Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ADMINISTRASI KURIKULUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Dosen Pengampu: Wahdatun Nisa, MA.

Disusun Oleh
Kelompok: 1

Andakwanita (2011101099)
Fani Ovando (2011101222)

Muhammad Eka Nur Hakim (2011101045)


Muhammad Fathurroji (2011101028)

Nadia Damayanti (2011101135)


Nur Amalia Syahrin (2011101076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS


(UINSI) SAMARINDA

2021
A. PENDAHULUAN
Admistarasi secara istilah adalah segenap rangkaian penataan
terhadap pekerjaan pekerjaan pokok pada usaha atau organisasi tertentu
yang dikerjakan dengan berkelompok orang, bekerjasama untuk tujuan
tertentu atau bersama. Sedangkan pengertian administrasi secara sempit
yaitu proses, mengatur, mengelola menyangkut dengan tujuan pendidikan.
Kurikulum adalah program pendidikan yang di dalam terdapat
rancangan pembelajaran yang akan ajarkan kepada para siswa selama
pendidikan berlangsung. Kurikulum selalu mengalami perubahan di waktu
tertentu sebab, kurikulum mengikuti perkembangan zaman. Agar tidak
tertinggal oleh zaman maka kurikulum akan terus berinovasi agar dapat
berjalan sejajar dengan zaman sekarang ini.
Jadi, adminstrasi kurikulum adalah seluruh proses kegiatan yang
akan diusahakan dan juga direncanakan secara kontinu agar suasana belaja
mengajar dapat berjalan secara efektif dan efesien agar tercapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan. Selain itu
administrasi pendidikan juga dapat diartikan sebagai program pelayanan
pendidikan yang dijalankan guna untuk mencapai tujuan-tujuan dari
pendidikan.
Administrasi kurikulum sangat penting ada dalam pendidikan,
karena tanpa adanya kurikulum maka tujuan pendidikan tidak akan
tercapai sebagaimana mestinya. Dimana dikatakan diatas bahwa
admnistasi kurikulum adalah pelayanan program dari pendidikan, itulah
sebabnya sangat penting adanya administrasi kurikulum. Agar proses
belajar dapat terarah dengan baik, karena di dalam kurikulum meliputi
standar isi (SI), standar kompetensi lulusan (SKL), standar penilaian
pendidikan, serta perangkat pembelajaran. Karena administrasi kurikulum
sangat penting dalam pendidikan maka guru harus paham atau paham
mengenai tujuan kurikulum itu sendiri, serta dapat
menginplemantasikannya terhadap peserta didik agar tercipta proses
belajar mengajar yang terarah.

1
B. PENGERTIAN ADMINISTRASI KURIKULUM
Seiring berkembangnya pendidikan dikalangan masyarakat, maka
lembaga pendidikan harus selalu melakukan pembaharuan kurikulum.
Kurikulum sendiri ialah suatu alat yang terpenting guna untuk
mendapatkan kesuksesan dalam pendidikan tersebut.1
Di Indonesia, kurikulum merupakan salah satu rujukan yang
dipakai oleh banyak sekolah, agar pendidikan mampu bekerja dengan baik,
efektif, dan praktis sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu,
pemerintah harus berusaha terus guna dapat memajukan kurikulum
pendidikan Indonesia yang dipakai saat ini agar lebih baik lagi. 2
Kurikulum merupakan rangka mata pelajaran, dan program
pendidikan yang dibuat oleh suatu lembaga pendidikan kepada peserta
didik yang di dalamnya berupa suatu susunan pembelajaran dalam waktu 1
periode yang akan disesuaikan dengan tingkatan pendidikan masing-
masing.
Menurut UU No. 20 tahun 2003, kurikulum merupakan
seperangkat agenda yang sistematis yang berisikan tujuan, isi, dan materi
pelajaran, dan juga sebagai panduan pelaksanaan aktivitas pembelajaran
guna memperoleh tujuan pendidikan tertentu.3
Pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum
yaitu seatu rancangan pembelajaran oleh lembaga pendidikan untuk dapat
menganalisis, mengorganisir, mengawasi, serta menilai perkembangan
pengetahuan, pengalaman, serta sikap atau kerpibadian dari peserta didik.
Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata
yaitu ad dan ministrare yang artinya melayani atau membantu sedangkan

1
Desy Yulinda Tri Hapsari, Kemampuan Rata-rata Guru Dalam Mengembangkan,
Mengimplementasikan, dan Mengevaluasi Kurikulum 2013, Jurnal Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan, 3 (1) (2015):23.
2
Febrita Ardianingsih, dkk, Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Di Sidoarjo, Jurnal Pendidikan, 2 (1) (2017):15
3
Sohiron, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Pekanbaru:Kreasi Edukasi, (2015):48.

