Anda di halaman 1dari 9

MANFAAT DAN JENIS-JENIS STRUKTUR ORGANISASI

(STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS)

Artikel Karya ilmiah

DOSEN PENGAMPU:

Prof. Dr. Drs. Ekawarna, M.Psi.

DISUSUN OLEH:

FITRI HARYANI

A1A119057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

MARET 2022
A. Apa itu struktur organisasi matriks dan bagaimana cara kerjanya

Organisasi matriks adalah struktur perusahaan di mana tim melapor kepada


sejumlah pemimpin. Desain matriks menjaga komunikasi antartim tetap terbuka dan dapat
membantu perusahaan menciptakan produk dan layanan yang lebih inovatif. Menggunakan
struktur ini akan mencegah tim harus menyelaraskan kembali setiap kali proyek baru
dimulai.

B. Struktur organisasi matriks


Struktur organisasi matriks adalah struktur kerja di mana anggota tim melapor
kepadae banyak pemimpin. Dalam struktur organisasi matriks, anggota tim (baik jarak jauh
ataupun internal) melapor kepada manajer proyek serta kepala departemen mereka. Struktur
manajemen ini dapat membantu perusahaan menciptakan produk dan layanan baru tanpa
menyelaraskan tim kembali.
C. Cara kerja struktur organisasi matriks?
Struktur organisasi matriks memiliki dua atau beberapa struktur pelaporan
manajemen. Meskipun awalnya tampak membingungkan, anggota tim biasanya memiliki
manajer utama untuk setiap departemen.
Fungsi pelaporan kepada manajer departemen berfungsi mirip dengan struktur kerja
tradisional. Misalnya, anggota tim yang bekerja di bidang TI melapor kepada kepala
departemen TI. Kepala bagian TI melapor kepada wakil kepala divisi mereka. Akhirnya,
semua kaitan pelaporan mengarah ke direktur utama.
Bedanya, dalam struktur matriks, anggota tim juga melapor kepada manajer proyek.
Proyek sering kali membutuhkan pekerjaan dari anggota di sejumlah departemen seperti TI,
pemasaran, dan keuangan, dan itulah alasan setiap proyek sebaiknya memiliki manajer
terpisah.

D. Jenis manajemen matriks


Ada tiga jenis manajemen matriks, masing-masing jenis memberikan lebih banyak
atau lebih sedikit otoritas kepada manajer proyek. Anda dapat memvisualisasikan jenis
manajemen ini dalam skala tertentu dengan manajer proyek di satu sisi dan manajer
departemen di sisi lainnya.

a. Matriks lemah
Dalam matriks lemah, manajer proyek memiliki kuasa pengambilan
keputusan paling sedikit dibandingkan dengan jenis manajemen matriks lainnya.
Ketika manajer proyek memiliki wewenang terbatas atas proyek, matriks menjadi
lemah karena anggaran dan linimasa proyek ada di tangan kepala departemen. Dalam
matriks lemah, membuat rencana komunikasi dapat menjaga agar komunikasi terus
terjalin.
b. Matriks seimbang
Pada matriks seimbang, kepala departemen dan manajer proyek memiliki
wewenang yang setara dan anggota tim melapor kepada keduanya. Hal ini menjaga
agar komunikasi semua orang dalam peran kepemimpinan tetap terbuka dan
memungkinkan proyek untuk berjalan dengan mulus.
c. Matriks kuat
Dalam matriks kuat, manajer proyek memiliki sebagian kuasa pengambilan
keputusan atas proyek, sedangkan kepala departemen memiliki wewenang yang lebih
terbatas. Ini menciptakan struktur organisasi yang kuat karena manajer proyek
memiliki kepemilikan penuh atas proyek tersebut. Kepala departemen dapat
mengawasi proyek, tetapi tidak mengambil keputusan penting.

E. Keuntungan struktur organisasi matriks

Struktur organisasi matriks lebih kompleks daripada struktur hierarki, tetapi


memiliki banyak keuntungan. Beberapa keuntungan dari desain matriks termasuk tujuan
proyek yang jelas, penggunaan sumber daya yang efisien, informasi tak terbatas, dan
pelatihan untuk manajer proyek.

a. Tujuan proyek yang jelas

Desain organisasi matriks dapat memastikan kejelasan yang lebih mendalam


tentang tujuan proyek. Ketika tim melaporkan progres mereka kepada manajer proyek dan
kepala departemen,memperkuat tujuan proyek sangatlah penting. Ketika manajer proyek
merasa didukung oleh anggota manajemen senior lainnya, organisasi proyek akan menjadi
prioritas.

