Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abrarta Fawwas Prathama

NRP : 5026211132

Konsep Manajemen Proyek dan Framework PMBOK versi 7

Proyek menurut lembaga manajemen adalah upaya sementara yang dilakukan untuk membuat
produk, jasa, atau hasil yang unik. Dengan kata lain, proyek adalah inisiatif yang disepakati,
direncanakan, dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika dijabarkan, proyek akan
memiliki tiga aspek yaitu, waktu, tujuan, dan biaya.

Waktu, mengacu pada proyek merupakan inisiatif sementara. Berbeda dari operasi bisnis
normal yang memiliki tanggal awal dan akhir yang telah ditentukan. Pada sebuah perusahaan
terdapat pekerjaan rutin sehari-hari yang tidak jauh berbeda dari satu hari ke hari lain. Tidak
ada tanggal akhir yang ditetapkan untuk aktivitas berulang ini. Sedangkan proyek memiliki
deadline yang ketat.

Output proses bisnis disatukan dengan kerja akan membuatnya disebut ruang lingkup proyek
(scope). Ruang lingkup setiap proyek bersifat unik. Misalkan membangun rumah yang sama
persis namun berada di tempat yang berbeda. Kondisi tanah dan lokasi yang berbeda cukup
untuk mengubah ruang lingkup proyek dan perlu disesuaikan. Jika suatu ruang lingkup tidak
unik, maka akan menjadi operasi bisnis biasa.

Biaya merupakan sumber daya khusus yang didedikasikan untuk mencapai tujuan. Ketiga
aspek ini membentuk tiga kendala proyek (project management triple constraint). Ketiga
kendala tersebut bergantung satu sama lain. Dimisalkan deadline dari suatu proyek dimajukan,
maka perlu meningkatkan input dari sumber daya yaitu biaya.

Beberapa pemicu utama untuk melaksanakan proyek adalah kebutuhan pasar. Ini adalah saat
perusahaan anda ingin mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan klien mereka atau
untuk bersaing dengan perusahaan lain. Pemicu lain adalah kebutuhan bisnis. Misalkan sebuah
perusahaan harus melaksanakan proyek untuk mengurangi biaya, mengoptimalkan proses, atau
meningkatkan pendapatan dengan memperluas basis pelanggan hanya untuk bertahan dalam
bisnis. Pemicu lainnya adalah kemajuan teknologi. Teknologi dapat maju hingga ke titik
dimana bisnis anda dapat diotomatisasi atau produk perlu diubah.

Pemicu lainnya karena peraturan persyaratan hukum dan undang-undang berubah. Contohnya
adalah undang-undang dan peraturan terus diperbarui seiring dengan kemajuan teknologi dan
fitur yang mungkin anda miliki. Pemicu lain juga bisa datang dari kebutuhan sosial. Kebutuhan
sosial intinya adalah apapun yang dapat dilakukan pemerintah atau organisasi untuk
memuaskan kebutuhan sosial pelanggan. Pemicu yang terakhir adalah dampak ekologis.
Perusahaan seringkali diminta dan diwajibkan untuk meningkatkan proses industri mereka
untuk mengurangi emisi.

Urgensi adalah kunci dalam memilih proyek. Proses ini disebut proyek seleksi. Dalam proyek
seleksi tersebut manajemen tinggi memiliki tugas penting yaitu mereka harus memilih proyek
yang memberikan nilai paling besar bagi keuangan dan non keuangan perusahaan. proyek
adalah investasi bagi mereka dengan tujuan melihat apakah akan mendapatkan pengembalian
yang menguntungkan untuk bisnis. Analisis awal perlu dilakukan dengan hati-hati, karena
proyek menghabiskan sejumlah besar sumber daya, keuangan, waktu, usaha, dan perhatian.
Jika proyek tidak selaras dengan strategi bisnis maka dapat dianggap pemborosan besar yang
dapat mengarah mengecewakan para stakeholder.

