Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

SYOK HIPOVOLEMIK

Oleh:

AHMAD MAULANA RAHMAN

NPM: 1914401110001

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
1. Anatomi dan Fisiologi

1) Anatomi Jantung

Jantung terletak didalam thoracic cavity, dan sebagian terletak pada diagfragma.
Jatung terletak dibawah mediastium diantara paru-paru. Posterior jantung berada didekat
columna vertebra dan batas anterior jantung terletak dekat sternum. Rata-rata orang dewasa
memiliki jantung dengan panjang sekitar 14 cm dan lebar 9 cm. basis jantung berada pada
bagian atas, yang terhubung dengan beberapa pembuluh darah besar.

Bagian ini terletak dibawah costa ke-2. Ujung jantung, memanjang ke arah bawah
kiri , dan berakhir pada sisi tumpul yang disebut apex, yang sejajar dengan intercosta ke
lima. Tiga lapisan yang mengisi didnding jantung terdiri dari, lapisan terluar jantung
pericardium, lapisan tengah jantung myocardium dan lapisan bagian dalam jantung
endocardium. Bagian dalam jantung terbagi menjadi 4 ruangan, ruangan bagian atas disebut
atrium yang bertugas menerima darah yang kembali ke- Jantung. Ruangan bagian bawah di
sebut ventrikel, menerima darah dari atrium, yang kemudian di pompakan menuju arteri.
Arteri kanan dan ventrikel kanan dipisahkan dengan atrium kiri dan ventrikel kanan oleh
septum yang menjaga agar darah tidak bercampur Katup etrioventricular yang terdiri dari
katup mitral pada bagian kiri dan katup trikupidalis pada bagian kana, memastikan darah
mengalir satu arah diantara atrium dan ventrikel.

1. Atrium Kanan
Atrium kanan menerima darah dari dua vena besar, vena cava superior dan vena
cava inferior dan vena-vena kecil (sinus koronari), yang mengalirkan darah
menuju atrium kanan dari myocardium jantung. Atrium kanan dipisahkan dengan
ventrikel kanan oleh katup tikuspidalis. Auricula dextra adalah penonjolah kecil
dari atrium, terletak pada bagian pangkal aorta dan arteria pulmonalis.
2. Ventrikel Kanan
Dinding muscular pada ventrikel kanan lebih tipis dibandingkan dengan ventrikel
kiri, karena ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru dengan
resistensi aliran darah yang kecil. Ketika ventrikel kanan berkontraksi, darah
yang berada di dalam ventrikel kanan memiliki tekanan tinggi yang seacara pasif
menutup katup tricuspidalis. Oleh karena itu darah dari ventrikel kanan hanya
dapat keluar melalui pulmonary trunk, yang terbagi menjadi arteri pulmonalis
kanan dan kiri yang mensuplai darah ke paru-paru. Pada basis pulmonary trunk,
terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari tiga cup, yang menyebabkan darah
meninggalakan ventrikel kanan dan mencegah aliran balik ke ruang ventricle.
3. Atrium Kiri
Atrium kiri adalah ruangan berdinding tipis yang terletak pada bagian belakang
jantung. Atrium kiri mendapatkan suplay darah dari 4 vena pulmonalis (dua vena
pulmonalis dari setiap paru). Auricula sinistra adalah penonjolan kecil runcing
kecil dari atrium yang terletak pada sisi kiri pangkal aorta.
4. Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri adalah ruang berinding tebal pada bagian kiri dan belakang jantung.
Dinding pada ventrikel kiri tiga kali lebih tebal disbanding ventrikel kanan.
5. Katup Jantung
Katup Trikuspidalis
Mencegah perpindahan dari ventrikel kanan ke atrium kanan, selama kontraksi
ventrikel.

Katup pulmonaris
Mencegah aliran balik darah dari pulmonary trunk kearah ventrikel kanan selama
relaksasi ventrikel.

Katup mitral (bicuspidalis)


Mencegah alirah darah dari ventrikel kiri ke atrium kiri selama reaksi ventrikel.

Katup aorta
Mencegah aliran darah dari aorta ke ventrikel kiri selama relaksasi ventrikel.
6. Lapisan Jantung
a. Pericardium
Pericardium terdiri dari jaringan penghubung dan beberapa jaringan adipose
dalam. Pericardium melindungi jantung dengan mengurangi gesekan.
Pericardium adalah kantong fibrosa yang menutup seluruh jantung. Pericardium
merupakan kantong yang memeiliki dua lapisan, terdapat cairan sejumlah 20 ml
diantara lapisan tersebut yang berfungsi untuk mengurangi gesekan
pericardium parietalis adalah lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan
selaput paru. Perikardium viseralis adalah lapisan permukaan dari jantung itu
sendiri, dan disebut sebagai pericardium.
b. Myocardium
Myocardium merpakan lapisan tebal yang terdiri dari otot jantung yang mendapat
banyak supply kapiler darah, kapiler limfe, dan serabut saraf. Myocardium
memompa darah dari ruangan jantung. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan.
c. Endocardium
Endocardium melapisi bagian dalam rongga jantung dan menutupi katup apad
kedua sisinya. Endokardium terdiri dari selapis sel endotel, di bawahnya terdapat
lapisan jaringan ikat, licin dan mengkilat. Endokardium terdiri dari endotelium
dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel
selapis pipih dimana terdapattight/occluding junctiondan gap junction. lapisan
subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial
terdapat vena, saraf, dan sel purkinje.
7. Persarafan jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan
parasimpatis. Serabut – serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan
ventrikel termasuk pembuluh darah koroner.Saraf parasimpatis terutam
memberikan persarafan pada nodus sinoatrial,atrioventrikular dan serabut –
serabut otot atrium, dapat pula menyebar ke ventrikel kiri. Persarafan simpatis
eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis torakal atas, yaitu torakal 3- 6,
sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus kardialis kemudian berakhir
pada ganglion servikalis superior, medial, atau inferior. Serabut post – ganglionik
akan menjadi
saraf kardialis untuk masuk ke dalam jantung.Persarafan parasimpatis berasal dari
pusat nervus vagus di medulla oblongta; serabut – serabutnya akan bergabung
dengan serabut simpatis di dalam pleksus kardialis.Rangsang simpatis akan
dihantar oleh asetilkolin.
8. Perdarahan jantung
Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner
utama yaitu arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus
valsalva aorta.Arteri koroner kiri bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis,
ramus sirkumfleks dan ramus interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan
bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus marginalis dan ramus
interventrikularis posterior. Aliran balik dari otot jantung dan sekitarnya melalui
vena koroner yang berjalan berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke
dalam atrium kanan melalui sinus koronarius.Selain itu terdapat juga vena – vena
kecil yang disebut vena Thebesii, yang bermuara langsung ke dalam atrium
kanan. Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu
subendokardial, miokardial dan subepikardial. Penampunga cairan limfe dari
kelompok pleksus yang paling besar adalah pleksus subepikardial, dimana
pembuluh – pembuluh limfe akan membentuk satu trunkus yang berjalan sejajar
dengan arteri koroner kemudian meninggalkan jantung di depan arteri pulmonal
dan berakhir pada kelenjar limfe antara vena kava superior dan arteri inominata.

2) Sistem Konduksi/Hantaran
Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang bisa menghantarkan listrik.
Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus yaitu:
1. Otomatisasi: kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan
2. Irama: kemampuan untuk membentuk impuls yang teratur
3. Konduksi : kemampuan untuk menyalurkan impuls
4. Rangsang : kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang

Sistem konduksi jantung terdiri dari


1. SA (Nodus Sino Atrial )
Terletak diantara batas vena cava superior dan atrium kanan, disebut sebagai
pemacu alami jantung karena secara teratur menegluarkan aliran listrik/
impuls yang kemudian menggerakkan jantung secara otomatis. Pada keadaan
normal, SA Node dapat mengeluarkan impuls 60-100 x/ menit.
2. Traktus intermodal
Berfungsi menghantarkan impuls dari nodus SA ke nodus AV, traktus
intermodal terdiri dari: anterior tract, middle tract dan posterior tract.
3. Brachman Bunde
Menghantarkan impuls dari nodus SA ke atrium kiri
4. AV Node (nodus atrioventrikular)
Terletak didalam dinding septum atrium sebelah kanan tepat diatas katup
tricuspid dekat muara sinus koronarius. AV node berfungsi untuk menahan
impuls jantung selama 0,08 detik-0,12 detik, untuk memungkinkan pengisian
ventrikel selama atrium berkontraksi, selain itu AV Node berfungsi mengatur
jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel. AV node dapat mengeluarkan
impuls 40-60 kali permenit.
5. Bundle of HIS
Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari nodus AV ke sistem branch
bundle. Sistem bundle branch, merupakan lanjutan dari bundle HIS yang
bercabang menjadi dua yaitu: a. Right Bundle Branch, mengirim impuls ke
otot jantung vebtrikel kanan b. Left bundle branch, yang terbagi menjadi dua:
- Deviasi ke belakang (left posterior vesicle) menghantarkan impuls ke
endokard ventrikel kiri bagian posterior dan inferior.
- Deviasi ke depan ( left anterior vesicle) menghantarkan impuls ke endokard
ventrikel kiri bagian anterior dan superior.
6. Serabut Purkinye
Merupakan ujung dari bundle branch, yang berfungi menghantarkan impuls
menuju ke lapisan subendokard pada kedua ventrikel, sehingga terjadi
depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel. . Sel purkinje mengandung
sitoplasma yang besar, sedikit miofibril, kaya akan mitokondria dan glikogen
serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak di sentral. Sel-sel pacemaker
di subendokard ventrikel dapat menghasilkan impuls dengan frekunsi 20-
40x/menit. Normalnya, rangsangan listrik jantung berawal dari SA Node,
rangsangan itu kemudian dihantarkanke seluruh jantung melalui konduksi
tertentu. Dalam kondisi tertentu dapat timbul impuls yang bukan berasal dari
SA node, melainkan dari tempat lain seperti atrium maupun dari ventrikel.
Bila terjadi kegagalan fungsi dari SA Node, maka sistem lainnya dapat
mengambil alih SA node tersebut. Serat kontraksi merupakan serat silindris
yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdiri hanya 1 atau 2 nukleus di
sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena memilikistria e.
Sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria yang besar.
Ikatan antara dua serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens
(desmosom), dan gap junctions.

3) Cardiac Cycle (Siklus Jantung)


Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu denyut jantung, siklus ini terjadi
dalam dua fase: diastole dan systole
1. Diastole
Diastole adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi
a. Darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan
inferior.
b. Darah yang teroksigensi melewati atrium kiri melalui vena pulmonal
c. Kedua ktup atrioventrikular (tricuspidalis dan mitralis) tertutup dan
darah dicegah untuk memasuki atrium.
d. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, mencegah kembalinya darah dari
arteria pulmonalis kedalam ventrikel kanan dan dari aorta ke ventrikel kiri
e. Dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium,
tekanan didalamnya meningkat dan ketika tekanan di dalam atrium lebih
besar dari ventrikel, katup AV terbuka dan darah mulai mengalir dari
atrium ke ventrikel.
2. Systole
Systole adalah periode kontraksi otot. Berlangsung selama 0,3 detik
a. Dirangsang oleh nodus SA, dinding atrium berkontraksi, memeras sisa
darah dari atrium kedalam ventrikel.
b. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian
mulai berkontraksi
c. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium katup
AV menutup, Chordae tendineae mencegah katup terdorong ke dalam
atrium.
d. Ventrikel terus berkontraksi. Katup pulmonalis dan aorta membuka
akibat peningkatan tekanan ini
e. Darah menyembur keluar dari ventrikel kanan ke arteria pulmonalis an
darah dari ventrikel kiri menyembur kedalam aorta
f. Kontraksi otot kemudia berhenti, dan dengan dimulainya relaksasi otot,
siklus baru dimulai.

4) Sistem Peredarah Darah


1. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di
jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium)
jantung.
2. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung
menuju paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri.
Pada peredaran darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di
paru-paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen
dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru
ini banyak mengandung oksigen. Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu
sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru dimulai dari ventrikel
kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke
paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan
akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang
rendah kira – kira 15 – 20 mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi
sistemik dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil,
arteriol lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena
cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.

5) Anatomi Pembuluh Darah


1. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut
darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang
berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai
tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan
jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung.

a. Pembuluh nadi (Arteri)


Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa
darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh
balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem
sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh
nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke
jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung
berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur
dengan tensimeter atau sfigmomanometer.
1) Anatomi dinding pembuluh arteri.
Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan
penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang
tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah
tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di
dalam lumen.
2) Jenis pembuluh nadi
Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
a) Arteri pulmonaris: Pembuluh ini membawa darah yang telah
dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paruparu.
b) Arteri sistemik : Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol
dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas
ditukarkan.
c) Aorta : pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari
ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
d) Arteriol : Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan
dengan pembuluh kapiler.

b. Pembuluh balik (vena)

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak
terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup
ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup
tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka,
darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh
darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi
kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke
jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah
yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak
mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu
penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises

c. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh
kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabangcabang
pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan
pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang
pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler
sangat halus dan berdinding tipis.
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh
darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan
arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon
dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di
sekitarnya. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan
menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi
kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan
melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Dinding
kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti
oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan
dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.

6) Perdarahan Organ Tubuh


1. Otak
Otak mendapat suplai darah dari 2 sistem yakni Sistem Karotis dan
Sistem Vertebral. Pembuluh darah yang terdapat dalam sistem karotis
adalah Arteri Karotis Komunis, dan pembuluh darah yang terdapat dalam
sistem vertebral adalah Arteri Vertebralis. Arteri Karotis memperdarahi
otak besar terutama pada lobus frontalis dan temporalis bagian interior,
sedang Arteri Vertebralis memperdarahi batang otak, otak kecil, lobus
oksipitalis, dan bagianbagian talamus.
2. Mata
Mata diperdarahi oleh arteria opthalmica, cabang dari arteria carotis
interna
3. Lengan
Lengan diperdarahi oleh arteria subclavia dan cabangcabangnya. Areteria
subclavia dextra adalah cabang arteria brachiocephalica yang pendek,
arteria subclavia sinistra adalah cabang arcus aorta. Arteri ini berjalan di
dalam dasar leher, lalu diantara clavicula dan costae ke i. kemudia
bersambung didalam axilla sebagai arteria axillaris. Arteria axillaris
berlanjut menjadi arteria brachialis yang berjalan kebawah pada sisi
dalam lengan dibawah musculus biceps dan kemudian, mendekati bagian
depan siku, terbagi menjadi arteria radialis dan ulnaris. Ateria radialis
berjalan ke bawah pada bagian depan sisi luar lengan bawah dan dibawah
otot pada sebagian besar perjlanannya, arteri ini teraba sebagai nadi pada
pergelangan tangan. Eteria ulnariis berjalan kebawah pada sisi dalam
bagian luar lengan bawah di bawah otot. Areteria radialis dan ulnaris
saling berhubungan ditelapak tangan oleh dua arcus Palmaris. Semua
arteri ini member cabang untuk kulit, otot, dan sendi lengan.

4. Payudara
Payudara di perdarahi oleh cabang yang keluar dari ruang intercostalis
dari arteria mamaria interna, yang berjalan kebawah di dalam dada di
belakang cartilage costalis, dan cabang-cabang dari arteria axillaris.

5. Cabang-cabang aorta abdominalis dan organ yang diperdarahi


a. Arteria coeliaca adalah arteri pendek yang berjalan ke depan dari aorta
bercabang menjadi 1) Arteria lienalis yang memperdarahi limpa dan
lambung 2) Arteria hepatica menuju hepar, member cabang untuk
lambung dan kandung empedu 3) Arteria gastric sinistra menuju lambung
b. Arteria renalis adalah arteri besar yang berjalan transversal menuju
ginjal
c. Arteraia testicularis (pada pria)keluar tepat dibawah arteria renalis dan
berjalan ke bawah di belakang organ perut, memasuki funiculus
spermaticus dan memperdarahi testis dan epidedimis.
d. Arteria mesentriaca superior keluar dari bagian depat aorta dan berjalan
ke bawah di dalam mesentrium untuk bercabang menjadi sejumlah besar
cabang yang memperdarahi usus kecil dan usus besar sampai pertengahan
colon transversum.
e. Arteria mesentrica inferior, keluar dari sisi kiri aorta dan berjalan ke
bawah dan ke kiri untuk memeperdarahi usus besar dari pertengahan
colon transversum sampai pertengahan rectum.
6. Arteria iliaca
Aorta berakhir di bagian depan corpus vertebrae lumbalis IV dengan
membagu menjadi arteria iliaca communis dextra dan sinistra.
a. Arteria iliaca interna adalah arteri untuk struktur bagian dalam pelvis
dan region glutea, arteri ini memperdarahi: 1) Kandung kemih 2) Ujung
bawah rectum 3) Rahim dan vagina 4) Musculus gluteus b. Arteria
iliaca externa berjalan dibawah ligamentum inguinalis dan menjadi arteria
femoralis.
7. Tungkai
Arteria femoralis merupakan arteri utama pada tungkai, dimulai dari
ligamentum inguinalis, berjalan ke bawah pada sisi dalam paha dan
berlanjut ke belakang pada sisi medial femur melalui lubang pada
musculus adductor magnus untuk memjadi arteria poplitea.
Arteria poplitea, merupakan lanjutan arteria femoralis, berjalan ke bawah
di dalam rongga poplitea di belakang lutut terbagi menjadi: a. Arteria
tibialis anterior yang berjalan menuruni bagian depan tungkai ke dorsum
pedis b. Arteria tibialis posterior berjalan ke bawah di bagian belakang
tungkai, kemudian di dalam sulcus pada sisi dalam pergelangan kaki di
belakang malleolus medialis menuju telapak kaki. (John Gibson, 2012)

2. Pengertian

Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak
adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok adalah tidak adekuatnya
perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan. Jaringan akan
kekurangan oksigen dan bisa cedera. syok hipovolemik merupakan suatu keadaan
dimana volume cairan tidak adekuat didalam pembuluh darah. akibatnya perfusi
jaringan.

Syok hipovolemik terjadi apabila ada defisit volume darah ≥15%, sehingga
menimbulkan ketidakcukupan pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan dan
penumpukan sisa-sisa metabolisme sel. Berkurangnya volume intravaskular dapat
diakibatkan oleh kehilangan cairan tubuh secara akut atau kronik, misalnya karena
oligemia, hemoragi, atau kebakaran.

Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan
penurunan volume intravascular. Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen
intraselular dan ekstraseluler. Cairan intra seluler menempati hamper 2/3 dari air tubuh
total sedangkan cairan tubuh ekstraseluler ditemukan dalam salah satu kompartemen
intravascular dan intersisial. Volume cairan interstitial adalah kira-kira 3-4x dari cairan
intravascular. Syok hipovolemik terjadi jika penurunan volume intavaskuler 15% sampai
25%.

Tahap Syok Hipovolemik


1 Tahap I :
a. terjadi bika kehilangan darah 0-10% (kira-kira 500ml)
b. Terjadi kompensasi dimana biasanya Cardiak output dan tekanan darah masih dapat
Dipertahankan
2. Tahap II:
a. terjadi apabila kehilanagan darah 15-20%
b. tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi, takipneu, diaforetik, gelisah, pucat.
3. Tahap III
a. bila terjadi kehilengan darah lebih dari 25%
b. terjadi penurunan : tekanan darah, Cardiak output,PO2, perfusi jaringan secara cepat
c. terjadi iskemik pada organ
d. terjadi ekstravasasi cairan
Klasifikasi
1.      Kehilangan cairan
Akibat diare, muntah-muntah atau luka bakar, bisa berakibat dehidrasi. Derajat dehidrasi:
Tanda klinis Ringan Sedang Berat
Defisit 3-5% 6-8% >10%
Hemodinamik Takikardi, nadi Takikardi, nadi sangat Takikardi, nadi
lemah lemah, volume kolaps, tak teraba, akral
hipotensi ortostatik dingin, sianosis
Jaringan Lidah kering, Lidah keriput, turgor Atonia, turgor
turgor turun kurang buruk
Urine pekat Jumlah turun oliguria
SSP mengantuk apatis coma

2.     Perdarahan
Syok yang diakibatkan oleh perdarahan dapat dibagai dalam beberapa kelas:
Variabel Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Sistolik (mmHg) >110 >100 >90 <90
Nadi (x/mnt) <100 >100 >120 >140
Napas (x/mnt) 16 16-20 21-26 >26
Mental Anxious Agitated Confused Lethargic
Kehilangan darah <750 ml 750-1500 ml 1500-2000 ml >2000 ml
<15% 15-30% 30-40% >40%

A. Etiologi
1. Absolut
a. kehilangan darah dan seluruh komponennya
1) trauma
2) pembedahan
3) perdarahan gastrointestinal
b. kehilangan plasma
1) luka bakar
2) lesi luas
c. kehilangan cairantubuh lain
1) muntah hebat
2) diare berat
3) diuresis massive
2. Relatif
a. kehilangan integritas pembuluh darah
1) Ruptur limpa
2) Fraktur tulang panjang Atau pelvis
3) Pankreatitis hemoragi
4) Hemothorax / hemoperitoneum
5) Diseksi arteri
b. peningkatan permeabilitas
1) membran kapiler
2) sepsis
3) anaphylaxis
4) luka bakar
c. penurunan tekanan osmotik koloid
1) pengeluaran sodium hebat
2) hypopituitarism
3) cirrhosis
4) obstruksi intestina

B. Patofisiologi
Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan mengaktivasi sistem fisiologi
utama sebagai berikut: sistem hematologi, kardiovaskuler, ginjal, dan sistem neuroendokrin.
Sistem hematologi berespon terhadap kehilangan darah yang berat dan akut dengan
mengaktivasi kaskade koagulasi dan vasokonstriksi pembuluh darah (melalui pelelepasan
tromboksan A2 lokal). Selain itu, platelet diaktivasi (juga melalui pelepasan tromboksan A2
lokal) dan membentuk bekuan darah immatur pada sumber perdarahan. Pembuluh darah yang
rusak menghasilkan kolagen, yang selanjutnya menyebabkan penumpukan fibrin dan
menstabilkan bekuan darah. Dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk menyempurnakan
fibrinasi dari bekuan darah dan menjadi bentuk yang sempurna.
Sistem kardiovaskuler pada awalnya berespon terhadap syok hipovolemik dengan
meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas miokard, dan vasokonstriksi
pembuluh darah perifer. Respon ini terjadi akibat peningkatan pelepasan norepinefrin dan
penurunan ambang dasar tonus nervus vagus (diatur oleh baroreseptor di arcus caroticus,
arcus aorta, atrium kiri, dan penbuluh darah pulmonal). Sistem kardiovaskuler juga berespon
dengan mengalirkan darah ke otak, jantung, dan ginjal dengan mengurangi perfusi kulit, otot,
dan traktus gastrointestinal.
Sistem renalis berespon terhadap syok hemoragik dengan peningkatan sekresi renin dari
apparatus juxtaglomeruler. Renin akan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I,
yang selanjutnya akan dikonversi menjadi angiotensin II di paru-paru dah hati. Angotensin II
mempunyai 2 efek utama, yang keduanya membantu perbaikan keadaan pada syok
hemoragik, yaitu vasokonstriksi arteriol otot polos, dan menstimulasi sekresi aldosteron dari
korteks adrenal. Aldosteron bertanggungjawab pada reabsorbsi aktif natrium dan akhirnya
akan menyebabkan retensi air.
Sistem neuroendokrin berespon terhadap syok hemoragik dengan meningkatan
Antidiuretik Hormon (ADH) dalam sirkulasi. ADH dilepaskan dari glandula pituitari
posterior sebagai respon terhadap penurunan tekanan darah (dideteksi oleh baroreseptor) dan
terhadap penurunan konsentrasi natrium (yang dideteksi oleh osmoreseptor). Secara tidak
langsung ADH menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dan garam (NaCl) pada tubulus
distalis, duktus kolektivus, dan lengkung Henle

C. Tanda Dan Gejala


Gejala syok hipovolemik cukup bervariasi, tergantung pada usia, kondisi premorbid,
besarnya volume cairan yang hilang, dan lamanya berlangsung. Kecepatan kehilangan
cairan tubuh merupakan faktor kritis respon kompensasi. Pasian muda dapat dengan mudah
mengkompensasi kehilangan cairan dengan jumlah sedang vasokontriksinya dan takikardia.
Kehilangan volume yang cukup besar dalam waktu lambat, meskipun terjadi pada pasien
usia lanjut, masih dapat ditolerir juga dibandingkan kehilangan dalam waktu yang cepat
atau singkat. (Toni Ashadi, 2006).
Apabila syok talah terjadi, tanda-tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia,
penurunan darah lebih dari 15 mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit.
Tanda-tanda syok adalah menurut Toni Ashadi, 2006 adalah:
1. Kilit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu
berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.
2.  Takhikardi: peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respon homeostasis
penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke homeostasis penting
untuk hopovolemia.peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi
mengurangi asidosis jaringan.
3.  Hipotensi: karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan
curah jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan
tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri
turun tidak dibawah 70 mmHg.
4.  Oliguria: produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik. Oliguria pada
orang dewasa terjadi jika jumlah urin kurang dari 30ml/jam.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sel Darah Putih : Ht mungkinmeningkat pada status hipovolemik karena
hemokonsentrasi. Leukopenia ( penurunan SDP ) terjadi sebelumnya, dikuti oleh
pengulangan leukositosis ( 15.000 – 30.000 ) dengan peningkatan pita ( berpiondah ke
kiri ) yang mempublikasikan produksi SDP tak matur dalam jumlah besar.
2. Elektrolit serum ; berbagai ketidak seimbangan mungkin terjadi dan menyebabkan
asidosis, perpindahan cairan, dan perubahan fungsi ginjal.
3. Pemeriksaan pembekuan : Trombosit terjadi penurunan ( trombositopenia ) dapat terjadi
karena agregasi trombosit. PT/PTT mungkin memanjang mengindentifikasikan
koagulopati yang diasosiasikan dengan iskemia hati / sirkulasi toksin / status syok.
4. Laktat serum meningkat dalam asidosis metabolic,disfungsi hati, syok.
5. Glukosa serum terjadi hiperglikemia yang terjadi menunjukan glukoneogenesis dan
glikogenolisis di dalam hati sebagai respon dari perubahan selulaer dalam metabolisme.
6. BUN/Kr terjadi peningkatan kadar disasosiasikan dengan dehidrasi ,
ketidakseimbangan / gagalan hati.
7. GDA terjadi alkalosis respiratori dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya dalam tahap
lanjut hioksemia, asidosis respiratorik dan asidosis metabolic terjadi karena kegagalan
mekanismekompensasi.
8. Urinalisis adanya SDP / bakteri penyebab infeksi. Seringkali muncul protein dan SDM.
9. Sinar X film abdominal dan dada bagian bawah yang mengindentifikasikan udara bebas
didalam abdomen dapat menunjukan infeksi karena perforasi abdomen / organ pelvis.
10. EKG dapat menunjukan perubahan segmen ST dan gelombang T dan disritmia yang
menyerupai infark miokard.

E. PENGKAJIAN
1. Aktifitas
Gejala : Malaise
2. Sirkulasi
Tanda :
 Tekanan darah normal/ sedikit dibawah normal ( selama hasil curah jantung tetap
meningkat ).
 Denyut perifer kuat, cepat ( perifer hiperdinamik ): lemah/lembut/mudah hilang,
takikardi ekstrem ( syok ).
 Suara jantung : disritmia dan perkembangan S3 dapat mengakibatkan disfungsi
miokard, efek dari asidosis/ketidak seimbangan elektrolit.
 Kulit hangat, kering, bercahaya ( vasodilatasi ), pucat,lembab,burik
( vasokontriksi ).
3. Eliminasi
Gejala : Diare
4. Makanan/Cairan
Gejala : Anoreksia, Mual, Muntah.
Tanda : Penurunan haluaran, konsentrasi urine, perkembangan ke arah
oliguri,anuria.
5. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Kejang abdominal,lakalisasi rasa sakit/ketidak nyamanan
urtikaria,pruritus.
6. Pernapasan
Tanda : Takipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan,penggunaan
kortikosteroid, infeksi baru, penyakit viral.
Suhu : umumnya meningkat ( 37,9 ° C atau lebih ) tetapi mungkin
normal pada lansia atau mengganggu pasien, kadang subnormal..
Menggigil.
Luka yang sulit / lama sembuh, drainase purulen,lokalisasi eritema.
Ruam eritema macular.

F. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
3. Perfusi jaringan tidak efektif
4. Gangguan pertukaran gas

G. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Defisit Volume Cairan NOC: NIC :


 Fluid balance Fluid management
 Hydration  Timbang
 Nutritional Status : Food popok/pembalut jika
and Fluid Intake diperlukan
Kriteria Hasil :  Pertahankan catatan
 Mempertahankan urine intake dan output yang
output sesuai dengan usia akurat
dan BB, BJ urine normal,  Monitor status hidrasi (
HT normal kelembaban membran
 Tekanan darah, nadi, suhu mukosa, nadi adekuat,
tubuh dalam batas normal tekanan darah
 Tidak ada tanda tanda ortostatik ), jika
dehidrasi, Elastisitas diperlukan
turgor kulit baik,  Monitor hasil lAb yang
membran mukosa lembab, sesuai dengan retensi
tidak ada rasa haus yang cairan (BUN , Hmt ,
berlebihan osmolalitas urin )
 Monitor vital sign
 Monitor masukan
makanan / cairan dan
hitung intake kalori
harian
 Kolaborasi pemberian
cairan IV
 Monitor status nutrisi
 Berikan cairan
 Berikan diuretik sesuai
interuksi
 Berikan cairan IV pada
suhu ruangan
 Dorong masukan oral
 Berikan penggantian
nesogatrik sesuai
output
 Dorong keluarga untuk
membantu pasien
makan
 Tawarkan snack ( jus
buah, buah segar )
 Kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebih
muncul meburuk
 Atur kemungkinan
tranfusi
 Persiapan untuk
tranfusi

2 Penurunan kardiak NOC: Cardiac care: akut


Setelah dilakukan intervensi - Evaluasi adanya nyeri
output
keperawatan pada klien selama dada
5x24 jam - Auskultasi suara jantung
- Klien dapat memiliki pompa - Evaluasi adanya krackels
jantung efektif, - Monitor status neurology
- status sirkulasi, perfusi - Monitor intake/output,
jaringan & status tanda vital urine output
yang normal. - Ciptakan lingkungan
Kriteria Hasil: yang kondusif untuk
- menunjukkan kardiak output istirahat
adekuat yang ditunjukkan dg
TD, nadi, ritme normal, nadi Cirkulatory care;
perifer kuat, melakukan - evaluasi nadi dan edema
aktivitas tanpa dipsnea dan perifer
nyeri - monitor kulit dan
- bebas dari efek samping obat ekstrimitas
yang digunakan - monitor tanda-tanda vital
- pindah posisi klien setiap
2 jam jika diperlukan
- ajarkan ROM selama
bedrest
- monitor pemenuhan
cairan
3 Perubahan Perfusi NOC : NIC:
 Status sirkulasi; aliran darah Perawatan sirkulasi
Jaringan
1. Lakukan pengkajian
yang tidak obstruksi dan komprehensif terhadap
satu arah, pada tekanan yang sirkulasi perifer
2. Pantau tingkat
sesuai melalui pembuluh ketidaknyamanan atau nyeri
darah besar sirkulasi saat melakukan latihan fisik
3. Pantau status cairan
pulmonal dan sistemik termasuk asupan dan
 Keparahan kelebihan beban haluaran
cairan; keparahan kelebihan Manajemen sensasi perifer
cairan didalam (NIC):
kompartemen intrasel dan  Pantau perbedaan
ekstrasel tubuh ketajaman atau
 Fungsi sensori kutaneus; ketumpulan, panas atau
tingkat stimulasi kulit dingin
dirasakan denga tepat  Pantau parestesia, kebas,
 Perfusi jaringan: perifer; kesemutan, hiperestesia
keadekuatan aliran darah dan hipoestesia
melalui pembuluh darah  Pantau tromboflebitis
kecil ekstremitas untuk dan thrombosis vena
mempertahankan fungsi profunda
jaringan
 Pantau kesesuaian alat
penyangga, prosthesis,
sepatu dan pakaian
4 Kerusakan pertukaran NOC : manajemen jalan napas
 Status pernapasan: (NIC):
gas
pertukaran gas;  identifikasi
pertukaran O2 dan CO2 kebutuhan pasien
di alveoli untuk terhadap
mempertahankan pemasangan jalan
konsentrasi gas darah napas aktua atau
 Status pernapasan: potensial
ventilasi; pergerakan  auskultasi suara
udara yang masuk dan napas, tandai area
keluar ke dan dari paru penurunan atau
 Perfusi jaringan paru; hilangnya ventilasi
keadekuatan aliran dan adanya bunyi
darah melewati tambahan
vaskular paru yang utuh  pantau status
untuk perfusi unit pernapasan dan
alveoli-kapiler oksigenasi sesuai
 TTV; TTv dalam batas kebutuhan
normal
pengaturan hemodimnamik
(NIC):
 auskultasi bunyi
jantung
 pantau dan
dokumentasikan
frekuensi, irama dan
denyut jantung
 pantau adanya
edema perifer,
distensi vena
jugularis dan buni
jantung S3 dan S4
 pantau alat fungsi
pacu jantung

H. Evaluasi
Adapun evaluasi yang dapat diharapkan setelah memberikan Asuhan Keperawatan pada
pasien syok hipovelemik adalah sebagai berikut :
1) Kekurangan volume cairan teratasi
2) Penurunan curah jantung teratasi
3) Perfusi jaringan tidak efektif teratasi
4) Gangguan pertukaran gas teratasi
Daftar Pustaka

Asuhan keperawatan pada pasien shock hypovolemik, dilihat 18 Februari 2013.darurat/


_asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_shock_hypovolemik.pdf
Carpenito, 2011. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim PSIK
UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta.
Doenges Marilynn E, 2012. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien), Edisi 3, Penerbit Buku Kedikteran EGC, Jakarta.
Johnson & Mass,2017, Nursing Outcomes Classifications, Second edition, By Mosby-Year
book.inc, Newyork
McCloskey & Bulechek, 2016, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By Mosby-
Year book.Inc,Newyork
NANDA, 2018-2020, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA
Rab, tabrani. 2011. Pengatasan Shock. Jakarta. EGC.
Syok Hipovolemik. http://forum.blogbeken.com/kedokteran/syok-hipovolemik/. 18 Februari
2013

Anda mungkin juga menyukai