Anda di halaman 1dari 12

INOVASI DALAM PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPUH:

 Dr. Sri Sumarni, M. Pd


 Febriyanti Utami, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Kelompok 11

1. Ayu Indah Lestary ( 06141281924068 )


2. Emi Riana ( 06141281924027 )
3. Eva Rahmayanti ( 06141281924035 )
4. Fitria Ramadhani ( 06141281924020 )
5. Nurul Yasni ( 06141281924072 )
6. Pranesti ( 06141281924081 )
7. Satriyana ( 06141281924077 )
8. Sri Ramadani.Ar ( 06141181924003 )

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas karunia dan
rahmatNya hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Inovasi Dalam
Pembelajaran”. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga, para sahabat dan pengikut - pengikutnya sampai
akhir zaman.

Adapun maksud membuat makalah ini adalah untuk memenuhi syarat penilaian dalam
mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun cara penulisannya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, 26 Februari 2021

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................1
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN........................................................................................2
2.2 CIRI DAN PROSES INOVASI PENDIDIKAN..........................................................................2
2.3 KONSTRIBUSI INOVASI DALAM PENDIDIKAN.................................................................3
2.4 HASIL INOVASI PEMBELAJARAN........................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu layanan pendidikan yang
diselenggarakan untuk anak usia 0-6 tahun. Pendidikan ini diselenggarakan karena pada
usia tersebut anak dipandang sebagai generasi penerus bangsa. Merekalah yang kelak
akan meneruskan membangun Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju. Sebuah
lembaga pendidikan tidak terlepas dari keberadaan peserta didik, guru, kurikulum, dan
sarana prasarana. Guru sebagai pemegang kendali pembelajaran, menentukan arah
pencapaian tujuan pendidikan. Guru merupakan profesi penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Indonesia. Guru merupakan tenaga profesional yang
mempunyai tugas sebagai tenaga pendidik, pengajar dan pelatih.
Dalam pembelajaran dibutuhkan inovasi pembelajaran agar pembelajaran yang
sedang dijalankan disekolah bisa memenuhi standar pendidikan dan mengikuti
perkembangan zaman. Dengan diadakannya inovasi pembelajaran maka akan dapat
memperbaiki keadaan pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik lagi,
memberikan gambaran pada pihak lain tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain
dapat mengujicobakan inovasi yang kita laksanakan, mendorong untuk terus
mengembangkan pengetahuan dan wawasan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana hakikat inovasi pendidikan?
2. Apa ciri dan bagaimana proses inovasi pedidikan?
3. Bagaimana kontribusi inovasi dalam pedidikan?
4. Bagaimana hasil inovasi pembelajaran ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui hakikat inovasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui ciri dan proses inovasi pedidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi inovasi dalam pedidikan.
4. Untuk mengetahui hasil inovasi pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN


Menurut Hamidjojo, yang dikutip Abdulhak (Kusnadi, 2017:135), inovasi pendidikan
sebagai “suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal (yang ada)
sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan”.
Sedangkan menurut (Darmawan, 2020) adalah mengacu kepada ide, obyek atau praktek
sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk
memperbaiki tujuan yang diharapkan.Dalam bidang pendidikan,banyak usaha yang
dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang
terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain dalam hal manajemen pendidikan,
metode pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum, dan
sebagainya.
Inovasi pendidikan adalah pembaharuan dalam pendidikan untuk memecahkan masalah-
masalah pendidikan. Inovasi ini dapat berupa ide, barang, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan (Ibrahim, (Titi Kadi dan Rabbiyatul Awwaliyah, 2017:148-149).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan adalah pembaharuan dalam
pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang berupa ide, barang,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.2 CIRI DAN PROSES INOVASI PENDIDIKAN
Silahuddin (Helaluddin, 2019:47) Ada beberapa ciri-ciri dalam inovasi pendidikan, yaitu:
1) Memiliki identitas sebagai penciri yang khas,
2) Memiliki unsure kebaruan atau novelty,
3) Diperoleh melalui proses yang terencana, dan
4) Memiliki tujuan.
Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh
individu/organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan
(implementasi) inovasi pendidikan. Kata proses mengandung arti bahwa aktivitas itu
dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan. Berapa lama
waktu yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan berbeda antara orang
atau organisasi satu dengan yang lain tergantung pada kepekaan orang atau organisasi
terhadap inovasi. Demikian pula selama proses inovasi itu berlangsung akan selalu
terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan berakhir.
Proses inovasi pendidikan mempunyai empat tahapan, di antaranya sebagai berikut M.
Kurniawan, 2017:14-15)
1) Invention (penemuan). Invention meliputi penemuan-penemuan tentang sesuatu hal
yang baru, biasanya merupakan adaptasi dari yang telah ada. Akan tetapi
pembaharuan yang terjadi dalam pendidikan, terkadang menggambarkan suatu
hasil yang sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya.

5
2) Development (pengembangan). Dalam proses pembaharuan biasanya harus
mengalami suatu pengembangan sebelum ia masuk dalam dimensi skala besar.
Development sering sekali bergandengan dengan riset, sehingga prosedur research
dan development merupakan sesuatu yang biasanya digunakan dalam pendidikan.
3) Diffusion (penyebaran). Konsep diffusion seringkali digunakan secara sinonim
dengan konsep dissemination, tetapi disini diberikan konotasi yang berbeda.
Definisi diffusion menurut Roger (Cece Wijaya, 1992) adalah suatu persebaran ide
baru dari sumber inventionnya kepada pemakai atau penyerap yang terakhir.
4) Adoption (penyerapan). Menurut Katz dan Hamilton (Wijaya, 1992), definisi
proses pembaharuan dan difusi dalam butir-butir berikut ini: penerimaan, melebihi
waktu biasanya, dari beberapa item yang spesifik, idea tau praktek/kebiasaan, oleh
individu-individu, group, atau unit-unit yang dapat mengadopsi lainnya berkaitan,
saluran komunikasi yang spesifik, terhadap struktur sosial, dan terhadap sistem
nilai atau kultur tertentu.
2.3 KONSTRIBUSI INOVASI DALAM PENDIDIKAN
Di dalam inovasi pembelajaran seorang guru perlu memiliki keinginan untuk senantiasa
mengubah, mengembangkan dan meningkatkan gaya mengajarnya terhadap peserta didik
di kelas, agar nantinya dapat menghasilkan model pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan kelasnya.
Guru harus bertindak sebagai pembaharu yang dapat memperkecil perbedaan antara
pelaksanaan pendidikan dan kemajuan masyarakat. Guru harus terus menerus belajar dan
meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya agar dapat menciptakan hal-hal baru
guna peningkatan mutu pendidikan sehingga sejalan dengan perkembangan masyarakat.
Dalam proses pembelajaran, paradigma baru sebuah pembelajaran sebagai produk
inovasi yang lebih menyediakan proses untuk mengembalikan hakikat peserta didik
sebagai manusia yang memiliki segenap potensi untuk mengalami proses dalam
mengembangkan proses kemanusiaannya.
Inovasi pembelajaran mutlak perlu dilakukan, terlebih di era digital yang semakin maju,
inovasi pembelajaran menjadi sebuah jalan untuk menunjukkan profesionalitas guru.
Inovasi pembelajaran digunakan untuk memfasilitasi siswa dan siapapun fasilitator yang
akan menemani siswa belajar dan berorientasi pada apa yang menjadi tujuan belajar
siswa. Dengan adanya sebuah inovasi pembelajaran maka akan diperoleh pula manfaat
dari diadakannya inovasi pembelajaran tersebut,diantaranya adalah dapat memperbaiki
keadaan pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik, mendorong untuk terus
mengembangkan pengetahuan dan wawasan dan memberikan gambaran pada pihak lain
tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat menguji cobakan inovasi yang
kita laksanakan.
Manfaat adanya inovasi pembelajaran (Kristiawan & Rahmat 2018) adalah sebagai
berikut :
1) meningkatkan motivasi belajar siswa;
2) meningkatkan mutu pembelajaran;
3) meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran;
4) mengembangkan pengetahuan dan wawasan;
5) merangsang kreativitas siswa;
6) memperbaiki pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik.
7) meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran di kelas.

