PENGAWASAN
Dosen pengampu :
Riswan S.Pd M.Si
Disusun oleh :
Ahmad Zaini : 2141913041
Ahmad Hidayat : 2141913011
Abdi Setiawan : 2141913050
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. !
DAFTAR ISI……………………………………………………………… !!
PENDAHULUAN………………………………………………………… !!!
A. Latar Belakang……………………………………………………... 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 4
C. Tujuan……………………………………………………………… 5
BAB II……………………………………………………………………... 6
PEMBAHASAN…………………………………………………………... 6
A. Pengertian Pengawasan……………………………………………. 6
B. Tujuan Pengawasan………………………………………………... 6
C. Prinsip-Prinsip Pengawasan………………………………………... 7
D. Teknik Pengawasan………………………………………………... 9
E. Kunci Pengawasan…………………………………………………. 9
F. Jenis-Jenis Pengawasan……………………………………………. 10
G. Pengawasan Dalam Islam………………………………………...... 12
BAB III……………………………………………………………………..15
PENUTUP…….…………………………………………………………… 15
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengawasan
2. Apa Tujuan Pengawasan
1
https://m.liputan6.com/hot/read/4857007/5-fungsi-pengawasan-yang-perlu-diketahui-beserta-
definisi-dan-jenis-jenisnya di akses pada tgl 17 Mei 2022
2
https://www.kompasiana.com/maruf30718/5fe584988ede481637592ce2/konsep-dasar-
pengawasan-dalam-islam di akses pada tgl 17 Mei 2022
3. Apa Prinsip-Prinsip Pengawasan
4. Apasaja Teknik Pengawasan
5. Bagaimana Kunci Pengawasan
6. Apasaj Jenis-Jenis Pengawasan
7. Bagaimana Pengawasan Dalam Islam
C.Tujuan Perumusan
1. Memahami PengertianPengawasan
2. Mengetahui Tujuan Pengawasan
3. Mengetahui Prinsip-Prinsip Pengawasan
4. Mengetahui Teknik Pengawasan
5. Mengetahui Kunci Pengawasan
6. Mengetahui Jenis-Jenis Pengawasan
7. Memahami Pengawasan Dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengawasan
Kata pengawasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari Kata
“awas” yang diartikan dapat melihat baik-baik, tajam penglihatan,Sedangkan kata
pengendalian berasal dari kata “kendali” yang berarti Menguasai kendali,
memegang pimpinan, memerintah. Pengawasan diartikan Penilikan dan penjagaan,
penilikan dan pengarahan kebijakan jalannya Pemerintahan.3
3
Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar Bin Khattab (Jakarta : Pstaka Al-Kautsar,
2015), 589.
4
Inu Kencana Syafi’i, Al-Qur’an dan Ilmu Administrasi (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 6
B. Tujuan Pengawasan
Bila dilihat dari fungsi manajerial pengawasan adalah untuk mengukur dan
mengoreksi kerja bawahan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dan rencana
yang didesain sedang dilaksanakan. Dalam konteks ini, implementasi syariah
diwujudkan melalui :
5
Nurul Huda, dkk, Keuangan Publik Pendekatan Instrumen Kebijakan dalam Perspektif Islam
(Jakarta : Gramedia, 2015), Hlm 33.
6
M. Ismail Yusanto dan Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah (Jakarta
: Khirul Bayan, 2003), 148.
Sebuah koreksi terhadap suatu kesalahan dalam Islam didasarkan atas tiga
dasar :
1. Ӊaqqi (saling menasihati atas dasar kebenaran dan norma yang jelas).
Tidak mungkin sebuah pengendalian akan berlangsung dengan baik,
tanpa norma yang jelas. Norma dan etika harus jelas. Norma danetika
itu tidak bersifat individual, tetapi harus disepakati bersama dengan
aturan-aturan main yang jelas.
2. Tawaşaw bis şabri (saling menasihati atas dasar kesabaran). Pada
umumnya seorang manusia sering mengulangi kesalahan yang pernah
dilakukan. Oleh karena itu, diperhatikan Tawa shaubis shabri atau
berwasiat dengan kesabaran. Koreksi yang diberikan pun harus
berulang-ulang. Disinilah pentingnya kesabaran.
3. Tawaşawbil marhamah (saling menasihati atas dasar kasih sayang). Hal
ini ditetapkan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Balad ayat 17 yang
artinya : “saling berwasiat atas dasar kasih sayang”. Tujuan melakukan
pengawasan, pengendalian dan koreksi adalah mencegah seseorang
terjerumus pada sesuatu yang salah. Tujuan lainnya adalah agar kualitas
kehidpan terus meningkat. Inilah yang dimaksud dengan taushi
Supaya pengawasan yang dilakukan atasan efektif, ada beberapa cara Untuk
mengumpulkan fakta, yaitu :
Ketiga hal ini, yaitu pembinaan orang, ketepatan pemilihan orang danSistem
yang baik merupakan kunci sebuah pengawasan yang efektif.
F. Jenis-jenis Pengawasan
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang
ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pengawasan dalam
bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau
pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin
oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk
setiap daerah yang ada di Indonesia. Sedangkan, pengawasan ekstern adalah
7
Samsirin, “Konsep Manajemen Pengawasan dalam Pendidikan Islam”, At-Ta’dib, 2 (Desember
2015),
pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit
organisasi yang diawasi.
Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran
dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih
bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga
penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
1. Kontrol yang berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan
Keimanan kepada Allah SWT. Seseorang yang yakin bahwa Allah pasti
Mengawasi hambanya, maka ia akan bertindak hati-hati. Ketika sendiri,
ia Yakin bahwa Allah adalah yang kedua dan ketika berdua ia yakin
bahwa Allah yang ketiga. Seperti diungkap dalam Al-Qur’an Surat Al-
Mujadalah Ayat 7 :
ض َما يَك ُْونُ ِم ْن نَّجْ ٰوى ث َ ٰلث َ ٍة ا َِّْل ه َُو َرابِعُ ُه ْم َو َْل ِۗ ِ ت َو َما فِى ْاْلَ ْر ِ سمٰ ٰوَّ ّٰللا يَ ْعلَ ُم َما فِى ال َ اَلَ ْم ت َ َر ا َنَّ ه
سا ِدسُ ُه ْم َو َ ْٓل اَد ْٰنى ِم ْن ٰذ ِلكَ َو َ ْٓل ا َ ْكث َ َر ا َِّْل ه َُو َمعَ ُه ْم ا َ ْينَ َما كَانُ ْو ۚا ث ُ َّم يُنَبِئ ُ ُه ْم بِ َما َ س ٍة ا َِّْل ه َُو َ َخ ْم
ِۗ
ع َِملُ ْوا يَ ْو َم ا ْل ِق ٰي َم ِة اِنَّ ه
ّٰللاَ بِك ُِل ش َْيءٍ ععَ ِليْم
Terjemahan :
Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan
Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang
keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia
pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.8
Allah berfirman :
ٰٰۤ
ولىكَ هُ ُم ِ َو ْلتَك ُْن ِم ْنكُ ْم ا ُ َّمةٌ يَّ ْدعُ ْونَ اِلَى ا ْل َخي ِْر َويَأ ْ ُم ُر ْونَ ِبا ْل َم ْع ُر ْو
ُ ف َويَ ْنه َْونَ ع َِن ا ْل ُم ْنك َِر ِۗ َوا
َا ْل ُم ْف ِل ُح ْون
Terjemahan:
8
Departemen Agama RI., 543.
“Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru Kepada
kebaikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari Yang mungkar.
Merekalah orang-orang yang beruntung”. Q.S Ali-Imran :104)
9
Abdurrahman, Manajemen., Hlm 137.
Ada satu hal yang harus dipelajari manajer, yaitu sebuah pengawasan Akan
berjalan dengan baik jika masing-masing manajer berusaha memberikan Contoh
terbaik kepada bawahannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Abdurrahman, Manajemen.,
https://m.liputan6.com/hot/read/4857007/5-fungsi-pengawasan-yang-
perlu-diketahui-beserta-definisi-dan-jenis-jenisnya di akses pada
tgl 17 Mei2022
https://www.kompasiana.com/maruf30718/5fe584988ede481637592c
e2/konsep-dasar-pengawasan-dalam-islam di akses pada tgl 17
Mei 2022