Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Drs.Tahyu,M.Pd

Di susum Oleh:

Driska Komala C1986201100

Nuri Rahmawati C1986201060

Resi Nurfauziah C198620110

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Karakteristik Inovasi
Pendidikan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Inovasi Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Inovasi Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Tahyu, selaku dosen mata kuliah Inovasi
Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tasikmalaya,24 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar belakang..............................................................................................................1
A. Rumusan masalah.........................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................1

BAB II ISI

A. Pengertian inovasi pendidikan......................................................................................2


B. Karakteristik inovasi pendidikan.................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan kemajuan
suatu bangsa. Pendidikan memiliki peran yang sangat besar terhadap pertumbuhan
ekonomi dan sumber daya manusia, suatu bangsa berpengaruh pada produktifitas dan
kreatifitas masyarakat. Melalui pendidikan dapat menjadikan masyarakat yang cerdas
memiliki keterampilan dan keahlian, serta mampu menghadapi tantangan perubahan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan akhir nya masyarakat suatu
bangsa akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam era globalisasi untuk itu perlu
diadakan inovasi dalam pendidikan.
Inovasi harus disebarluaskan agar terjadi pembaharuan yang diharapkan.
Namun sistem norma juga dapat menjadi faktor penghambat untuk menerima suatu
ide baru. Lemahnya pengetahuan tentang karakteristik struktur sosial, norma dan
orang kunci dalam sistem sosial, memungkinkan ditolaknya suaatu inivasi walaupun
secara ilmiah inovasi tersebut terbukti lebih unggul dibandingkan dengan apa yang
sedang berjalan sejak saat itu.
Berdasarkan alinea diatas, unsur-unsur katakteristik inovasi pendidikan
berperan penting dalam dunia pendidikan yang menjadi tujuan dari sebuah inovasi
dapat terwujud. Dalam dunia pendidikan inovasi adalah hal yang mutlak dilakukan
kaena tanpa inovasi maka dunia pendidikan tidak akan berkembang yang kemudian
berimbas pada elemen-elemen kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, sosial
dll.
B. Rumusan masalah
Dari pembahasan diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu:
1. Apa itu inovasi pendidikan?
2. Bagaimana karakteristik dari inovasi pendidikan?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari inovasi pendidikan
2. Untuk mengetahui karakteristik inovasi pendidikan

1
BAB II

ISI

A. Pengertian inovasi pendidikan


Pendidikan adalah salah satu faktor terpenting dalam usaha pembangunan
yang dilakukan oleh sebuah Negara. Karena menurut Salahuddin (2011: 22)
pendidikan merupakan upaya pengembangan potensi manusiawi dari para peserta
didik, baik berupa fisik, cipta maupun karsa agar potensi tersebut menjadi
nyata dan dapat berfungsibagi perjalan kehidupan. Inovasi didefinisikan sebagai
suatu ide, praktek atau obyek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh
seorang individu, sehingga inovasi tersebut dapat dipandang sebagai suatu
upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Menurut Salam (1997: 179)
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru yang berbeda dari hal
sebelumnya, dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai suatu tujuan dalam dunia pendidikan. Sejalan yang dikemukakan
ngmengadakan suatu perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang
lebih baik dalam bidang pendidikan
Inovasi pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah
kependidikan. Jadi, yang merupakan suatu ide, barang, bidang pendidikan
metode, yang dirasakan maupun diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang
atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru)
atau discovery(baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan adalah pengertian
inovasi pendidikan (Ihsan, 1995: 192). Namun dalam konteks pendidikan, Inovasi
dapat berjalan dengan baik dan akan menghasilkan suatu hal yang positif dan
lebih baik, jika para praktisi pendidikan memahami beberapa karakteristik dari
inovasi pendidikan tersebut, karena karakteristik inovasi pendidikan tersebut
merupakan sifat yang melekat pada diri inovasi pendidikan itu sendiri.
Banyak para ahli yang merumuskan tentang inovasi dan diifusi inovasi,
termasuk inovasi pendidikan adanya keragaman pemahaman definisi inovasi tersebut
adalah sesuatu yang wajar disesuaikan dengan kajian atupun fokus yang menjadi
pusat perhatiannya. Everett M. Rogers (1983) menyebut “innovation as an idea,
practice, or object that is perceived as new by an individual or another unit of
adoption.” Inovasi adalah suatu ide,gagsan, praktik, atau objek atau benda yang
didasari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi. Dengan demikian kata kunci inovasi adalah gagasan, benda atau proses
adopsi yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok masyarakat terhadap
inovasi yang ditawarkan, termasuk dibidang pendidikan.
Ahli lainnya, seperti Stephen Robbins (1994) menyebut inovasi sebagai suatu
gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk
atau proses dan jasa disini, Robbins lebih memfokuskan pada hal utama yaitu gagasan
baru, produk dan jasa, dan upaya perbaikan.hal pertama adalah adanya gagasan baru
dari suatu oleh pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk

2
pada bidang pendidikan. Gagasan baru ini bisa berupa penemuan (invention) dari
suatu gagasan pemikiran, ide, sistem, sampai pada kemungkinan gagasan yang
mengkristal. Hal yang kedua adalah produk dan jasa, yang hasil langkah lanjutan dari
adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian,
penelitian, dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkrit, daalam
bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan inflementasikan termasuk hasil
inovasi di bidang pendidika. Hal yang ketiga adalah usaha sistematis untuk
melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus
menerus sehingga buah inovasi itu bisa dirasakan manfaatnya dengan berguna,
termasuk inovasi pendidikan.
Telaah inovasi, termasuk onovasi pendidikan akan selalu melibatkan sistem
inovasi (inovation system) yang menkaji tentang tahapan persiapan dan implomentasi
inovasi kepada masyarakat engan melibatkan berbagai unsur yang satau sama lain
saling terkait. Dalam sistem ini juga dikemukakan bagaimana ide lahir, dikembangkan
dan dikomunikasikan, sampai tahap adopsi dan penyelarasan inovasi dengan situasi
kondisi masyarakat yang mengadopsinya.
Santoso S. Hamid Djojo seperti dikutip Abdulhak (2002) menyatakan bahwa
inpvasi pendidikan sebagai “suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda
dari hal yang ada sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan.”
Inovasi tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan kepada keadaan
lainnya. Dalam perubahan yang tergolong inovasi disamping terjadi yang baru mesti
terdapat unsur kesengajaan, unsur kualitas yang lebih baik dari sebelumnya dan
terarah pada peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Inovasi penidikan pada dasarnya merupakan suatu perubahan atau
pemikiran cemerlang dibidang pendidikan yang bercirikan hal baru ataupun berupa
praktik-praktik pendidikan tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil olah pikir
dan olah teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu yang diyakini dan
dimaksudkan umtuk memecahkan persoalan pendidikan yang timbul dan
memperbaiki suatu keadaan pendidikan ataupun proses pendidikan tertentu yang
terjadi di masyarakat.
Sedangkan, Mattew B. Miles (1973) dala bukunya “innovation in education”
menulis tentang inovasi sebagai spesies dari jenis perubahan “inovation is a species of
the genus change.” Yaitu suatu perubahan yang sifatnya khusu, memiliki nuansa
kebaruan dan disengaja melalui suatu program yang jelas dan direncanakan terlebih
dahulu, serta dirancang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu sistem
tertentu. Namun demikian, Mattew B.Miles menyarankan agar inovasi ini bisa
dilaksakan dengan berhasil, diperlukan adanya strategi atau alat yang jitu dengan
tahapan dan mekanisme advokasi yang benar “ a means (usually involfing sequence
of activities) for causing and advocated innovation to become successful”

3
B. Karakteristik inovasi pendidikan
Karakteristik Inovasi Pendidikan bisa dipahami berdasarkan kata Karakteristik
dan Inovasi Pendidikan. Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau
karakter yang dimiliki oleh setiap individu, corak tingkah laku, tanda khusus. Inovasi
pendidikan ialah suatu ide,barang, metode yang di rasakan atau di amati sebagai hal
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil
invensi atau discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk
memecahkan masalah pendidikan. Berdasarkan pengertian diatas,karakteristik
inovasi pendidikan bisa diartikan sebagai ciri-ciri atau karakter yang dimilki oleh
suatu ide,barang, metode yang di rasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau
discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk memecahkan
masalah pendidikan. Sa’ud (2012) mengatakan bahwa karakteristik inovasi
pendidikan antara lain relative advantage,artinya relatif berguna dibandingkan
dengan yang telah ada sebelumnya; compatibility, artinya apakah inovasi tersebut
akan konsisten terhadap nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhan para adopter;
testability, artinya seberapa jauh inovasi tersebut bisa diuji cobakan disekolah-sekolah
atau di lembaga pendidikan; observability,artinya apakah inovasi tersebut dapat
diperlihatkan secara nyata hasilnya kepada para peserta didik dan Apakah kita bisa
melihat variasi-variasi saat mengaplikasikan inovasi tersebut; complexity, artinya
apakah guru-guru memerlukan pelatihan untuk mengaplikasikan inovasi tersebut dan
apakah akan menambah tugas kerja guru.
Menurut Rogers (1983) karakteristik inovasi pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Keunggulan relatif
Keunggulan relatif yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi
penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur
berdasarkan nilai ekonominya, atau dari faktor status sosial (gengsi), kesenangan,
kepuasan atau karena mempunyai komponen yang sangat masalah pendidikan
yang dihadapi, tidak merasakan perlu adanya perubahan pada dirinya, tidak perlu
atau tidak bersedia menerima bantuan dari luar atau dari yang lain, tidak memiliki
kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha pembaharuan.
Demikian pula, seandainya dalam pembaharuan kurikulum disediakan berbagai
macam fasilitas media instruksional dengan maksud agar pelaksanaan kurikulum
baru dengan pendekatan keterampilan proses dapat lancar, ternyata para guru
sebagai sasaran perubahan tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan
media, perlu diusahakan adanya kemampuan atau peranan yang baru, yaitu
pengelola atau sebagai pemakai media institusional.
2. Kompatibel (compatibility)
Kompatibel ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values),
pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan
nilai atau norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi
yang sesuai dengan norma yang ada. Misalnya penyebarluasan penggunaan alat
kontrasepdi di masyarakat yang keyakinan agamanya melarang penggunaan alat
tersebut, maka tentu saja penyebar inovasi akan terhambat.

4
3. Kompleksitas (complexity)
ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi
penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh
penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar
digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya. Misalnya
masyarakat pedesaan yang tidak mengetahui tentang teori penyebaran bibit
penyakit melalui kuman, diberitahu oleh penyuluh kesehatan agar membiasakan
memasak air yang akan diminum, karena air yang tidak dimasak jika diminum
dapat menyebabkan sakit perut. Tentu saja ajakan itu sukar diterima. Makin
mudah dimengerti suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh masyarakat.
4. Trialabilitas (trialability)
ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi
yantg dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak
dapat dicoba lebih dulu. Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi
gogo akan cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat dapat mencoba dulu
menanam dan dapat melihat hasilnya.
5. Dapat diamati (observability)
ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya
mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya
inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.
Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi, karena petani dapat
dengan mudah melihat hasil padi yang menggunakan bibit unggul tersebut, maka
mudah untuk memutuskan mau menggunakan bibit unggul yang diperkenalkan.
tetapi mengajak petani yang buta huruf untuk mau belajar membaca dan menulis
tidak dapat segera dibuktikan karena para petani sukar untuk melihat hasil yang
nyata menguntungkan setelah orang tidak buta huruf lagi.
Zaltman, Duncan, dan Holbek mengemukakan bahwa cepat lambatnya
penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atribut sendiri. Suatu inovasi dapat
merupakan kombinasi dari berbagai macam atribut (Zaltman, 1973: 32-50). Untuk
memperjelas kaitan antara inovasi dengan cepat lambatnya proses penerimaan
(adopsi), maka kita lihat secara singkat atribut inovasi yang dikemukakan
Zaltman, sebagai berikut:
a. Pembiayaan (cost), cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh
pembiayaan, baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk
pembinaan selanjutnya. Walaupun diketahui pula bahwa biasanya tingginya
pembiayaan ada kaitannya dengan kualitas inovasi itu sendiri.Misalnya penggunaan
modul di sekolah dasar. Ditinjau dari pengembangan pribadi anak, kemandirian dalam
usaha (belajar) mempunyai nilai positif,tetapi karena pembiayaan mahal maka
akhirnya tidak dapat disebarluaskan.
b. Balik modal (returns to investment), atribut ini hanya ada dalam inovasi di bidang
perusahaan atau industri. Artinya suatu inovasi akan dapat dilaksanakan kalau
hasilnya dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak
merugi). Untuk bidang pendidikan atribut ini sukar dipertimbangkan karena hasil
pendidikan tidak dapat diketahui dengan nyata dalam waktu relatif singkat.

