Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“ PENGAWASAN DALAM MANAJEMEN ”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Manajemen

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Firdaus Akmal ( H1G112038 )
Muhammad Tamjidi ( H1G112036 )
Mukarramah ( H1G112032 )
Wenny Puspita ( H1G112033 )
Yanuary Yulistian Putra ( H1G112037 )

Dosen Pengajar :
Candra Yuliana, MT.

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM S-1 TEKNIK INFORMATIKA

2013

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengawasan dalam Manajemen”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah
wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen karena ilmu ini sangat berguna nantinya dimasa
akan datang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Pengawasan ............................................................................................. 2
2.2 Fungsi Pengawasan .................................................................................................. 3
2.3 Tujuan Pengawasan ................................................................................................... 3
2.4 Jenis Pengawasan ...................................................................................................... 3
2.5 Bentuk-bentuk Pengawasan ...................................................................................... 4
2.6 Tahap-tahap Pengawasan .......................................................................................... 5
2.7 Metode-metode Pengawasan ..................................................................................... 5
2.8 Alat Bantu Pengawasan................................................................................... ........... 7
2.9 Syarat-syarat untuk Menjalankan Pengawasan Yang Baik ....................................... 9
3.0 Pelaku atau Pelaksana Pengawassan dan Pengendalian ............................................ 9
3.1 Contoh Studi Kasus Pengawasan (BPKP) ................................................................ 10

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 11


DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan
dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan
yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Di dalam suatu organisasi terdapat Tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti
pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan Concurrent (concurrent control),
Pengawasan umpan balik (feed back control).Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-
tahap pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri
dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan
Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan
Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi.Di dalam proses
pengawasan juga terdapat tiga macam dasar penggolongan jenis pengawasan yakni, Waktu
pengawasan,Objek pengawasan,Subjek pengawasan. Didalam proses pengawasan untuk
menjalankan pengawasan yang baik juga diperlukan berbagai syarat untuk menjalankannya serta
kita perlu mengetahui siapa pelaku atau pelaksana dalam proses pengawasan.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa
yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat
bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki.
Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan
yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang
menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi diantaranya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari pengawasan?
2. Fungsi pengawasan
3. Tujuan pengawasan
4. Jenis pengawasan
5. Bentuk Pengawasan
6. Tahap-Tahap Pengawasan
7. Metode Pengawasan
8. Syarat-syarat untuk menjalankan pengawasan yang baik
9. Pelaku atau pelaksana pengawasan dan pengendalian

1.3 TUJUAN PENULISAN


Mengetahui arti , fungsi,tujuan,jenis,bentuk,tahapan, metode ,syarat serta pelaku atau
pelaksana dalamProses pengawasan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENGAWASAN

Pengendalian / Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat variable / unsure


(manusia, peralatan, mesin, organisasi) kearah tercapainya suatu tujuan atau sasaran
manajemen. Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis
untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan
penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan
seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.

George R. Terry, mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah


dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-
tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak
manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”.
Sedangkan menurut Basu Swasta“Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-
kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin
“Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan
awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.

Pengendalian dan pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan suatu


kegiatan dalam organisasi sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah digariskan atau ditetapkan.
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu
organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasanDengan
demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi
tercapai.

2
2.2 FUNGSI PENGAWASAN

Yaitu suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan, menilai dan
mengoreksi agar pelaksanaan pekerjaan itu sesuai dengan rencana semula.Proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkansekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.Kegiatan dalam Fungsi
Pengawasan dan Pengendalian :

a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikatoryang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaiantujuan dan target bisnis

2.3 TUJUAN PENGAWASAN

Tujuan dilaksanakan pengawasan adalah :

1. Untuk menjadikan pelaksanaan dan hasil kegiatan sesuai dengan rencana dan tujuan.
2. Untuk memecahkan masalah.
3. Untuk mengurangi resiko kegagalan suatu rencana.
4. Untuk membuat perubahan – perubahan maupun perbaikan – perbaikan.
5. Untuk mengetahui kelemahan– kelemahan pelaksaannya.

2.4 JENIS PENGAWASAN


Jenis-jenis pengawasan dapat ditinjau dari 3 segi:
a. Pengawasan dari segi waktu
Pengawasan dari segi waktu dapat dilakukan secara preventif dan secara reprensif. Alat
yangdipakai dalam pengawasan ialah perencanaan budget, sedangkan pengawasan secara
repensif alat budget dan laporan.Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai,
“pengawasan yang dilakukan terhadapsuatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan,
sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan
pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan
keuangan negara yang akan membebankandan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain,

3
pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistempelaksanaan anggaran dapat berjalan
sebagaimana yang dikehendaki.Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna
jika dilakukan oleh atasan langsung, sehinggapenyimpangan yang kemungkinan dilakukan
akan terdeteksi lebih awal.Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang
dilakukan terhadap suatu kegiatansetelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini
lazimnya dilakukan pada akhir tahunanggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya.Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya
untuk mengetahui kemungkinanterjadinya penyimpangan.
b. Pengawasan dilihat dari segi obyektif
Pengawasan dari segi obyektif ialah pengawasan terhadap produksi dan sebagainya.Ada
juga yang mengatakan pengawasan dari segi obyek merupakan pengawasan secara
administratif danpengawasan operatif. Contoh pengawasan administratif ialah pengawasan
anggaran, inspeksi,pengawasan order dan pengawasan kebijaksanaan.
c. Pengawasan dari segi subyek
Pengawasan dari segi subyek terdiri dari pengawasan intern dan pengawasan ekstern.
1. Pengawasan Intern
Pengawasan intern dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan
perusahaan (internal auditor)
2. Pengawasan Ekstern
Pengawasan ekstrendilakukan oleh akuntan publict (certified public accountant).
Publikasi laporan neraca dan rugi laba yang menyebabkan jalannya perusahaan
wajibdiperiksa oleh akuntan publik.

2.5 BENTUK-BENTUK PENGAWASAN


1. Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steering controls)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi
dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat
menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau
perkembangan tujuan.
2. Pengawasan Concurrent (concurrent control)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat
yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan
kegiatan.

4
3. Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

2.6 TAHAP – TAHAP PENGAWASAN


1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan
sebagai patokan dalam pengambilan keputusan.
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan
laporan,metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya
mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan
bagi manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan
dalam pelaksanaan.

2.7 METODE-METODE PENGAWASAN

Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian; pengawasan non-


kuantitatif dan pengawasan kuantitatif

a. Pengawasan Non-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk
mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik yang sering digunakan adalah:
1) Pengamatan (pengendalian dengan observasi). Pengamatan ditujukan
untukmengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
2) Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic
denganmengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.

5
3) Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan informasi
yangdibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari bawahan dengan relatif
lebih cepat.
4) Evaluasi pelaksanaan.
5) Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara
ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin ada dapat
didiagnosis dan dipecahkan bersama.
6) Management by Exception (MBE). Dilakukan dengan memperhatikan perbedaan
yangsignifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut didasarkan pada prinsip
pengecualian. Prinsip tersebut mengatakan bahwa bawahan mengerjakan semua
kegiatan rutin, sementara manajer hanya mengerjakan kegiatan tidak rutin.

b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa
teknikyang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:
1) Anggaran
- anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas
- anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-base
budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting (HRA )
2) Audit
- Internal Audit
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab
mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar
mengenai kegiatan mereka.
- Ekternal Audit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar
keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang
bebas dari pengaruh manajemen.
3) Analisis break-even
Menganalisa dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukan pada volume berapa agar biaya total sehingga tidak mengalami laba atau
rugi.

6
4) Analisis rasio
Menyangkut dua jenis perbandingan
1. Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasa lalu
2. Membandingkan rasia-rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
5) Bagian dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan,
seperti:
a. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain
serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan
dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
b. Program Evaluation and Reviw Technique (PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek – proyek yang
bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu yang harus
dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.