2
dalam bahasa inggris yaitu administer yang berarti kelola urusan dan
administrasi yang berarti manajemen urusan publik.4
Adapun dasar-dasar dari administasi diantaranya mencakup prinsip
efesiensi, pengelola, tugas pengelolaan, pemimmpin yang efectif, dan juga
kerja sama. Selain itu, administration minimal dapat memenuhi 5 syarat-
syarat berikut: lengkap, akurat, terpercya, baru atau modern, serta
disimpan dengan baik agar mudah dicari guna dijadikan sebagai alat
pendukung untuk mengambil keputusan jika diperlukan nantinya. 5
Jadi, administrasi kurikulum yaitu suatu program aktivitas
pendidikan yang telah disusun, dibuat, atau direncanakan sebagai
bimbingan secara terus menerus guna untuk mendapatkan suasana belajar
mengajar menjadi efektif, dan efesien demi menggapai tujuan pendidikan
yang ditetapkan.6
C. PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI KURIKULUM
Kurikulum dibina serta dilakukan pengembangan dalam kurun
waktu tertentu sesuai dengan beberapa prinsip yang dimilikinya. Prinsip
tersebut pada intinya yaitu merupakan sebuah kaedah yang menjiwai
kurikulum tersebut. Menurut Sudirman S, berikut diantaranya:
1. Prinsip orientasi pada tujuan: maksud dari prinsip tersebut yaitu
mengusahakan supaya seluruh rangkaian kurikuler dapat terarah dan
diarahkan guna tercapainya tujuan pendidikan yang sudah dirancang
sebelumnya.
2. Prinsip relevansi: secara umum dari segi istilah relevansi diartikan
sebagai kesesuain/keselarasan pendidikan dengan tuntutan kehidupan
masyarakat. Artinya, pendidikan dipandang sesuai atau selaras jika
hasil yang diperoleh pendidikan tersebut memiliki sifat fungsional.

4
Hilal Mahmud, Administrasi Pendidikan (Menuju Sekolah Efektif), Makassar:Penerbit
Aksara Timur, (2015):2.
5
Sri Marmoh, Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek,
Yogyakata:Deepublish Publisher, (2018):9.
6
Siti Maisaroh, Danuri, Administrasi & Supervisi Pendidikan, Palembang:Tunas
Gemilang Press, (2020):41.

3
3. Prinsip efektivitas: maksud dari prinsip ini yaitu di dalam
pengembangan kurikulum yaitu berusaha supaya dari setiap kegiatan
kurikuler memberikan hasil tanpa ada-Nya kegiatan yang terbuang sia-
sia.
4. Prinsip fleksibel: fleksibel yang berarti lentur atau tidak kaku dalam
memberikan hak bebas dalam bertindak. Di dalam kurikulum
pengertian tersebut yang dimaksudkan yaitu pada saat memilihkan
program pendidikan terhadap peserta didik serta dalam memberikan
hak bebas dalam mengembangkan program pendidikan terhadap
tenaga pendidik. Sebagai contoh, dalam mengadakan program pilihan
harus sesuai dengan kemampuan serta minat peserta didik.
5. Prinsip integritas: mksud dari prinsip tersebut, ialah berusaha supaya
dalam pendidikan diharapkan kurikulum dapat menghasilkan peserta
didik yang seutuhnya yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan, walaupun
kegiatan kurikuler ini hanya terlaksana di dalam komponen kurikulum.
6. Prinsip sinkronisasi: maksud tujuan dari prinsip ini yaitu berusaha
supaya seluruh rangkaian kegiatan kurikuler selaras, satu arah serta
satu tujuan.
7. Prinsip kesinambungan (kontinuitas): maksud dari prinsip ini yaitu
bertujuan untuk mengusahakan supaya dari berbagai tingkatan
rangkain kegiatan/program pendidikan tersebut saling berhubungan.
8. Objektivitas: maksud tujuan dari prinsip ini yaitu berusaha supaya
semua rangkain kegiatan kurikuler dapat terlaksana dengan kegiatan
nota kebenaran ilmiah dengan dikesampingkan-Nya pengaruh-
pengaruh emosional dan juga irisional.
9. Prinsip demokrasi: maksud dari prinsip ini yaitu berusaha supaya
pendidikan diselenggaran atau dikelola dan dilaksanakan secara
demokrasi. 7

7
Ida Rindaningsih, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Sidoarjo:UMSIDA Press,
(2018): 39-40.

4
D. FUNGSI ADMINISTRASI KURIKULUM
Di dalam setiap proses dari pendidikan tentu diperlukannya sebuah
administrasi kurikulum supaya setiap planning, implementation, serta
evaluasi kurikulum dapat berjalan effecient, effective dan optimal pada
saat pemberlakuan untuk bermacam-macam sumber belajar, baik dari
pengalaman belajar ataupun komponen kurikulum. Adapun beberapa
fungsi dari adaministrasi kurikulum berikut ini:
1. Meningkatkan effecient dari memanfaatkan sumber daya kurikulum,
maupun komponen kurikulum yang dapat meningkatkan dengan
melalui pengelolaan yang effective dan juga terencana.
2. Meningkatkan equity atau keadilan serta memberikan kesempatan
terhadap peserta didik guna mencapai sebuah hasil yang memuaskan,
dengam kemmapuan yang maksimal makan akan tercapai anak didik
yang bukan hanya melalui kegiatan intrakulikuler, namun juga
perlunya melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikelola secara
utuh guna untuk mencapai tujuan dari kurikulum.
3. Meningkat relevansi serta effektivitas proses belajar mengajar yang
sesuai dengan kebutuhan anak didik maupun masyarakat/linkungan
sekiitar.
4. Peningkatan effektivitas kenirja tenaga pendidik maupun kegiatan anak
didik dalam mencapai tujuan selama pembelajaran yang ditempuh,
pelaksanaan kurikulum yang professional, effective dan juga terpadu,
serta dapat memberikan semangat terhadap kinerja tenaga pendidik
maupun kegiatan murid dalam proses belajar di kelas.
5. Memberikan peningkatan yang effecient dan juga effektivitas kegiatan
belajar, proses belajar mengajar akan selalu dipantau guna untuk
melihat tingkat konsistensi anak didik antar desain yang sudah
direncakan oleh pelaksana proses pengajaran. 8 Oleh karena itu, dengan
tidak adanya kesesuaian antar desain terhadap implementasi yang bisa
dihindarkan. Selain itu, pendidik ataupun anak didik selalu memiliki

8
Ida, Administrasi..., 38.

5
semangat dalam melakukan proses belajar mengajar yang effective dan
juga effecient, sebab dengan adanya dukungan dari keadaan yang
positive yang tercipta dalam aktivitas pengelolaan kurikulum.
6. Dengan memberikan peningkatan terhadap ikut serta masyarakat
dalam memberikan bantuan guna melakukan pengembangan
kurikulum. Kurikulum yang dirancang secara profesional yang akan
mengikut sertakan masyarakat terkhusus dalam mengisi bahan
pengajaran/sumber belajar yang perlu disesuaikan dengan ciri khas
serta kebutuhan dari pembangunan di daerah setempat.9
Adapun fungsi administrasi itu sendiri yang dikemukakan
menurut para ahli ialah planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), staffing (penempatan staf), directing (pengarahan),
coordinating reporting (koor pelaporan), dan budgeting
(penganggaran) yang akan ditetapkan pada kegiatan pendidikan. 10
Adminstrasi kurikulum sebaiknya memberikan contooh yang
baik srta sikap yang baik, santun terhadap linkungan sekitar. Karen
salah satu bukti tercapainya tujuan pendidikan yaitu dengan
menumbuhkan peserta didik yang berkarakter. Jika, anak didik sudah
mampu menerapkan atau memperoleh akidah, moral yang baik, dan
juga pengetahuan akademik mapun non akademik, maka kurikulum
sudah berhasil mewujudkan tujuan dari pendidikan.11
Kurikulum yaitu sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan
proses belajar mengajar dan terkhusus komunikasi antara guru dengan
murid di dalam kelas. 12 dan tenaga pendidik juga memerlukan saran
pengajaran yang dapat mempermudah guru sehingga mereka mampu
dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesien.

9
Administrasi dan..., 38.
10
Siti Mariah, Udin, Pengaruh Motivasi dan Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas
Layanan Administrasi Akademik, Jurnal Administrasi Pendidikan, 17(1) (2013):146.
11
Fernada Rahmadika Putra, dkk, Implementasi Pendidikan Karakter Sopan Santun
Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak, Jurnal Administrasi dan Manajmen Pendidikan, 3(2)
(2020):188.
12
Nur Hikmah, Manajemen Sarana Dan Prasarana Untuk Mengembangkan Mutu
Pendidikan, Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 3(2) (2020):129.

6
E. KOMPONEN KURIKULUM
Dalam sistem komponen ini bersifat harmonis, tidak saling
bertentangan. Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang dalam
merencanakan nya harus memenuhi komponen-komponen pokok yakni:
1. Tujuan

Tujuan kurikulum yang dimaksudkan disini ialah tujuan dari


setiap program pendidikan yang kemudian diberikan pada anak didik.
Pada sistem pendidikan nasional tujuan umum pendidikan sudah
dijelaskan di dalam falsafah bangsa yakni pancasila. Secara hirarkis
kita ketahui tingkatan tujuan pendidikan yakni: tujuan pendidikan
nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan yang lebih
khusus.

2. Materi pembelajaran

Isi dari program kurikulum ialah sesuatu yang diberikan kepada


anak didik pada saat kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai
tujuan dari isi kurikulum itu sendiri. Dimana meliputi jenis-jenis
bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing studi
tersebut.

3. Strategi

Strategi komponen sangat berhubungan dengan bagaimana


kurikulum itu bisa dilaksanakan di sekolah atau madrasah. Komponen
strategi pelaksanaan ini memegang peran penting, ada beberapa unsur
dalam strategi pelaksanaan kurikulum yaitu tingkat atau jenjang
pendidikan, proses belajar mengajar bimbingan penyuluhan,
administrasi supervisi, sarana kurikuler, dan evaluasi. 13

13
Lismina, Pengembangan Kurikulum, Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia, (2017):7-8.

7
4. Evaluasi

Evaluasi kurikulum ini penting untuk penentuan kebijakan


pendidikan agara dapat mengambil keputusan di dalam krikulum itu
sendiri. Kemudian hasil dari kurikulum ini juga dapat digunakan oleh
para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembangan
kurikulum pada saat memilah milih dan menetapkan kebijakan
pengembangan sistem pendidikan dan juga mengembangkan model
kurikulum yang digunakan.14

Sedangakn kegiatan evaluasi administrasi kurikulum yaitu


dengamati mengamati perubahan atau perkembangan zaman. Sehingga
kurikulum dapat menyesuiakan dengan perkembangan zaman agar
tidak tertinggal maka perlu adanya evaluasi atau pengembangan dalam
kurun waktu tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan masing-
masing. 15

F. KEGIATAN ADMINISTRASI KURIKULUM


1. Perencanaan kurikulum

Perencanaan ialah sebuah proses yang akan memberikan


persiapan atas rangkaian keputusan dalam mengambil keputusan
diwaktu yang akan datang dengan tujuan arahnya kepada tujuan-tujuan
serta dengan saran yang optimal.

Perencanaan kurikulum adalah suatu rencana atas kesempatan


belajar yang maksudkan kepada pembinaan peserta didik ke arah
perubahan sikap sesuai yang diinginkan serta menilai sampai mana

14
Lismina, Pengembangan..., 8-9.
15
Mohammad Muspawi, Hafizahtul Robi’ah, Realisasi Kinerja Tenaga Administrasi
Sekolah Dalam Peningkatan Pelayanan, Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 4(3)
(2020):237.

8
perubahan-perubahan yang berhasil berubaha atau terjadi dari setiap
diri anak didik.16

Adapun pedoman penyusunan perencanaan yang sifat nya


operasional di sekolah atau madrasah, diantaranya: Struktur program,
Penyususunan jadwal pelajaran, penyusunan kalender pendidikan,
pembagian tugas guru, pengaturan atau penempatan siswa, penyusunan
rencana mengajar, perencanaan kurikulum, dan pelaksanaan
kurikulum.

2. Organisasi kurikulum

Organisasi adalah suatu pengelompkan beberapa orang


kedalam kegiatan aktivitas kerja untuk mencapai tujuan bersama yang
telah di tetapkan. Organisasi mempunyai unsur-unsur penting antara
lain, mempunyai tujuan yang hendak dicapai, ketentuan kerja normal
wajib ditaati, metode serta prosedur mengerjakan, orang yang
melaksanakan pekerjaan kesatuan arah serta perintah, kordinasi,
kontrol serta kerja sama, ikatan sosial diantara orang-orang yang
terdapat didalamnya, dan penghargaan kepada tiap orang yang sudah
melakukan pekerjaannya. 17

Guna membenarkan bahwa isi kurikulum disusun dengan baik


agar anak didik mudah menerima bahan yang diinformasikan oleh
guru, maka dibutuhkan struktur organisasi yang jelas dari kurikulum
yang direncakan ataupun disusun. Sukiman berpendapat bahwa
organisasi kurikulum merupakan pola ataupun wujud pengaturan
unsur-unsur ataupun komponen-komponen kurikulum yang disusun
serta diinformasikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan
pembelajaran ataupun pendidikan yang ditetapkan. Organisasi

16
Sohiron, Administasi Dan Supervisi Pendidikan, Pekanbaru:Kreasi Edukasi, (2015):50-
51
17
Rosmiaty Aziz, Pengantar Administrasi Pendidikan, Yogyakarta:SIBUKU, (2016): 91.

9
kurikulum ialah asas yang sangat berarti untuk proses pengembangan
kurikulum.

Terdapat sebagian aspek yang dipertimbangkan dalam


organisasi kurikulum, antara lain berkaitan dengan ruang lingkup
(scope), urutan bahan (sequence), konstinuitas, keseimbangan, serta
keterpaduan (integrated).

a. Ruang lingkup (scope) serta urutan bahan pelajaran ialah salah satu
aspek yang wajib dipertombangkan dalam suatu kurikulum.
Organisasi kurikulum yang bersumber pada mata pelajaran lingkup
materi pelajarannya cennderung menyajikan bahan pelajaran yang
bersumber dari kebudayaan serta informasi ataupun pengetahuan
hasil penemuan masa lalu yang sudah tersusun secara sistematis
dan logis.
b. Di dalam organisasi kurikulum memerlukan kontinuitas kurikulum
terutama hal yang berkaitan dengan substansi bahan yang dipelajari
oleh peserta didik, diharapkan untuk tidak terjadi pengulangan
ataupun pelewatan yang tidak jelas tingkat kesukarannya, salah
satu upaya yang diharapkan dalam faktor ini adalah pendekatan
spriral.
c. Hal yang sangat dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum
adalah keseimbangan bahan pelajaran. Ketika suatu perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan itu semakin dinamis maka
ekonomi dan sosial budaya akan berpengaruh terhadap dimensi
kurikulum. Bahkan ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam
keseimbangan pada organisasi kurikulum: yang pertama,
keseimbangan terhadap substansi bahan dan isi kurikulum. Yang
kedua, keseimbangan yang berkaitan dengan cara dan proses
belajar.18

18
Syarifuddin, Manajemen Kurikulum, Medan:Perdana Publishing, (2017):66-68.

10
d. Penentuan pengambilan waktu yang diperlukan dalam kurikulum
harus menjadi bahan pertimbangan di dalam organisasi
kurikulum. 19
Ada dua bentuk organisasi kurikulum berikut diantaranya:
1) Kurikulum berdasarkan mata pelajaran
a) Separated subject curiculum (mata pelajaran yang terpisah
pisah)
b) Mata pelajaran gabungan: yaitu menyatukan mata pelajran
yang sama atau sejenis, seperti IPS di dalamnya tedapat
pelajaran geografi, sosiologi, ekonnomi, begitupun
sebaliknya dengan IPA.
2) Kurikulum Terpadu: Yaitu kurikulum lebih cenderung melihat
bahwa dalam sebuah pokok pembahasan itu jarus
intergreted/terpadu secara menyeluruh.
3. Implementasi kurikulum
Dalam menginplementasikan kurikulum, terbagi menjadi 3
bagaian, yaitu sebagi berikut:
a. Aktivitas yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
1) Pembuatan agenda kerja tahunan, semesteran, bulanan, dan
mingguan
2) Pembuatan jadwal aktivitas belajar
3) Pembuatan jadwl ujian, dan ulangan
4) Pembuatan daftar pembelajaran, serta alat yang akan dipakai
untuk melakukan aktivitas belajar mengajar
b. Aktivitas yang dilakukan peserta didik
1) Memastikan jumlah peserta didik yang dapat diperoleh
2) Pendataan sesuatu yang menyinggung segala aktivitas peserta
didik20
3) Merancang, dan menginplementasikan syarat kenaikan kelas.

19
Syarifuddin, Manajemen..., 68.
20
Siti Maisaroh, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Palembang:Tunas Gemilang
Press, (2020):50.

11
c. Aktivitas yang dilakukan tenaga pendidik
1) Penyusunan peran mengajar, dan juga piket
2) Pembuatan program aktivitas
3) Penyusunan tugas belajar, dan pelatihan tenaga pendidik.

Adapun problematika tenaga pendidik dalam


mengimplentasikan kurikulum terkhusus dalam kurukulum 2013 yaitu:

a. Guru diharuskan bisa menyusun rencana RPP sesuai dengan


ketentuan dan juga format yag sudah ada
b. Kemampuan pendidik dalam mengimplementasikan pembelajaran
yang berbasis pemnelajaran ilmiah juga ternyata belu maksimal
sebab pemahaman pendidik masih belum memadai atau baru
paham dasarnya saja, serta guru juga belum bisa terlepas dari
metode tradisional
c. Kemampuan pendidik dalam melakukan penilaian baru sampai
pada tahap kognitif oleh karenanya aspek afektif dan juga
psikomotorik siswa terabaikan.21
4. Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum dilakukan setiap awal semester dan juga
akhir. Hal ini dilakukan guna untuk mengukur sampai mana
pengetahuan yang dipeoleh oleh anak didik hal ini dilakukan
pengamatan pada saat proses belajar di kelas sedang berlangsung. 22
Adapun kegiatan pokon administrasi kurikulum menurut
Gunawan, yaitu:
1. Kegiatan yang ada kaitannya dengan tugas pendidik, seperti:
membagi beban pengajaran wajib pendidik sesuai dengan struktur

21
Reni Wahyuni, Problematika Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar, Jurnal
Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 3(2) (2019):63.
22
Zoga Adipratama, Dkk. Manajemen Kurikulum Di Sekolah Alam Berciri Khas Islam,
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 1(3) (2018): 380.

12
program bahan ajar, mengikuti jadwal yang sudah ditentukan, dan
bertugas dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
2. Kegiatan yang ada kaitannya dengan anak murid: supaya proses
pembelajaran berjalan dengan baik maka, seluruh rangkaian
kegiatan anak didik disusun oleh pihak sekolah mulai dari jadwal
belajar, serta kegiatan belajar muru guna mensukseskan studi-nya.
3. Kegiatan yang ada kaitannya dengan seluruh civitas akademik,
seperti kurikuler, ekstrakurikuler, dan hari hari kerja. 23
G. PELAKSANAAN KURIKULUM
Yang dimaksud dengan pelaksanaan kurikulum disini adalah
proses belajar mengajar di kelas yang telah disebut sebagai inti dari
kegiatan pendidikan di sekolah. Di dalam pelaksanaanya, guru
memfokuskan perhatiannya pada kegiatan belajar mengajar. Namun,
keadaan ruangan dan suasana kelas tak luput dari perhatiannya, justru
sudah dimulai sejak baru memasuki ruangan belajar. Oleh karena itu,
secara adminstratif, selama guru berada di dalam kelas terbagi menjadi
tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan, pelaksanaan pengajaran, dan
penutupan.
1. Persiapan: Tahap persiapan yang dimaksud adalah kegiatan yang
dilakukan oleh guru sebelum memulai pelajaran. Hal-hal yang
dikerjakan antara lain: Mengucapkan sala, mengamati kelas untuk
meneliti kondisi ruangannya, mengabsen siswa, memeriksa apakah
sudah siap dengan catatannya, dll.
2. Pelaksanaan: Pelaksanaan yang dimaksud disini adalah kegiatan
mengajar sesungguhnya yang dilakukan oleh guru dan sudah terjadi
interaksi langsung dengan siswa mengenai pokok bahasan yang akan
diajarkan. Pelaksanaan pelajaran ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagaian yaitu:24

23
Sukaman Purba, Dkk, Administrasi Supervisi Pendidikan, Jakarta: Yayasan Kita
Menulis, (2021):19.
24
Joharis Lubis, Administrasi Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Optimalisasi Bagi Personel Sekolah dan Korporasi, Jakarta:Prenadamedia Grup, (2019).

13
a. Pendahuluan: yaitu memulai proses belajar mengajar dengan
kegiatan yang mengarahkan perhatian untuk masuk ke pokok
bahasan.
b. Pelajaran inti: yaitu interaksi belajar mengajar yang terjadi selama
guru dan siswa membahas pokok bahasan yang menjadi acara pada
saat jam itu.
c. Evaluasi: yaitu suatu kegiatan yang diberikan oleh guru kepada
siswa setelah selesai pembahasan pelajaran intu. Dapat berupa
membuat resume, kuiz, memberikan evaluasi formatif,
memberikan tugas rumah, dan sebagainya.
3. Penutupan: Penutupan yang dimaksud adalah kegiatan yang terjadi di
kelas setelah guru menyelesaikan tugas yakni menjelaskan materi
pokok pada pertemuan itu. Kegiatan administrasi kurikulum yang
dilaksanakan oleh guru pada waktu penutupan pelajaran ini ada dua,
yaitu: pengisian buku kemajuan kelas dan pengisian buku bimbingan
belajar.25
H. PEMBINAAN KURIKULUM DAN PENYUSUNAN KALENDER
1. Cakupan Pembinaan Kurikulum
Pembinaan kurikulum di lembaga pendidikan atau sekolah
mencakup semua komponen kurikulum terutama yang mempengaruhi
anak didik. Adanya profesi yang berbeda antara kepala sekolah dan
guru sehingga ruang lingkup pembinaan kurikulum dibedakan menjadi
dua kategori, yaitu pembinaan oleh kepala sekolah dan pembinaan oleh
guru.26
a. Pembinaan Kurikulum Oleh Kepala Sekolah
Kepala sekolah tentu menjadi penanggung jawab pelaksanaan
kurikulum di sekolah yang dipimpinnya. Maka peranan kepala
sekolah tidak hanya semerta-merta sebagai pembina kurikulum
saja, melainkan juga menjadi koor pembinaan kurikulum. Adapun

25
Joharis , Administrasi...,
26
Asti Putri Kartiwi, Analisa Administrsi Kurikulum Pada Sekolah Menengah Atas
Swasta Tunas Baru Ciparay, Jurnal Edum, 1(1) (2018):52.

14
pembinaan yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah berikut
diantaranya: Pencapaian tujuan pendidikan/sekolah, efesiensi serta
efektifitas stategi pelaksanaan kurikulum dan sarana kurikuler, dan
yang terakhir adalah menilai keberhasilan upaya pembinaan
kurikulum yang dilakukan para staf.
b. Pembinaan Kurikulum Oleh Guru

Ruang lingkup yang menjadi pembinaan kurikulum oleh guru


berikut diantaranya:

1) Proses belajar mengajar atau hasil belajar


2) Pelaksanaan bimbingan penyuluhan
3) Pembinaan administrasi sekolah
4) Pembinaan pribadi27
2. Penyusunan Kalender Akademik Dalam Mengimplementasikan
kurikulum

Penyesuain dalam pembuatan kalender akademik dengan ciri


sekolah serta anak didik terletak pada penentuan hari libur.
Karakteristik khas pada penataan kalender akademik tersebut
merupakan anak didik hanya libur dikala sela waktu semester satu dan
dua, yang di mana hari libur setelah usai semester 2, perihal tersebut
itu pula didukung dengan adanya sistem boarding school. Tidak hanya
itu anak didik tidak diliburkan bertepatan dengan serangkaian hari raya
natal, pergantian tahun, perihal tersebut untuk mecegah anak didik
turut serta dalam merayakan hari natal dan juga pergantian tahun, baik
itu secara langsung maupun tidak langsung. Sebaliknya untuk hari
nasional, dan serangkaian hari keagaaman atau hari libur terntentu atas
himbauan pemerintah diliburkan. 28

27
Asti, Administrasi..., 52.
28
Ulfa Muadhatin Qoriah, Manajemen Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran
Berbasis Tauhid Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik, Jurnal Administrasi dan
Manajemen Pendidikan, 1(2) (2018):189-190.

15
I. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan apa yang sudah dibahas di atas maka dapat
dismpulkan bahwasanya administrasi kurikulum sangat berperan penting
dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Itu sebabnya baik guru maupun
peserta didik perlu memahami dengan baik apa tujuan dari kurikulum
sebenarnya terhadap pendidikan sehingga kurikulum dapat di
implementasikan dengan baik dalam pendidikan. Agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan yang efektif dan juga efesien serta dapat
melahirkan bibit unggul peserta didik, baik itu dalam segi akademik
maupun non akademik terutama dalam bertingkah laku.
Saran, untuk guru agar paham penuh dalam mengimplementasikan
kurikulum dalam mengatur program kegiatan belajar mengajar agar dapat
sampai kepada peserta didik dengan baik. Begitupun sebaliknya, bagi para
peserta didik agar dapat mengambil atau menrima dengan baik apa-apa
yang sudah diterapkan dalam kurikulum.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Rosmiaty. 2016. Pengantar Administrasi Pendidikan, Yogyakarta:Sibuku.


Lismina. 2017. Pengembangan Kurikulum, Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia.
Lubis, Joharis. 2019. Administrasi Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Optimalisasi Bagi Personel Sekolah Dan Korporasi, Jakarta:Prenadamedia Grup.
Mahmud, Hilal. 2015. Administrasi Pendidikan (Menuju Sekolah Efektif), Makassar:Aksara
Timur.
Maisaroh, Siti. 2020. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Palembang:Tunas Gemilang Press.
Marmoh, Sri. 2018. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan Teori Dan Praktek,
Yogyakarta:Deepublish Publisher
Purba, Sukarman, dkk. 2021. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Jakarta:Yayasan Kita
Menulis.
Rindaningsih, Ida. 2018. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Sidoarjo:UMSIDA Press.
Sohiron. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Pekanbaru:Kreasi Edukasi.
Syarifuddin. 2017. Manajemen Kurikulum, Medan:Perdana Publishing.
Adipratama, Zoga, dkk. 2018. Manajemen Kurikulum Di Sekolah Alam Berciri Khas Islam, Jurnal
Administrasi dan Manajemen Pendidikan, Vol.1, No. 3.
Ardianingsih, Febrita. 2017. Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan
Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Di Sidoarjo, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 1.
Mariah, Siti, Udin. 2013. Pengaruh Motivasi Dan Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Layanan
Administrasi Akademik, Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 17, No. 1.
Hikmah, Nur. 2020. Manajemen Sarana Dan Prasarana Untuk Mengembangkan Mutu
Pendidikan, Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, Vol. 3, No. 2.
Kartiwi, Asti Putri. 2018. Analisa Administrasi Kurikulum Pada Sekolah Menengah Atas Swasta
Tunas Baru Cipary, Jurnal Edum, Vol. 1, No. 1.
Muspawi, Mohammad, Hafizahtul Robi’ah. 2020. Realisasi Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah
Dalam Peningkatan Pelayanan, Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Vol.4,
No.3.
Putra, Fernada Rahmadika. 2020. Implementasi Pendidikan Karakter Sopan Santun Melalui
Pembelajaran Akidah Akhlak, Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, Vol. 3,
No. 2.
Qoriah, Muadhatin Ulfa. 2018. Manajemen Implementasi Kurikulum Dan Pembelajran Berbasis
Tauhid Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik, Jurnal Admnistrasi dan Manajemen
Pendidikan, Vol. 1, No. 2.
Yulinda, Desy, Tri Hapsari. 2015. Kemampuan Rata-rata Guru Dalam Mengembangkan,
Mengimplementasikan, dan Mengevalusi Kurikulum 2013, Jurnal Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan, Vol. 3, No. 1.
Wahyuni, Reni. 2019. Problematika Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar, Jurnal
Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Vol. 3, No. 2.

17

Anda mungkin juga menyukai