Dosen Pengajar :
Candra Yuliana, MT.
FAKULTAS TEKNIK
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengawasan dalam Manajemen”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah
wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen karena ilmu ini sangat berguna nantinya dimasa
akan datang.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 FUNGSI PENGAWASAN
Yaitu suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan, menilai dan
mengoreksi agar pelaksanaan pekerjaan itu sesuai dengan rencana semula.Proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkansekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.Kegiatan dalam Fungsi
Pengawasan dan Pengendalian :
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikatoryang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaiantujuan dan target bisnis
1. Untuk menjadikan pelaksanaan dan hasil kegiatan sesuai dengan rencana dan tujuan.
2. Untuk memecahkan masalah.
3. Untuk mengurangi resiko kegagalan suatu rencana.
4. Untuk membuat perubahan – perubahan maupun perbaikan – perbaikan.
5. Untuk mengetahui kelemahan– kelemahan pelaksaannya.
3
pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistempelaksanaan anggaran dapat berjalan
sebagaimana yang dikehendaki.Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna
jika dilakukan oleh atasan langsung, sehinggapenyimpangan yang kemungkinan dilakukan
akan terdeteksi lebih awal.Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang
dilakukan terhadap suatu kegiatansetelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini
lazimnya dilakukan pada akhir tahunanggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya.Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya
untuk mengetahui kemungkinanterjadinya penyimpangan.
b. Pengawasan dilihat dari segi obyektif
Pengawasan dari segi obyektif ialah pengawasan terhadap produksi dan sebagainya.Ada
juga yang mengatakan pengawasan dari segi obyek merupakan pengawasan secara
administratif danpengawasan operatif. Contoh pengawasan administratif ialah pengawasan
anggaran, inspeksi,pengawasan order dan pengawasan kebijaksanaan.
c. Pengawasan dari segi subyek
Pengawasan dari segi subyek terdiri dari pengawasan intern dan pengawasan ekstern.
1. Pengawasan Intern
Pengawasan intern dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan
perusahaan (internal auditor)
2. Pengawasan Ekstern
Pengawasan ekstrendilakukan oleh akuntan publict (certified public accountant).
Publikasi laporan neraca dan rugi laba yang menyebabkan jalannya perusahaan
wajibdiperiksa oleh akuntan publik.
4
3. Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
a. Pengawasan Non-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk
mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik yang sering digunakan adalah:
1) Pengamatan (pengendalian dengan observasi). Pengamatan ditujukan
untukmengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
2) Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic
denganmengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
5
3) Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan informasi
yangdibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari bawahan dengan relatif
lebih cepat.
4) Evaluasi pelaksanaan.
5) Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara
ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin ada dapat
didiagnosis dan dipecahkan bersama.
6) Management by Exception (MBE). Dilakukan dengan memperhatikan perbedaan
yangsignifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut didasarkan pada prinsip
pengecualian. Prinsip tersebut mengatakan bahwa bawahan mengerjakan semua
kegiatan rutin, sementara manajer hanya mengerjakan kegiatan tidak rutin.
b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa
teknikyang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:
1) Anggaran
- anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas
- anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-base
budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting (HRA )
2) Audit
- Internal Audit
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab
mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar
mengenai kegiatan mereka.
- Ekternal Audit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar
keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang
bebas dari pengaruh manajemen.
3) Analisis break-even
Menganalisa dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukan pada volume berapa agar biaya total sehingga tidak mengalami laba atau
rugi.
6
4) Analisis rasio
Menyangkut dua jenis perbandingan
1. Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasa lalu
2. Membandingkan rasia-rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
5) Bagian dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan,
seperti:
a. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain
serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan
dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
b. Program Evaluation and Reviw Technique (PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek – proyek yang
bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu yang harus
dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.
Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
1. Manajemen Pengecualian (Management by Exception)
Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya
penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan
perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip
pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur
manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua
persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan
organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.
7
2. Tahap desain konseptual.
3. Tahap desain terperinci.
4. Tahap implementasi akhir.
4. Penganggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana
dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana
tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-
sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas
tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan,
anggaran juga merupakan alat pengawasan.
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi.
Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem
sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-
8
kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan
yang direncanakan
9
3.1 CONTOH STUDI KASUS TENTANG PENGAWASAN ( BPKP )
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Tahap – tahap pengawasan :
Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa
Penyimpangan, Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi. Bentuk– bentuk pengawasan : Pengawasan
Pendahulu, Pengawasan Concurrent, Pengawasan Umpan Balik.Metode pengawasan : Pengawasan
Non-kuantitatif dan Pengawasan Kuantitatif. Alat-alat pengawasan yang paling umum ialah
Manajemen Pengecualian (Management by Exception), Management Information System (MIS),
Analisa Rasio dan Penganggaran.Didalam proses pengawasan untuk menjalankan pengawasan yang
baik juga diperlukan berbagai syarat untuk menjalankannya serta kita perlu mengetahui siapa pelaku
atau pelaksana dalam proses pengawasan.
3.2 SARAN
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.Karena jika tidak ada
pengawasan dalam suatu organisasi maka akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang
terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan
karena dapat membangun suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota-
anggota organisasi. Serta pengawasan juga dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat
dalam merumuskan suatu masalah.Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin
organisasi. Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan
organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://apriantonursetiawan.blogspot.com/2011/05/pengawasan-pada-manajemen.html
http://jajusuf.blogspot.com/2009/11/manajemen-umum-pengawasan.html
http://ricoadam-noah.blogspot.com/2013/01/136-alat-bantu-pengawasan-manajerial.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_umum_(untuk_st
mik)/bab7_dasar_dan_teknik_pengawasan.pdf
http://www.gudangmateri.com/2010/11/4-fungsi-utama-dalam-manajemen.html
Manullang, M, Dasar-dasar Manajemen, Galia Indonesia, Jakarta, 1983.
Handoko, T.Hani, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986.
Iman Indra, Siswandi, Aplikasi Manajemen Perusahaan Analisis Kasus dan Pemecahannya,
Mitra Wacana Media, Jakarta, 2009
12