2.8 ALAT BANTU PENGAWASAN

Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
1. Manajemen Pengecualian (Management by Exception)
Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya
penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan
perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip
pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur
manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua
persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan
organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.

2. Management Information System (MIS)


MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen,
informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses
pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan
dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.
MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :
1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.

7
2. Tahap desain konseptual.
3. Tahap desain terperinci.
4. Tahap implementasi akhir.

Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :

• Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan


• Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system
• Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
• Adanya pengujian pendahuluan
• Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system
Sedangakan criteria utama MIS efektif yaitu :
• Pengawasan terhadap kegiatan yang benar
• Tepat waktu dalam pemakainya
• Menekan biaya secara efektif
• System yang digunakan harus tepat dan akurat
• Dapat diterima oleh yang bersangkutan
3. Analisa Rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka
dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang
meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan
pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba
organisasi.

4. Penganggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana
dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana
tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-
sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas
tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan,
anggaran juga merupakan alat pengawasan.
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi.
Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem
sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-

8
kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan
yang direncanakan

2.9 SYARAT-SYARAT UNTUK MENJALANKAN PENGAWASAN YANG BAIK


1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standard yang digunakan.
5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.

3.0 PELAKU ATAU PELAKSANA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN :

Pengawasan dan Pengendalian dilakuakan oleh :


a. Pihak manajemen pada masing – masing fungsi organisasi.
b. Pihak luar manajemen ( Auditor )

9
3.1 CONTOH STUDI KASUS TENTANG PENGAWASAN ( BPKP )

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, atau yang disingkat BPKP,


adalah Lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi,
Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada Presiden selaku kepala
pemerintahan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam
menjalankan pemerintahan dan memenuhi kewajiban akuntabilitasnya. Hasil pengawasan BPKP juga
diperlukan oleh para penyelenggara pemerintahan lainnya termasuk pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota dalam pencapaian dan peningkatan kinerja instansi yang dipimpinnya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Tahap – tahap pengawasan :
Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa
Penyimpangan, Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi. Bentuk– bentuk pengawasan : Pengawasan
Pendahulu, Pengawasan Concurrent, Pengawasan Umpan Balik.Metode pengawasan : Pengawasan
Non-kuantitatif dan Pengawasan Kuantitatif. Alat-alat pengawasan yang paling umum ialah
Manajemen Pengecualian (Management by Exception), Management Information System (MIS),
Analisa Rasio dan Penganggaran.Didalam proses pengawasan untuk menjalankan pengawasan yang
baik juga diperlukan berbagai syarat untuk menjalankannya serta kita perlu mengetahui siapa pelaku
atau pelaksana dalam proses pengawasan.

3.2 SARAN
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.Karena jika tidak ada
pengawasan dalam suatu organisasi maka akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang
terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan
karena dapat membangun suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota-
anggota organisasi. Serta pengawasan juga dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat
dalam merumuskan suatu masalah.Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin
organisasi. Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan
organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://apriantonursetiawan.blogspot.com/2011/05/pengawasan-pada-manajemen.html
http://jajusuf.blogspot.com/2009/11/manajemen-umum-pengawasan.html
http://ricoadam-noah.blogspot.com/2013/01/136-alat-bantu-pengawasan-manajerial.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_umum_(untuk_st
mik)/bab7_dasar_dan_teknik_pengawasan.pdf
http://www.gudangmateri.com/2010/11/4-fungsi-utama-dalam-manajemen.html
Manullang, M, Dasar-dasar Manajemen, Galia Indonesia, Jakarta, 1983.
Handoko, T.Hani, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986.
Iman Indra, Siswandi, Aplikasi Manajemen Perusahaan Analisis Kasus dan Pemecahannya,
Mitra Wacana Media, Jakarta, 2009

12

Anda mungkin juga menyukai