FUNGSI PENGAWASAN
Ibu Rismawati, S.E.,M.M
KELAS MA.22.C9
KELOMPOK 9
DISUSUN OLEH :
AHMAD PARIS : 112211075
DIKI ADVA PRATAMA : 112211058
KRISDAYANTI : 112211123
SYIFA AULIA ARUM : 112210238
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rida dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil makalah ini yang
berjudul 'FUNGSI PENGAWASAN'.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya
tulis yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut.
Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna
meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar belakang masalah............................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................2
1.3Tujuan penulis...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 Pengertian pengawasan menurut para ahli...............................................3
2.2 Maksud dan tujuan pengawasan...............................................................6
2.3 Tipe pengawasan......................................................................................8
2.4 Macam – macam tekhnik pengawasan.....................................................9
2.5 Proses pengawasan.................................................................................13
2.6 Fungsi pengawasan.................................................................................15
BAB III PENUTUP............................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................16
3.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengawasan merupakan sebuah proses dalam menetapkan ukuran kinerja
dan pengambilan tindakan yang bisa mendukung dalam pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja atau sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan tersebut. Selain itu, pengawasan merupakan proses guna memastikan
bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Secara filosofis dapat dikatakan bahwa pengawasan itu mutlak diperlukan
karena manusia bersifat salah dan khilaf. Perilaku manusia dalam organisasi perlu
diamati, bukan maksud untuk mencari kesalahan kemudian menghukumnya, akan
tetapi untuk mendidik dan membimbing. Hal ini kiranya sangat penting untuk
diperhatikan karena para pemimpin dalam suatu organiasi sering lupa bahwa
seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang ikhlas memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan. Hanya saja
setelah kesalahan diperbuat, adalah menjadi tugas pemimipin untuk memperbaiki
kesalahan itu dengan jalan memberikan bimbingan kepada bawahannya agar ia
tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Berkaitan dengan hal ini menurut Mamduh M. Hanafi (2003:404) bahwa
manajemen yang baik memerlukan pengawasan yang efektif, pengawasan
diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan- kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan, dengan pengawasan yang intensif dan menggunakan metode yang
tepat, akan tercipta suatu iklim organisasi yang kondusif, dan diharapkan dapat
sesuai dengan tujuan lembaga yang telah ditetapkan. Keberhasilan sebuah
organisasi diantarnya terletak pada kemampuan dalam melakukan pengawasan.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pengawasan dalam organisasi
merupakan faktor yang penting dalam pelaksanaan kegiatan.
Hal yang menjadi titik permasalahan yang ingin diangkat oleh peneliti,
bahwa proses pengawasan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatan
kinerja karyawan. Karena fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir dalam
kegiatan manajemen yang pada dasarnya berfungsi untuk memastikan bahwa
tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga dapat tercapai sesuai dengan rencana
melalui berrbagai kegiatan yang dilakukan
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pengawasan menurut para ahli
2. Maksud dan tujuan pengawasan
3. Tipe pengawasan
4. Macam – macam tekhnik pengawasan
5. Proses pengawasan
6. Fungsi pengawasan
C. Tujuan penulisan
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pengantar manajemen yaitu
makalah tentang fungsi pengawasan
2. Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya
3. Agar penulis dan pembaca dapat memahami pengertian, maksud dan tujuan,
tipe, macam – macam tekhnik, proses serta fungsi dalam pengawasan
4. Memungkinkan pembaca untuk terlibat secara kritis dalam suatu topik
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan merupakan sebuah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang bisa mendukung dalam pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja atau sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan tersebut. Selain itu, pengawasan merupakan proses guna memastikan
bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Pengertian Pengawasan Menurut Para Ahli
Siagian (1990:107)
Pengawasan merupakan sebuah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang
dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Newman
Beliau menjelaskan dengan singkat bahwa pengawasan adalah sesuai dengan
rencana.
Jusuf Juhir, SH & Victor M. Situmorang, SH
Pengawasan merupakan bentuk upaya dan tindakan dalam rangka untuk
mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas yang dilaksanakan menurut ketentuan
dan sasaran yang ingin dicapai.
Soekarno K.
Pengawasan merupakan proses yang menentukan mengenai hal agar apa yang
harus dikerjakan, dan supaya apa yang diselenggarakan bisa sejalan sesuai dengan
rencana.
Sarwoto
Pengawasan merupakan sebuah kegiatan dari manajer yang mengusahakan supaya
pekerjaan bisa terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan ataupun
hasil sesuai dengan apa yang menjadi keinginan.
George R. Tery (2006:395)
3
Pengawasan yakni sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan,
maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan menerapkan tidankan-tindakan
korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan keinginan dan sesuai dengan apa
yang sudah di tentukan.
