1. Perkenalan
Keuntungan teknik project management dalam organisasi:
⮚ Kontrol yang lebih baik atas keuangan, fisik, dan sumber daya manusia
⮚ Meningkatkan hubungan pelanggan
⮚ Waktu pengembangan lebih singkat
⮚ Menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas
⮚ Kualitas lebih tinggi dan keandalan lebih tinggi
⮚ Margin keuntungan yang lebih tinggi
⮚ Koordinasi internal yang lebih baik
⮚ Dampak positif dalam memenuhi tujuan strategis
⮚ Moral pekerja yang lebih tinggi
2. Apa itu Project?
Proyek adalah “usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk, layanan,
atau
hasil. Salah satu karakteristik proyek adalah proyek berakhir ketika tujuannya telah
tercapai atau proyek telah dihentikan.
a) Contoh Project IT
Project IT berhubungan dengan penggunaan hardware, software, dan jaringan untuk
menciptakan produk, layanan, atau hasil. Teknologi Strategis di dalamnya meliputi:
⮚ Computing everywhere
⮚ The Internet of things
⮚ 3D Printing
⮚ Advanced, Pervasive, and Invisible Analytics
b) Atribut Project
❖ Tiap project memiliki tujuan khusus
❖ Bersifat temporer (selesai ketika hasil/ tujuan tercapai)
❖ Dapat dikembangkan menggunakan elaborasi progresif
❖ Memerlukan sumber daya dari berbagai area
❖ Memiliki kustomer primer atau sponsor primer
❖ Mengandung suatu ketidakpastian
c) Batasan Project
✔ Ruang Lingkup. Apa yang harus dikerjakan,
apa yang dihasilkan
✔ Waktu. Berapa lama Project akan
dilaksanakan
✔ Biaya. Apa yang harus dikorbankan untuk
menjalankan Project
Scope, time, cost
3. Apa itu Project Management (ProMan)
Manajemen proyek adalah “penerapan pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik
untuk memproyeksikan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan proyek
a) Pemangku Kepentingan Proyek
Yaitu orang-orang yang terlibat atau terpengaruh oleh kegiatan proyek, dan termasuk
sponsor proyek, tim proyek, staf pendukung, pelanggan, pengguna, pemasok, dan
bahkan lawan proyek
b) Area Pengetahuan ProMan
Three-sphere:
Business, organization, technology
⮚ 4 Frame Organisasi
o Structural frame : aturan, koordisani, control
o Political Frame : Koalisi, Power, Interest Group, Konflik
o Human Resources : Hubungan yang Harmoni
o Symbolic Frame : Cultural, Bahasa, seragam, jam kerja yang diharapkan
⮚ 3 Struktur Organisasi Dasar
o Fungsional : Manajer fungsional melapor ke CEO (Autoritynya paling rendah)
o Proyek : Manajer program melapor ke CEO (Autoritynya paling tinggi)
o Matriks : Di tengah antara Fungsional dan Proyek (melapor ke dua atau lebih
bos)
⮚ 10 Ciri Budaya Organisasi
o Identitas Anggota* o Reward’
o Penekanan Kelompok* o Open System Fokus’
o Intregasi Unit* o Kontrol
o Toleransi risiko’ o Focus people
o Toleransi konflik’ o Orientation mean-end
yang biru 3 komponen paling penting
⮚ Projek butuh dukungan dan komitmen top managament. Beberapa projek memiliki
senior manager yang disebut champion. Cara Top Manajemen membantu :
o Menyediakan Sumber Daya
o Memberikan persetujuan dengan tepat waktu
o Kemudahan organisasi
o Mentoring dan coaching tentang kepemimpinan
⮚ Tata Kelola IT membahas terkait autority dan control di IT infrastruktur, IT use, dan
Project Manajemen
⮚ Kebutuhan Organisasi menggunakan teknologi informasi :
o Harus memiliki sifat yang positif terhadap IT
o Chief Information Officer lebih baik ada di level atas untuk membantu IT
Project
o Memasukkan non IT people kedalam IT Projek adalah sebuah komitmen
⮚ Kebutuhan Standar dapat menggunakan :
o Penggunaan standart form dan software
o Penggunaan guidelines untuk menuliskan rencana projek dan statusnya
o Penciptaan kantor project manajemen atau center
⮚ Project Life Cycle (memuat apa yang dikerjakan, apa yang diproduksi, siapa yang
bertanggung jawab, bagaimana mengontrol di setiap tahapan). Deliverable adalah
produk/jasa yang dihasilkan dari sebuah project.