Proyek manager adalah CEO dari suatu proyek. Mereka akan bertanggung jawab atas
kesuksesan proyek tersebut. Suatu proyek untuk menjadi sukses perlu untuk mencapai tujuan
spesifik dari proyek dalam kendala waktu dan anggaran yang telah disepakati sebelumnya.
Jika menghadapi suatu kendala yang terdapat pada tiga kendala manajemen proyek, yang
dilakukan adalah lakukan penilaian, diskusi, negoisasi, dan sesuaikan. Negosiasi sumber daya
ataupun waktu tambahan untuk mencapai tujuan dari proyek itu sendiri. Untuk menjadi
manager proyek tentunya terdapat beberapa kriteria yang perlu dipenuhi, yaitu :

1. Skill
Beberapa skill diantaranya yaitu,

1. Project management and business knowledge :

• Fundamentals
• Planning quality
• Management Tools and documents
• Industry standards
• Analysis skill

2. People and workflow management skills :


• Business analysis
• Efficient organization
• Issue resolution
• People skills
3. Strategy and leadership skills :
• Negotiation
• Portfolio management
• Strategic objectives
• Influence Promotion

2. Knowledge
3. Attitude

Sikap manajer proyek dan tentu saja profesionalisme mereka sangat penting untuk
citra proyek tersebut. Manajer proyek harus membuat langkah yang benar untuk
membawa proyek tersebut menuju tujuannya. Manajer proyek juga harus tetap positif
dan berorientasi pada tujuan terutama selama masa-masa sulit.

4. Experience

PMO atau project management office adalah departemen yang bertanggung jawab untuk
mengelola, mengoordinasikan, dan berkonsultasi dengan pekerjaan terkait proyek. Didalamnya
terdapat project team yang merupakan orang-orang ahli dalam bidangnya yang membantu
project berjalan atau dieksekusi. Contohnya adalah Human Resources, AE engineer, web
designer, dan construction worker. Proyek stakeholders adalah seluruh individu maupun
organisasi atau kelompok yang memiliki keterkaitan, yang berpengaruh terhadap proyek
maupun yang terpengaruh oleh proyek serta hasilnya. Stakeholders bisa dari pelanggan,
kompetitor, vendor, ataupun klien. PMBOK (project management body of knowledge) adalah
framework yang sering digunakan oleh para manager proyek untuk mengelola suatu proyek.
Dikatakan bahwa PMBOK bukanlah metodologi, namun landasan. PMBOK merupakan
dokumen yang berisi kumpulan proses, praktek, terminologi, dan pedoman yang dijadikan
standar dalam industri manajemen proyek.

Terdapat 3 bagian dari manajemen proyek body of knowledge, yaitu :

1. Project Performance Domains

Terdapat beberapa aspek dari project performance domains yang mempengaruhi


kesuksesan proyek, yaitu stakeholder, team performance, life cycle, planning, project
work, delivery, measurement, uncertainty.

2. Tailoring

Tailoring adalah mengadaptasi tata kelola atau proses pendekatan manajemen proyek
agar sesuai dengan lingkungan tersebut. Ketika manajer proyek menemukan satu hal,
maka hal ini akan meneruskannya bertemu dengan hal lain sehingga dapat mengetahui
lebih baik seluk beluk tentang proyek itu sendiri. Proses tailoring yaitu memilih
pendekatan untuk pengembangan awal, Tailor untuk organisasi, Tailor untuk proyek,
dan menerapkan dan melakukan perbaikan.

3. Model, Methods, and Artifacts

a. Commonly used models : seberapa sering model digunakan dan juga dibutuhkan
penelitian, karena tentunya akan berbeda sesuai ranah bisnisnya, negaranya, ataupun
budayanya.

b. Commonly used methods : cara mengumpulkan data dan menganalisa suatu data.
Hal ini dapat disesuaikan dengan kualitas yang ingin dicapai, serta kendala yang
mungkin ada. Contohnya adalah analisis SWOT dan analisis proses.

c. Commonly used artifacts : Semua dokumen yang dapat dimasukkan ke dalam basis
data, transkrip, dan rekapitulasi. Beberapa artefak yang biasa digunakan dalam
kategori strategi adalah business case, business model canvas, project brief, dan
project charter. Biasanya digunakan untuk mengestimasi budget, perkiraan jadwal,
jadwal proyek, scope baseline, dan ukuran performance.

Anda mungkin juga menyukai