1430). p. 1430. New York: Free
Presh.

Sugono, D. (2008). KAMUS BAHASA INDONESIA. Jakarta: Pusat Bahasa.

Widoyoko Tayibnapis, F. Y. (2000). Evaluasi Program Pembelajaran. Jurnal Ilmu


Pendidikan, 1–16.

13

Anda mungkin juga menyukai