⮚ Product Life Cycle : menggunakan Systems Development Life Cycle (SDLC)
yang merupakan framework untuk mendeskripsikan tahapan untuk mengembangkan
dan menjaga sistem informasi. Dikembangkan menjadi Predictive Life Cycle dan
Adaptive Software Development (ASD)
⮚ Predictive Life Cycle :
o Model Waterfall : memiliki tahapan linier yang terdefinisi dengan baik dari
pengembangan dan dukungan sistem
o Model spiral : menunjukkan bahwa perangkat lunak dikembangkan
menggunakan pendekatan spiral daripada pendekatan linier
o Model build incremental: menyediakan pengembangan perangkat lunak
operasional yang progresif
o Model prototipe: digunakan untuk mengembangkan prototipe untuk
mengklarifikasi kebutuhan pengguna
o Model Rapid Application Development (RAD): digunakan untuk menghasilkan
sistem dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas
⮚ Pengembangan Agile Software dan Agile Project Management
Agile Software : Pendekatan berfokus pada kolaborasi erat antara tim
pemrograman dengan pakar bisnis. Agile PM : Mampu bergerak cepat dan mudah.
Dulu pake model waterfall saat masih simpel. Sekarang sudah kompleks dan butuh
kolaborasi
⮚ Manajer review juga disebut Phase Exits atau Kill point : dilakukan setelah setiap
tahapan telah mencapai progress yang diinginkan.
⮚ Trend IT Project : IT project bisa beragam (diverse)
dalam hal ukuran, produk, aplikasi,
o Globalisasi area, manajemen sd.
o Offshoring : Outsourcing dari negara lain
o Virtual team : virtual grup yang bekerja melampaui waktu dan tempat
menggunakan teknologi
o Agile PM
⮚ Scrum : Scrum merupakan suatu kerangka kerja yang menggunakan prinsip –
prinsip pendekatan agile dan digunakan dalam mengembangan produk yang
bersifat kompleks. Pertama menyusun prioritas, kedua menentukan sprint (Batasan
waktu yang digunakan), ketiga melakukan meeting berkala, keempat Hasil dari sprint
disesuaikan dengan product yang dilakukan dengan sprint review
⮚ Kanban : Teknik yang digunakan bersama Scrum. Menampilkan pekerjaan baru,
pekerjaan berjalan, pekerjaan yang telah diselesaikan
Proses: rangkaian aksi/tindakan yang diarahkan untuk tujuan tertentu
10. Project Stakeholder Mengidentifikasi Merencanakan stakeholders Manage stakeholders Control stakeholders
Management stakeholders management engagement engagement
DEVELOPING AN IT PROJECT MANAGEMENT METHODOLOGY
● The PMBOK® Guide adalah standar yang menjelaskan praktik terbaik tentang apa yang
harus dilakukan untuk mengelola proyek. Metodologi menjelaskan bagaimana sesuatu
harus dilakukan, dan organisasi yang berbeda seringkali memiliki cara yang berbeda
dalam melakukan sesuatu.
● PRojects IN Controlled Environments (PRINCE2) mendefinisikan 45 subproses terpisah
dan mengaturnya menjadi delapan kelompok proses sebagai berikut:
1. Starting up a project
2. Planning
3. Initiating a project
4. Directing a project
5. Controlling a stage
6. Managing product delivery
7. Managing stage boundaries
8. Closing a project
● Agile methods: agile software development adalah bentuk pengembangan perangkat
lunak adaptif. Semua metode agile mencakup alur kerja berulang dan pengiriman
perangkat lunak secara bertahap dalam iterasi singkat.
● Rational Unified Process (RUP) framework:adalah proses pengembangan perangkat
lunak berulang yang berfokus pada produktivitas tim dan memungkinkan semua
anggota tim untuk memberikan praktik terbaik perangkat lunak kepada organisasi.
● Six Sigma methodologies: Dua metodologi utama digunakan pada proyek Six Sigma:
Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC) digunakan untuk
meningkatkan proses bisnis yang ada, dan Define, Measure, Analyze, Design, and
Verify (DMADV) digunakan untuk membuat desain produk atau proses baru untuk
mencapai kinerja yang dapat diprediksi dan bebas cacat.
1. Isu:
a. Manajer selalu tertantang menyelesaikan proyeknya tepat waktu
b. Waktu itu fleksibilitasnya tinggi, tetap berjalan entah bagaimanapun project berjalan
c. Masalah utama di proyek: penjadwalan
Proses
1. Plan Jadwal Management
⮚ Terdiri dari pengembangan model, metodologi penjadwalan, level akurasi dan unit
perhitungan, ambang kendali, peraturan pengukuran kinerja, format pelaporan,
deskripsi proses
2. Define Activities
⮚ Aktivitas atau tugas adalah elemen di WBS yang memiliki durasi, biaya, dan
persyaratan sumber daya
⮚ Melibatkan pengembangan WBS dan penjelasannya, untuk memahami apa saja
yang harus dikerjakan agar bisa membuat cost realistis dan estimasi durasi
⮚ Daftar aktivitas: tabulasi aktivitas dalam suatu proyek, include nama aktivitas,
identifier, dan deskripsi singkat
⮚ Atribut aktivitas provide: pendahulu, penerus, hubungan yang logis, lead and lag,
persyaratan sumber daya, kendala, tanggal dikenakan, asumsi
⮚ Milestone: event signifikan yg biasanya tidak berdurasi, biasanya membutuhkan
beberapa aktivitas
3. Sequence Activities
⮚ Review aktivitas dan penentuan dependensi
⮚ Dependensi/relationship: urutan kegiatan proyek atau tugas
⮚ Tiga dependensi: mandatory (melekat ke sifat pekerjaan), discretionary (ditentukan
tim proyek), external (hubungan proyek dan non proyek)
⮚ Network diagram: tampilan skematik dari hubungan logis antara atau urutan kegiatan
proyek. Jenis: arrow & precedence
5. Develop Jadwal
⮚ Menentukan start and end date proyek
⮚ Tujuan utama: membuat skedul proyek yang realistis sebagai dasar monitoring
progres dalam dimensi waktu
⮚ Tools: Gantt chart, critical path analysis, critical chain scheduling, PERT
⮚ Gantt Chart: isinya informasi jadwal proyek beserta daftar aktivitas dan start-finish
date
⮚ SMART: milestone harus Specific, Measurable, Assignable, Realistic, Time-framed
⮚ CPM: diagram jaringan untuk memprediksi durasi proyek
⮚ Step CPM: membuat diagram yg baik, tambahkan estimasi durasi untuk semua
aktivitas, durasi terpanjang itu yang kritikal, jika ada aktivitas yang ngaret, seluruh
proyek akan ngaret
⮚ CPM untuk analisis trade off:
- Free slack/free float: batas maksimal penundaan waktu yang tidak mendelay
aktivitas selanjutnya
- Total slack/total float: batas maksimal penundaan waktu aktivitas, tanpa membuat
proyek ngaret
- Forward pass di diagram: menentukan tanggal terawal mulai dan selseai
- Backward pass di diagram: menentuka tanggal terngaret untuk mulai, dan selesai
⮚ Teknik mempersingkat jadwal
- Menambah resource atau mengubah scope
- Crashing: jumlah kompresi jadwal terbesar dengan biaya tambahan paling dikit
- Fast tracking: mengerjakan beberapa aktivitas sekaligus (tumpang tindih)
⮚ Pentingnya update critical path data: meet time goals. Critical path bisa berubah saat
tanggal proyek dimulai.
⮚ Critical chain scheduling:
- Metode scheduling yang mempertimbangkan sumber daya terbatas saat
membuat jadwal proyek dan mempertimbangkan kemungkinan jeda untuk
melindungi data penyelesaian proyek
- Theory of Constraints: sebuah filosofi manajemen
- Multitasking: sumber daya bekerja di lebih dari satu task
⮚ Buffering: tambahan waktu penyelesaian tugas.
- Project buffer: tambahan waktu sebelum due date
- Feeding buffer: tambahan waktu sebelum task di critical path
⮚ PERT: teknik untuk mengestimasi durasi proyek ketika ada ketidakpastian tentang
estimasi durasi aktivitas individual
⮚ Probabilistik time estimate: menggunakan three point estimate
⮚ Formula
6. Control Jadwal
⮚ Untuk mengetahui status jadwal, memengaruhi faktor yang mengubah jadwal,
menentukan kalau jadwal sudah berubah, mengelola perubahan tersebut.
⮚ Tools and technique: laporan progress, sistem kendali perubahan jadwal project
management software (gant chart), analisis varians, performance management
⮚ Reality check: pertama review draft jadwal atau estimasi tanggal penyelesaian, lalu
siapkan jadwal yang lebih detil, kemudian pastikan jadwal itu realistis dan bisa diikuti,
terakhir ingatkan top level management
⮚ Project managers harus menggunakan: pemberdayaan, insentif, disiplin, negosiasi
⮚ Software juga bisa dipakai untuk memfasilitasi komunikasi antar orang untuk
bertukar informasi seputar jadwal
⮚ Terkait project management software: kita harus dependen untuk menyesuaikan
jadwal dan menentukan critical path, kita harus masuk ke informasi jadwal aktual
untuk membandingkan progress yang planned dan aktual
CHAPTER 7 - PROJECT COST MANAGEMENT
Judul-tema:
1. Pentingnya project cost management
a. Apa itu cost?
b. Apa itu project cost management
2. Prinsip dasar cost management
3. Perencanaan cost management
4. Estimasi cost
a. Jenis estimasi
b. Alat estimasi
c. Permasalahan pada estimasi cost IT
d. Bagaimana membangun estimasi cost
5. Menentukan budget
6. Pengendalian cost
a. Earned value management
b. Project portfolio management
7. Menggunakan aplikasi (software) dalam project cost management
Opening Case
Intinya, seorang manajer proyek juga harus memiliki pengetahuan mengenai akuntansi dan
keuangan terutama untuk pendanaan projek.
1. Pentingnya project cost management
a. Biaya adalah sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu.
Cost overrun adalah persentasi tambahan atau jumlah uang atas biaya sebenarnya
yang melebihi perkiraan. Pada kenyataannya, kebanyakan estimasi biaya untuk
proyek IT dinilai terlalu rendah, sehingga wajar jika menimbulkan cost overrun.
selain itu, cost overrun juga bisa terjadi karena adanya teknologi/proses bisnis baru
dalam proyek IT. Teknolog/proses bisnis baru tersebut belum teruji dan memiliki
risiko bawaan (inherent risk). Nah, ini lah mengapa ‘manajemen biaya proyek’ perlu
dilakukan. hehehe.
Mari kita ingat kembali chapter 1:)
TIGA aspek hambatan dalam manajemen proyek yaitu penyeimbangan scope, time, and
cost goals (lingkup, waktu, dan tujuan biaya).
b. Project cost management yaitu proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa
tim proyek menyelesaikan proyek sesuai dengan anggaran yang disetujui. Ada 4
proses dalam project cost management:
1. Planning cost management → proses penentuan prosedur dan dokumentasi,
outputnya yaitu management plan.
2. Estimating cost → proses penentuan estimasi biaya atas sumber daya yang
dibutuhkan. outputnya yaitu activity cost estimate, basis of estimate, dan project
documen updates.
3. Determining budget → mengalokasikan estimasi biaya ke tiap pekerjaan
sebagai standar pengukuran kinerja. outputnya yaitu cost baseline, funding
requirements.
4. ESTIMATING COSTS
a. Tiga jenis estimasi dasar yaitu:
- Rough order of magnitude (ROM) estimate → disebut juga ballpark
estimate, guesstimate, swag, broad gauge. estimasi ini selesai sebelum
proyek dilakukan. keakurataannya yaitu -50% sd +100%.
- Budgetary estimate → mengalokasikan uang ke anggaran organisasi.
keakurataannya yaitu -10% sd +25%.
- Definitive estimate → estimasi yang akurat untuk estimasi biaya.
keakuratannya -5% sd +10%.
AACE membagi estimasi biaya menjadi 5 jenis yaitu: order of magnitude,
conceptual, preliminary, definitive, and control.
Dalam membuat estimasi biaya, dibutuhkan detail tambahan seperti ground rules,
asumsi yang digunakan, deskripsi proyek, detail dan teknik estimasi biaya. Dalam
menyiapkan estimasi biaya juga penting untuk memperhatikan labor cost.
b. Alat dan Teknik Estimasi biaya
keywords: expert judgment, analogous cost estimating, bottom-up estimating,
three-point estimating, parametric estimating, the cost of quality, project
management estimating software, vendor bid analysis, reserve analysis.
Analogous Estimate (top-down estimate) → menggunakan aktual biaya dari
proyek sebelumnya (proyek yang jenisnya sama).
Bottom-up estimates (ABC Costing) → mengestimasikan biaya tiap item lalu
menjumlahkannya untuk mendapatkan biaya total proyek.
life cycle costing →
Three-point estimate → mengestimasikan dengan cara memperhatikan most likely,
optimistik, dan pesimistik biaya item.
Parametric estimate → menggunakan paramater/ model matematik untuk
mengestimasikan biaya.
Cost of quality → Chapter 8
Vendor bid analysis → Chapter 12
c. Permasalahan estimasi biaya IT
Terdapat 4 penyebab ketidakakuratan estimasi biaya IT yaitu:
- estimasi dibuat dengan terlalu cepat (buru-buru), padahal kompleks. solusi:
perhatikan setiap tahapan proyek dalam melakukan estimasi.
- kurang berpengalaman. solusi: adakan training dan mentoring
- estimasi bersifat bias. solusi: review estimasi dan pastikan kembali
- manajemen membutuhkan keakuratan.
d. Cara membuat estimasi biaya
6. Controlling cost
meliputi monitoring kinerja biaya, meyakinkan hanya perubahan proyek tertentu yang
diperbolehkan mengubah cost baseline, dan menginformasikan ke stakeholder apa saja
perubahan proyek yang mengakibatkan perubahan biaya.
a. Earned Value Management (EVM)
merupakan teknik pengukuran kinerja yang menggabungkan scope, tie, dan cost
data. 3 jenis EVM:
- planned value (PV) atau budget → porsi estimasi total biaya yang disetuju
untuk dihabiskan dalam periode tertentu.
- actual cost (AC) → total direct dan indirect cost
- Earned Value (EV) → estimasi nilai pekerjaan fisik yang telah selesai. the
rate of permormance (RP) adalah rasio pekerjaan fisik dengan persetnaset
pekerjaan yang selesai dibandingkan wktu kontrak proyek.