1
Putri Adhila, “Administrasi Kurikulum,” 2019, h. 1.
2
Adhila, h. 2.
mengajar dengan teratur penggunaan alat dan media pembelajaran yang
efektif dan efesien, penggunaan alokasi waktu yang tepat pula. 3 Semua ini
bertumpu pada proses pembelajaran dan dapat dilakukan dalam bidang
kegiatan administrasi kurikulum.
B. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah suatu tindakan untuk menentukan nilai dari
sesuatu. Evaluasi merupakan proses penerapan prosuder ilmiah yang
sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektivitas suatu
program.4 Sedangkan evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematis
tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efesiensi dari kurikulum yang
diterapkan dengan mengumpulkan data yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga dapat membuat keputusan baru tentang
kurikulum yang sedang berjalan.5
Komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas,
diantaranya hasil belajar siswa, proses pembelajarannya, desain dan
implementasi kurikulum itu sendiri, kemampuan dan hasil kerja guru,
kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas, sumber-sumber belajar
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) di sebuah kelembagaan pendidikan atau sekolah.
Pertimbangan penting lainnya bagi evaluator kurikulum adalah evaluasi
formatif (untuk perbaikan program) dan evaluasi sumatif (untuk
melanjutkan program yang dievaluasi atau menghentikannya dengan
program lain).6
3
Edeng Suryana, Administrasi Kurikulum dalam Pendidikan (Yogyakarta: Budi Utama,
2015), h. 20.
4
Mohammad Adnan, “Evaluasi Kurikulum Sebagai Kerangka Acuan Pengembangan
Pendidikan Islam” Vol. 1, No. 2 (2017): h. 111.
5
Abdul Majir, Dasar Pengembangan Kurikulum (Yogyakarta: Budi Utama, 2012), h.
134.
6
Zuhri, Kurikulum Pendidikan Pesantren (Konsepsi dan Aplikasinya) (Yogyakarta: Budi
Utama, 2012), h. 99.
Untuk itu, agar evaluasi kurikulum ini berjalan sesuai dengan
harapan semua pihak yang ada dalam sebuah kelembagaan pendidikan,
diperlukan keseriusan, keterlibatan, objektivitas yang tinggi dan tentunya
kerja keras dari semua unsur yang terlibat dalam proses pendidikan dan
pengajaran dalam kelembagaan pendidikan atau sekolah, kepala sekolah,
guru, TU, sampai kepada penjaga sekolah.7
7
Zuhri, h. 100.