Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAAN SUPERVISI AKADEMIK

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Heru Juabdin Sada M. PD.I

Disusun Oleh

1. Iin jannati (

2. Intan Damayanti (2111010258)

3. Kamelia Lu'lu'il Farida (2111010269)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJAR 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " PERENCANAAN PENDIDIKAN AKADEMIK " dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah SUPERVISI PENDIDIKAN . Selain itu,
makalah ini semoga bisa membantu kita dalam belajar ilmu lebih dalam lagi dan lebih baik lagi Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.Dr. Heri Juabdin Sada M.Pd. I. selaku Dosen Mata kuliah
supervisi pendidikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Bandar lampung 10 Mei 2023


BABI PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Supervisi Akademik adalah proses membantu guru dalam mengembangkan

kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajarannya yang


dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah.
Suprvisi akademik hampir sama dengan supervisi pembelajaran. Jika supervisi pembelajaran fokusnya
pada proses pambelajaran guru, maka supervisi akademik sifatnya lebih kompleks, dikatakan kompleks
karena tidak hanya pembelajaran saja. tapi juga menyantuh kurikulum, penelitian, klompok kerja guru
dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah ini penulis akhirnya berinisiatif membahas beberapa persoalan
dalam tema ini yaitu:

1. Apakah pengertian dari Supervisi Akademik?

2. Apa tujuan Supervisi Akademik?

3. Apa prinsip-prinsip Supervisi Akademik? 4. Apa saja langkah-langkah Supervisi Akademik?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Dengan adanya tema dan penyusunan makalah ini diharapkan kepada para pembaca dan penulis sendiri
mampu memahami pengertian, tujuan, prinsi-prinsip dan langkah yang ada pada Supervisi Akademik.
Sekaligus makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah penulis dalam bidang Supervisi.

BAB II

PEMBAHASAN

3v
A. Pengertian Supervisi Akademik

Secara etimologis kata supervisi berasal dari kata bahasa Inggris, supervision yang berarti pengawasan.
Kata ini berasal dari dua kata yaitu super dan vision yang berarti melihat dengan teliti pekerjaan secara
keseluruhan Awalnya istilah supervisi di mengerti secara tradisional yaitu sebagai suatu pekerjaan
mengntrol, memeriksa dan mengawasi dengan mencari-cari kesalahan melalui tindakan memata-matai
dalam rangka perbaikan pekerjaan yang telah diberikan. Dalam perkembangan supervise di mengerti
secara ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sistematis artinya supervisi dilakukan secara teratur, berencana dan kontinu 2. Obyektif artinya
supervisi dilakukan berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan sebelumnya.

3. Menggunakan instrument yang dapat mmeberikan informasi sebagai umpan balik untuk dapat
melakukan langkah tindak lanjut menuju perbaikan di masa yang akan datang.

Pemaknaan arti supervisi tersebut membawa implikasi dalam pola pelaksanaan dan hubungan yang
antara yang mensupervisi dengan yang di supervise. Pengertian tradisional menganggap bahwa seorang
supervisor merupakan atasan yang mempunyai otoritas untuk menilai bahkan menentukan baik-buruk,
benar-salah dari kinerja bawahannya. Sedangkan pandangan modern memaknai supervise sebagai suatu
proses pembimbingan, pengarahan dan pembinaan kea rah perbaikan kualitas kinerja yang lebih baik
melalui proses yang sistematis dan dialogis. Maka pola hubungan antara supervisor dengan yang di
supervisi adalah hubungan mitra kerja, bukan hubungan atasan-bawahan.

Sedangkan kata akademi berasal dari bahasa Inggris academy dan bahasa Latin academia (Yunani:
academia) yang mempunyai beberapa arti salah satunya berarti suatu masyarakat atau kumpulan orang-
orang terpelajar. Akademik bisa juga diartikan sebagai hal yang bersifat teoritis bukan praktis, kajian
yang lebar dan mendalam bukan kajian teknis dan konvesional dan sangat ilmiah. Kata akademik dalam
konteks sekolah dipertautkan dengan segala hal yang berhubungan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Sehingga kegiatan
akademik adalah kegiatan selama proses pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait dengan itu misalnya
penyususunan jadwal akademik pembelajaran dan silabusnya. Sedangkan supervisi akademik adalah
supervise yang mengarah pada pengendalian dan pembinaan bidang akademik melalui kegiatan dan
proses pembelajaran di sekolah agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Dengan demikian Supervisi Akademi adalah kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi dalam upaya meningkatkan kualitas produk didik melalui usaha memotivasi, membina
dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan akademik. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa kegiatan supervise akademik sangat penting dan harus dilaksanakan secara kontinu
oleh kepala sekolah kepada para pendidik. Sebab dengan supervisi akademik dapat memperbaiki kinerja
pendidik yang muaranya dapat meningkatkan mutu pembelajaran itu sendiri.

Ada tiga konsep pokok atau kunci dalam pengertian supervisi akademik yaitu: 1. Supervisi akademik
harus mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru

secara langsung dalam mengolah proses pembelajaran. 2. Perilaku supervisor harus didisain secara
official dalam membantu guru yang

mengembangkan kemampuannya, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program pengembangan
tersebut.

3. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu

memfasilitasi proses belajar bagi murid-muridnya[2].

ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik.

1. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam
mengelola proses pembelajaran. Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Schubungan dengan
ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa diaplikasikan
dalam semua kegiatan pengembangan perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik
yang baik dan cocok bagi semua guru (Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat kemampuan, kebutuhan,
minat, dan kematangan profesional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar
pertimbangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program supervisi akademik
(Sergiovanni, 1987 dan Daresh, 1989).
2. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus didesain secara
ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain tersebut
terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena
supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka alangkah
baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.

3. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi belajar bagi murid-
muridnya.

B. Ruang Lingkup Supervisi Akademik

Ruang Lingkup Supervisi Akademik meliputi beberapa hal berikut

1. Pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku

2. Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran oleh guru

3. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya

4. Peningkatan mutu pembelajaran, hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan sebagai berikut:

a. Model pembelajaran yang mengacu pada standar proses

b. Peran peserta didik dalam proses pembelajaran

C. Peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir kebebasan berfikir
serta

d. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan dengan bersungguh-
sungguh e. Bertanggung jawab terhadap mutu pencemaan kegiatan pembelajaran untuk

setiap mata pelajaran yang diampu, agar peserta didiknya memiliki sejumlah

kemampuan.

C. Tujuan Dan Fungsi Supervisi Akademik

Tujuan Supervisi Akademik adalah sebagai berikut:

a. Membantu guru dalam mengembangkan kompetensinya

b. Mengembangkan kurikulum e. Mengembangkan kelompok kerja guru

d. Membimbing penelitian tindakan kelas

Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-

muridnya (Glickman, 1981). Melalui supervis

Supervisi Akademik yang baik adalah supervisi yang mampu berfungsi untuk
mencapai multitujuan tersebut di atas. Tidak ada keberhasilan bagi Supervisi Akademik jika hanya
memerhatikan salah satu tujuan tertentu dengan mengesampingkan tujuan yang lainnya. Apabila
tujuan-tujuan tersebut sudah di aplikasikan dengan baik tentunya supervisi akademik akan berfungsi
mengubah perilaku mengajar guru. Pada gilirannya nanti perubahan guru ke arah yang berkualitas akan
menimbulkan perilaku belajar murid yang lebih baik.

Hasil Supervisi Akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesinalisme guru,
oleh karena itu waktu yang dibutuhkan tentu tidak bisa cepat karena ketiga tujuan tersebut merupakan
pekerjaan berat [5]

D. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik

Prinsip-prinsip supervisi akademik yang harus direalisasikan pada setiap proses supervisi akademik di
sekolah-sekolah, yaitu sebagai berikut:

1. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, bersifat
terbuka, kesetiakawanan, dan informal. Hubungan demikian ini bukan saja antara supervisor dengan
guru, melainkan juga antara supervisor dengan pihak lain yang terkait dengan program supervise
akademik.

2. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas
bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan. Apabila guru telah berhasil
mengembangkan dirinya tidaklah berarti selesailah tugas supervisor, melainkan harus tetap dibina
secara berkesinambungan. Hal ini logis, mengingat problema proses pembelajaran selalu muncul dan

berkembang.

3. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervise
akademiknya. Titik tekan supervise akademik yang demokratis, aktif dan kooperatif. Supervisor harus
melibatkan secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan program akademik bukan hanya
pada supervisor melainkan juga pada guru. Karenaitu, program supervise akademik sebaiknya
direncana- kan, dikembangkan dan dilaksanakan bersama secara kooperatif dengan guru, kepala
sekolah, dan pihak lain yang terkait di bawah koordinasi supervisor.
4. Program supervise akademik harus integral dengan program pendidikan secara

keseluruhan. Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan yang baik dan

harmonis antara supervisor dengan semua pihak pelaksana program pendidikan.

5. Supervisi akademik harus komprehensif. Program supervise akademik harus mencakup keseluruhan
aspek pengembangan akademik, walaupun mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek tertentu
berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan akademik sebelumnya

6. Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah untuk mencari kesalahan-
kesalahan guru, melainkan untuk mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami
dan memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi.

7. Dalam menyusun,melaksanakan, dan mengevaluasi,keberhasilan program supervisi

akademikharus obyektif berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional guru. Ada beberapa
prinsip lain yang harus diperhatikan dan direalisasikan oleh supervisor

dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu:

1. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis. Hubungan
kemanusiaan yang harus diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal. Hubungan
demikian ini bukan saja antara supervisor dengan guru, melainkan juga antara super- visor dengan pihak
lain yang terkait dengan program supervisi akademik. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya supervisor
harus memiliki sifat-sifat, seperti sikap membantu, memahami, terbuka. jujur, ajeg, sabar, antusias, dan
penuh humor (Dodd, 1972).

2. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas
bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa
supervisi akademik merupakan salah satu essential function dalam keseluruhan program sekolah
(Alfonso dkk., 1981 dan Weingartner, 1973). Apabila guru telah berhasil mengembangkan dirinya
tidaklah berarti selesailah tugas supervisor, melainkan harus tetap dibina secara berkesinambungan. Hal
ini logis, mengingat problema proses pembelajaran selalu muncul dan berkembang..

3. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi
akademiknya. Titik tekan supervisi akademik yang demokratis adalah aktif dan kooperatif. Supervisor
harus melibatkan secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan program akademik bukan
hanya pada supervisor melainkan juga pada guru. Oleh sebab itu, program supervisi akademik sebaiknya
direncana-kan, dikembangkan dan dilaksanakan bersama secara kooperatif dengan guru, kepala
sekolah, dan pihak lain yang terkait di bawah koordinasi supervisor.

4. Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan. Di dalam setiap organisasi
pendidikan terdapat bermacam-macam sistem perilaku dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan.
Sistem perilaku tersebut antara lain berupa sistem perilaku administratif, sistem perilaku akademik,
sistem perilaku kesiswaan. sistem perilaku pengembangan konseling. sistem perilaku supervisi akademik
(Alfonso, dkk., 1981). Antara satu sistem dengan sistem lainnya harus dilaksanakan secara integral.
Dengan demikian, maka program supervisi akademik integral dengan program pendidikan secara
keseluruhan. Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan yang baik dan harmonis antara
supervisor dengan semua pihak pelaksana program pendidikan (Dodd, 1972).

5. Supervisi akademik harus komprehensif. Program supervisi akademik harus mencakup keseluruhan
aspek pengembangan akademik, walaupun mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek tertentu
berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan akademik sebelumnya. Prinsip ini tiada lain
hanyalah untuk memenuhi tuntutan multi tujuan supervisi akademik, berupa pengawasan kualitas,
pengembangan profesional, dan memotivasi guru

6. Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah sekali-kali untuk mencari
kesalahan-kesalahan guru. Memang dalam proses pelaksanaan supervisi akademik itu terdapat kegiatan
penilaian unjuk kerjan guru, tetapi tujuannya bukan untuk mencari kesalahan-kesalahannya. Supervisi
akademik akan mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami dan memecahkan
problem-problem akademik yang dihadapi.

7. Supervisi akademik harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan
program supervisi akademik harus obyektif. Objektivitas dalam penyusunan program berarti bahwa
program supervisi akademik itu harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional
guru. Begitu pula dalam mengevaluasi keberhasilan program supervisi akademik. Di sinilah letak
pentingnya instrumen pengukuran yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi untuk mengukur
seberapa kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.

