Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGAWASAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Menejemen Pendidikan.

Dosen Pengampu : Arim Irsyadulloh AJ., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Ibtidaiyah (1803036088)
2. Salma Lailia Karima (1803036107)
3. M. Khifzan Bukhori (1803036113)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengawasan memiliki tujuan dan fungsi , dan tujuan pengawasan itu sendiri
adalah memastikan dengan secara teliti pelaksnaan kegiatan dan hasil yang dapat
dicapai rencana dan sesuai pula dengan key performence indicator seorang guru yang
ternyat guru tersebut pula dibakali terlebih dahulu dengan sertifikat profesi,kualifikasi
dan kompetensi yang melekat dalam penampilan kerjanya. Sedangkan fungsi
pengawaasan adalah dapat bersifat informative-progresif, pengecekan-preventif dan
korektif.
Informatif-progresif adalah fungsi pengawasan yang lebih menekankan pada
sisi pengatur informasi untuk progres tau kemajuan yang dimiliki oleh masing-masing
yang menjadi objek pengawasan dan tentunya dalam hal ini adalah guru sehingga
dengan fungsi ini, maka hendaknya pengawas memiliki rekam tentang perilaku dan
pekerjan masing-masing guru yang secra terbuka disampaikan dan didiskusikan dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pengambilan kebijakan.
Demikian halnya dengan kajian pengawasan dan supervisi,inspeksi pendidikan
juga memiliki tujuan serta fungsi yang berbeda , yakni tujuan utamanya adalah untuk
melakukan pemeriksan terhadap pengelolaan pendidikan secara menyeluruh pada jenis
dan jenjang dari mulai pendidikan dasar,menengah dan tinggi, dan strategi ini dilakukan
sebagai method controlling yang dilakukan atasn terhadap bawahan atau staf
pelaksanaan program guna menciptakan check and balance sehingga minimalisasi
penyimpangan dapat dilakukan oleh berbagai pihak. Dapun fungsinya adalah sebagai
perumus kebijakan dalam skala mikro,makro dan messo, fungsi pelaksana pengawasan
kinerja, fungsi penyusunan laporan kinerja serta fungsi pelaksanaan administratif.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Itu Pengertian Dan Konsep Pengawasan?
b. Bagaiman Proses Pengawasan?
c. Bagaiman Evaluasi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. pengertian dan konsep pengawasan


Sistem ilmu manajemen pendidikan di Indonesia dilihat dari sisi konsep
dan aktivitasnya, setidaknya terdapat tiga istilah yang dipergunakan berkenan
dengan aktivitas pengawasan pendidikan, yaitu pengawasan, inspeksi, dan
supervisi. Oleh kareana
1. pengertian pengawasan
dalam ilmu manajemen kita mengenal fungsi manajemen yang
sekurang-sekurangnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,pengawasan
dn evaluasi. Hampir semua pakar manajemen memasukkan unsur
pengawasn sebagai salah satu fungsi manajen. Seperti yang diungkapkan
oleh Weihrich Koonz (2005:27) yang menyatakan bahwa adalima fungsi
manajemen, yaitu planning, organizing, stafing, leaning, dan controlling.1
Adapun pengertian menurut beberapa ahli diantaranya, yaitu Weihrich
Koonz (2005:480) “The mangerial funcion of controlling is teh measurent
and correcion of perfomance in order tu make sure enterprise objective and
the plans devised to attain them are being accomplished.” Berdasarkan
pendapat tersebut, diketahui bahwa pengawasan (controlling) merupakan
salah stu manajemen yang mengukur dan melakukan koreksi atau kinerja
atas upaya yag sedang dilakukan dalam rangka menyakinkan atau
memastikan tercapainya tujuan dan rencana yang telah ditetapkan.
Mencermati definisi tersebut tersirat makna bahwa pengawasan tidk dapat
dipishkan dari perencanaan. Pengawasn merupkan penilaian sejauh mana
implementasi aktivitas atau program sesuai dengan rencana yang sudah di
tetapkan. Sehingga dapt diktakan bahwa rencan merupakan rujukan dalam
mengawasi pelaksanaan kegiatan atau program dan salah satunya adalah
pendidikan.2
Pendapat yang relatif sama dikekemukakan oleh sutisna (1989:240)
yang menyatakan bahwa pengawasan ialah fungsi administratif dimana

1 Nur Aedi Pengawasan Pendidikan (jakarta:PT Raja Grafindo,2014) hal. 1


2 Nur Aedi Pengawasan Pendidikan (jakarta:PT Raja Grafindo,2014) hal. 2

3
administrator memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan apa
yang dikehendaki. Pengawasan didalamnya terdapt aktivitas pemeriksaan
apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instuksi yang
dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Selain itu,
pengawasan juga dikmaksudkan untuk memajukan kelemahan yang ada
dalam pelaksanaan serta melakukan upaya perbaikan serta pencegahan agar
kelemahan atau kesalahan tersebut tidak terulng kembali. definisi
pengawasan yang didalamnya terdapat aktivitas pemeriksaan
dikekemukakan pula oleh Harahap (Saputra, 2008 : 67) yang menyertakan
bahwa pengawasa merupakan upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai
dengan rencana yang di tetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan perinsip
yang dianut.3
Pengertian pengawasa yang lebih lenkap dikekemukakan oleh Mockler
(1972 : 2) yang menyatakan bahwa pengawasan sebagai usaha sistematik
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan kegiatan nyata
dengan setandar, dan mengukur devisi-devisi dan mengambil tindakan
koreksi ynag menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah
digunakan dengan efektif dan efesien. Dari pengertian yang
dikekemukakan oleh moeckler diatas, dijelaskan bahwa kegiatan
pengawasan bukan hanya memonitor pelaksanaan pekerjaan atau program
melaikan pengawasan dimulai dari penetapan setandar pelaksanaan. Dengan
kata lain pengawasan terintegrasi dengan kegiatan perencanaan.4
Pengawasan dalam konteksilmu manajemen secara umum menjadi
rujukan dasar dalam kegiatan pelaksanaan pengawasan pendidika. Namun
aplikasi konsep pengawasan dalam konteks manajemen pendidikan tentu
ada beberapa penyesuaian atau penajaman orientas. Dalam konteks
manajemen pendidikan, pengawasan bukanlah sekedar untuk melihat
apakah pelaksanaan kegiatan telah dilakuakan sesuai dengan rencana.
Melaikan lebih dari itu, pengawasan dalam pendidikan memiliki pengertian
yang lebih luas. Kegiatan pengawasan dalam manajemen pendidikan

3 Nur Aedi Pengawasan Pendidikan (jakarta:PT Raja Grafindo,2014) hal. 2


4 Nur Aedi Pengawasan Pendidikan (jakarta:PT Raja Grafindo,2014) hal.4

4
meliputi penentuan syarat-syarat proposal dan usaha untuk memenuhi
syarat-syarat tersebut. Dalam konteks persekolahan, pengawasan
menpunyai kawasan tugas sebagai bagian dari kegiatan sekolah yang
langsung berhubungan dengan pengajaran, tetapi tidak langsung
berhubungan dengan siswa. Oleh karena itu, pengawasan tidak dapat
diartikan sebagai proses untuk mengawasi dan usaha memperbaiki
peengawasan saja, namun punya makna yang lebih luas dari itu. Kegiatan
pengawasan bertujuan untuk memperbaikai proses hasil belajar mengajar.5
Setelah mengkaji beberapa devinisi pengawasan pendidikan
sebagaiman telah diuraikan diatas, penulis mendefinisikan pengawasan
pendidikan sebagai proses sitematis untuk memastikan proses pendidikan
berjalan sesuai dengan rencana dan standar ditentukan sehingga dapat
dipastikan mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses sistem
tersebut dimulai dari penentuan setandar kinerja dan indikator kinerja,
penyesuain instrumen pengawasan yang telah dibuat, pengolahan data,
analisis data, pengambilan keputusan/tindakan atau pemberi umpan balik
(feedback) berdasarkan analisis data hasil pengawasan guna pengambilan
langkah berikutnya untuk dapat melaksanakan perbaikan berkelanjutan.6

5 Nur Aedi Pengawasan Pendidikan (jakarta:PT Raja Grafindo,2014)hal. 5


6 Nur Aedi Pengawasan Pendidikan (jakarta:PT Raja Grafindo,2014)hal. 5-6

5
2. Supervisi
a. pengertian
Sebagaimana halnya perencanaan, pengorganisasian, dan pemberian
motivasi, pengawasanpun merupakan salah satu fungsi administrasi dalam
menejemen yang penting dalam keseluruhan profesi administrasi.7
Ketika berbicara tentang pengertian Pengawasan, maka sangat
beragam pemahaman yang dikeluarkan oleh para ahli yang telah
mempelajari dunia penadministrasian terutama tentang pengawasan yang
merupakan bagiannya.8
Maka, tidak heran jika pengetian pengawasan itu beragam, maka
dibawah ini adalah pengertian-pengertian tentang Pengawasan :
a) Mengawasi ialah proses dengan mana administrasi
melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai apa yang seharusnya
terjadi. Jika tidak maka penyesuain yang perlu dibuatnya. Jadi,
pengawasan ialah fungsi administrative dalam mana fungsi
administrator memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan
yang dikehendaki. Ia meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan
sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang
dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan. Ia dimaksdukan
untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan dan kesalahan-kesalahan,
kemudian membetulkannya dan mencegah perulangannya. Ia
mengenai semua orang, kegiatan, benda, dll.
b) Proses pengawasan merupakan bagian penting dalam
pengelolaan. Hadari Nawawi (1973) menjelaskan bahwa pengawasan
merupakan kegiatan mengukur tingkat efektivitas kerja personal dan
tingkat efesiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha
mencapai tujuan.
c) George R. Terry (1978) mengartikan pengawasan
sebagai kegiatan lanjutan yang bersangkutan dengan ikhtiar untuk
mengidentifikasikan pelaksanaan program yang harus sesuai dengan

7 https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/04/makalah-pengawasan-dan-supervisi-dalam.html
8 https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/04/makalah-pengawasan-dan-supervisi-dalam.html

6
rencana. Kunci dasar yang menjadi kunci dalam siste pengawasan
adalah umpan balik (feedback) (Nanang Fattah, 2004).
d) Dalam pengertian lain, Sondang Siagian (dalam Soebagio
Atmodiwirio, 2000) mengartikan pengawasan sebagai proses
pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksankan berjalan
sesuai dengan rencana yang ditetapkan.9
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang
akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang
telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan
tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi
mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan
juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan
sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja
tersebut.10
b. Sasaran Pengawasan
Dilihat sebagai proses, tindakan pengawasan terdiri atas empat langkah
universal berikut :
1. Menetapkan suatu kriteria atau standar pengukuran/ penilaian;
2. Mengukur atau menilai perbuatan (performance) yang sedang atau
sudah dilakukan;
3. Membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan
menetapkan perbedaannya jika ada;
4. Memperbaiki penyimpangan dari standar (jika ada) dengan tindakan
pembetulan.11
Terlepas dari berbagai bentuk dan jenis pengawasan yang bisa
dilakukan, terdapat beberapa sasasaran utama, yaitu :

9 https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/04/makalah-pengawasan-dan-supervisi-dalam.html
10 https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/04/makalah-pengawasan-dan-supervisi-dalam.html
11 https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/04/makalah-pengawasan-dan-supervisi-dalam.html

7
1. Untuk lebih menjamin bahwa kebijaksanaan dan strategi yang telah
ditetapkan terselenggara sesuai dengan jiwa dan semangat
kebijaksanaan tersebut.
2. Untuk menjamin bahwa anggaran yang tersedia untuk membiayai
berbagai kegiatana operasional benar-benar digunakan untuk
melakukan kegiatan tersebut secara efesiensi dan efektif.
3. Untuk lebih menjamin bahwa para anggota organisasi benar-benar
berorientasi kepada kemajuan organisasi.
4. Untuk lebih menjamin penyediaan pemanfaatan sarana dan
prasarana kerja sedemikian rupa sehingga organisasi memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya.
5. Untuk lebih menjamin bahwa standar mutu hasil pekerjaan terpenuhi
semaksimal mungkin.
6. Untuk lebih menjamin bahwa prosedur kerja ditaati oleh semua
pihak.12
c. Inpeksi pendidikan
1. Pengertian Inspeksi
Inspeksi merupakan kegiatan pengawasan dengan fokus utama
melakukan pemeriksaan keterlaksanaan peraturan yang bersumber
pada Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden,
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah, Pedoman
Kelembagaan dan sejenisnya. (Djam’an Satori,2016:35). Inspeksi
ditunjukan untuk membentuk kepatuhan legal, yaitu kepatuhan
terhadap norma-norma kerja yang bersumber pada dokumen hukum
dan ketentuan kelembagaan yang mengikat. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2004:3) inspeksi adalah melihat untuk
mencari-cari kesalahan13.
Prodesur inspeksi dilakukan sebagai berikut:
a. Mempelajari standar norma dalam hal ini rujukan peraturan
yang akan diperiksa pelaksanaanya, misalnya mengenai
perturan menteri tentang ketentuan pengelolaan berbagai

12 https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/04/makalah-pengawasan-dan-supervisi-dalam.html
13 https://samplingkuliah.blogspot.com/2017/01/inspeksi-vs-supervisi.html

8
program di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan atau Peraturan Daerah mengenai Pengelolaan
Bantuan Operasional Sekolah.
b. Melakukan kunjungan pemeriksaan dengan fokus
mempelajari kesesuaian atau penyimpangan pelaksanaan
kegiatan dikaitkan dengan kententuan perundang-undangan
yang ditetapkan.
c. Menemukan dan mengidentifikasi secara terperinci butir-
butir penyimpangan disertai rujukan buktinya.
d. Mengindentifikasi dan merumuskan temuan berupa
penyimpangan yang terjadi.
e. Merumuskan rekomendasi perbaikan yang perlu
ditindaklanjuti dalam bentuk melengkapi hal-hal yang
berkaitan dengan kekurangan atau kelengkapan dokumen
saja.14
B. Peoses pengawasan
Menurut Handoko (1998), proses pengawasan biasanya terdiri dari paling
sedikit lima tahap (langkah). Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:15

1. Penetapan standar pelaksanaan

Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang


dapat digunakan sebagai patokan untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan,
sasaran, kuota, dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai
standar. Adapun bentuk standar yang lebih khusus antara lain target
penjualan, anggaran, bagian pasar, marjin keuntungan, keselamatan
kerja dan sasaran produksi.

Ada tiga bentuk standar yang umum:

14 https://samplingkuliah.blogspot.com/2017/01/inspeksi-vs-supervisi.html
15 Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

9
a. Standar-standar phisik; meliputi kuantitas barang atau
jasa, jumlah langganan, atau kualitas produk.
b. Standar-standar moneter; yang ditunjukkan dalam rupiah
dan mencakup biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba
kotor, pendapatan penjualan, dan sejenisnya.
c. Standar-standar waktu; meliputi kecepatan produksi atau
batas waktu suatu pekerjaan harus diselesaikan.

2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan

Penetapan standar adalah sia-sia bila tidak disertai berbagai cara


untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh sebab itu, langkah
kedua dalam proses pengawasan adalah menentukan pengukuran
pelaksanaan kegiatan secara tepat.

Beberapa pertanyaan yang penting berikut ini dapat digunakan:

a. Berapa kali (how often) pelaksanaan seharusnya diukur?


Setiap jam, harian, mingguan atau bulanan?
b. Dalam bentuk apa (what form) pengukuran akan
dilakukan? Laporan tertulis, inspeksi visual, atau melalui
telepon?
c. Siapa (who) yang terlibat? Manajer, staf departemen?

Pengukuran yang dilakukan sebaiknya mudah dilaksanakan dan


tidak mahal, serta dapat diterangkan kepada karyawan.

3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan

Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan,


yaitu 1) pengamatan (observasi), 2) laporan-laporan, baik lisan dan
tertulis, 3) metode-metode otomatis dan 4) inspeksi, pengujian (test),
atau dengan pengambilan sampel.

4. Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan

Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan


pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar

10
yang telah ditetapkan. Penyimpangan-penyimpangan harus dianalisa
untuk menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai.

5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan

Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi,


tindakan ini harus diambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam
berbagai bentuk, seperti :

a. Mengubah standar mula-mula (barangkali terlalu tinggi atau


terlalu rendah)
b. Mengubah pengukuran pelaksanaan (inspeksi terlalu sering
frekwensinya, atau kurang, atau bahkan mengganti sistem
pengukuran itu sendiri.)
c. Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan
penyimpangan-penyimpangan
C. Evaluasi
Evaluasi dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari dua segi, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum
a. Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bukti mengenai
perkembangan atau kemajuan yang dialami siswa dalam
proses pembelajaran.
b. Untuk memungkinkan para guru menilai aktifitas atau
pengalaman mengajar yang telah dilaksanakan.
c. Mengetahui tingkat efektifitas metode-metode pengajaran
yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran.
2. Tujuan khusus
a. Untuk memotivasi siswa dalam menempuh program
pendidikan.
b. Untuk mencari dan menentukan faktor-faktor penyebab
keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mengikutu
program pendidikan.

11
c. Untuk memberikan bimingan yang sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan dan bakat siswa.
d. Untuk memperoleh bahan laporan tentang perkembangan
siswa yang diperlukan oleh orang tua dan lembaga
pendidikan.
e. Untuk mengetahui mutu proses pembelajaran, baik cara
belajar siswa maupun metode yang digunakan guru dalam
mengajar16.

Secara umum, ruang kingkup evaluasi pendidikan disekolah mencakup


tiga komponen yaitu:

1. Evaluasi mengenai program pengajaran


Evaluasi program dilakukan untuk menentukan kebijaksanaan
selanjutnya, yang dilakukan secara sistematis dan rinci. Evaluasi
program pengajaran mencakup tiga hal yaitu:
a. Evaluasi terhadap tujuan pengajaran.
b. Evaluasi terhadap isi program pengajaran.
c. Evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.
2. Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran
a. Kesesuaian antara proses pembelajaran yang berlamhsung
dengan garis-garis besar program pengajaran yang telah
ditentukan.
b. Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran dan
kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Minat dan perhatian siswa dalam mengikutu pelajaran17.
d. Keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
e. Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang
membutuhkannya.

16 Sudaryono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia,2014) hlm.8-9

17 Sudaryono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia,2014) hlm.8-9

12
f. Komunikasi antara guru dengan siswa selama dalam proses
pembelajaran berlangsung.
g. Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa.
h. Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan
teori-teori yang diperoleh didalam kelas.
i. Upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul sebagai
akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah.
3. Evaluasi terhadap hasil belajar
a. Evaluasi mengenai tingkat penguasaan siswa terhadap
tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai.
b. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian siswa terhadap
tujuan-tujuan umum pembelajaran18.
Dengan diadakannya penilaian, akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Siswa dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan mengikuti
pelajaran yang diberikan guru.
2. Guru dapat mengetahui siswa yang sudah memahami dan menguasai
pelajaran maupun yang belum memahami pelajaran.
3. Guru dapat mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat
atau belum.
4. Guru akan mengetahui metode yang digunakan sudah tepat atau
belum.
5. Informasi dari guru mengenai tepat tidaknya kurikulum untuk
sekolah merupakan bahan pertimbangan perencanaan sekolah yang
akan datang.
6. Informasi dari tahun ke tahun digunakan sebagai pedoman untuk
memenuhi standar sekolah. Pemenuhan standar dilihat dari bagusnya
angka yang diperoleh siswa.

