Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI

SDN KARANGDUREN 04 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG


Dedy Hermawan
Manajemen Pendidikan, Pascasarjana, Universitas PGRI Semarang
Email: dedy7832@gmail.com

Abstrak

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran yang beragam. Kurikulum Merdeka
berfokus pada konten yang esensial agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Guru akan memiliki keleluasaan dalam menentukan dan
merancang formulasi pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Implementasi
kurikulum merdeka di SDN Karangduren 04 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dilaksanakan
di kelas I dan IV pada Tahun Pelajaran 2022/2023. Pada awal penerapan implementasi kurikulum
merdeka belum berjalan dengan baik sehingga memerlukan pengawasan dan pengendalian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian implementasi kurikulum
merdeka di SDN Karangduren 04. Teknik pengambilan data dalam penelitian ialah melakukan survei
dengan menyebarkan angket kuesioner. Angket tersebut menggunakan skala likert. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas I dan IV
serta Guru Mapel di SDN Karangduren 04. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Untuk analisis data, peneliti menghitung secara manual menggunakan Excel dan
menganalisa sesuai dengan variabel yang sudah ditentukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa kategori “Sangat Efektif” sebesar 66.67%, dan kategori “Efektif” sebesar 33.33%. Menurut
hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa SDN Karangduren 04 sudah melaksanakan proses
pengendalian dan pemantauan dalam implementasi kurikulum merdeka mayoritas dilaksanakan
dengan “Sangat Efektif” atau minimal dalam kategori “Efektif”.

Kata kunci: efektifitas, pengendalian, kurikulum merdeka

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar yang implementatif dan sistematis, sebaiknya
terencana untuk mewujudkan suasana dan pendidikan sejalan dengan berkembangnya
proses pembelajaran supaya peserta didik kurikulum pendidikan itu sendiri. Karena pada
secara aktif dapat berkembang sesuai potensi. dasarnya faktor penting untuk menunjang
Demi terciptanya pendidikan yang kesuksesan suatu pendidikan adalah kurikulum
implementatif dan sistematis, sebaiknya yang relate dengan modernisasi.
pendidikan sejalan dengan berkembangnya Kurikulum Merdeka merupakan
kurikulum pendidikan itu sendiri. Adanya kurikulum dengan pembelajaran yang
Kurikulum Merdeka Belajar dapat menjawab beragam. Kurikulum Merdeka berfokus pada
terhadap pesatnya globalisasi yang sudah konten yang esensial agar peserta didik
memasuki abad 21. Sehingga tuntutan memiliki waktu yang cukup untuk mendalami
perkembangan zaman mendorong suatu konsep dan menguatkan kompetensi. Guru
lembaga pendidikan untuk senantiasa adaptif akan memiliki keleluasaan dalam menentukan
dan solutif terhadap kurikulum. Kurikulum dan merancang formulasi pembelajaran sesuai
merupakan sistem yang mengatur suatu dengan minat dan bakat peserta didik.
pembelajaran agar berjalan secara sistematis. Implementasi kurikulum merdeka di SDN
Sejauh ini kurikulum hadir untuk Karangduren 04 Kecamatan Tengaran
mengembangkan potensi peserta didik, dengan Kabupaten Semarang dilaksanakan di kelas I
selalu memperbaiki kurikulum sesuai dan IV pada Tahun Pelajaran 2022/2023. Pada
perkembangan zaman. Pendidikan adalah awal penerapan implementasi kurikulum
usaha sadar terencana untuk mewujudkan merdeka ini dijumpai beberapa masalah
suasana dan proses pembelajaran supaya diantaranya pengadaan buku yang terlambat,
peserta didik secara aktif dapat berkembang guru yang belum sepenuhnya memahami
sesuai potensi. Demi terciptanya pendidikan pembelajaran menggunakan kurikulum
merdeka termasuk dalam pelaksanaan projek merupakan unsur pokok untuk mencapai
penguatan profil pelajar pancasila. Selama satu tujuan atau sasaran yang telah ditentukan
semester implementasi kurikulum merdeka didalam setiap organisasi, kegiatan ataupun
diterapkan disekolah kami sudah berjalan baik program.
walau masih butuh banyak perbaikan. Pengertian efektivitas menurut Subkhi
Pengendalian merupakan suatu unsur dan Mohammad (2013:247) menyatakan
manajemen untuk melihat apakah segala bahwa efektivitas adalah hubungan antara
kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai output dan tujuan. Ini berarti bahwa efektivitas
dengan rencana yang digariskan dan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat
disamping itu merupakan hal yang penting output kebijakan dan prosedur dari organisasi
pula untuk menentukan rencana kerja yang mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam
akan datang. Dalam pelaksanaan implementasi pengertian teoritis atau praktis, tidak ada
kurikulum merdeka di sekolah kami pengertian yang universal mengenai apa yang
diperlukan kegiatan pengendalian untuk bahan dimaksud dengan efektivitas. Bagaimanapun
evaluasi dan refleksi agar kedepannya juga, definisi efektivitas berkaitan dengan
penerapan implementasi kurikulum merdeka pendekatan umum. Bila ditelusuri, efektivitas
dapat berjalan dengan maksimal. berasal dari kata dasar efektif yang berarti
Menurut Mulyadi (2007:770), memiliki efek (pengaruh, akibatnya, kesannya)
Pengendalian adalah usaha untuk mencapai dan juga bisa berarti menggunakan
tujuan tertentu melalui perilaku yang metode/cara, sarana/alat dalam melaksanakan
diharapkan. Sedangkan Menurut Indra Bastian aktivitas sehingga berhasil guna (mencapai
(2006), Pengendalian merupakan tahap hasil optimal).
penentu keberhasilan manajemen. Dari Pengertian efektivitas menurut Arens,
pengertian diatas, setidaknya terdapat langkah A Almin, Elder dan Beansley (2003:738)
dalam pengendalian yaitu mengevaluasi Effectiveness refes to the accomplishment of
pelaksanaan kerja dan melaksanakan tindakan the objectives, where as efficiency refers to the
koreksi sesuai dengan penyimpangan yang resources used to achieve those objectives.
terjadi. Dapat diartikan bahwa efektivitas adalah
Pengendalian merupakan hal yang hubungan antara hasil (output) yang dicapai
sangat penting karena merupakan mata rantai organisasi dengan sasaran yang ingin dicapai.
terakhir dalam rangkaian proses manajemen. Jika hasil tersebut semakin mendekati sasaran
Dengan pengendalian dapat diketahui apakah atau tujuan maka hasil output semakin efektif.
pekerjaan yang telah dilakukan sesuai dengan Memperhatikan pendapat para ahli di
apa yang seharusnya dilakukan. Pengendalian atas, bahwa konsep efektivitas merupakan
(controlling) merupakan suatu faktor suatu konsep yang bersifat multidimensional,
penunjang penting terhadap efisiensi artinya dalam mendefinisikan efektivitas
organisasi, demikian juga pada perencanaan berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang
pengorganisasian, dan pengarahan. dimiliki walaupun tujuan akhir dari efektivitas
Pengendalian adalah suatu fungsi yang positif adalah pencapaian tujuan. Kata efektif sering
dalam menghindarkan dan memperkecil dicampuradukkan dengan kata efisien
penyimpangan-penyimpangan dari sasaran- walaupun artinya tidak sama, sesuatu yang
sasaran atau target yang direncanakan. Setiap dilakukan secara efisien belum tentu efektif.
pengorganisasian, oleh karena itu harus Efektivitas dapat disimpulkan sebagai suatu
memiliki sistem pengawasan (pengendalian). tingkat sampai dimana tujuan dari organisasi
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses dapat tercapai. Efektivitas dihubungkan
untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan dengan penyelesaian suatu tujuan sedangkan
organisasi dan manajemen tercapai. Ini efisiensi dihubungkan dengan sumber yang
berkenaan dengan cara-cara membuat digunakan suatu tercapainya suatu tujuan.
kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Mengukur efektivitas organisasi bukanlah
Kata efektif berasal dari bahasa suatu hal yang sangat sederhana, karena
Inggris yaitu effective yang berarti berhasil efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut
atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan pandang dan tergantung pada siapa yang
baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan menilai serta menginterpretasikannya. Bila
efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, dipandang dari sudut produktivitas, maka
hasil guna atau menunjang tujuan. Efektivitas seorang manajer produksi memberikan
pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas standar akan sia-sia bila tidak disertai berbagai
dan kuantitas (output) barang dan jasa. Tingkat cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan
efektivitas juga dapat diukur dengan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam
membandingkan antara rencana yang telah pengendalian adalah menentukan pengukuran
ditentukan dengan hasil nyata yang telah pelaksanaan kegiatan secara tepat. c)
diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil Pengukuran pelaksanaan kegiatan; Setelah
pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak frekuensi pengukuran dan sistem monitoring
tepat sehingga menyebutkan tujuan tidak ditentukan pengukuran pelaksanaan dilakukan
tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-
hal itu dikatakan tidak efektif. Komponen menerus. Ada berbagai cara untuk melakukan
dalam sistem pengendalian manajemen dikenal pengukuran pelaksanaan yaitu pengamatan
dengan singkatan WERE yang terdiri dari (observasi), laporan-laporan (lisan dan
work (pekerjaan), employee (tenaga kerja atau tertulis), pengujian (tes), atau dengan
karyawan), relationship (hubungan), dan pengambilan sampel. d) Pembandingan
environment (lingkungan). Empat komponen pelaksanaan dengan standar dan analisa
ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa penyimpangan; Tahap kritis dari proses
dipisahkan dalam mencapai tujuan sistem pengawasan adalah pembandingan
pengendalian manajemen. Menurut Sukrisno pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang
Agus (2012: 100) Indikator Pengendalian yang direncanakan atau standar yang telah
harus diperhatikan terdiri dari lima komponen ditetapkan. e) Pengambilan tindakan koreksi
yang saling terkait satu sama lain : (1) bila diperlukan; Bila hasil analisa
Lingkungan pengendalian; Lingkungan menunjukkan perlunya tindakan koreksi,
pengendalian merupakan dasar untuk semua tindakan ini harus diambil.
komponen pengendalian, menyediakan disiplin Kurikulum Merdeka yang merupakan
dan struktur. (2) Penaksiran Risiko; upaya untuk pemulihan pembelajaran di
Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko Indonesia, dimana Kurikulum ini dikenal
yang relevan untuk mencapai tujuannya, fleksibel selain itu lebih berfokus pada materi
membentuk suatu dasar untuk menentukan esensial serta pengembangan karakter
bagaimana risiko harus dikelola. (3) Aktivitas siswanya. karakteristik pengimplementasian
Pengendalian; Kebijakan dan prosedur yang kurikulum merdeka, yaitu sebagai berikut : 1)
membantu menjamin bahwa arahan Pembelajaran berbasis proyek untuk
manajemen dilaksanakan. (4)Informasi dan pengembangan soft skills dan karakter sesuai
komunikasi: Pengidentifikasian, penangkapan, profil pelajar Pancasila. Terdapat 6 Dimensi
dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk Profil Pelajar Pancasila yang dapat guru pilih
dan waktu yang memungkinkan orang dalam implementasi P5 di satuan pendidikan
melaksanakan tanggungjawab mereka.(5) sesuai dengan jenjang. 2)Fokus pada materi
Pemantauan: Proses yang menentukan kualitas esensial sehingga ada waktu cukup untuk
kinerja pengendalian dilaksanakan sepanjang pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi
waktu. dasar seperti literasi dan numerasi. Salah satu
Proses pengendalian dilakukan secara kelemahan kurikulum sebelumnya yaitu guru
bertahap melalui langkah-langkh berikut: a) maupun siswa mengeluhkan bahwa materi
Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan): yang harus disampaikan oleh siswa terlalu
Tahap pertama dalam pengendalian adalah padat, yang menyebabkan kurang pahamnya
penetapan standar pelaksanaan. Standar siswa dalam menerima materi. 3)Fleksibilitas
mengandung arti sebagai suatu satuan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang
pengukuran yang dapat digunakan sebagai terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan
“patokan” untuk penilaian hasil-hasil. Standar peserta didik dan melakukan penyesuaian
adalah kriteria-kriteria untuk mengukur dengan konteks dan muatan lokal.
pelaksanaan pekerjaan. Kriteria tersebut dapat Berdasarkan uraian di atas maka perlu
dalam bentuk kuantitatif ataupun kualitatif. adanya upaya untuk meneliti dan memastikan
Standar pelaksanaan (standard performance) bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka
adalah suatu pernyataan mengenai kondisi- Belajar di sekolah berjalan dengan sesuai. Hal
kondisi yang terjadi bila suatu pekerjaan tersebut yang menjadi dasar dilakukan
dikerjakan secara memuaskan. b) Penentuan penelitian tentang efektifitas pengendalian
pengukuran pelaksanaan kegiatan; Penentuan
implementasi kurikulum merdeka di SDN Untuk dapat melihat persentase, perlu
Karangduren 04 Tengaran. ditampilkan juga skala interval yang
diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu
Sangat Efektif, Efektif, Kurang Efektif, dan
Tidak Efektif.
METODE
Teknik pengambilan data dalam Tabel 2 Skala Interval
penelitian ialah melakukan survei dengan Interval Kategori
menyebarkan angket kuesioner. Jenis 81,25% - 100% Sangat Efektif
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti
62,50% - 81,25% Efektif
adalah efektifitas pengendalian implementasi 43,75% - 62,50% Kurang Efektif
kurikulum merdeka di SDN Karangduren 04 25,00% - 43,75% Tidak Efektif
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Keterangan: rentang persentase = 18,75%
Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi
sejauh mana keterlaksanaan pengendalian
HASIL DAN PEMBAHASAN
implementasi kurikulum merdeka di SDN
Hasil dari penelitian ini mencakup
Karangduren 04 Kecamatan Tengaran
informasi beberapa data yang diperoleh dari
Kabupaten Semarang. Sampel dalam
responden di SDN Karangduren 04 dengan
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru
melakukan penilaian pada angket kuesioner.
Kelas I dan IV serta Guru Mapel di SDN
Dalam penelitian ini, untuk Kepala Sekolah,
Karangduren 04. Teknik penentuan sampel
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan
yang digunakan adalah purposive sampling.
kesiswaan, Guru kelas I dan IV, serta guru
Dengan menggunakan alat ukur skala likert
Mapel di SDN Karangduren 04 berjumlah 5
yang memiliki bobot skor 1-4 (Tabel 1),
responden dengan aspek penilaian yaitu, 1)
adapun cara mengisi angket adalah dengan
Kesiapan sekolah dalam melaksanakan
memberi tanda silang (V) pada lembaran.
kurikulum merdeka belajar, 2) Penerapan
Responden tidak dapat memberikan alternatif
asesmen pengganti UN dan USBN, 3) Kinerja
jawaban lain karena jawaban sudah ditentukan
guru ketika proses pembelajaran, 2)
berupa pernyataan sangat setuju, setuju, tidak
Pelaksanaan dan pemahaman kurikulum
setuju, dan sangat tidak setuju.
merdeka belajar, 3) Implementasi RPP
Tabel 1 Skala Likert kurikulum merdeka dan impact pada peserta
Bobot didik.
Alternatif Jawaban
Skor Berdasarkan hasil dari survei dengan
Sangat setuju 4 menggunakan penyebaran angket di SDN
Setuju 3 Karangduren 04, maka didapatkan data
Tidak setuju 2 keseluruhan sebagai berikut:
Sangat tidak setuju 1 Tabel 3 Data Keseluruhan
Sumber: (Aminudin, 2011) Pengendalian Mean Standar Varian
Penelitian berlangsung pada tanggal Implementasi Deviasi
30 November 2022. Instrumen penelitian Kurikulum 3.27 0.20 0.04
mencakup 10 butir pertanyaan dengan bentuk Merdeka
essay. Semua pertanyaan tersebut dikonsep Belajar pada
atas dasar beberapa indikator dan subindikator Pembelajaran
yang sudah ditentukan peneliti sebelumnya. Dengan melihat tabel 3 dapat
Adapun cara mengolah data penelitian adalah dijelaskan bahwa untuk hasil keseluruhan yang
dengan menghitung menggunakan Excel menunjukkan mean 3.27 dari nilai tertinggi 4
kemudian menganalisa sesuai indikator dan dan terendah 1. Sedangkan untuk standar
variabel. Setelah itu, hasil data tersebut akan deviasi 0.20 dan varian 0.04.
dideskripsikan dalam bentuk narasi Untuk dapat menganalisis sesuai
kesimpulan serta ditampilkan bukti untuk dengan kategori dalam Efektifitas
mendukung data hasil meliputi tabel Pengendalian Implementasi Kurikulum
persentase sesuai dengan indikator (Rochman Merdeka Belajar di SDN Karangduren 04,
et al., 2020). maka hasil data ditampilkan berbentuk tabel
persentase dengan ringkasan seperti dibawah hati-hati, dan akan segera mengevaluasi jika
ini : ada masalah. Sehingga pada akhirnya, setiap
kebijakan baru akan berdampak signifikan
untuk keberlangsungan guru, lembaga
Tabel 4 Persentase Efektifitas Pengendalian pendidikan dan peserta didik.
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Berdasarkan data yang menunjukkan
di SDN Karangduren 04 66,67% dengan kategori “Sangat Efektif”
Responden
Guru KS &
maka dapat dilihat bahwa SDN Karangduren
No Kategori
Kelas & Wakasek
Presentase
04 sudah melaksanakan proses pengendalian
Mapel
1 Sangat 2 2 66.67 %
dan pemantauan dalam implementasi
Efektif kurikulum merdeka. Dengan data tersebut,
2 Efektif 2 0 33.33 %
3 Kurang 0 0 0%
perlu adanya upaya untuk mempertahankan
Efektif trend positif. Persepsi tersebut merupakan hal
4 Tidak 0 0 0%
Efektif
yang perlu dipahami oleh Kepala Sekolah
Jumlah 6 100 % khususnya dan semua guru pada umumnya.
Dapat dilihat bahwa dari tabel di atas Hal tersebut akan berkontribusi dalam upaya
untuk kategori Sangat Efektif jumlah penerapan kurikulum baru. Selain itu, hal
respondennya 4 orang yaitu 2 jajaran kepala tersebut sebagai pemicu untuk menyukseskan
sekolah dan wakasek serta 2 guru kelas dan kebijakan-kebijakan pemerintah dibidang
mapel dengan persentase mencapai 66.67%. pendidikan. Hasil tersebut juga menjadi tolak
Kemudian untuk kategori Efektif yaitu jumlah ukur pihak sekolah atas pencapaian selama ini
responden 2 guru kelas dan mapel dan dalam menjalankan efektivitas proses
persentase 33.33%. Sedangkan untuk kategori pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka
Kurang Efektif dan Tidak Efektif tercatat tidak Belajar.
ada responden atau persentase 0%.
