Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR – DASAR MANAJEMEN

CONTROLLING DALAM PENGAWASAN

Oleh :

Kelompok 4

1. Wilda srianti ( 20011014036 )


2. Safitri ( 20011014009 )
3. Saddam muhammad ( 20011014006 )
4. A. Dedi setiawan ( 20011014003 )

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Itulah pujian yang kami
Panjatkan atas kehadirat Maha besar-Nya Allah swt karena atas limpahan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “controlling dalam pengawasan ” dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah dasar – dasar manajemen.
menyadari penulisan makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan
kelemahan maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari bapak dosen dan pembaca sekalian.

Makassar, 1 juni 2022

Penulis
Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
I. Latar belakang...................................................................................... 1
II. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
I. Pengertian Pengawasan ....................................................................... 2
II. Fungsi Controlling ............................................................................... 4
III. Manfaat Pengawasan ......................................................................... 6
IV. Proses Pengawasan ............................................................................. 6
V. Tujuan dan Fungsi Pengawasan .......................................................... 6
VI. Jenis – Jenis Pengawasan .................................................................... 7
VII. Prinsip Pokok ..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10
I. Kesimpulan........................................................................................... 10
II. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu
organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan
mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena
tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan
yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi
para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan
yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan (preliminary control),
Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan
Feed Back (feed back control).
Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap
pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap
pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan
Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap
Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan
dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan
Tindakan Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan,
yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar
proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau
direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan
alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses
dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini
dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan
kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang
menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi.

1
II. Tujuan
 Pengawasan dan pengendalian sebagai salah satu fungsi
manajemen.
 Pengertian tentang proses suatu pengawasan.
 Hubungan fungsi pengawasan dan fungsi manajemen lainnya.
 Cara mendapatkan data untuk fungsi pengalainnya.
 Faktor-faktor penting yang memengaruhi fungsi pengawasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Pengawasan
Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan
mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin
bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif
dan efisien.
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is
the process of measuring performance and taking action to ensure desired
results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas
yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of
ensuring that actual activities conform the planned activities.
George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai
mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi
prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu
merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga
membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan
organisasi.
Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui
manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan perencanaannya.
Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk
menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan

3
mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar
hasilnya sesuai dengan rencana.
Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya
melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi,
tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga
mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada
pokoknya pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang
membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan
dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana-rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Sagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang
dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Kesimpulannya, pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan
perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan
dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi
yang diperlukan.
II. Fungsi controlling
Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses
untuk mengamati secara terusmenerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakankoreksi jika terjadi.
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari
personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan
pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai
dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Pengawasan merupakan fungsi
manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi.

4
Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpadisertai fungsi
pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984)
memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai: “the process by which
manager determine wether actual operation are consisten twith plans”.
Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani
Handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya
memuat unsur esensial proses pengawasan,bahwa: “pengawasan manajemen
adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan danmengukur penyimpangan-penyimpangan, serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan
efisiendalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.” Dengan demikian,
pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan
agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah
tujuan organisasi tercapai.Apabila terjadi penyimpangan di mana letak
penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yangdiperlukan untuk
mengatasinya.

Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses


pengawasan memiliki limatahapan, yaitu:

a) Penetapan standar pelaksanaan


b) Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
c) Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
d) Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpangan-penyimpangan
e) Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

5
III. Manfaat pengawasan

Bila fungsi pengawasan dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan


memperoleh manfaat berupa:

 Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, apakah
sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah
digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdalakan
meningkatkan efisiensi kegiatan program.
 Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
 Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi
kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
 Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan· Dapat mengetahui
staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan
pelatihan lanjutan.

IV. Proses pengawasan

Terdapat tiga langkah penting dalam proses pengawasan manajerial yaitu:

 Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapai oleh staf atau organisasi


 Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur.
 Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan
faktor-faktor penyebabnya, dan menggunakan, dan menggunakan faktor
tersebut untuk menetapkan langkah-langkah intervensi.

V. Tujuan Dari Fungsi Pengawasan


Menurut Griffin (2000), tujuan dari fungsi pengawasan dibagi menjadi empat
bagian, yaitu:
1. Adaptasi Lingkungan

6
Tujuannya adalah agar sebuah perusahaan dapat beradaftasi dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik internal maupun
eksternal. Contoh : ketika ICT belum secanggih saat ini , kualifikasi
minimum tenaga kerja di sebuah perusahaan barangkali hanya dibatasi pada
kemampuan mengetik. Namun saat ini hampir seluruh perusahaan
menggunakan komputer sebagai ujung tombak kegiatan sehari-hari.
2. Meminimalkan kegagalan
Ketika perusahaan menjalankan kegiatan produksi misalnya
perusahaan memiliki target produksi sebanyak 10.000 unit maka
perusahaan berharap bagian produksi bisa menghasilkan produk sebanyak
itu. Katakanlah bagian produksi hanya menghasilkan 9.000 unit yang
memenuhi standar sedangkan 1000 unit tidak memenuhi standar. Maka
perusahaan mengalami kerugian 1000 unit dalam produksinya. Oleh karena
itu perusahaan perlu menjalankan pengawasan agar target tersebut
terpenuhi.
3. Meminimumkan biaya
Sebagaimana contoh di atas jika target terpenuhi maka biaya dapat
diminimalkan, akan tetepi jika kondisinya seperti di atas 1000 unit tidak
memenuhi standar maka hal itu tidak bisa dikatakan meminimalkan biaya
malah menambah beban biaya produksi.
4. Mengantisipasi kompleksitas dari organisasi
Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat
mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks. Ketika kegiatan
perusahaan hanya memproduksi satu jenis barang, atau 10 orang pekerja,
atau 2 bagian dalam struktur organisasi, barangkali kegiatan manajemen
lebih mudah untuk dilakukan.
VI. Jenis – jenis pengawasan

Adapun jenis-jenis dari pengawasan yaitu:

 Pengawasan fungsional (struktural). Fungsi pengawasan ini melekat


pada seseorang yangmenjabat sebagai pimpinan lembaga.

7
 Pengawasan publik. Pengawasan ini dilakukan oleh masyarakat.
 Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh
badan-badan yag diberikanwewenang untuk melakukan pengawasan
seperti DPR, BPK, KPK, dan lain-lain.
VII. Prinsip pokok

Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar


pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau
hasil yang dikehendaki. Untuk dapat menjalankan pengawasan,perlu
diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu:

 Adanya Rencana
 Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.

Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi


tentang perlunya disiplin, mematuhisegala peraturan demi keselamatan kerja
bersama. Sosialisasi perlu dilakukan terus menerus, karenausaha pencegahan
adalah penting untuk mendapat perhatian.

Pengawasan dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen


bila dikerjakan dengan baik,akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap
orang atau kelompok konsisten dengan tujuan jangkapendek maupun jangka
panjang. Hal ini membantu menyakinkan bahwa tujuan dan hasil
tetapkonsisten satu sama lain dengan dalam organisasi. Proses pengendalian
mulai dengan perencanaan danpembangunan tujuan penampilan kerja. Tujuan
penampilan didefinisikan dan standar-standar untukmengukurnya disusun. Ada
2 tipe standar:

 Standar out-put (keluaran): mengukur hasil-hasil tampilan dalam istilah


kuantitas, kualitas, biaya atauwaktu.”
 Standar in-put (masukan): mengukur usaha-usaha kerja yang masuk ke
dalam tugas penampilan.Kompensasi dan keuntungan dari sistem
pengawasan yang baik adalah:

8
Akan menarik orang berbakat dan mempertahankannya di dalam
organisasi.
Memotivasi orang untuk menggunakan usaha maksimum dalam
pekerjaannya.
Menyadarkan nilai dari kontribusi penampilannya.”

9
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan makalah kami, dapat disimpulkan


bahwa controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana
peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan
menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya
berjalan sesuai dengan tujuan,visi dan misi perusahaan. Pengawasan
merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalamsuatu
organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa
disertai fungsi pengawasan.

II. Saran

Untuk itu kami mengharapkan masukan kepada pembaca demi


perbaikan penyusunan selanjutnya. Dansemoga dengan makalah ini dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk membantu kelancaran
perkuliahan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32548027/MAKALAH_MANAGEMENT_

CONTROLING_pengawasan

http:\\www.anakciremai.com/.../makalah-manajemen-tentang-dasar-dan.html

http:\\www.elearning.gunadarma.ac.id/.../bab7_dasardan_teknik_pengawasan\

Sule, Ernie Tisnawati, dkk. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Penada
Media Group

http://evynurhidayah.blogspot.com/2011/04/makalah-mpk-pengawasan-
manajemen.html

11

Anda mungkin juga menyukai