Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

KEWIRAUSAHAAN

STRATEGI DAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN USAHA

Oleh :
Armin .jemmi,S.Pd
Nim : 210014301085

S2 AP KEKHUSUSAN DIKDAS PPS UNM


KELAS PAREPARE
Tahun 2022

1
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat menyelesaikan makalah
Kewirausahaan tentang “Strategi dan Manajemen Pengembangan Usaha”.

Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program pasca sarjana Adimistrasi Pendidikan
Kehususan Dikdas PPS UNM, yang dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman
materi mata kuliah tersebut.

Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang besar pada para
mahasiswa/i.

Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para mahasiswa dan dosen
untuk perbaikan pada periode mendatang.

Dan terima kasih atas sumbang sarannya.

Pinrang,12 februari 2022

Penyusun,

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan dunia usaha beberapa tahun ini sanngatlah cepat dan membuat pihak-pihak yang
terlibat didalamnya harus bekerja keras agar keberadaanya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu
pelanggan membutuhkan sesuatu untuk sabun mandi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya.
Hal ini terjadi karena sabun mandi yang ada ditujukan untuk semua orang (semua segmen pasar). Saat ini
jika kita membutuhkan sabun mandi akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan adaliveboy, citra, lux
dan lain-lain. Dan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin
beragamnya jenis dan macam sabun mandi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya
persaingan dalam dunia usaha.
Bervariasinya merk dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam
diri dalam melakukan usahanya. Mereka harus mulai berpikir dan mengalahkan (kalau perlu membunuh)
para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam
usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambilan keputusan (Chief Executif Officer) didalam
perusahaan diwajibkan untuk merubah cara berfikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini
mereka harus berfikir secara strategik karena seperti dikatakan oleh jendral Karl von Clausewitz pada tahun
1831 dalam bukunya “On War”, bahwa usaha adalah sebuah peperangan.
Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang timbul
seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah strategik di antaranya;
berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit usaha yang sangat komplek, memerlukan
perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan,
melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya perusahaan.
Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi dan manajemen
pengembangan usaha bagi perusahaan atau organisasi dipandang sangat urgent atau penting. Karena
melihat peran dan manfaatnya bagi keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan/organisasi yang harus
menyesuaian dengan lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan serta kian pesatnya baik
informasi maupun teknologi.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja komponen yang mempengaruhi sehinnga usaha dapat dikembangkan ?
2. Apa saja strategi untuk mengembangkan usaha?
3. Bagaimana caranya menjalankan dan mengelola usaha?

1.3 TUJUAN
1. Mengenal dan memahami situasi kondisi usaha yg bisa dikembangkan.
2. Untuk menamba wawasan mengenai strategi dan manajemen pengembangan usaha
3. Mempelajari bagaimana cara menjalankan dan mengelola usaha

4
BAB II
PEMBAHASAN

2. PENDAHULUAN
Agar usaha semakin maju, maka perlu dilakukan pengembangan usaha. Apa yang dimaksud
dengan pengembangan usaha dan bagaimana cara mengembangkan usaha? Agar lebih memahaminya,
kali ini kita akan membahas tentang pengertian pengembangan usaha menurut para ahli, jenis, unsur,
tahapan, strategi dan cara mengembangkan usaha secara lengkap.
2.1 Pengertian Pengembangan Usaha
Pengertian pengembangan usaha ialah peran dan cara sistematis untuk mempersiapkan
kemungkinan pertumbuhan yang potensial, bantuan dan juga pengawasan terhadap penerapan peluang
pengembangan usaha namun tidak mencangkup keputusan mengenai strategi dan pelaksanaan
kesempatan pengembangan usaha.
Pengembangan usaha yaitu semua usaha dalam membenahi implementasi kerja baik sekarang
ataupun kemudian hari dengan cara menyampaikan informasi yang dapat mempengaruhi sikap juga
kemampuan. Pengembangan sebuah usaha merupakan tanggung jawab par pengusaha yang memerlukan
pandangan yang maju, dukungan dan juga daya cipta. Umumnya, dalam mengembangkan usahanya para
pengusaha dituntut untuk bisa melihat peluang yang orang lain tak bisa melihatnya, tak bisa mengambil
peluang, mengawali dan menjalankan usahanya dengan baik.
Dengan melakukan pengembangan usaha maka seorang pelaku usaha akan mengerahkan
seluruh pikiran dan juga tenaga untuk bisa memperbaiki kinerja mereka dengan cara melakukan
perluasan dan meningkatkan mutu dan jumlah produksi.
2.2 Pengertian Pengembangan Usaha Menurut Para Ahli
a) Menurut Mahmud Mach Foedz
Perkembangan usaha didefinisikan sebagai pelaksanan perdagangan oleh sekelompok orang
yang tersusun untuk memperoleh keuntungan dengan memproduksi dan menjual barang/jasa guna
mencukupi kebutuhan konsumen.
b) Menurut Brown dan Petrello
Pengembangan Usaha diartikan sebagai lembaga penghasil barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat. Jika kebutuhan meningkat, maka lembaga usaha juga ikut meningkat dan berkembang
guna mencukupi kebutuhan tersebut sembari mendapatkan keuntungan.
c) Menurut Steinford
Pengertian pengembangan Usaha ialah kegiatan penyediaan barang/jasa yang dibutuhkan
konsumen yang mempunyai badan usaha ataupun perorangan yang tak mempunyai badan hukum
ataupun badan usaha seperti pedagang kaki lima.

5
d) Menurut Hughes dan Kapoor
Definisi pengembangan usaha yaitu aktivitas usaha manusia yang tersusun untuk menciptakan
dan menjual barang/jasa untuk memperoleh keuntungan.
e) Menurut Mussleman dan Jackson
Pengertian pengembangan usaha ialah suatu kegiatan pemenuhan kebutuhan dan keinginan
ekonomi masyarakat dan perusahaan diciptakan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
2.3 Unsur atau Komponen Pengembangan Usaha
Terdapat dua unsur penting dalam pengembangan usaha diantaranya:
1. Unsur Internal, yang terdiri dari:
• Adanya keinginan pengusaha untuk mengembangkan dan memperbesar usaha mereka.
• Memahami teknik menciptakan produk mulai dari jumlah produksi, cara pengembangan
dan lainnya.
• Membuat anggaran untuk mengetahui besarnya pengeluaran juga pemasukan.

2. Unsur Eksternal yang terdiri dari:


• Memperoleh anggaran usaha tak hanya tergantung pda anggaran dari dalam.
• Mengikuti perkembangan informasi usaha yang ada.
• Memahami situasi lingkungan usaha.
• Harga dan mutu produk.
• Jangkauan rentetan produk.

2.4 Jenis Pengembangan Usaha


Terdapat 2 jenis pengembangan menurut Subagyo (2008), yakni:
• Pengembangan vertikal, yaitu pengembangan usaha dengan cara menciptakan inti usaha
baru yang masih berkaitan dengan usaha utama secara langsung.
• Pengembangan horizontal, yaitu pengembangan usaha baru dengan tujuan menguatkan
usaha utama agar memperoleh keunggulan koperatif yang tak berkaitan dengan bisnis inti
secara line.
Dilihat dari caranya, terdapat 3 jenis pengembangan usaha menurut Humaizar (2010),
diantaranya:
• Perluasan ke hulu atau ke hilir. Maksudnya pengembangan usaha dilakukan berdasarkan
posisi usaha. Apabila saat ini usaha berada di hulu maka arah pengembangan dilakukan ke
arah hilir begitu sebaliknya.
• Diversifikasi usaha, yakni pengembangan usaha di beragam usaha
• Franchise, yaitu menjual bisnis dengan menjual hak paten atas prooduk/jasa dan konsep
penjualannya.
6
2.5 Strategi Pengembangan Usaha
Ada beberapa strategi pengembangan usaha menurut Hendro (2011), antara lain:
A. Pengembangan Pasar Dari Segi Produk
Ini merupakan strategi utama dalam pengembangan usaha sebab produk utama sudah
dikenal dan tumbuh, sehingga profitabilitas, popularitas dan mutu telah diterima pasar.
Misalnya seperti:
a) Memperbanyak variasi produk, misal gelas, botol dan lainnya.
b) Mengunakan kelompok produk, misal dewasa, anak-anak dan lainnya.
c) Menurut lini produk, misal produk tanpa pengawet dan lainnya.
d) Menurut fungsi produk, misla untuk wajah berminyak dan lainnya.
e) Memutuskan produk baru dan pasar baru.
B. Pengembangan Pasar Dari Segi Sistem Penjualan
Strategi yang digunakan untik mengembangkan sistem penjualan produk dipasaran,
diantaranya:
a) Memperluas sistem penyaluran penjualan internal dengan cara mengembangkan sendiri
atau dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain.
b) Memperluas jaringan penjualan dengan pihak lain dengan cara membuat jaringan
pemasaran berjenjang; menciptakan, membentuk dan merancang franchising; sub
kontraktor separuh dan seluruh penjualan; serta outsoursing atau kerjasama operasional.
c) Memperluas pasar dengan melakukan akusisi dan merger usaha yang berada dalam satu
industri.
C. Pengembangan Pasar Melalui Integrasi
Strategi pengembangan pasar dengan integrasi ada 2 jenis, yakni
a) Integrasi vertikal. Ini merupakan bentuk penyatuan dengan cara membeli perusahaan
ke dalam (produsen, distributor dan lainnya) maupun membeli perusahaan ke arah
konsumen (outlet, agen dan lainnya). Misalnya perusahaan mie membeli perusahaan
tepung dan lainnya.
b) Integrasi horizontal. Ini merupakan bentuk penyatuan perusahaan yang tidak memiliki
produk tak sama tapi menunjang keberhasilan usahanya. Misalnya perusahaan alat
olahraga membeli perusahaan sepatu dan lainnya.
D. Pengembangan Pasar Dengan Sinergisme
Ini merupakan strategi untuk mengembangkan pasar dengan kerjasama yang dilakukan
2 perusahaan yang pasarnya berbeda dengan tujuan tukar pasar dan menguatkan keduanya.