8. Supervisi akademik dalam pelaksanaannya memiliki beberapa tahapan. Tahapan pertama supervisi
akademik ini sedikitnya ada empat dokumen perencanaan yang harus disiapkan yaitu,

1. Tujuan supervisi akademik yang dirumuskan berdasarkan kasus yang terjadi

2. Jadwal supervisi akademik yang ditetapkan yang memuat informasi seperti

nama guru yang disupervisi, mata pelajaran, hari dan tanggal pelaksanaan.

jam pelajaran ke-..., kompetensi dasar, dan pokok bahasan materi;

3. Teknik supervisi akademik yang dipilih merupakan keputusan yang diambil supervisor setelah
mengidentifikasi dan memilih teknik supervisi akademik yang tepat dengan kasus yang ada

4. Instrumen supervisi akademik yang dipilih berdasarkan hasil analisis dan identifikasi intrumen yang
akan digunakan.

9. Kedua supervisi akademik harus dilaksanakan, setelah dilakukan sosialisasi dan

kesepakatan bersama guru yang akan di supervisi akademik. Materi kesepakatan

memuat waktu dan aspek-aspek dalam supervisi akademik. Setelah sepakat barulah

supervisi akademik dilaksanakan dengan tahapan:


1. Memeriksa kelengkapan perangkat pembelajaran

2. Mengamati proses pembelajaran.

3. Melakukan penilaian pembelajaran dengan menggunakan instrumen observasi.

10. Tahapan-tahapan tersebut berguna untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam
rangkaian kegiatan Rekapitulasi hasil supervisi akademik biasanya berupa tabel yang memuat, nomor,
nama, komponen nilai (perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, skor
rata-rata), serta catatan hasil temuan. Rentang penilaian dan hari tanggal dan tanda tangan
supervisor/kepala sekolah.

11. Ketiga pelaksanaan supervisi akademik harus dianalisis. Hasil pelaksanaan supervisi akademik akan
menjadi bahan kita selanjutnya untuk melakukan analisis. Kegiatan ini muara kita melakukan umpan
balik, penyempumaan instrumen, dan program tindak lanjut. Tahapan ini dilakukan dengan kegiatan
mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan guru yang telah disupervisi. Komponen yang

dianalisis adalah komponen yang kita supervisi yaitu: 1. Rencana pembelajaran berupa dokumen
perangkat pembelajaran

2. Proses pembelajaran 3. Penilaian pembelajaran.

12. Kegiatan dilengkapi dengan membuat rangkuman kesimpulan hasil analisis terhadap perangkat
pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran Buatlah dengan rapi dan baik agar
memudahkan kita melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Kemudian sajikanlah dalam bentuk laporan
hasil analisis dan evaluasi kita dalam bentuk rangkuman hasil identifikasi masalah pelaksanaan supervisi
akademik dan rekapitulasi hasil pelaksanaan supervisi akademik.

13. Instrumen Analisis Data Supervisi Akademik digunakan memuat identitas nama sekolah, nama gum,
kelas, mata pelajaran, tanggal/waktu supervisi akademik. Kemudian tabel yang memuat nomor,
komponen pengamatan supervisi akademik, masalah yang ditemukan, faktor penyebab, prioritas
perbaikan, dan rencana metode pemberian masukan/umpan balik kepada guru.

14. Komponen pengamatan supervisi akademik yang diamati telah kita bicarakan sebelumnya. Namun
untuk sekedar mengingatkan kembali tidak ada salahnya kita tampilkan kembali. Komponen pertama.
Rencana Pembelajaran (RPP); komponen kedua, adalah Pelaksanaan Pembelajaran dengan sub
komponen (a) kegiatan pendahuluan. (b) kegiatan inti (ekspolorasi, elaborasi, konfirmasi), komponen
ketiga yaitu penutup dan refleksi. Pada bagian bawah tabel jangan lupa mencantumkan nama dan NIP
guru yang disupervisi dan kepala sekolah.

