NIM : 041608633
PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UPBJJ : PALEMBANG
POKJAR : LAHAT
TUGAS 1 :
4. Jelaskan siklus proyek Perencanaan dan manajmen terpadu.. Menurut Anda tahapan
mana yang paling banyak menemui kendala? Jelaskan argumen Anda disertai contohnya.
Jawab :
proses perencanaan dibutuhkan untuk membangun ruang lingkup total proyek,
menyempurnakan tujuan dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. dalam perencanaan disusun dan dihasilkan rencana proyek yang
meliputi aspek ruang lingkup atau pase proyek, jadwal, anggaran, kualitas, sumber daya
manusia, rencana manajemen risiko, rencana komunikasi dan keterlibatan stakeholders.
pengetahuan yang diperlukan terkait proses manajemen proyek:
1. manajemen integrasi proyek
2. manajemen ruang lingkup proyek
3. manajemen waktu proyek
4. manajemen biaya proyek
5. manajemen mutu proyek
6. manajemen sumber daya manusia proyek
7. manajemen komunikasi proyek
8. manajemen risiko proyek
9. manajemen pengadaan proyek.
Contoh salah satu kendala dalam suatu proyek adalah Waktu terlalu singkat, ada banyak
kasus dimana proyek selalu dihadapkan pada waktu pengerjaan yang cukup singkat dan
cepat. Sehingga banyak dari anggota tim proyek yang merasa kewalahan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Kondisi ini memaksa tim proyek untuk bekerja
ekstra dan bahkan tidak jarang harus bekerja lembur untuk menyelesaikannya. Tentu saja
dalam hal manajemen proyek yang efektif, hal ini menjadi penghalang dan masalah yang
harus dihadapi dengan seksama.
5. Jelaskan metode untuk menilai kelayakan suatu proyek. Dan menurut Anda metode
apakah yang banyak dipakai atau terbaik? Berikan jawaban dengan disertai contohnya
Jawab :
1. Analisis Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility Analysis)
Metode ini fokus pada aspek finansial dari proyek, dengan tujuan untuk menentukan
apakah proyek dapat menghasilkan keuntungan yang memadai. Beberapa aspek yang
dianalisis dalam metode ini antara lain biaya proyek, pendapatan yang diharapkan, waktu
pengembalian investasi (return on investment), dan nilai sekarang bersih (net present
value). Contoh: Perusahaan yang ingin membangun pabrik baru melakukan analisis
kelayakan ekonomi untuk menentukan apakah investasi tersebut layak atau tidak
berdasarkan proyeksi pendapatan dan biaya.
2. Analisis Kelayakan Teknis (Technical Feasibility Analysis)
Metode ini melibatkan penilaian terhadap kemampuan teknis dalam melakukan
proyek tersebut, termasuk infrastruktur yang dibutuhkan, kemampuan teknologi yang
tersedia, sumber daya manusia yang diperlukan, dan kemampuan produksi. Contoh:
Sebuah perusahaan teknologi melakukan analisis kelayakan teknis untuk menentukan
apakah mereka dapat mengembangkan produk baru berdasarkan kemampuan teknis
mereka yang tersedia
3. Analisis Kelayakan Sosial (Social Feasibility Analysis)
Metode ini menilai dampak sosial dan budaya dari proyek tersebut terhadap
masyarakat, termasuk efek pada lingkungan, keselamatan masyarakat, dan kebijakan
sosial. Contoh: Sebuah proyek pembangunan jalan tol di daerah perkotaan dilakukan
analisis kelayakan sosial untuk menentukan dampaknya pada lingkungan dan
kebijakan sosial setempat.
4. Analisis Kelayakan Lingkungan (Environmental Feasibility Analysis)
Metode ini menilai dampak lingkungan dari proyek tersebut, termasuk pengaruh pada
ekosistem, sumber daya alam, dan keseimbangan lingkungan. Contoh: Sebuah
perusahaan yang ingin membangun pabrik baru melakukan analisis kelayakan
lingkungan untuk menentukan dampak lingkungan dari pembangunan pabrik tersebut.
Metode yang paling banyak digunakan dalam menilai kelayakan suatu proyek adalah
analisis kelayakan ekonomi dan analisis kelayakan teknis. Keduanya penting untuk
menentukan apakah proyek tersebut layak secara finansial dan teknis. Namun, dalam
beberapa kasus, analisis kelayakan sosial dan lingkungan juga sangat penting untuk
dipertimbangkan, terutama jika proyek tersebut memiliki dampak besar terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar.