Anda di halaman 1dari 68

ANATOMI DAN

FISIOLOGI JANTUNG

BY ADEES
STRUKTUR JANTUNG
Pembuluh darah besar pada
jantung

 • Vena cava superior, yaitu vena besar yang


membawa darah kotor dari bagian atas diafragma
menuju atrium kanan.
• Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa
darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium
kanan.
• Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang
membawa darah kotor dari jantung sendiri.
• Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang
membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis
Lanjutan pembuluh darah besar

 • Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan


kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk
ke kedua paru-paru.
• Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan
kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-
paru ke atrium kiri.
• Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang
membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus
aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan
organ tubuh bagian atas.
• Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa
darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ
tubuh bagian bawah
POSISI JANTUNG

 ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan


tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5"
(12cm) dan lebar sekitar 3,5" (9cm).
 Jantung terletak di belakang tulang sternum,
tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-
paru dan bersentuhan dengan diafragma.
 Bagian atas jantung terletak dibagian bawah sternal
notch, 1/3 dari jantung berada disebelah kanan dari
midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari midline
sternum.
 Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5
atau tepatnya di bawah puting susu sebelah kiri
LAPISAN PEMBUNGKUS JANTUNG
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang
disebut lapisan perikardium yang terdiri dari 3
lapisan
• Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar
pembungkus jantung yang melindungi jantung
ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan
fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan
langsung dengan bagian dinding dalam sternum
rongga thorax
• Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding
lapisan fibrosa
Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang
bersentuhan dengan lapisan luar dari otot jantung
atau epikardium
Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan
perikardium visceral terdapat ruang atau space yang
berisi pelumas sekitar 25 cc
Dinding Jantung
 Terdiri dari tiga lapisan

a. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel


mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.

b. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot


jantung yang berkontraksi utnuk memompa darah.
Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang
menuju arteri besar.

c. Endokardium dalam tersusun dari lapisan


endotellial yang melapisi pembuluh darah yang
memasuki dan meninggalkan jantung (Ethel, 2003:
229
RUANG RUANG JANTUNG

1. ATRIUM
ATRIUM KANAN DAN KIRI
DIPISAHKAN OLEH INTRA ATRIAL
SEPTAL
2. VENTRIKEL
VENTRIKEL KANAN DAN KIRI
DIPISAHKAN OLEH INTRA
VENTRIKULAR SEPTAL
Ruang jantung : Atrium
 Dinding atrium relatif tipis.
 Atrium kanan terletak dalam bagian superior
kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru-paru.Darah masuk
melalui :
(1) Vena cava superior dan inferior
membawa darah yang tidak mengandung
oksigen dari tubuh kembali ke jantung.
(2) Sinus koroner membawa kembali darah
dari dinding jantung itu sendiri.
Lanjutan atrium

 Atrium kiri di di bagian superior kiri


jantung, berukuran lebih kecil dari
atrium kanan, tetapi dindingnya lebih
tebal.
 Atrium kiri menampung empat vena
pulmonalis yang mengembalikan darah
teroksigenasi dari paru-paru
Ruang Jantung : Ventrikel
 Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong
darah ke luar jantung menuju arteri yang
membawa darah meninggalkan jantung.

 (1) Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan


pada apeks jantung. Darah meninggalkan ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir
melewati jarak yang pendek ke paru-paru.

 (2) Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada


apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding
ventrikel kanan darah meninggalkan ventrikel kiri
melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh
kecuali paru-paru.
KATUP KATUP JANTUNG

1. KATUP ATRIOVENTRIKULAR
A . KATUP MITRAL TERLETAK ANTARA ATRIUM KIRI
DENGAN VENTIKEL KIRI
B KATUP TRIKUSPID TERLETAK ANTARA ATRIUM
KANAN DENGAN VENTRIKEL KANAN
2. KATUP SEMILUNAR
A . KATUP AORTA YANG TERLETAK ANTARA
VENTRIKEL KIRI DENGAN PEMBULUH DARAH
AORTA
B . KATUP PULMONAL YANG TERLETAK ANTARA
VENTRIKEL KANA DENGAN ARTERI PULMONALIS
 Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa
jaringan otot jantung khusus yang terletak di
dinding posterior atrium kanan tepat di bawah
pembukaan vena cava superior. Nodus S-A
mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga
disebut pemacu jantung

 Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk


menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi
darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi
ventrikular.
Lanjutan sistem konduksi

 Berkas A-V berfungsi membawa impuls di


sepanjang septum interventrikular menuju
ventrikel (Ethel, 2003: 231-232).

 Serabut purkinje adalah serabut otot jantung


khusus yang mampu menghantar impuls
dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan
hantaran serabut otot jantung.
Arteri koroner
ARTERI KORONER

 A . Left Main / Cabang Utama Arteri koroner


kiri; merupakan cabang aorta tepat diatas
katup semilunar aorta ; bercabang menjadi

1. Arteri interventrikular anterior/ LAD


(desenden), yang mensuplai darah ke
bagian anterior ventrikel kanan dan kiri
serta membentuk satu cabang, arteri
marginalis kiri yang mensuplai darah ke
ventrikel kiri. serta bagian interventrikuler
septum
LANJUTAN ARTERI KORONER KIRI

2 Arteri sirkumfleksa / LCx mensuplai


darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri.

Sirkumflex arteri bertanggung jawab


untuk mensuplai 45% darah untuk
atrium kiri dan ventrikel kiri, 10%
bertanggung jawab mensuplai SA node.
LANJUTAN ARTERI KORONER

 B. Right Coronary Arteri/ RCA, cabang utama dari


arteri koroner kanan ;
(1) Arteri interventrikular posterior (desenden),
yang mensuplai darah untuk kedua dinding
ventrikel.
(2) Arteri marginalis kanan yang mensuplai darah
untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.
Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai
darah ke atrium kanan, ventrikel kanan,permukaan
bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai
AV Node,dan 55% mensuplai SA Node.
 Vena jantung mengalirkan darah dari miokardium ke
sinus koroner, yang kemudian bermuara di atrium
kanan.
 Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan
distribusi arteri koroner. Sistem vena jantung terdiri
dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka
anterior, sinus koronaria
 Darah mengalir melalui arteri koroner terutama saat
otot-otot jantung berelaksasi karena arteri koroner
juga tertekan pada saat kontraksi berlangsung
Left side of
heart pumps
oxygenated
blood into
aorta
Sirkulasi darah

 Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi


paru dan sirkulasi sistemis.

1 SIRKULASI PARU
Mulai dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu
masuk ke paru, setelah dari paru keluar
melalui vena kecil, vena pulmonalis dan
akhirnya kembali ke atrium kiri.
Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah
kira-kira 15-20 mmHg pada arteri
Sirkulasi Pulmonal
 Hanya mengalirkan darah ke paru.

 Hanya berfungsi untuk paru-paru.

 Mempunyai tekanan permulaan yang


rendah.
 Hanya sedikit mengalami tahanan.

 Kolom hidrostatiknya pendek


2 Sirkulasi sistemik:

Mempunyai fungsi khusus sebagai sumber


tekanan yang tinggi dan membawa oksigen ke
jaringan yang membutuhkan.
Pada kapiler terjadi pertukaran O2 dan CO2
dimana pada sirkulasi sistemis O2 keluar dan
CO2 masuk dalam kapiler ,sedangkan pada
sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari
kapiler.
Volume darah pada setiap komponen sirkulasi
berbeda-beda. 84% dari volume darah dalam
tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, dimana
64% pada vena, 13% pada arteri dan 7 % pada
arteriol dan kapiler.
Sirkulasi Sistemik
 Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.

 Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.

 Memerlukan tekanan permulaan yang besar.

 Banyak mengalami tahanan.

 Kolom hidrostatik panjang


 Sirkulasi Koroner
 Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari
nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot jantung
itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh
permukaan jantung dan membawa oksigen untk
miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial
yang kecil-kecil.
 Aliran darah koroner meningkat pada:
 Peningkatan aktifitas
 Jantung berdenyut
 Rangsang sistem saraf simpatis
Distribution of
blood to the
body organs

Figure 15-13: Distribution of blood in the body at rest


PEMBULUH DARAH

 Keseluruhan sistem peredaran (sistem


kardiovaskuler) terdiri dari arteri,
arteriola, kapiler, venula dan vena
ARTERI

 Arteri berfungsi untuk transportasi


darah dengan tekanan yang tinggi ke
seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri
kuat dan elastis (lentur), kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan
darah diantara denyut jantung. Dinding
arteri banyak mengandung jaringan
elastis yang dapat teregang saat sistol
dan mengadakan rekoil saat diastol.
ARTERIOLA
 Merupakan cabang paling ujung dari sistem
arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol
untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler.
Arteriol mempunyai dinding yang kuat
sehingga mampu kontriksi atau dilatasi
beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat
mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol
dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang
berfungsi vasodilatasi. Arteriol merupakan
penentu utama resistensi/tahanan
aliran darah, perubahan pada diameternya
menyebabkan perubahan besar pada
resistensi
KAPILER
 Merupakan pembuluh darah yang halus
dan berdinding sangat tipis, yang
berfungsi sebagai jembatan diantara
arteri (membawa darah dari jantung)
dan vena (membawa darah kembali ke
jantung).
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat
makanan berpindah dari darah ke
dalam jaringan dan memungkinkan
hasil metabolisme berpindah dari
jaringan ke dalam darah
VENULA
 Dari kapiler darah mengalir ke dalam
venula lalu bergabung dengan venul-
venul lain ke dalam vena, yang akan
membawa darah kembali ke jantung.
VENA
 Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi
biasanya diameternya lebih besar daripada
arteri, sehingga vena dapat mengangkut
darah dalam volume yang sama tetapi
dengan kecepatan yang lebih rendah dan
tidak terlalu dibawah tekanan. Karena
tekanan dalam sistem vena rendah maka
memungkinkan vena berkontraksi sehingga
mempunyai kemampuan untuk menyimpan
atau menampung darah sesuai kebutuhan
tubuh
FISIOLOGI JANTUNG
Fisiologi Jantung
 Aktivitas kelistrikan jantung
 Peristiwa mekanik jantung
 Pengontrolan kerja jantung
 Pengontrolan curah jantung
 Sirkulasi koronaria
Aktivitas Kelistrikan Jantung
 Jantung memiliki kemampuan membentuk
depolarisasi spontan & potensial aksi sendiri 
Sistem Penghantar Khusus (sel autoritmis)
 Sifat sistem penghantar khusus:
(1) Otomasi kemampuan menghasilkan
impuls scr spontan
(2) Ritmis  keteraturan membangkitkan
impuls
(3) Daya penerus  kemampuan
menghantarkan impuls
(4) Peka rangsang  kemampuan berespons
thd rangsang
Peristiwa Mekanik Jantung
 Peristiwa mekanik jantung (siklus jantung) 
kontraksi, relaksasi, & perubahan aliran darah
mll jantung; terjadi akibat perubahan ritmis
dari aktivitas kelistrikan jantung
 Setiap siklus jantung tdd 7 fase:
1. Kontraksi ventrikel isovolumetrik
2. Ejeksi cepat Sistol ventrikel
3. Ejeksi lambat
4. Relaksasi ventrikel isovolumetrik
5. Pengisian ventrikel cepat Diastol ventrikel
6. Pengisian ventrikel lambat
7. Sistol atrium
Siklus Jantung
Peristiwa mekanik dalam siklus jantung

 a. selama masa diastole (relaksasi), tekanan dalam


atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi
tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.

(1) atrium secara pasif terus – menerus menerima


darah dari vena (vena cava superior dan inferior,
vena pulmonar).

(2) darah mengalir dari atrium menuju ventrikel


melalui katup A-V yang terbuka.
LANJUTAN SIKLUS JANTUNG

 3) Tekanan ventrikular mulai meningkat saat


ventrikel mengembang untuk menerima
darah yang masuk.
 (4) Katup semilunar aorta dan pulmonar
menutup karena tekanan dalam pembuluh-
pembuluh lebih besar daripada tekanan
dalam ventrikel.
 (5) Sekitar 70% pengisian ventrikular
berlangsung sebelum sistole atrial
LANJUTAN SIKLUS JANTUNG

 d. Ejeksi darah ventrikular ke dalam arteri


(1) Tidak semua darah ventrikular
dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik
akhir darah yang tersisa pada akhir sistole
adalah sekitar 50 ml
(2) Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan
volume diastole akhir (120 ml) dan volume
sistole akhir (50 ml)
LANJUTAN SIKLUS JANTUNG

 e. Diastole ventrikular
(1) Ventrikel berepolarisasi dan berhenti
berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel
menurun tiba-tiba sampai di bawah tekanan
aorta dan trunkus pulmonary, sehingga katup
semilunar menutup (bunyi jantung kedua).
(2) Adanya peningkatan tekanan aorta
singkat akibat penutupan katup semilunar
aorta.
LANJUTAN SIKLUS JANTUNG

 3) Ventrikel kembali menjadi rongga


tertutup dalam periode relaksasi
isovolumetrik karena katup masuk dan
katup keluar menutup. Jika tekanan
dalam ventrikel menurun tajam dari 100
mmHg sampai mendekati nol, jauh di
bawah tekanan atrium, katup A-V
membuka dan siklus jantung dimulai
kembali
Pengontrolan
Kerja Jantung
Curah Jantung
 Definisi
Curah jantung adalah volume darah
yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel
per menit. Curah jantung terkadang
disebut volume jantung per menit.
Volumenya kurang lebih 5 L per menit
pada laki-laki berukuran rata-rata dan
kurang 20 % pada perempuan.
 Perhitungan curah jantung
Curah jantung = frekuensi jantung x isi
sekuncup
Pengontrolan Curah Jantung
 Curah jantung (cardiac output): jumlah darah yg
dipompa oleh tiap ventrikel dlm waktu 1 menit
 Pd org dewasa (istirahat)  5 L/menit; meningkat
sesuai dg kebutuhan
 Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang
dipompa ventrikel tiap denyut.
 Setiap berdenyut, ventrikel memompa  2/3
volume ventrikel;
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol
berakhir: volume akhir sistol (ESV = end systolic
volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel
sampai diastol berakhir: volume akhir diastol
(ESD = end diastolic volume)
Penentu Fungsi Ventrikel:
Contractility

Preload Afterload
Stroke
Volume
• Synergistic LV Contraction
• Wall Integrity Heart Rate
• Valvular Competence

Cardiac Output
Interaksi antara faktor-faktor yg
mempengaruhi CO & TD
Faktor-faktor yg mempengaruhi
KONTRAKTILITAS MIOKARD
CURAH JANTUNG

 Curah jantung merupakan faktor utama yang


harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena
curah jantung mempunyai peranan penting
dalam transportasi darah yang memasok
berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah
darah yang dipompakan oleh ventrikel selama
satu menit. Nilai normal pada orang dewasa
adalah 5 L/mnt.
ISI SEKUNCUP( STROKE VOLUME)

 Isi sekuncup merupakan jumlah darah


yang dipompakan keluar dari masing-
masing venrikel setiap jantung
berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari
tiga variabel: beban awal, kontraktilitas,
dan beban akhir.
PRELOAD( BEBAN AWAL)

 Beban awal adalah derajat peregangan serabut


miokardium pada akhir pengisian ventrikel. Hal ini
sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut
miokardium selama diastole melalui peningkatan
volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan
kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet
yang diregangkan maksimal akan menambah
kekuatan jepretan saat dilepaskan.
 Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan
ventrikel meregang maksimal saat diastolik sebelum
berkontraksi/sistolik
Aliran balik vena ke jantung mampu
menyesuaikan output dengan input-nya
berdasarkan alasan berikut
 (a) peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan
volume akhir diastolic

(b) peningkatan volume diastolic akhir, akan


mengembangkan serabut miokardial ventrikel

(c) semakin banyak serabut oto jantung yang


mengembang pada permulaan konstraksi (dalam
batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel,
sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ini
disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
Faktor yang mendukung aliran balik vena dan
memperbesar curah jantung
 (a) pompa otot rangka. Vena muskular
memiliki katup-katup, yang memungkinkan
darah hanya mengalir menuju jantung dan
mencegah aliran balik. Konstraksi otot-otot
tungkai membantu mendorong darah kea rah
jantung melawan gaya gravitasi.
(b) Pernafasan. Selama inspirasi, peningkatan
tekanan negative dalam rongga toraks
menghisap udara ke dalam paru-paru dan
darah vena ke atrium.
lanjutan

 c) Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf


simpatis, darah yang tersimpan dalam limpa,
hati, dan pembuluh besar, kembali ke jantung
saat curah jantung turun.