Adapun Langkah-Langkah Evaluasi

1. Menyusun rencana evaluasi

18 Sudaryono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia,2014) hlm.8-9

13
Penyusunan rencana evaluasi pada umumnya mencakup kegiatan
Merumuskan tujuan dari kegiatan evaluasi itu sendiri.
a. Menentukan aspek-aspek yang akan dievaluasi.
b. Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan dalam
kegiatan evaluasi.
c. Menyusun dan menentukan alat-alat pengukur yang akan
dipergunakan dalam kegiatan evaluasi.
d. Menentukan tolok ukur, norma atau kreteria yang akan
dipergunakan dalam rangka memberikan interpretasi terhadap
data hasil evaluasi.
e. Menetapkan frekuensi dari kegiatan evaluasi itu sendiri, yaitu
: kapan dan seberapa kalikah evaluasi itu akan dilakukan.
2. Menghimpun Data
Menghimpun data dalam rangka evaluasi di lapangan pendidikan,
pada umumnya dilaksanakan dengan cara pengukuran, walaupun tidak
semua kegiatan evaluasi pendidikan harus didahului dengan tindakan
pengukuran.
3. Verifikasi Data
Melakukan verifikasi data artinya memeriksa dan menyaring data
yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi, untuk dapat
dipastikan apakah data yang telah berhasil dihimpun itu cukup dapat
dipercaya sebagai dasar atau landasan dalam rangka pengambil
kesimpulan.

4. Analisis Data
Menganalisa data yang diperoleh dari kegiatan evaluasi mengandung
arti melakukan pengolahan, pemeriksaan, perincian, pemisahan,
pengelompokan dan sebagainya, sehingga data tersebut menjadi bermakna
atau dapat memberikan informasi yang berharga.
5. Interpretasi Data
Pemberian interpretasi atau penafsiran terhadap data yang telah
dilakukan penganalisaan itu merupakan statement (pernyataan) tentang
hasil penganalisaan data. Disini evaluator mengemukakan apa makna yang

14
terkandung dalam kumpulan data yang telah diperoleh dalam kegiatan
evaluasi.
6. Penggunaan Hasil Evaluasi
Dengan melandaskan diri pada kesimpulan yang telah diperoleh dalam
kegiatan evaluasi, evaluator lebih lanjut melakukan pengambilan keputusan
atau merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dipandang perlu
untuk dilaksanakan19.

19 http://www.perkuliahan.com/langkah-langkah-dalam-evaluasi-pendidikan/

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengawasan dan evaluasi pendidikan memberikan layanan profesional pendidikan.
Pengawasan merupakan salah satu lima fungsi manajemen , pengawasan merupakan
aktifitas yang digunakan oleh manager untuk memastikan bahwa aktifitas yang
dilakukan oleh organisasi konsisten dengan rencana yang telah ditetapkan dan aktifitas
tersebut mencapai sasaran organisasi.

16
Daftar Pustaka

Aedi Nur Pengawasan Pendidikan (jakarta:PT Raja Grafindo,2014)

Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Sudaryono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia,2014)

https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/04/makalah-pengawasan-dan-supervisi-
dalam.html 24(23:00)

https://samplingkuliah.blogspot.com/2017/01/inspeksi-vs-supervisi.html 24(23:00)

http://www.perkuliahan.com/langkah-langkah-dalam-evaluasi-pendidikan/

17

Anda mungkin juga menyukai