15. Keempat hasil analisis supervisi akademik harus diberikan umpan balik, Bagian ini dilakukan setelah
analisis dan evaluasi supervisi akademik. Rencana umpan balik dilakukan terhadap guru biasanya
dilaksanakan bersamaan dengan kegitan tindak lanjut. Sehingga langkah-langkah yang hharus dilakukan
sama langkah-langkah tersebut adalah

(a) mengkaji rangkuman/kesimpulan hasil analisis perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran,

(b) membuat rencana umpan balik (feedback), dan rencana tindak lanjut.

(e) melaksanakan umpan balik (feedback) dan tindak lanjut dalam bentuk lisan dan/atau tertulis.

16. Kelima, supervisi akademik mesti dilengkapi dengan rencana tindak lanjut.

langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan umpan balik bersamaan dengan

kegiatan tindak lanjut. Kegiatan umpan balik dan tindak lanjut biasanya berupa : 1. Pemberian
penguatan dan penghargaan jika guru yang di supervisi akademik

telah memenuhi standar


2. Bagi guru yang belum memenuhi standar, kepala sekolah harus

menyampaikannya dengan cara bijak dan mendidik, alangkah baiknya jika guru dipancing
mengemukakan kelemahannya sendiri 3. Guru diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan,
kesulitan dan

hambatan yang ditemukan

4. Guru diberi kesempatan mengikuti kegiatan pelatihan baik di berbagai

kesempatan dan tingkatan.

17. Keenam, menyusun laporan hasil supervisi akademik. Setelah kita melakukan tahapan demi tahapan
supervisi akademik di atas maka sampailah kita pada bagian akhir kegiatan. Tahapan ini tidak kalah
penting dengan tahapan sebelumnya. Bahkan merupakan akhir kegiatan yang sangat berpengaruh
terhadap seluruh rangkain

kegiatan supervisi akademik. Sedikitnya ada 8 (delapan) aspek sebagai berikut:

1. Identitas

2. Pendahuluan 3. Kerangka Berpikit Pemecahan Masalah

4. Pendekatkan dan Metode Supervisi 5. Hasil Pelaksanaan Program Supervisi

6. Penutup
7. Lampiran

8. Bahan Pendukung

18. Pada bahan pendukung laporan supervisi akademik kita dapat melengkapinya

dengan bukti fisik berupa foto-foto kegiatan dan/atau tayangan audio visual. 19. Pada bagian akhir ini
akan menjadi bahan diskusi dan kajian bagi guru dan kepala

sekolah dalam upaya menyiapkan program selanjutn

BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

Dari pembahasan-pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa:

a. Supervisi Akademik adalah serangkaian proses kegiatan membantu guru dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

b. Ruang Lingkup Supervisi Akademik meliputi beberapa hal berikut:

1. Pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku 2. Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
oleh guru
3. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya

4. Peningkatan mutu pembelajaran

c. Tujuan Supervisi Akademik adalah sebagai berikut:

1. Membantu guru dalam mengembangkan kompetensinya

2. Mengembangkan kurikulum 3. Mengembangkan kelompok kerja guru

4. Membimbing pencitian tindakan kelas

Sedangkan hasil supervisi akademik berfungsi sebagai informasi bagi pengembangan

profesionalisme guru

d. Prinsip-prisip supervisi akademik ialah meliputi Humanis, kontinyu, demokratis,

integral, komprehensif, konstruktif, dan obyektif

e. Ada 3 pendekatan Supervisiakademik yaitu: pendekatan direktif, pendekatan non

direktif, dan pendekatan kolaboratif.


DAFTAR PUSTAKA

Lantip Diat Prasojo & Sudiyono, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media

2011 Asmani Jamal Ma'mur. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta: DIVA Pres, 2012

Akhmadsudrajat.wordpres.com/2011/03/04/konsep-supervisi-akademik

https://m.facebook.com/PeningkatanProfesiGuru/posts/307734295990802

Lantip Diat Prasojo & Sudiyono, Supervisi Pendidikan. (Yogyakarta: Gava Media 2011) Hal 84

Jamal Ma'mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta, DIVA

Pres, 2012, Hal 95-96

Lantip Diat Prasojo & Sudiyono, Supervisi Pendidikan. (Yogyakarta: Gava Media 2011). Hal 84-86

Anda mungkin juga menyukai