(d) Gaya gravitasi di area atas jantung


membantu aliran balik vena.
Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik
vena dan mempengaruhi curah jantung

 (a) perubahan posisi tubuh dari posisi


telentang menjadi tegak, memindahkan
darah dari sirkulasi pulmonary ke vena-vena
tungkai. Peningkatan refleks pada frekuensi
jantung dan tekanan darah dapat mengatasi
pengurangan aliran balik vena.
(b) Tekanan rendah abnormal pada vena
(misalnya, akibat hemoragi dan volume darah
rendah) mengakibatkan pengurangan aliran
balik vena dan curah jantung.
lanjutan

 (c) Tekanan darah tinggi. Peningkatan


tekanan darah aorta dan pulmonary
memaksa ventrikel bekerja lebih keras untuk
mengeluarkan darah melawan tahanan.
Semakin besar tahanan yang harus dihadapi
ventrikel yang berkontraksi, semakin sedikit
curah jantungnya.
Beban akhir

 Stenosis aorta meningkatkan beban akhir


 Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
 Hipertensi meningkatkan beban akhir
 Polisitemia meningkatkan beban akhir
 Obat-oabatan, vasodilator menurunkan beban
akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan
beban akhir.
 Peningkatan secara drastis beban akhir akan
meningkatkan kerja ventrikel, menambah
kebutuhan oksigen dan dapat berakibat kegagalan
ventrikel.
Kontraktilitas

 Kontraktilitas
 Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-
otot jantung untuk menguncup dan
mengembang. Peningkatan kontraktilitas
merupakan hasil dari interaksi protein otot
aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium.
Peningkatan kontraktilitas otot jantung
memperbesar curah sekuncup dengan cara
menambah kemampuan ventrikel untuk
mengosongkan isinya selama sistolik.
Pengaruh tambahan pada curah jantung
(a) Hormone medular adrenal.
Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan
frekuensi jantung dan daya kontraksi sehingga curah
jantung meningkat.
(b) Ion.
Konsentrasi kalium, natrium, dan kalsium dalam
darah serta cairan interstisial mempengaruhi
frekuensi dan curah jantungnya.

(c) Usia dan ukuran tubuh seseorang dapat


mempengaruhi curah jantungnya.
(d) Penyakit kardiovaskular
Kelainan jantung, yang membuat kerja pompa
jantung kurang efektif dan curah jantung
berkurang

 (1) Aterosklerosis, penumpukan plak-plak dalam


dinding pembuluh darah koroner, pada akhirnya akan
mengakibatkan sumbatan aliran darah.
(2) Penyakit jantung iskemik, supali darah ke
miokardium tidak mencukupi, biasanya terjadi akibat
aterosklerosis pada arteri koroner dan dapat
menyebabkan gagal jantung.
(3) Infark miokardial (serangan jantung), biasanya
terjadi akibat suatu penurunan tiba-tiba pada suplai
darah ke miokardium.
(4) Penyakit katup jantung akan mengurangi curah
darah jantung terutama saat melakukan aktivitas
REGULASI TEKANAN
DARAH
Sistem Saraf
 Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan
mempengaruhi tahanan pembuluh darah perifer.
Dua mekanisme yang dilakukan adalah
mempengaruhi distribusi darah dan mempengaruhi
diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol
sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan:
baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat
vasomotor dimedula oblongata serta serabut2
vasomotor dan otot polos pembuluh darah.
Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak
juga mempengaruhi mekanisme kontrol saraf.
 Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter
pembuluh darah dengan mengeluarkan
epinefrin sebagai vasokonstriktor kuat, dan
asetilkolin sebagai vasodilator.
 Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus
dan arkus aorta. Baroresptor dipengaruhi
oleh perubahan tekanan darah pembuluh
arteri.
 Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis
dan arkus aorta. Kemoreseptor dipengaruhi
oleh kandungan O2, CO2, atau PH darah.
Kontrol Kimia
 Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia
darah juga membantu regulasi
tekanan darah melalui refleks
kemoreseptor yang akan dibawa ke
pusat vasomotor.
 Hormon yang mempengaruhi:
epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik
Atrial, ADH, angiotensin II, NO, dan
alkohol.
Veins

 Highly
distensible
 Major
capacitance
(reservoir)
vessels
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai