Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 2
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas Supervisi Manajerial yaitu Konsep Dasar Manajemen
Kepengawasan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Penulis (Kelompok 2)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Atmosudirjo, Prayudi S. 1981. Hukum Administrasi Negara. Jakarta.Ghalia Indonesia. hal
80
2
Anwar, Saiful,2004. Sendi-sendi Hukum Administrasi Negara,Jakarta: Glora.Madani. hal
127
3
Salinderho , 1998. Tata Laksana Dalam Manajemen,Jakarta: Sinar Grafika. hal 39
2
makna pula sebagai pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi
yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan peraturan atau suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya
pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang
telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan
perbaikannya.
Pengertian pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai
dengan pasal 1 peraturan pemerinth no 79 Tahun 2005 tentang pedoman
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah menyatakan
bahwa pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah adalah proses
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan secara
efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.4
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pengawasan adalah
hal yang penting dalam menjalankan suatu perencanaan di suatu instansi tersebut
agar tercipta nya kerja yang sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan
bersama.
3
pengawasan ditekankan pada formalisasi tujuan dan tugas tugas manajemen,
pendekatan ini di dasarkan pada konsep “Scientific Management” yang
diperkenankan oleh Taylor dahulu dimana manajer mengharapkan
kepatuhan, menggunakan kekuasaan untuk mengarahkan dan memberikan
perintah serta memonitornya melalui saluran informasidan struktur yang
resmi. Dari informasi ini diketahui di penyimpangan, dan dari
penyimpangan dikoreksi dan di berikan sanksi kepada mereka yang
melakukannya.
Pendekatan klasik ini menggunakan sistem mekanis dan penerapan
prinsip dan peraturan yang kaku.. Peraturan yang ada atau tujuan yang telah
ditetapkan dipaksakan untuk dipatuhi tanpa diberi hak untuk
mempermasalahkannya. Kesalahan dan kelemahannya di usahakan
diidentifikasi dan berikan sanksi bagi mereka yang terbukti melakukannya.
Disiplin dan kepatuhan buta sangat di harapkan. Sehingga sistem ini
biasanya dibentuk unit khusus yang melakukan identifikasi dan memonitor
pelaksaan peraturan dan kapatuhan terhadapnya.
Pendekatan ini merupakan pendekatan awal sewaktu manusia
mengenal sistempengawasan. Biasanya sistem ini dilaksanakan pada
organisasi dimana mereka yangdiawasi belum memiliki skill dan moralitas
yang baik.
2. Pendekatan stuktural
Pendekatan struktural ini masih menggunakan berbagai komponen
klasik namun bedanya adalah bahwa pendekatan ini membagi-bagi fungsi
manajemen atas berbagai fungsi yaitu fungsi perencanaan,
penggorganisasian, perintah, koordinasi, dan pengawasan. Pendekatan ini
mengguankan struktur sebagai alat untuk melakukan pengawasan.
Dalam pendekatan ini pimpinan yang bertanggungjawab mencapai
tujuan berbagai fungsi dan membuat struktir organisasi. Fungsi pengawasan
dilakukan melalui struktur yang sudah ada berdasarkan fungsi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaan fungsi pengawasan mengalir melalui
struktur organisasi mulai dari atas atau pusat keseluruhan struktur, kepada
4
mereka yang berhasil melaksanakan fungsi dengan baik diberikan
penghargaan dan yang tidak melaksanakan fungsi dengan benar diberikan
hukuman.
Pendekatan struktural ini hampir sama dengan pendekatan klasik,
namun disini struktur organisasi perusahaan dijadikan sebagai alur dan
media pengawasan.
4. Pendekatan Sistem
Dalam pendekatan sistem maka pengawasan dianggap sebagai salah
satu sistem dari general sistem yang ada. Sistem adalah suatu set bagian-
bagian yang saling berhubungan memiliki ketergantungan yang satu dengan
lainnya. Semua kegiatan dianggap merupakan satu kegiatan dan terpadu
bukan merupakan hal yang terpisah atau bebas dari yang lainnya. Olehnya
karena maka dalam pendekatan sistem ini harus memahami hubungan antara
elemen yang satu dengan elemen yang lain dan bagaimana ia berhubungan.
Pada jenis sistem tertutup sistem yang ada dianggap tidak
menyesuaikan diri dengan kekuatan atau faktor luar dia hanya beradaptasi
dengan faktor internal. Sebaliknya sistem terbuka sistem itu dianggap
5
memilik subsistem yang terbuka yang tergantung pada pengaruh lingkungan
ekstrenal. Sistem berusaha mencapai titik ekuilibrium jika ia sudah
beradaptasi dengan unsur internal dan ekstrenal. Dalam hal ini sistem ini
dianggap dinamis karena interaksi antara kegiatan, orang, dan lingkungan.
5
Ningsi, Chintiya Ade. 5 Pendekatan dalam Kepengawasan. 2019.
(https://www.scribd.com/document/430352861/5-Pendekatan-Dalam-Pengawasan)
6
pendidikan berkepentingan dengan upaya peningkatan kemampuan professional
guru, yang pada gilirannya akan berdampak terhadap peningkatan mutu proses
dan hasil pembelajaran. Hubungan antara perilaku supervisi, perilaku mengajar,
perilaku belajar, dan hasil belajar merupakan hubungan yang sangat fundamental
dalam perbaikan mutu hasil pendidikan.
Supervisi memiliki karakteristik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas
bagi supervisor. Dalam hal ini supervisi pendidikan memiliki dua karekteristik
yaitu
1. bersifat terapan
2. melibatkan aktivitas manusia dengan menempatkan keperluan yang unik
pada inquiri dan pengembangan atau preskripsi bagi praktek supervisi.
7
mencapai tujuan pendidikan. Ini berarti bahwa kedudukan supervisi merupakan
komponen yang sangat strategis dalam administrasi pendidikan.6
6
KEMDIKBUD. Supervisi Pendidikan. (https://lmsspada.kemdibud.go.id)
7
LPMP STEI. Manajemen Supervisi. 2017. (https://www.lmpm.stei.ac.id/manajemen-
supervisi/154/)
8
perhatian bagi perkembangan para siswa dan perbaikan pengajaran dengan segala
aspek-aspeknya.
Fungsi supervisi ialah memberi petunjuk, mendorong, menjelaskan,
membimbing, dan membantu meningkatkan situasi belajar, serta membantu para
guru agar ia mengajar lebih baik. Jadi supervisi adalah suatu proses yang
merupakan bagian dari proses pendidikan, juga sebagai proses sosial yang
demokratis, yang fungsi utamanya ialah kepemimpinan.
Adapun peranan supervisi dalam kegiatan pendidikan, antara lain :
1. Supervisi sebagai program yang berencana untuk memajukan pengajaran
2. Supervisi sebagai inspeksi
3. Supervisi sebagai kepemimpinan yang koperatif
8
Muljono, Pudji. Supervisi dan evaluasi dalam Manajemen Pendidikan.
(https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/33893/1/KPMpjm-artik15-Supervisi
%20dan...%20.pdf)
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11