Anda di halaman 1dari 14

PENGAWASAN DALAM MANAJEMEN

(Dasar Manajemen)

Disusun Oleh :
Tiara Thomas
2203026020

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGRIBISNIS
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga
penyusunan karya tulis yang berjudul “ PENGAWASAN DALAM MANAJEMEN” dapat
selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa adanya berkat dan rahmat Tuhan
YME, tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada bapak Ibu Mursidah, S.P., M.M.
selaku dosen pengampuh mata kuliah Dasar Manejemen. Saya menyadari penulisan makalah
ini tidak terlepas dari banyak bantuan pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan
keritik. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

saya menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini baik dari segi isi dan
penyampaian masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu dengan penuh kerendahan hati,
saya memohon masukan baik berupa kritikan atau saran untuk saya dapat membuat makalah
ini lebih baik di kemudian hari. Lebih lanjut, saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Samarinda,25 April 2023

Tiara Thomas

i
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan
dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan
tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para
pekerjanya.
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa fungsi ini berusaha untuk menjamin kegiatan
organisasi bergerak ke arah tujuannya. Dengan adanya fungsi pengawasan, dapat diketahui
apakah pelaksanaan kegiatan berjalan sebagaimana semestinya atau terjadi kesalahan atau
penyimpangan. Jika telah diketahui, tindakan lebih lanjut dapat dilaksanakan. Kemudian,
dapat diusahakan untuk meningkatkannya dan jika terjadi kesalahan dapat dilakukan
perbaikan.
Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti
pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung
(cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control).
Dalam proses pengawasan juga diperlukan tahap-tahap pengawasan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam,
yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap
Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan
Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai
dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan
tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu
proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat
menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan
juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan
organisasi.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan pengawasan?
2.Apa saja tujuan dan bidang-bidang pengawasan?
3.Bagaimana elemen-elemen esensial yang ada di dalam tiap sistem kontrol sendiri?
4.Ada berapa fungsi, tipe, dan proses pengawasan dalam manajemen?
5.Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip kontrol yang berguna untuk
mengembangkan sistem kontrol?
6.Ada berapa macam dan jenis-jenis pengawasan jika ditinjau dari setiap segi?
7.Apakah pengawasan itu merupakan aspek penting dalam manajemen?
8.Apa saja asas-asas yang menyangkut tentang pengawasan?
9.Bagaimana sifat dan waktu dalam pengawasan?
10. Bagaimana karakteristik sistem pengawasan yang lebih efektif?
11.Bagaimana cara-cara melakukan pengawasan yang baik?
12.Bagaimana langkah-langkah dan proses pengawasan?

C.MAKSUD DAN TUJUAN


1.Agar dapat memahami tentang pengertian dari pengawasan.
2.Agar mengetahui tujuan dan bidang-bidang pengawasan.
3.Agar mengetahui elemen-elemen esensial yang ada dalam tiap sistem kontrol.
4.Agar mengetahui fungsi, tipe dan proses dalam pengawasan.
5.Agar mengetahui prinsip-prinsip dalam pengawasan.
6.Agar bisa mengetahui macam dan jenis-jenis pengawasan.
7.Agar mengetahui bahwa pengawasan itu adalah aspek yang sangat penting.
8.Agar mengetahui asas-asas yang terkait dengan pengawasan.
9.Agar mengetahui sifat dan waktu dalam pengawasan
10. Agar mengetahui karakteristik sistem pengawasan yang efektif.
11.Agar mengetahui cara-cara melakukan pengawasan yang baik.
12.Agar mengetahui cara-cara dan langkah-langkah dan proses pengawasan

2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGAWASAN

Controling merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh
seorang controller (pengawas). Pengawasan dilakukan untuk menemukan dan mengoreksi
adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan, pada setiap tahap-tahap kegiatan perlu dilakukan
pengawasan. Sebab apabila terjadi penyimpangan akan lebih cepat melakukan koreksi atau
perbaikan.

Seorang controller (pengawas) harus menyelaraskan tingkat jaminan sumber daya


dengan kebutuhan rencana-rencana yang pasti dengan proses mencatat atau dengan
pengendalian perkembangan ke arah tujuan pokok dan sasaran serta metode pencapaiannya
yang memungkinkan seorang pengawas melihat lebih awal adanya penyimpangan. Oleh
karena itu, pengawasan berkaitan erat dengan perencanaan.

melakukan larangan-larangan. Dalam arti positif pengawasan ialah tindakan-tindakan


agar organisasi atau perusahaan berjalan terarah, tidak terjadi kesalahan-kesalahan,
penyimpangan atau kebocoran di segala bidang. Sedangkan dalam arti luas, pengawasan
adalah aktifitas controller untuk melakukan pengamatan, penelitian dan penilaian dari
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi atau perusahaan yang sedang atau telah berjalan
untuk mencapain tujuan yang telah ditetapkan.

 Beberapa Pengertian Pengawas Menurut Beberapa Pakar Ekonomi:

1. Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar


pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi
dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki
telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.

2. George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang

3
telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan
tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.

3. Robbin (dalam Sugandha, 1999: 150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu
proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk
menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.

4. Kertonegoro (1998: 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui manajer
berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaannya.

5. Terry (dalam Sujamto, 1986: 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk menentukan apa
yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan
korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.

6. Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat
sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga
mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai
dengan apa yang direncanakan.

7. Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada pokoknya pengawasan


adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang
sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana-
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kesimpulannya, pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar


pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan.

4
B. TUJUAN DARI PENGAWASAN

 Sesuai dengan pengertian pengawasan dalam arti luas, maka pengawasan bertujuan:
1. Menemukan dan menghilangkan kemacetan yang mungkin timbul
2. Melakukan pencegahan dan perbaikan kesalahan yang ada
3. Mencegah penyimpangan
4. Mengadakan koreksi apakah hasil sesuai rencana
5. Memperoleh efisiensi dan efektifitas
6. Mendidik pegawai dan meningkatkan rasa tanggung jawab

 Menurut Griffin (2000), tujuan dari fungsi pengawasan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Adaptasi Lingkungan
Tujuannya adalah agar sebuah perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal. Contoh: ketika
ICT belum secanggih saat ini, kualifikasi minimum tenaga kerja di sebuah perusahaan
barangkali hanya dibatasi pada kemampuan mengetik. Namun saat ini hampir seluruh
perusahaan menggunakan komputer sebagai ujung tombak kegiatan sehari-hari.
2. Meminimalkan Kegagalan
Ketika perusahaan menjalankan kegiatan produksi misalnya perusahaan memiliki
target produksi sebanyak 10.000-unit maka perusahaan berharap bagian produksi bisa
menghasilkan produk sebanyak itu. Katakanlah bagian produksi hanya menghasilkan
9.000-unit yang memenuhi standar sedangkan 1000-unit tidak memenuhi standar. Maka
perusahaan mengalami kerugian 1000-unit dalam produksinya. Oleh karena itu
perusahaan perlu menjalankan pengawasan agar target tersebut terpenuhi.
3. Meminimumkan Biaya
Sebagaimana contoh di atas jika target terpenuhi maka biaya dapat diminimalkan,
akan tetepi jika kondisinya seperti di atas 1000-unit tidak memenuhi standar maka hal
itu tidak bisa dikatakan meminimalkan biaya malah menambah beban biaya produksi.
4. Mengantisipasi Kompleksitas dari Organisasi
Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat
mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks. Ketika kegiatan perusahaan
hanya memproduksi satu jenis barang, atau 10 orang pekerja, atau 2 bagian dalam
struktur organisasi, barangkali kegiatan manajemen lebih mudah untuk dilakukan.

5
C. SYARAT-SYARAT PENGAWASAN
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif, teliti, dan sesuai dengan standar.
5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.

D. BIDANG-BIDANG PENGAWASAN

Dalam kenyataannya pengawasan tidak hanya dilakukan bagi para pekerja di perusahaan,
namun mencakup hampir semua bidang dalam perusahaan. Secara singkat pengawasan dapat
dilakukan pada bidang:

a. Produksi

Di bidang ini pengawasan dimulai saat menerima pesanan dari pembeli, kemudian melakukan
pembelian bahan sampai dengan produk selesai dibuat. Hal ini meliputi pula pengawasan
persediaan barang dan pengawasan kualitas serta kuantitas produk.

b. Pemasaran

Tugas bagian ini dimulai saat produk akan dikirim ke pasar atau konsumen. Oleh karena itu
biasanya pengawasan berawal dari sini, tetapi adakalanya bagi perusahaan yang cukup besar
sebelumnya sudah dimulai dengan riset dan mengumpulkan informasi dari pasar.

c. Keuangan

Bidang ini harus ditangani dengan cepat, tepat, dan akurat. Pengolahan dan pengawasan yang
kurang teliti akan berakibat terjerumusnya perusahaan di dalam masalah keuangan yang
bertujuan agar perusahaan dapat menekan biaya-biaya yang digunakan.

6
d. Personalia

Bidang ini merupakan factor penting yang akan ikut menentukan tercapainya tujuan
suatu organisasi sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Tugas dari bidang
ini adalah mengatur, membina, menggerakkan, mengarahkan, serta mengembangkan
pegawai agar mampu menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif dan efisien guna
menunjang tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi.

e. Administrasi (Perkantoran)

Bidang ini merupakan penerapan fungsi manajemen dibidang perkantoran, yaitu


perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan kantor agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dan karyawan merasa puas.

E. PENTINGNYA PENGAWASAN

Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu,
banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang
telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap
organisasi. Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya:

1. Perubahan lingkungan organisasi

Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat


dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan
baku baru dan sebagainya. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi
perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu
menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan
yang terjadi.

2. Peningkatan kompleksitas organisasi

Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-
hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas
tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih
efisien dan efektif.

7
3. Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan

Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana
melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat
kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan
tersebut sebelum menjadi kritis.

4. Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang

Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan


itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah
bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem
penga-wasan.

5. Komunikasi

Pengawas di tuntut memiliki kompetensi sosial, khususnya dalam menjalin mitra


dengan para stakeholder lainnya. Para pengawas harus mampu bermitra baik dengan
individu maupun kelompok. Karena pengawas berperan dalam mengembangkan
jaringan kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu.

6. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi


Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar. Penentuan apakah
tindakan koreksi perlu diambil atau tidak. Jika keputusan penentuan sudah di tetapkan
maka yang terakhir adalah pengambilan tindakan.

8
F. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN

1. Pengawasan Pendahulu (Feeforward Control, Steering Controls, Preliminary Control)

Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi


dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat
menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi
atau perkembangan tujuan.

2. Pengawasan Concurrent (Concurrent Control)

Yaitu pengawasan “Ya /Tidak”, atau pengawasan yang terjadi ketika pelaks anaan
berlangsung, dimana suatu aspek harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum
kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.

3. Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control, Past-Action Controls).

Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

G. PENGAWASAN MERUPAKAN ASPEK PENTING DALAM MANAJEMEN

a. Adanya perubahan di lingkungan organisasi


Menyebabkan fungsi pengawasan harus dilaksanakan agar dampak dari perubahan-
perubahan tersebut segera dapat dideteksi sehingga manajemen akan mampu menghadapi
tantangan dan peluang yang disebabkan oleh perubahan itu. Misalnya timbulnya perubahan
teknologi, adanya pesaing-pesaing baru yang muncul.

b. Organisasi menjadi semakin kompleks


Pada umumnya organisasi saat ini cenderung bercorak desentralisasi, maka kegiatan
perusahaan menjadi terpisah-pisah secara geografis, lebih luas dan kompleks. Demikian
juga jika banyak dipakai penyalur dalam penjualan produk, maka untuk menjaga kualitas
dan profitabilitas, perlu system pengawasan yang lebih teliti.

c. Timbulnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja


Untuk mendeteksi adanya kesalahan yang mungkin diperbuat oleh pelaku organisasi, maka
digunakan fungsi pengawasan, semakin jarang pekerja melakukan kesalahan, semakin
sederhana manajemen melakukan fungsi pengawasan.

d. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang


Mengimplementasikan sistem pengawasan merupakan cara yang tepat untuk memeriksa
pelaksanaan tugas-tugas pekerja yang telah didelegasikan. Namun demikian, manajer harus
dapat menjaga keseimbangan antara pengawasan dengan kebebasan pribadi dari pekerja
supaya tidak mematikan kreatifitas.

9
H. MANFAAT PENGAWASAN

1. Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi dan pekerjaan
mereka
2. Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam bekerja
3. Untik menerima informasi dan perspektif lain mengenaipekerjaan seseorang
4. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan
5. Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditinggalkan
tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja
6. Untuk memiliki ruang untuk mengesplorasi dan mengekspresikan distress, restimulation
pribadi, transferensi atau counter-transferensi yang mungkin dibawa oleh pekerjaan
7. Untuk merencanakan dan memanfaatkan sumberdaya pribadi dan frofesional yang lebih
baik
8. Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif
9. Untuk memastikan kualitas pekerjaan
10
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan


tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan.

Tipe-tipe pengawasan yaitu; Pengawasan Pendahuluan


(Preliminary control)
, Pengawasan pada saat kerja berlangsung
(Cocurrent Control)
, Pengawasan Feed Back (feed back control). Tahap Proses Pengawasan; Menetapkan standar
pelaksanaan (perencanaan), Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, Pembandingan
pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa penyimpangan – penyimpangan,
Pengambilan tindakan koreksi.

Pengawasan penting disebabkan karena Perubahan lingkungan organisasi, Peningkatan kompleksitas


organisasi, Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, Kebutuhan manager untuk
mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.

Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu; Merumuskan hasil yang di inginkan, Menetapkan
penunjuk hasil, Menetapkan standar penunjuk dan hasil, Menetapkan jaringan informasi dan umpan
balik dan Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi. Bidang strategik dalam pengawasan
ialah Transaksi Keuangan, Hubungan Manajer dan Bawahan, dan Operasi-operasi Produktif. Alat-alat
pengawasan yang paling umum ialah Manajemen Pengecualian (Management by Exception),
Management Information System (MIS), Analisa Rasio dan Penganggaran.

B. SARAN

Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada pengawasan
dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang
berasal dari bawahan maupun lingkungan.

Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi yang baik
antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya
tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.

Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi. Disebabkan perlu
adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pengawasan
disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik
menjadi lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA

http://zahranmirzan.blogspot.co.id/2013/01/makalah-pengantar-manajemen-
controling.html
http://ndonesianhacker.blogspot.co.id/2010/11/makalah-manajemen-controlling.html

Anda mungkin juga menyukai