7
2.6 Cara Mengembangkan Usaha
Tahapan pengembangan usaha menurut Budiarta (2009), diantaranya:
I. Mempunyai Ide Usaha
Sebuah usaha berawal dari ide usaha dari wirausaha yang muncul dari banyak sumber.
Setelah melihat kesuksesan usaha orang lain bisanya ide usaha akan muncul dan bisa dari
sumber lainnya.
II. Penyaringan Konsep Usaha
Berikutnya, pengusaha akan memanifestasikan ide tersebut dalam konsep usaha mereka.
Filterisasi ide dilakukan dengan kegiatan uji kelayakan secara formal juga informal.
III. Pengembangan Rencana Usaha
Rencana usaha dikembangkan pengusaha ialah suatu perhitungan proyeksi laba rugi dari
usaha yang dilakukan. Dalam menyusun rencana usaha, para penguasaha memiliki
perbedaan dalam merinci rencana usaha.
IV. Penerapan Rencana Usaha dan Penanganan Usaha
Rencana usaha yang dibuat rinci, universal, tertulis atau tak tertulis kemudian diterapkan
dalam manifestasi usaha. Dalam penerapan rencana usaha, pengusaha akan menggerakan
beragam sumber daya yang diperlukan seperti modal, bahan dan tenaga kerja guna
melakukan aktivitas usaha.

2.7. Menjalankan dan Mengelola Usaha

Seorang wirausahawan harus focus pada pertumbuhan usaha di saat mengawali dan
menjalankan usahanya seperti strategi promosi, pemasaran, peluncuran produknya, keuangan,
keterampilan SDM, dan sebagainya.

2.7.1 Pelajari dan Pahami Siklus Hidup Usaha

Dalam siklus hidup usaha, masalah-masalah kritis yang penting akan dialami oleh seorang
wirausahawan bersamaan di saat peluncuran produknya. Tahap-tahap penting dalam siklus hidup
usaha dan masalah yang perlu diketahui oleh seorang wirausahawan adalah sebagai berikut :

a) Tahap Pengenalan Usaha


Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh seorang wirausahawan di saat mulai
memperkenalkan usahanya adalah sebagai berikut :
a) Produknya tidak diterima di pasar
Produk yang tidak diterima oleh pasar akan mengakibatkan modal kerja terserap pada
biaya overhead.
b) Hal ini dikarenakan tingkat laba yang belum dapat memberikan kotribusi yang cukup.
Hal lain yang sering terjadi adalah peluncuran produk ke pasar pada saat yang tidak
tepat kearena adanya trend yang baru.