Skenario: Misal, tim Anda sedang mengerjakan proyek pengembangan aplikasi.


Karena Anda menggunakan struktur matriks, developer TI akan memberi laporan kepada
Anda sebagai manajer proyek dan kepala bagian TI. Proyek ini bertujuan membuat app
pencarian kata kunci praktis yang digunakan pemasar. Ketika kepala bagian TI dan
manajer proyek mengomunikasikan tujuan proyek yang jelas kepada developer TI, app
dikembangkan dengan lebih cepat.

b. Penggunaan sumber daya yang efisien

Struktur matriks memungkinkan penggunaan sumber daya yang efisien karena tim
menyertakan spesialis dari berbagai bagian. Hal ini mengurangi biaya overhead dan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Terdapat lebih sedikit manajer per tim
dalam struktur hierarki di mana setiap tim hanya melapor kepada satu manajer. Tim ini
mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk membuat satu hasil proyek karena mereka
tidak memiliki anggota dengan spesialisasi yang berbeda.

Skenario: Tim yang membuat app penelitian kata kunci dapat melibatkan spesialis
dari bagian TI, keuangan, dan pemasaran. Ketika anggota tim ini berhasil melapor kepada
kepala bagian dan manajer proyek, mereka akan meningkatkan produktivitas tim,
menghemat waktu, dan menyelesaikan proyek dengan lebih efisien.

Tim matriks akan mengurangi biaya karena tanpa sekelompok spesialis, perusahaan
harus mengatur ulang tim dan berpotensi merekrut anggota tim baru setiap produk atau
layanan baru dikembangkan.

c. Informasi tak terbatas

Bekerja dalam struktur matriks menciptakan informasi tak terbatas antartim karena
tim melapor kepada banyak pemimpin. Sekalipun anggota tim tidak boleh lupa untuk
menyampaikan informasi dalam sistem hierarkis, matriks ini mengharuskan adanya aliran
informasi. Melaporkan informasi kepada banyak pemimpin mungkin tampak menjemukan,
tetapi dengan sistem manajemen proyek yang tepat, anggota tim dapat melakukannya
dengan mudah.

Skenario: Jika tim pengembangan pada app penelitian kata kunci hanya melapor
kepada manajer proyek, informasi tentang perbaikan bug akan hilang. Namun,
menyampaikan informasi kepada kepala bagian TI akan mudah diingat jika hal ini menjadi
bagian dari proses matriks.

d. Pelatihan untuk manajer proyek

Struktur unik organisasi matriks menimbulkan tanggung jawab besar untuk manajer
proyek. Manajer proyek harus memimpin tim melalui siklus proyek. Struktur ini
menantang manajer proyek dan melatih mereka yang ingin menjadi manajer lintas fungsi
di bagian lain.
Skenario: Selama proyek ini, tim Anda menemukan beberapa perbaikan bug dan
penundaan dalam linimasa proyek. Sebagai manajer proyek, Anda bertanggung jawab
untuk bekerja dengan kepala bagian TI agar berhasil mengatasi semua masalah. Dengan
melakukannya, Anda akan menemukan minat pribadi di bidang TI dan peluang karier
potensial di masa depan.

e. Retensi tim

Struktur organisasi matriks terbukti menghasilkan retensi anggota tim yang hebat
karena ketika para spesialis dikumpulkan, tim produk akan tetap solid. Anggota tim ini
bekerja dalam arahan kepala bagian fungsional dan ditugaskan untuk bekerja di bawah
manajer proyek. Spesialis biasanya suka bekerja sama dan hal ini dapat meningkatkan
kinerja proyek.

Skenario: Selama proyek app penelitian kata kunci, tim proyek terdiri dari
berbagai spesialis TI, pemasaran, dan keuangan karena anggota tim ini memahami seluk-
beluk pembuatan aplikasi untuk pengguna ponsel. Tim spesialis ini kemungkinan akan
bekerja sama untuk mengerjakan banyak proyek di masa mendatang.

F. Kerugian struktur organisasi matriks

Seperti struktur pelaporan hierarkis, struktur organisasi matriks juga memiliki


kerugian. Kerugian terbesar adalah kompleksitas strukturnya. Sekalipun bisa bermanfaat
ketika cocok diterapkan, desain kompleks juga berpotensi menimbulkan konflik dan
mengacaukan segalanya.

a. Gaya pelaporan yang kompleks

Kompleksitas struktur organisasi matriks dapat merugikan saat tim mungkin


kesulitan mengetahui siapa yang harus menerima laporan mereka dan kapan laporan harus
diserahkan. Sekalipun bertujuan menguntungkan tim, matriks ini juga dapat merumitkan
proyek dan membuat proses menjadi tidak jelas.

Solusi: Cara terbaik untuk mencegah kegagalan pelaporan adalah memastikan setiap
anggota matriks memahami siapa yang harus menerima laporan dan cara melakukannya.
Menggunakan platform manajemen proyek intuitif yang memfasilitasi kerja lintas tim
dapat membuat struktur matriks menjadi tidak terlalu rumit.

b. Waktu respons yang lambat

Kompleksitas matriks dapat menyebabkan waktu respons yang lambat yang dapat
menunda proyek. Waktu respons yang lambat disebabkan oleh kebutuhan untuk
melaporkan informasi kepada banyak orang. Melibatkan lebih banyak orang itu
menguntungkan, tetapi kelemahannya, menyampaikan informasi kepada banyak orang
membutuhkan waktu.

Solusi: Menggunakan sistem manajemen proyek akan memecahkan masalah waktu


respons yang lambat dengan struktur matriks. Sebagai sumber kebenaran tunggal, Asana
dapat mencegah pekerjaan rangkap dan meningkatkan visibilitas di antara tim dan
kepemimpinan.

c. Panduan yang bertentangan

Panduan yang bertentangan terjadi jika manajer proyek dan kepala bagian tidak
memiliki pemahaman yang sama. Sekalipun dimaksudkan untuk mendorong kerja tim,
struktur matriks dapat mengakibatkan sebaliknya, tergantung kepribadian orang-orang
yang terlibat.

Solusi: Untuk mencegah panduan yang bertentangan, buatlah sistem yang memungkinkan
para manajer untuk berinteraksi secara langsung satu sama lain. Anggota tim dapat
terhindar dari perasaan terjebak di tengah konflik jika para manajer selaras pada gol proyek
dan memiliki pemahaman yang sama.

d. Potensi perselisihan

Perbedaan utama struktur matriks dan struktur hierarki adalah, dalam struktur
matriks, anggota tim melapor kepada dua manajer. Hal ini membuat struktur organisasi
matriks lebih kompleks dan memberikan lebih banyak tanggung jawab pada anggota tim.
Memiliki dua manajer dapat menghasilkan lebih banyak umpan balik dan pedoman kepada
anggota tim, tetapi juga dapat mengakibatkan perselisihan.

Solusi: Untuk mencegah potensi perselisihan, kepala bagian dan manajer proyek harus
berkomunikasi. Tim tidak berperan dalam memilih antara dua manajer ketika konflik
terjadi. Baik secara langsung maupun melalui sistem virtual, para manajer dapat mencegah
perselisihan dengan menetapkan tujuan proyek yang jelas sejak hari pertama dan bekerja
sama untuk menciptakan produk yang sukses.

e. Mengatur prioritas

Dalam struktur matriks, anggota tim mungkin kesulitan mengatur prioritas jika para
manajer tidak bekerja sama. Jika kepala bagian yakin bahwa tugas merekalah yang paling
penting dan manajer proyek juga berpikiran yang sama, tim mungkin akan kesulitan
menentukan pedoman manajer yang harus diprioritaskan.

Solusi: Ketika anggota tim kesulitan memprioritaskan tugas karena miskomunikasi antar
manajer, manajer harus mendiskusikan tugas tim dan menentukan apa yang harus
dilakukan terlebih dahulu. Sebagian besar masalah yang berpotensi muncul dari struktur
matriks dapat diselesaikan dengan kolaborasi, komunikasi, dan kejelasan yang solid di
seluruh tim.

G. Tingkatkan struktur matriks dengan alat manajemen proyek

Menggunakan alat manajemen proyek adalah cara terbaik untuk membuat struktur
matriks berfungsi dengan baik. Dengan manajemen proyek, manajer proyek dan kepala
bagian dapat menyelaraskan tujuan proyek, merencanakan pekerjaan bersama, dan
menciptakan jalur komunikasi yang jelas. Dan, ketika bagian-bagian ini sudah tersedia,
anggota tim akan mendapatkan kejelasan yang mereka butuhkan untuk bekerja secara
efisien dan mencapai tujuan proyek Anda
DAFTAR RUJUKAN

https://asana.com/id/resources/matrix-organization

Anda mungkin juga menyukai