5
c. Efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat menghemat
waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah/hambatan.
d. Resiko dari ketidakpastian, inovasi akan cepat diterima jika mengandung resiko yang
sekecil-kecilnya bagi penerima inovasi
e. Mudah dikomunikasikan, Inovasi akan cepat diterima bila isinya mudah
dikomunikasikan dan mudah diterima klien.
f. Kompatibilitas, cepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari kesesuainnya
dengan nilai-nilai (value) warga masyarakat.
g. Kompleksitas, inovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima akan cepat
tersebar dengan cepat
h. Status ilmiah, Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh
penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar
digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya
i. Kadar keaslian, warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabila dirasakan itu
hal yang baru bagi mereka
j. Dapat dilihat kemanfaatannya, suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan
makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati
hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat
k. Dapat dilihat batas sebelumnya, suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh
masyarakat apabila dapat dilihat batas sebelumnya
l. Keterlibatan sasaran perubahan, inovasi dapat mudah diterima apabila waraga
masyarakat dikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.
m. Hubungan interpesonal. Maka jika hubungan interpersonal baik, dapat mempengaruhi
temannya untuk menerima inovasi. Dengan hubungan yang baik maka orang yang
menentang akan menjadi bersikap lunak, orang simpati akan menjadi tertarik dan
orang yang tertarik akan menerima inovasi.
n. Kepentingan umum atau pribadi (publicness versus privateness). Inovasi yang
bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi yang
ditujukan pada kepentingan sekelompok orang saja.
o. Penyuluh inovasi (gatekeepers). Untuk melancarkan hubungan dalam usaha
mengenalkan suatu inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau menerima
inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi.
Misalnya untuk pelaksanaan program KB, maka diperlukan orang-orang yang
bertugas mendatangi warga masyarakat untuk menjelaskan perlunya melaksanakan
program KB. Tersedianya penyuluh inovasi akan mempengaruhi kecepatan
penerimaan inovasi. Demikian berbagai macam atribut inovasi yang dapat
mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan suatu inovasi. Dengan memahami
atribut tersebut para pendidik dapat menganalisa inovasi pendidikan yang sedang
disebarluaskan, sehingga dapat memanfaatkan hasil analisisnya untuk membantu
mempercepat proses penerimaan inovasi.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah salah satu faktor terpenting dalam usaha pembangunan
yang dilakukan oleh sebuah Negara. Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan
baru yang berbeda dari hal sebelumnya, dan sengaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai suatu tujuan dalam dunia
pendidikan. Sejalan yang dikemukakan ngmengadakan suatu perubahan
dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang
pendidikan. Inovasi pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah-
masalah kependidikan.
Karakteristik inovasi pendidikan bisa diartikan sebagai ciri-ciri atau karakter
yang dimilki oleh suatu ide,barang, metode yang di rasakan atau diamati sebagai
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa
hasil invensi atau discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
untuk memecahkan masalah pendidikan
B. Saran
Penulis tentunya menyadari jika makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
jaug dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan pendapat dan
masukannya dari pembaca yang sangat membangun untuk perbaikan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Salahuddin (2011). Pengertian Inovasi Pendidikan.


http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_1-
Konsep_Dasar_Inovasi_Pendidikan.pdf

Salam (1997) . Pengertian Inovasi Pendidikan. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-


MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_1-Konsep_Dasar_Inovasi_Pendidikan.pdf

Ihsan (1995). Pengertian Inovasi Pendidikan. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-


MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_1-Konsep_Dasar_Inovasi_Pendidikan.pdf

Everett M. Rogers (1983). Pengertian Inovasi Pendidikan.


http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_1-
Konsep_Dasar_Inovasi_Pendidikan.pdf

Stephen Robbins (1994). Pengertian Inovasi Pendidikan.


http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_1-
Konsep_Dasar_Inovasi_Pendidikan.pdf

Abdulhak (2002). Pengertian Inovasi Pendidikan. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-


MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_1-Konsep_Dasar_Inovasi_Pendidikan.pdf

Mattew B. Miles (1973). Pengertian Inovasi Pendidikan.


http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_1-
Konsep_Dasar_Inovasi_Pendidikan.pdf

Sa’ud (2012). Karakteristik Inovasi Pendidikan.


https://www.academia.edu/9990396/Unsur_dan_Karakteristik_Inovasi_Pendidikan

Rogers (1983). Karakteristik Inovasi Pendidikan.


https://www.academia.edu/9990396/Unsur_dan_Karakteristik_Inovasi_Pendidikan

Zaltman, Duncan, dan Holbek (1973). Karakteristik Inovasi Pendidikan.


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND_LUAR_BIASA/196209061986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf

Anda mungkin juga menyukai