8
b) Strategi promosi tidak dapat meyakinkan konsumen
Hal ini akan membuat konsumen mempersepsikan produk yang jelek yang pada akhirnya
sama dengan mempersepsikan perusahaan yang jelek juga.
a) Pemilihan lokasi usaha yang tidak mewakili persepsi konsumen Banyak wirausahawan
menjual produk untuk kalangan kelas menengah ke atas tetapi kantor, lokasi, dan hal
penunjang lainnya tidak dapat di asosiasikan dengan kelas produknya, yaitu terpencil, di
kampung, atau bahkan di gang yang sempit.
b) Ketidak cukupan kualitas produk untuk bersaing
Banyak usaha yang gagal di tahun awalnya sekali pun telah didukung dengan modal
yang besar untuk mempromosikannya agar popularitas merk prodauk perusahaannya
tercipta. Namun tetap saja di tinggalkan konsumennya. Hal ini di karenakan kualitas
produk yang tidak memiliki daya saing, sehingga tidak mampu bersaing dengan produk
berkualitas lainnya. Kondisi ini sering dialami oleh wirausahawan pemula.
c) Ketidakcukupan modal untuk menumbuhkan usaha
Factor penting di awal usaha yang dapat menumbuhkan usaha adalah manajemen
modal dan investasi karena banyak wirausahawan muda “yang dikubur” impiannya
karena factor ketidakcukupan modal. Di dalam usaha, kebutuhan modal untuk investasi
usaha di bagi tiga tahap, yaitu :
➢ Tahap kebutuhan modal untuk persiapan hingga peluncuran sebuah usaha agar bisa
dimulai.
➢ Tahap kebutuhan modal yang dipersiapkan untuk menutup ketidakmampuan laba
dalam menutup biaya yang harus di keluarkan saat di perkenalkan ke pasar.
➢ Tahap kebutuhan modal untuk investasi dan ekspansi namun hal ini dapat didukung
dari lembaga keuangan bank atau investor baru.
d) Tahap pertumbuhan usaha
Dalam tahap ini, usaha dapat berada dalam kondisi menghasilkan laba(profitable).
Jadi wirausahawan mulai berpikir untuk mengamankan usaha dari setiap kejadian dan
perubahan di pasar yang dapat menyebabkan kondisi perusahaan menjadi tidak stabil,
salah satunya adalah dengan berhemat dan menabung guna mengantisipasi hal-hal yang
mungkin terjadi.
e) Tahap puncak usaha
Tahap ini merupakan tahapan yang paling baik diantara tahap-tahap yang lain. Ini
berarti wirausahawan harus melakukan kreatifitas-kreatifitas usaha agar tidak terjadi
oenurunan usaha. Salah satunya dengan cara berfkir kreatif untuk mengembangkan dan
mempertahankan usaha.
f) Tahap penurunan usaha
Perubahan usaha, pasar, dan tren pasar tidaklah pasti dan tidak dapat ditentukan
kondisinya sehingga wirausahawan harus terus mengamati dan mengikuti arah
perubahan pasar usaha dan tren pasar sebagai antisipasi terhadap kesulitan, tantangan,
dan masalah untuk mendapatakan inspirasi guna mendapatkan peluang usaha untuk
membawa usaha keluar dari krisis. Pada tahap ini usaha telah mengalami kemrosotan.
Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat penjualan dan berkurangnya kepuasan
pelanggan sehingga dibutuhkan kerja keras, kreatifitas, dan strategi baru untuk
membangkitkannya kembali.

9
2.7.2 Faktor-faktor Penting dalam Menjalankan Usaha

Dalam menjalankan usaha, ada hal-hal yang harus di perhatikan oleh seorang wirausahawan
untuk membuat usahanya bisa berjalan dengan baik. “mengemudikan” sebuah usaha berarti selalu
memperhatikan speedometer, jumlah bahan bakar yang tersedia, tingkat panasnya mesin, tingkat
kecepatan kendaraan, lalu lalang pesaing yang melakukan manuver untuk menjadi yang terdepan dan
tidak lupa juga memerhatikan arah jalan yang telah di tentukan sesuai dengan peta usaha. Jadi, selalu
fokus, konsentrasi dan berpikir detail sama dengan menjalankan usaha agar bisa tumbuh. Enam factor
penting dalam pergerakan dan pertumbuhan usaha yaitu:

1. Menjaga kualitas adalah kunci utama untuk bertahan (surviver)


Syarat utam usaha dapat bertahan dan tetap eksis di pasar persaingan yang super ketat
adalah selalu menjaga dan mempertahan kan tingkat popularitas produk dan usaha di mata
pelanggan, dengan mempertahankan aspek fungsional dan emosional dalam produk yang
kita jual.
2. Fokus sebagai salah satu kunci sukses menjalan kan usaha
Fungsi dasar pada factor ini adalah menjalankan dan menumbuhkan sebuah usaha yaitu
pemasaran dan inovasi, jika hal ini dilakukan maka efeknya visi-misi usahanya tidak akan
mendapatkan energy sebagai sumber kekuatan untuk membangun usahanya
3. Mengibarkan popularitas merk dengan repurtasi dengan kualitas.
(Reputasi = Popularitas + Kualitas + Waktu)
Sehingga aspek popularitas dan kualitas adalah hal yang saling keterikatan dan jika ingin
usaha lebih baik maka kedua aspek ini harus ditumbuhkan secara bersama-sama

Syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin sukses dalam strategi iklan atas promosi
usahanya :

1. Bersifat pengulangan ( repetition )


2. Bersifat melindungi ( protecting )
3. Bersifat menghapus ( eraser )
4. Menciptakan kesan yang sensasional ( sensational effect)
5. Menciptakan motivasional dan keyakinan ( motivational )
4. Membangun keunggulan proses dan operasional yang prima dengan system manajemen
yang baik.
Aspek ini merupakan hal utama untuk membangun usaha yang berkualitas dan sebuah usaha
yang sukses juga harus mengenal manfaat dari system manajemen Mutu ISO 9000, dan
sejak dulu selalu terjadi evolusi mutu demi demi kesuksesan sebuah usaha dalam mengikuti
situasi dan kondisi yang terjadi
5. Memotivasi SDM
Dalam aspek ini setiap pemilik perusahaan harus memotovasi SDM yang bekerja di
perusahaan nya dan termasuk upaya untuk menjaga kualitas hasil dari perusahaan tersebut
agar tidak terjadi kekecewaan pada konsumen sehingga kepercayaan konsumen tidak mudah
tergantikan pada hasil produk perusahaan tersebut

10
6. Manuver dan taktik usaha untuk keluar dari usaha selama menjalan kan usaha
Setiap perjalanan usaha selalu terjadi dimana pesaing saling berusaha menjatuhkan agar
semakin sedikit persaingannya dan memenangkan persaingan tersebut demi menjadi
pemimpin pasar. Maka kita perlu mengatasi hal tersebut dengan berbagai macam manuver
yaitu :
a. Melakukan inovasi produk yang mampu memberi nilai plus pada konsumen
b. Meningkatkan nilai usaha bagi konsumen dengan fasilitas yang dapat mempermudah
proses transaksi kepada konsumen
c. Meningkatkan citra, gengsi, status, dan nilai emosional atas kepemilikan produk
perusahaan oleh konsumen dengan promosi dalam media apapun yang bisa memberi
dampak positif ke barang yang kita jual
d. Menciptakan jaringan untuk menguatkan merek dan pasar, dengan cara ini kita akan
membuat konsumen merasa memiliki dan menjadi bagian dari perusahaan, sehinggga
tidak mudah diubah pilihan produknya ke produk lain
e. Melakukan program CSR (Corporate Social Responbility) untuk peningkatan citra
perusahaan yang benilai positif dipandangan masyarakat berupa peduli terhadap social
dan lingkungan di sekitarnya

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi diatas adalah seorang wirausahawan setiap mengelola suatu usaha
harus selalu mengevaluasi setiap strategi yang telah direncanakan untuk suatu tujuan mengatasi
ketatnya suatu persaingan. Dalam setiap perjalanan yang dialami para wirausahawan pada suatu
usaha yang dijalankannya pasti memiliki perubahan dalam wirausahanya. Setiap usaha
membutuhkan skill yang sangat kuat untuk menjakankan usahanya. Disaat awal memulai
usahanya pasti memiliki kegagalan didalamnya, dan kegagalan tersebut merupakan suatu kunci
untuk menuju kesuksesan dalam usahanya.
Dalam menjalankan suatu usaha agar menuju kesuksesan perlu usaha yang stabil, dan
didalamnya pasti terdapat suatu perubahan yang dapat mempengaruhi usaha tersebut. Perubahan
tersebut dapat berupa perubahan dalam hal keuangan,ataupun yang lainnya. Dalam suatu
wirausahawan, kita juga harus dapat mengenali sifat para konsumen kita. Tujuan untuk
mengenal sifat para konsumen ialah agar kita tidak mudah tertipu dengan para konsumen yang
tidak baik datang ke tempat kita.
Dalam setiap usaha memerlukan kerjasama yang kuat antar manajer dengan para pegawai
yang bekerja. Pemasar juga harus mempelajari keinginan para para pelanggannya agar tidak
terjadi kesalahpahaman diantara mereka.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Erlangga: Jakarta


https://www.pelajaran.co.id/2020/23/pengembangan-usaha.html
http://toyayans.blogspot.com/2012/02/penerapan-manajemen-strategi-dan.html

13

Anda mungkin juga menyukai