6
Tujuan pembelajaran di lembaga sekolah atau di lembaga pendidikan umumnya sangat
membutuhkan inovasi dalam proses pembelajaran agar dapat berkembang sesuai dengan
dinamika kehidupan.
Dengan diadakannya inovasi pembelajaran maka akan dapat memperbaiki keadaan
pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik lagi, memberikan gambaran pada pihak
lain tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat mengujicobakan inovasi yang
kita laksanakan, mendorong untuk terus mengembangkan pengetahuan dan wawasan.

2.4 HASIL INOVASI PEMBELAJARAN


Dalam pembelajaran dibutuhkan inovasi pembelajaran agar pembelajaran yang sedang
dijalankan disekolah bisa memenuhi standar pendidikan dan mengikuti perkembangan
zaman. Dengan diadakannya inovasi pembelajaran maka akan dapat memperbaiki
keadaan pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik lagi, memberikan gambaran
pada pihak lain tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat menguji cobakan
inovasi yang kita laksanakan, mendorong untuk terus mengembangkan pengetahuan
dan wawasan. Hasil dari inovasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Inovasi Perencanaan Pembelajaran
a) Program Semester (Prosem)
Program Semester merupakan Perencanaan pembelajaran dalam satu Semester
yang berisi Kompetensi Dasar, daftar tema satu semester serta alokasi waktu
setiap tema (Wahyuni, 2018). Format dan konten Program Semester di PAUD
Inklusi Saymara pada masa pandemi covid 19 tidak mengalami perubahan
secara signifikan, tema-tema pembelajaran yang disampaikan masih sama
seperti tema pembelajaran di luar pandemi covid 19.
b) RPPM (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) disusun untuk
pembelajaran selama satu minggu. RPPM dijabarkan dari Program Semester.
RPPM berisi: (1) identitas program layanan, (2) KD yang dipilih, (3) materi
pembelajaran, dan (4) rencana kegiatan. Identitas Program. Format RPPM di
PAUD Inklusi Saymara di masa pandemi covid 19 mengalami perubahan. Akan
tetapi untuk konten atau isi terutama isi/materi dan rencana kegiatan berubah
dari model pembelajaran sentra ke pembelajaran berbasis stimulasi 6 aspek
perkembangan.
c) RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian)
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) merupakan acuan untuk
mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. Komponen RPPH terdiri atas: (1)
identitas program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5)
kegiatan inti, (6) kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian. RPPH di PAUD
Inklusi Saymara dibuat oleh guru setiap harinya. Dalam masa pandemi covid 19
ini ada perubahan format RPPH namun tidak mengurangi komponen dari
RPPH. Pembuatan RPPH yang biasanya disusun oleh guru setiap hari, pada
masa pandemi ini guru membuat RPPH untuk 1 minggu sekalian. Hal ini
dilakukan untuk menyingkat waktu dan perencanaan yang lebih maksimal
terkait media pembelajaran yang digunakan, pembuatan video pembelajaran dan
lain sebagainya.
2. Contoh inovasi dalam pembelajaran
a) Pembelajaran Daring via Whatsapp Group

7
Dalam hal ini Whatsapp group digunakan sebagai sarana komunikasi guru dan
wali murid, guru mengshare kegitan dan materi pembelajaran berupa foto
maupun voice note. Setelah anak-anak melakukan kegiatan dirumah dengan
pendampingan orang tua, maka orang tua melaporkannya di media Whattapp
group ini juga. Whatsapp group dalam hal ini untuk menyampaikan informasi-
informasi terkait pembelajaran, administrasi dan diskusi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi orang tua selama mendampingi anak belajar di
rumah dan video call terkait dengan pendampingan hafalan anak didik oleh guru
baik hafalan surat pendek, hadits pendek maupun hafalan bacaan-bacaan yang
lain.
b) Pembelajaran Daring via Google Classroom
Google Classroom adalah layanan gratis yang dikembangkan Google untuk
sekolah yang ditujukan untuk menyederhanakan mendistribusikan, dan menilai
tugas dengan cara tanpa kertas (Sinuhaji, 2020). Dalam hal ini PAUD Inklusi
Saymara melakukan inovasi pembelajaran di masa pandemi covid 19 yakni
memaksimalkan penggunaan google kelas dalam pembelajaran.
Selanjutnya sebelum tahun ajaran baru PAUD Inklusi Saymara
menyelenggarakan kegiatan Awalussanah yakni pertemuan wali murid dengan
pihak sekolah. Dalam kesempatan ini termasuk pelatihan pemanfaatan google
kelas kepada orang tua wali murid sekaligus praktik join kelas ke kelompok
kelasnya masing-masing dengan memasukkan kode kelas yang telah
disampaiakan oleh guru kelas masing-masing. Adapun Awalussanah yang
dilaksanakan ini dilakukan dengan sistem sip untuk menghindari kerumuman
banyak orang dan tetap memperhatikan protocol kesehatan.
Google kelas digunakan sebagai media kelas secara virtual, dimana guru
menyampaikan materi pembelajaran melalui video pembelajaran. Guru mengajar
sesuai dengan materi yang telah direncanakan dalam RPPH kemudian direkam
dalam bentuk video, di edit menggunakan aplikasi kinemaster kemudian setiap
hari di share ke google kelas masing-masing kelompok siswa. Guru mengshare
video tersebut kemudian orang tua wali murid memperlihatkan kepada anaknya
masing-masing kemudian melakukan kegiatan dan memahami materi dengan
pendampingan orang tua. Video dipilih sebagai sarana penyampaian materi dan
kegiatan karena anak-anak lebih antusias mengikuti pembelajaran karena
disampaikan oleh gurunya langsung.

Selanjutnya setelah orang tua memperlihatkan video pembelajaran kepada


anaknya, orang tua bisa merespon dengan menuliskan nama anak yang sudah
melihat video tersebut di kolom chat. Setelah anak melakukan kegiatan yang
disampaikan oleh guru di video, guru mengirimkan bukti foto/video anak belajar
melalui google form.
c) Home Visit
Home visit sebagai sarana untuk memonitoring perkembangan anak selama
belajar dari rumah. Kegiatan home visit yang dilakukan sudah atas persetujuan
orang tua dimana sekolah membuat form kesediaan untuk mengikuti kegiatan
home visit. Adapun teknik pelaksanaan kegiatan home visit adalah dengan
penjadwalan yakni 1 hari guru melakukan home visit kepada 1 anak, hal ini
dilakukan agar proses pembelajaran selama di rumah bisa berjalan dengan
maksimal. Sebelum kegiatan home visit dimulai, guru menyampaikan jadwal
home visit kepada orang tua wali murid melalui media group Whatsapp,

8
kemudian orang tua merespon jadwal tersebut dan diperbolehkan untuk menukar
jadwal apabila tidak bisa.
d) Pembelajaran Luring dengan System Rolling
Tahap awal pembelajaran luring adalah guru membuat jadwal dan daftar nama
anak-anak yang masuk ke sekolah, yakni 1 hari hanya maksimal 5 anak di setiap
kelompoknya. Selain itu setiap kelompok pun berbeda-beda jam masuk dan
pulangnya agar tidak terjadi kerumunan. Kegiatan pembelajaran luring selama
covid 19 hanya berlangsung 1,5-2,5 jam saja. Yakni untuk kelompok KB pukul
08.00-09.30 WIB, dan untuk kelompok TK A dan TK B pukul 07.30-10.00 WIB.
Beberapa aturan harus ditaati oleh guru maupun anak didik dan orang tua Selama
pembelajaran luring di masa pandemi covid 19. Beberapa aturannya antara lain 1)
guru, anak, dan orang tua wajib menggunakan masker selama berada di
lingkungan sekolah, 2) anak-anak wajib membawa makanan bekal yang sehat
termasuk alat makan dari rumah masing-masing, 3) tidak ada istirahat untuk
bermain bebas.
e) Evaluasi Perkembangan Anak via Google Form
Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak
(Suminah, 2018). Penilaian kegiatan belajar di PAUD menggunakan pendekatan
penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang sesungguhnya.

Berdasarkan wawancara dengan guru di PAUD Inklusi Saymara, penilaian


perkembangan anak dilakukan dengan kerjasama dengan orang tua wali murid.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Maryani, 2020). Hasil penelitian ini
memaparkan bahwa untuk melakukan penilaian perkembangan anak selama
pandemi covid 19 guru memiliki alternatif kerjasama dengan orang tua dalam
melakukan laporan kegiatan anak yang dilakukan selama di rumah.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan tersebut, inovasi pendidikan adalah pembaharuan dalam
pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang berupa ide, barang,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Inovasi
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas
sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-
besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan)
dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-
kecilnya.
Inovasi dalam pembelajaran haruslah berproses dan mempunyai strategi dalam
pelaksanaannya diantaranya power coercive (strategi pemaksaan), rational empirical
(empirik rasional), dan normative re-educative (pendidikan yang berulang secara
normatif). Model-model dalam inovasi diciptakan sebagai kerangka dasar dalam
memahami bagaimana suatu inovasi itu terjadi serta bagaimana melihat kemampuan
seseorang untuk menjadi inovatif, adaptif dan mampu mendifusikan suatu inovasi
tertentu.
Inovasi pembelajaran mutlak perlu dilakukan, terlebih di era digital yang semakin maju,
inovasi pembelajaran menjadi sebuah jalan untuk menunjukkan profesionalitas guru.
Hasil dari inovasi dalam pembelajaran yang telah dilakukan maka akan dapat
memperbaiki keadaan pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik lagi,
memberikan gambaran pada pihak lain tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain
dapat menguji cobakan inovasi yang kita laksanakan, mendorong untuk terus
mengembangkan pengetahuan dan wawasan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, I. P. A. 2020. Estetika Paca Suara Dalam UapacaraYadnya di Bali.


Jnanasiddhanta: Jurnal Teknologi Hindu. 2 (1).

Darmawan, I. P. A. 2020. Animisme Dalam Pemujaan Barong Bulu Gagak di Bali. Genta
Hredaya. 4 (1).

Helaluddin. 2019. Peningkatan Kemampuan Literasi Teknologi dalam Upaya


Mengembangkan Inovasi Pendidikan di Perguruan Tinggi. Pendais, 1(1).

Hutami, M. S., & Dkk. (2020). Metode Pembelajaran Melalui Whatsapp Group Sebagai
Antisipasi Penyebaran Covid-19 pada AUD di TK ABA Kleco Kotagede. PAUDIA,
9(1).

Kadi, Titi. Awwaliyah, R. 2017. Inovasi Pendidikan : Upaya Penyelesaian Problematika


Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Islam Nusantara, 2(1).

Kristiawan, M. Dkk. 2017. Inovasi Pendidikan. Jawa Timur:Wade Print. (online)

Kristiawan, M. Rahmat, N.2018.Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Inovasi


Pembelajaran : Jurnal Iqra': Kajian Ilmu Pendidikan 3 (2), 373-390, 2018.

Kusnadi. 2017. Model Inovasi Pendidikan Dengan Strategi Implementasi Konsep “Dare
To Be Different”. Jurnal Wahana Pendidikan, 4(1).

Maryani, K. (2020). Penilaian dan Pelaporan Perkembangan Anak saat Pembelajaran di


rumah di masa pandemic covid 19. Murham: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1).

Sinuhaji, J. (2020). Mengenal Google Classroom hingga Cara Menggunakannya, Aplikasi


yang Digunakan untuk Belajar Online. 13 Juli 2020.

Srilaksmi, Tri. K.N. 2020. Inovasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Strategi Mutu
Pendidikan. Pintu: Jurnal Pusat Penjaminan Mutu. 1 (1).

Suminah, E. (2018). Penilaian Pembelajaran PAUD. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

11
12

Anda mungkin juga menyukai