PATOFISIOLOGI SISTEM
CARDIOVASCULAR
NS. TAUFIK SEPTIAWAN, M.KEP
REVIEW ANFIS JANTUNG
FUNGSI UTAMA SISTEM
KARDIOVASKULER
Menstransport dan mendistribusikan zat-zat esensial ke jaringan.
Membuang produk sampah.
Mensuplai oxigen dan nutrien dalam keadaan fisiologik yang
berbeda-beda
Mengatur temperatur tubuh.
Komunikasi humoral.
Kerja sistem kardiovaskuler
Perikardium berfungsi:
Melindungi dan menjangkar
jantung
Mencegah terisi darah yang
berlebihan
Memungkinkan jantung bekerja
pada lingkungan yang terbebas
dari gesekan
Lapisan Perikardium dari
jantung
Dinding jantung
KIRI Right
ARTERI PULMONAL pulmonary artery
KIRI
VENA PULMONAL Right
pulmonary veins
Auricle
of left atrium Right atrium
ATRIUM KIRI
Inferior
Great cardiac vein vena cava
Right coronary
Posterior vein artery (in coronary
of left ventricle sulcus)
Coronary sinus
Posterior
interventricular artery
VENTRIKEL KIRI (in posterior
interventricular sulcus)
Apex Middle cardiac vein
Figure 18.4d
Aorta
Superior vena cava
Left
Right pulmonary artery
pulmonary artery Left atrium
Pulmonary trunk
Left
Right atrium pulmonary veins
Right
pulmonary veins Mitral
Fossa (bicuspid) valve
ovalis Aortic
Pectinate valve
Pulmonary
muscles valve
Tricuspid Left ventricle
valve
Papillary
Right ventricle
muscle
Chordae Interventricular
tendineae septum
Trabeculae Myocardium
carneae Visceral
Inferior pericardium
vena cava Endocardium
(e)
Figure 18.4e
Ruang-ruang pada jantung
Terdiri 4 ruangan
Kanan: atrium kanan dan ventrikel kanan
Kiri: atrium kiri dan ventrikel kiri
Ruang-ruang pada jantung
Atrium jantung
Popliteal artery
Arcuate artery
(b)
Sirkulasi koronar
Figure 18.7a
Sirkulasi koronar: drainage oleh vena
Figure 18.7b
Katup Jantung
Terdiri
dari dua jenis:
Katup atrioventikular
Katup semilunaris
Katup Jantung:
antrioventikular
Katup jantung memungkinkan aliran darah
mengalir satu arah melalui jantung
Katup atrioventrikular (AV) terletak diantara
atrium dan ventrikel
Katup AV mencegah terjadinya aliran darah
balik ke dalam atrium ketika ventrikel
berkontraksi
Chordae tendineae menjangkar katup AV dengan
otot papilaria.
Katup jantung: semilunaris
Katup semilunaris aorta terletak ventrikel kiri
dan aorta.
Katup semilunaris pulmonl terletak dinatara
ventrikel kanan dengan trunkus pulmonal.
Katup semilunaris mencegah aliran darah balik
ke dalam ventrikel
Katup jantung
Figure 18.8a, b
Katup jantung
Figure 18.8c, d
Fungsi katup Atrioventricular
Figure 18.9
Fungsi katup Semilunaris
Figure 18.10
Anatomi Microscopik Otot
Jantung
Cardiac muscle is striated, short, fat, branched, and interconnected
The connective tissue endomysium acts as both tendon and insertion
Intercalated discs anchor cardiac cells together and allow free passage of
ions
Anatomi Microscopik Otot
Jantung
Figure 18.11
Sistem konduksi jantung
Hantaran Listrik di sel-sel Myocardium
Konduksi Listrik
AV node
Direction of electrical signals
Delay the transmission of action potentials
SA node
Set the pace of the heartbeat at 70 bpm
AV node (50 bpm) and Purkinje fibers (25-40 bpm) can act
as pacemakers under some conditions
Hantaran Listrik di Jantung
1
1
SA node
AV node
2
AV node
4 Depolarization moves
A-V bundle rapidly through ventricular
4
Bundle branches conducting system to the
Purkinje apex of the heart.
fibers
5 Depolarization wave
5 spreads upward from
the apex.
Volume sekuncup
Dipengaruhi oleh panjang serat otot dan kontraktilitas
jantung
Hukum Frank-Starling
ARTERI KECIL
ARTERIOL
kAPILEr
VENULA &VENA
Microscopic--one cell
layer thick
Network
Bathed in
extracellular matrix
of areolar tissue
Entire goal of C-V
system is to get blood
into capillaries where
diffusion takes place
Faktor Yg mempengaruhi curah Jantung
Kesimpulan
Kardiovaskular—tinjauan anatomi
Tekanan, volume, aliran, dan resistansi
Gradien tekanan, tekanan pendorong, resistansi, viskositas, kecepatan rata2
aliran, dan Kecepatan aliran
Otot-otot jantung dan Jantung
Myocardium, sel-sel autoritmik, Diskus interkalasi, potensial pacemaker,
saluran/ channels
Jantung sebagai pompa
SA node, AV node, AV bundle, bundle branches, dan serat-serat Purkinje
Kesimpulan
Jantung sbg pompa (lanjutan)
EKG, Gel. P wave, Kompleks QRS, dan gel T
Siklus jantung
Systolik, diastolik, katup AV, Bunyi jantung pertama, kontraksi ventrikel
isovolumik, katup semilunar, bunyi jantung kedua, dan volume sekuncup
Curah Jantung (Cardiac output)
Hukum Frank-Starling, volume diastokik akhir, preload, contraktilitas, efek
inotropik, afterload, dan fraksi ejeksi
Aliran darah di sistem arteri
dan Vena
Tergantung pada kelancaran pembuluh darah dan tekanan perfusi yang
adekuat
Suatu kerusakan menyebabkan:
Penyebaran oxygen dan nutrien
Pembuangan produk buangan
Pengembalian darah ke jantung
Pengaruh penyakit Pembuluh darah
Kelainan Arteri
Penurunan aliran darah ke jaringan
Kerusakan distribusi oxygen dan nutrien
Kelainan Vena
Gangguan aliran darah dari kapiler
Gangguan pembuangan jaringan buangan dan gangguan pengembalian darah ke
jantung.
Faktor yang berkonstribusi
terhadap gangguan Aliran Darah
Perubahan patologik pada dinding pembuluh darah
Atherosklerosis dan vaskulitis
Obstruksi pembuluh darah akut oleh trombus atau embolus atau
vasospasme
Raynaud’s phenomenon
Dilatasi pembuluh darah abnormal vessel dilation
Aneurisma atau varises vena
Kompresi pembuluh darah oleh kekuatan ekstravaskular
Tumor, edema, atau tekanan dari pada permukaan
Jenis Arteri dan Fungsinya
Arteri Besar
Function mainly in transport of blood
Arteri ukuran sedang
Control distribution of blood flow to the various organs and tissues of the body
Arteri kecil dan arteriole
Regulate capillary blood flow
Patologi pada Sistem Arteri
Hyperkolesterolemia
Atherosklerosis
Vaskulitis
Penyakit arterial pada ekstremitas
Aneurisma arteri
Lemak
Trigliserida
Used in energy metabolism
Fosfolipid
Important structural constituents of lipoproteins, blood clotting components,
the myelin sheath, and cell membranes
Kolesterol
Chemical activity similar to other lipid substances
Jenis Lipoprotein
Diklasifikan berdasarkan Densitas
Silomikron
Very–low-density lipoprotein (VLDL)
Carries large amounts of triglycerides
Intermediate-density lipoprotein (IDL)
Low-density lipoprotein (LDL)
Main carrier of cholesterol
High-density lipoprotein (HDL)
50% protein
Factor Risiko Utama terjadinya
Coronary Heart Disease (CHD)
Cigarette smoking
Hypertension
Family history of premature CHD in a first-degree relative
Age (men ≥45 years; women ≥55 years)
HDL cholesterol <40 mg/dL
Elemen Diet yang Mempengaruhi Kolesterol
UAP
DM
Jenis
kelamin
Obesitas Genetik
Hypertensi
Smoking
Life Style
Stress
Muttaqin, 2010
Tanda dan Gejala
Nyeri
Perubahan
Marka
Jantung
ST Depresi
T Inverted
LBBB
RBBB
Tingkat Peluang ACS segmen ST Non
Elevasi
CONGESTIF
HEART FAILURE ?
DEFINISI
Gagal Jantung atau Congestif Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi di mana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh
akan nutrient dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan peregangan ruang
jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh
tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu
memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak
mampu memompa dengan kuat (Udjianti, 2010).
Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang pasien harus
memiliki tampilan berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istrahat
atau saat melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan (kongesti
paru atau edema pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan struktur atau
fungsi jantung saat istrahat (PERKI, 2015).
ETIOLOGI
Etiologi gagal jantung merupakan hasil dari suatu kondisi yang menyebabkan
overload volume, tekanan dan disfungsi miokard, gangguan pengisian, atau
peningkatan kebutuhan metabolik (Udjianti, 2010).
Tanda Gejala klinis pasien Tanda khas Gagal Jantung : Takikardia, takipnu,
ronki paru, efusi pleura, peningkatan tekanan vena
menurut (PERKI., 2015): jugularis, edema perifer, hepatomegali
CHF
5. Perfusi jaringan yang tidak memadai
6. Oliguria dan nokturia
7. Takikardia, lemah, pulsasi lemah, keletihan
8. Gangguan pencernaan, pusing , sakit
kepala, gelisah, ansietas, kulit pucat,
GAGAL
deingin dan lembab. JANTUNG
KANAN
Topik
Definisi
Endokarditis
Merupakan
Peradangan
pada katup dan
endotel jantung
ETIOLOGI
Rematik Heart Disease
INFEKSI
SLE
Karkinoid Jantung
1. Rematik heart disease
Definisi :
Proses inflamasi yang terjadi pada lapisan
luar jantung (Perikardium)
Etiologi :
Infections
Rheumatic fever
Autoimmune disease
Drug reaction
Myocardial infarction
Uremia
Malignancy
Radiation
Perikarditis Pathway
PENGERTIAN
Diet Jenis
Natrium kelamin
Obesitas Etnis
merokok
Konsumsi
Alkohol
Gaya hidup
Tidak Sehat
Stres
KLASIFIKASI
Klasifikasi Tekanan darah Tekanan darah
tekanan sistol (mmHg) diastole
darah (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120-139 80-89
Berdebar
Kaku Kuduk
Sulit Tidur
Tanda
Gejala
Cepat lelah
Penglihatan
Mual
kabur
Muntah
Keringatan
Nyeri dada
Mimisan
KOMPLIKASI
Penyumbatan
/Pecah
pembuluh
darah otak
Otak dapat
menyebabka
n stroke
(SNH/SH)
Serangan
Jantung
Komplikasi Lainnya
seperti Gagal ginjal,
kebutaan, DLL
Disritmia dan Masalah
Hantaran
1. Hipoksia
2. Iskemia, anoksia
3. Stimulus simpatis
4. Gangguan elektrolit
5. Efek obat
6. Bradikardi
7. Hipertropi jantung
Manifestasi Klinis
1. Anxietas, gelisah
2. Vertigo, sinkope
3. Lelah, tampak lelah, mudah capai
4. Palpitasi
5. Nyeri dada
6. Tanda/gejala gangguan hipoperfusi ,
dypsnoe, akral dingin
JENIS-JENIS GAMBARAN
ECG
Gangguan Pembentukan Impuls
a. Gangguan pembentukan
impuls di sinus
1. Takikardia sinus
2. Bradikardia sinus
3. Aritmia sinus
4. Henti sinus
Irama Sinus / Sinus Rhytm
Irama : teratur
Frekuensi : 60-100 x/mnt
Gelombang P : lebar <0,12dtk
Gel P selalu diikuti oleh gel QRS T
Interval PR : 0,12-0,20 dtk
Gelombang QRS :0,06-0,12 dtk
Irama Sinus Bradikardia
Irama : Teratur
Frekuensi : < 60 x/mnt
Gel P : Normal
Interval PR : Normal
Gel QRS : Normal
Sinus Takikardia
Irama : Teratur
Frekuensi : > 100-150 x/mnt
Gel P : Normal
Interval PR : Normal
Gel QRS : Normal
Takikardia Sinus
Multifokal : 2 atau
lebih fokus ektopik
Wandering PM : fokus
ektopik berbeda-beda
Takikardia Atrial
Irama ; Teratur
Frekuensi :150-250 x/mnt
Gel P : Sukar dilihat karena bersatu
dengan gel T
Interval PR : Tidak dpt dihitung atau memendek
Gel QRS : Normal
Atrial Fluter
Junctional Takikardi
Junctional Takikardi
Irama : Teratur
Frekuensi :> 100x/mnt
Gel P : Terbalik didepan,
belakang atau hilang
Interval PR : < 0,12 dtk atau tidak ada
Gel QRS : Normal
Irama Penghubung / Junctional
1. Ekstrasistol ventrikular
2. Takikardia ventrikular
4. Fibrilasi ventrikular
5. Henti ventrikular
6. Irama lolos ventrikular
Ekstrasistol Ventrikel
Gelombang QRS prematur, melebar dan bizarre ( tak teratur dan aneh )
P dari sinus tak terpengaruh oleh QRS ekstrasistol
( pause kompensasi lengkap )
Tipe Ekstrasistol Ventrikel
Irama ; Teratur
Frekuensi : 20-40 x/mnt
Gel P : Tidak terlihat
Interval PR : Tidak ada
Gel QRS : > 0,12 dtk
Sinus Ritme dengan VES Konsekutif
Kriteria diagnosis :
- terdapat 3 atau lebih ekstrasistol ventrikel
yang berturutan
Gambaran EKG :
- frekuensi biasanya 160-200/menit
- bila P dapat dikenali, maka P dan QRS
tidak berhubungan : disosiasi AV
- QRS melebar dan bizarre
Takikardia Ventrikel
Ventricular tachycardia
Takikardia Ventrikel Polimorfik