Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Administrasi Kurikulum


istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu currer, yang
berarti lapangan perlombaan lari. Di Indonesia sendiri kurikulum dimaknai
bermacam-macam. Dakir menyatakan bahwa kurikulum adalah suatu
program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara sistematis
atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam
proses pembelajaran bagi tenaga pendidikan. Menurut Tilaar menyatakan
kurikulum adalah keseluruhan program fasilitas dan kegiatan suatu
lembaga pendidikan atau pelatihan untuk mewujudkan visi dan misi
lembaganya. Sedangkan menurut Mulyasa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar
dan hasil belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar
dan tujuan pendidikan.1
Administrasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata latin
Administratre yang berarti membantu atau melayani. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa pengertian administrasi kurikulum adalah pelayanan
program pendidikan yang dilaksanakan untuk mencapai tujua-tujuan
dalam pendidikan.
Administrasi kurikulum juga merupakan seluruh proses kegiatan
yang dirancang dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh
serta pembinaan secara berkesinambungan terhadap situasi belajar
mengajar secara efektif dan efesien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.2
Administrasi kurikulum merupakan pusat dari semua kegiatan di
sekolah. Administrasi kurikulum meliputi semua kegiatan yang dapat
melancarkan proses pembelajaran. Semua peraturan dan pengaturan
mengenai peserta didik agar dapat belajar dengan tenang, guru dapat

1
Putri Adhila, “Administrasi Kurikulum,” 2019, h. 1.
2
Adhila, h. 2.
mengajar dengan teratur penggunaan alat dan media pembelajaran yang
efektif dan efesien, penggunaan alokasi waktu yang tepat pula. 3 Semua ini
bertumpu pada proses pembelajaran dan dapat dilakukan dalam bidang
kegiatan administrasi kurikulum.

B. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah suatu tindakan untuk menentukan nilai dari
sesuatu. Evaluasi merupakan proses penerapan prosuder ilmiah yang
sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektivitas suatu
program.4 Sedangkan evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematis
tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efesiensi dari kurikulum yang
diterapkan dengan mengumpulkan data yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga dapat membuat keputusan baru tentang
kurikulum yang sedang berjalan.5
Komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas,
diantaranya hasil belajar siswa, proses pembelajarannya, desain dan
implementasi kurikulum itu sendiri, kemampuan dan hasil kerja guru,
kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas, sumber-sumber belajar
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) di sebuah kelembagaan pendidikan atau sekolah.
Pertimbangan penting lainnya bagi evaluator kurikulum adalah evaluasi
formatif (untuk perbaikan program) dan evaluasi sumatif (untuk
melanjutkan program yang dievaluasi atau menghentikannya dengan
program lain).6

3
Edeng Suryana, Administrasi Kurikulum dalam Pendidikan (Yogyakarta: Budi Utama,
2015), h. 20.
4
Mohammad Adnan, “Evaluasi Kurikulum Sebagai Kerangka Acuan Pengembangan
Pendidikan Islam” Vol. 1, No. 2 (2017): h. 111.
5
Abdul Majir, Dasar Pengembangan Kurikulum (Yogyakarta: Budi Utama, 2012), h.
134.
6
Zuhri, Kurikulum Pendidikan Pesantren (Konsepsi dan Aplikasinya) (Yogyakarta: Budi
Utama, 2012), h. 99.
Untuk itu, agar evaluasi kurikulum ini berjalan sesuai dengan
harapan semua pihak yang ada dalam sebuah kelembagaan pendidikan,
diperlukan keseriusan, keterlibatan, objektivitas yang tinggi dan tentunya
kerja keras dari semua unsur yang terlibat dalam proses pendidikan dan
pengajaran dalam kelembagaan pendidikan atau sekolah, kepala sekolah,
guru, TU, sampai kepada penjaga sekolah.7

7
Zuhri, h. 100.

Anda mungkin juga menyukai