S.P. Siagian
Pengawasan merupakan proses pengamatan pelaksanaan dari seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin seluruh aktivitas pekerjaan yang sedang dilakukan
dapat sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
M. Manullang
Pengawasan merupakan upaya dalam menentukan pekerjaan apa yang telah
dilaksanakan, menilainya dan juga mengoreksinya dan bila perlu dengan sebuah
maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
Henry Fayol
Pengawasan yakni terdiri dari pengujian apakah aktivias pekerjaan berlangsung
sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan dengan instruksi yang sudah
digariskan.
Dale
Beliau mengatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan
seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti
memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan
apa yang direncanakan sebelumnya.
Admosudirdjo
Pengawasan merupakan bentuk dari keseluruhan kegiatan yang membandingkan
atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-
norma, standar atau rencana yang telah ditetapkan.
Robbin
Pengawasan merupakan proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga
membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan dari
perusahaan ataupun organisasi.
Kertonegoro (1998:163)
Pengawasan merupakan proses melaui manajer berusaha memperoleh kayakinan
4
bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah di rencanakan.
Terry
Pengawasan yakni ialah untuk menentukan apa yang telah dicapai dari hasil
pekerjaan pekerja, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-
tindakan yang korektif apabila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai
dengan rencana.
Rahayu Relawati
Fayol
Yohanes Yahya
Menurut Yohanes Yahya, pengawasan memiliki pengertian sebagai suatu tata cara
dalam organisasi yang dapat menjamin kegiatan-kegiatan, tujuan, serta manajemen
organisasi dapat terwujud. Yohanes Yahya juga menambahkan bahwa antara
pengawasan dengan perencanaan memiliki hubungan yang sangat erat, sehingga
dalam implementasinya menjadi satu rangkaian.
Tjutju Yuniarsih
5
B. MAKSUD DAN TUJUAN PENGAWASAN
1. Maksud Pengawasan.
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan untuk mencapai tujuan dari suatu
kegiatan yang telah direncanakan maka perlu adanya pengawasan, karena dengan
pengawasan serta tujuan yang akan dicapai dapat dilihat dengan berpedoman pada
rencana (planning) yang telah disusun terlebih dahulu.
6
Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan dengan efisien dan apakah
tidak dapat diadakan perbaikan-perbaikan lebih lanjut, sehingga mendapat
efisiensi yang lebih besar.
2. Tujuan Pengawasan.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, maka dapatlah diuraikan mengenai tujuan
dari pengawasan, yaitu sebagai berikut :
Agar tercipta manusia-manusia yang bersih yang didukung oleh suatu sistem
manajemen yang berdaya guna dan berhasil guna serta ditunjang oleh sistem
pengawasan yang obyektif, sehat, serta bertanggung jawab.
Agar terselenggara tertib administrasi dan menumbuhkan disiplin kerja yang
sehat.
Oleh karena untuk mencapai tujuan negara atau organisasi, maka pengawasan
dapat diklasifikasikan berdasarkan sebagai berikut :
E. PROSES PENGAWASAN
1. Tahap Menciptakan Standar
Standar merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang
sudah dilakukan.Standar yang dibuat biasanyadidasarkan pada suatu kondisi atau
kemampuan kerja yang normal.Bentuk standar dapat dibedakan kedalam dua
macam bentuk, yaitu standar kualitatif dan standar kuantitatif.
Standar kuatitatif merupakan suatu standar yang dinyatakan didalam satuan-satuan
tertentu, misalnya: jam kerja mesin (machine hour), jam kerja tenaga langsung
(direct labour hour), satuan barang (unit product), ongkos, pendapatan, investasi,
dan lain sebagainya. Sedangkan standar kualitatif dapat berupapendapat umum,
langganan, buruh dan sebagainya.
1. Standar fisik, meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau
kualitas produk.
2. Standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya
tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan lain-
lain.
3. Standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu
pekerjaan harus diselesaikan.
13
14
F. FUNGSI PENGAWASAN
10. Meningkatkan rasa tanggung jawab sebagai anggota atau bagian dari sebuah
posisi yang diberikan amanah untuk menjalankan tugas dengan baik.
15
BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang fungsi pengawasan maka dapat
disimpulkan bahwa fungsi pengawasan memiliki beberapa hal yang perlu diketahui
seperti, apa itu pengawasan, maksud dan tujuan daripada pengawasan, tipe
pengawasan, tekhnik-tekhnik pengawasan serta proses pengawasan agar kita dapat
memastikan apa yang telah direncanakan dapat berjalan sebagaimana yang
seharusnya.
III.II Saran
Pengawasan kami rasa sangat dibutuhkan dalam organisasi. Karena jika
tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya
kesalahan – kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun
lingkungan.
16
DAFTAR PUSTAKA