Berdasarkan hasil paparan tersebut Efektifitas PENUTUP
Pengendalian Implementasi Kurikulum SIMPULAN
Merdeka Belajar di SDN Karangduren 04 Hasil analisis data yang dilakukan
mayoritas Sangat Efektif atau minimal dalam peneliti dengan judul penelitian “Efektifitas
kategori Efektif. Pengendalian Implementasi Kurikulum
Berdasarkan hasil olah data tersebut, Merdeka Belajar di SDN Karangduren 04”
dapat dikatakan bahwa proses Pengendalian bahwa untuk kategori Sangat efektif diperoleh
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di 66.67%, kategori efektif sebesar 33.33%,
SDN Karangduren 04 sudah berjalan baik sedangkan untuk kategori kurang efektif dan
demi mewujudkan pembelajaran yang tidak efektif sebesar 0%. Jadi, dapat
mengedepankan kenyamanan dan kesesuaian disimpulkan bahwa keterlaksanaan
dengan mata pelajaran. Data di atas Pengendalian Implementasi Kurikulum
menampilkan persentase condong ke arah Merdeka Belajar di SDN Karangduren 04
yang baik dalam upaya pengendalian sudah melaksanakan dengan baik.
melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar. Meskipun begitu, tindakan peningkatan tetap
Kurikulum Merdeka Belajar (Freedom of dilakukan dalam hal proses dan evaluasi agar
Lern) merupakan sistem baru yang mana kedepannya mampu mempertahankan bahkan
dalam proses melaksanakannya diperlukan jauh lebih baik. Sehingga guru kelas, guru
langkah hati-hati dan diskusi secara intens mapel dan peserta didik nyaman dalam
(Anis & Anwar, 2020). Diperlukan kontrol melaksanakan tugas belajar-mengajar di
atau pengendalian yang lebih yang lebih dalam sekolah.
pelaksanaannya. Karena logikanya jika sesuatu SARAN
bergerak bebas pasti ada yang bermasalah atau Dari uraian hasil penelitian di atas,
bertabrakan. Sehingga tujuan akhir dari maka ada beberapa saran penting yang akan
kegiatan belajar mengajar adalah memberikan disampaikan yaitu sebagai berikut:
dampak baik terhadap peserta didik dapat 1. Bagi peneliti
tercapai. Banyak upaya yang dilakukan demi Akan lebih kongkret apabila dilakukan
menjalankan sebaik mungkin Kurikulum penelitian lanjutan tentang keterlaksanaan
Merdeka Belajar. Mulai dari penyamaan kurikulum merdeka belajar dengan
persepsi agar satu visi, menerapkan dengan
memperhatikan sampel yang lebih banyak dan Rani, A. P. (2020). Peranan Guru Dalam
kompleks. Pengembangan Kurikulum Di
2. Bagi guru Sekolah. INA-Rxiv 6, 311–318.
Dengan adanya data penelitian tersebut, guru https://doi.org/10.31227/osf.io/7xw
mampu mengembangkan kompetensi demi np
memberikan wawasan kepada peserta didik
sehingga mampu beradaptasi.
3. Bagi instansi https://paihadist.blogspot.com/
Menjadi bahan evaluasi pihak sekolah agar 2017/11/makalah-pengendalian-dalam-
selalu siap dengan perubahan kurikulum manajemen.html
kedepannya. Sehingga peserta didik dan guru
dapat melaksanakan proses belajar-mengajar https://digilibadmin.unismuh.ac.id/
dengan nyaman dan lancar. upload/3723-Full_Text.pdf

DAFTAR PUSTAKA https://www.harmony.co.id/blog/


Aprilyani Selin. 2015. “Sistem pahami-sistem-pengendalian-
Pengendalian Manajemen” manajemen-fungsi-proses-serta-
(online), faktornya
http://aprilyaniselin.blogspot.co.id/
2015/03/sistem- https://elib.unikom.ac.id/files/
pengendalianmanajemen.html. disk1/642/jbptunikompp-gdl-
dewianggra-32077-12-unikom_d-l.pdf
Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep
“Merdeka Belajar” Perspektif https://digilib.esaunggul.ac.id/public/
Aliran Progresivisme John Dewey. UEU-Undergraduate-3923-
Jurnal Studi Guru Dan LAMPIRAN1_RIA.pdf
Pembelajaran, 3(1 SE-Articles),
141–147. https://eprints.uny.ac.id/13891/4/BAB
%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai