Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

MENYUSUN PERTANYAAN DENGAN PENDEKATAN 5W+1H MENGENAI


PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Yeni Yulistanti,S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dhian Trisati P1337420520054
Galuh Herdianingtyas P1337420520056
Brylyana Nurodyna P1337420520057
Danang Sangaji P1337420520058
Aulia I’Anatul P1337420520059
Aprilia Setyowati P1337420520060
Yunita Dwi Hapsari P1337420520061
Khaida Jihan Lailatul P1337420520062
SETYAKI 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengendalian (pengentrol) merupakan tahap akhir dari proses manajemen. Pengendalian
merupakan kegiatan atau proses pengawasan semua kegiatan, guna apa yang dikerjakan
sesuai atau tidak dengan tujuan yang di tetapkan.
Pengendalian dalam adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja agar
sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain system umpan balik informasi, untuk
membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk
menetapkan apakah ada devinisi dan untuk mengukur signifikasinya, serta mengambil
Tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara
yang efektif dan efisien mungkin untuk mencapai tujuan.
Pengentrol adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan
rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang
ditentukan”. Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan
kesalahan agar dapat dilakukan perbaikan. Pengentrolan penting dilakukan untuk
mengentahui fakta yang ada, sehimgga jika muncul issue dapat segera direspon dengan
cepat dengan cara duduk Bersama.
Handiyani (2003) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang bermakna
antara peran dan fungsi manajemen dengan faktor keberhasilan pengendalian
infeksi nosokomial dengan presentase fungsi pengarahan mencapai 90,45 % (baik).
Nivalinda dkk (2013) juga menyatakan bahwa kepala ruang dapat mempengaruhi
strategi dan upaya menggerakkan perawat dalam lingkup wewenangnya untuk
bersama- sama menerapkan budaya keselamatan pasien
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengendalian dalam manajemen keperawatan ?
C. Tujuan
Tujuan pengendalian dalam manajemen keperawatan dibagi dua yaitu :
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengendalian dalam manajemen keperawatan
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian pengendalian dalam manajemen keperawatan
b. Untuk mengetahui prinsip pengendalian dalam manajemen keperawatan
c. Untuk mengetahui proses pengendalian dalam manajemen keperawatan
d. Untuk mengetahui langkah pengendalian dalam manajemen keperawatan
e. Untuk mengetahui metode pencatatan dan pelaporan
f. Untuk mengetahui laporan timbang terima
g. Untuk mengetahui laporan harian
h. Untuk mengetahui laporan bulanan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengendalian dalam manajemen keperawatan


1. Apa pengertian pengendalian secara umum?
Pengendalian adalah tahap akhir dari proses manajemen, pengendalian merupakan
kegiatan atau proses pengawasan semua kegiatan, guna memastikan apa yang
dikerjakan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pengendalian ini juga termasuk
cara mengoordinasikan kegiatan dalam organisasi secara sistematis mencari tahu
apakah yang terjadi adalah apa yang diinginkan dan kegiatan yang difokuskan
pada pemantauan dan evaluasi apa yang terjadi
2. Apa yang dimaksut dengan pengendalian dalam manajemen keperawatan?
Pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang
dilakukan sudah sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan berfungsi untuk
menjamin mutu serta evaluasi kinerja. Pengendalian merupakan elemen
manajemen keperawatan yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana
yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui
penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan.
3. Apa manfaat dari pengendalian dalam proses manajemen?
 Untuk mengetahui kegiatan program yang sudah dilaksanakan oleh staf
dalam kurun waktu tertentu.
 Untuk mengetahui adanya penyimpangan pada pemahan staf yang
melaksanakan tugas.
 Untuk mengetahui apakah waktu dan sumber daya organisasi sudah
digunakan dengan tepat dan efisien.
 Untuk mengetahui factor penyebab terjadinya penyimpangan.
 Untuk mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan
4. Bagaimana karakteristik proses pengendalian yang dilakukan seorang manajer
dikatakan sudah berhasil?
 Menggambarkan kegiatan sebenarnya
 Melaporkan kesalahan dengan tepat
 Berpandangan ke depan
 Bersifat obyektif dan fleksibel
 Menggambarkan pola kegiatan organisasi
 Bersifat mudah dimengerti dan ekonomis
5. Siapa yang melaukan fungsi pengawasan?
Pimpinan melaksanakan pengawasan secara terencana mengawasi jalannya
fungsi-fungsi manajemen yang dimiliki dipergunakan secara efektif dan efisien,
mengukur penyimpanan dan mengambil tindakan perbaikan dengan
membandingkan kejadian nyata dengan standar yang ditetapkan agar berjalan
sesuai tujuan.
6. Apa yang menjadikan penghambat dalam pengendalian manajemen keperawatan?
Perencanaan kepala ruangan kurang baik, beberapa perawat mengatakan arahan
kepala ruangan kurang baik, motivasi beberapa pekerjaan perawat rendah.
Kesimpulannya ada hubungannya antara perencanaan kepala ruangan dengan
motivasi kerja perawat dan ada juga hubngan pengarahan kepala ruangan dengan
motivasi kerja perawat dengan
B. Prinsip pengendalian dalam manajemen keperawatan
1. Apa saja prinsip pengendalian yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan dan
pengembangan fungsi pengawasan manajemen keparawatan?
 Pengawasan yang dilakukan oleh manajer keperawatan dapat dimengerti
oleh staf, hasilnya dapat diukur.
 Fungsi pengawasan merupakan kegiatan manajemen yang penting untuk
meyakinkan proses mencapai tujuan organisasi tercapai dengan baik.
 Standar unjuk kerja (standart of performance) harus dijelaskan kepada
semua staf pelaksana. Kinerja staf dinilai oleh manajer. sebagai bahan
pertimbangan memberikan reward kepada mereka yang mampu bekerja
profesional.
C. Proses pengendalian dalam manajemen keperawatan
1. Apa yang dimaksud proses pengendalian dalam manajemen keperawatan?
Proses pengendalian manajemen merupakan seperangkat tindakan yang dilakukan
untuk memastikan bahwa organisasi bekerja sesuai dengan tujuan yang
melibatkan interaksi dalam sebuah organisasi.
2. Apa saja yang diukur pada proses pengendalian dalam manejemen keperawatan?
Proses pengendalian manajemen yang diukur (Anthony & Govindarajan,
2005:19) meliputi perencanaan strategis (pemrograman), penyusunan anggaran,
pelaksanaan dan evaluasi kinerja.
D. Langkah pengendalian dalam manajemen keperawatan
1. Bagaimana langkah penegendalian dalam manajemen keperawatan?
 Perencanaan strategis (pemrograman) dapat diartikan sebagai proses
penyusunan program organisasi yang akan dilaksanakan dan menetapkan
jumlah sumber daya yang dialokasikan kepada masing-masing program
tersebut. Dengan demikian pemrograman yang tepat akan berdampak pada
pengelolaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
 Penyusunan anggaran
Menurut (Anthony & Govindarajan, 2005:19) penyusunan anggaran
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pengintegrasian program-
program yang sebelumnya bersifat individual ke dalam pusat-pusat
pertanggungjawaban. Produk akhir dari proses ini adalah sejumlah biaya
pendapatan, laba dan penghasilan yang diharapkan dapat direalisasikan dalam
suatu periode anggaran. Dengan demikian bila proses penganggaran
berlangsung baik, maka penafsiran biaya pendapatan, laba dan penghasilan
yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
 Pelaksanaan dan pengukuran
Pelaksanaan merupakan implementasi antara rencana dalam bentuk kegiatan
maupun biaya. Bila manajemen menginginkan ada kesesuaian antara rencana
dengan realisasi, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah konsistensi
pelaksanaan dengan rencana baik program maupun penganggaran. Artinya
kedua hal tersebut dapat dipedomani dalam melaksanakan kegiatan, bila tidak
maka akan terjadi penyimpangan. Sementara itu pengukuran berhubungan
dengan penilaian dan pengendalian kegiatan berdasarkan program dan
anggaran yang ditetapkan. Selama tahun anggaran, manajer melakukan
program atau bagian dari program yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan
yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang
anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan
maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
 Evaluasi kinerja
Prestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Evaluasi ini sangat penting dilakukan karena akan
berpengaruh terhadap pencapaian hasil suatu prestasi kerja.
E. Metode pencatatan dan pelaporan
1. Apakah metode pencatatan dan pelaporan yang digunakan dalam pengendalian
manajemen keperawatan?
Metode yang dapat dilakukan pada saat mengumpulkan data pengkajian
keperawatan, kita dapat menggunakan metode observasi, dimana kita akan
mengobservasi pasien dengan melihat data pasien jika pasien tersebut baru saja
dari IGD, atau dengan melakukan wawancara langsung kepada pasien maupun
keluarga pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien tersebut.
Dengan dilakukannya metode ini maka perawat akan dapat mengumpulkan data
pasien dengan baik sehingga data yang di butuhkan terkumpulkan dalam
pengkajian tersebut. Dan juga pada saat melakukan pengumpulan data, usahan
data ataupun informasi yang diberikan oleh pasien maupun keluarganya dalaha
data yang akurat dengan cara kita melihat juga kondisi yang ada pada pasien
apakah sesuai dengan yang di katakana pasein atau hanya berupa pernyataan yang
palsu.
2. Apa saja faktor yang mendorong perawat melakukan proses pengkajian?
Adapun faktor yang mendorong perawat untuk melakukan proses pengkajian
adalah sebagai proses keperawatan yang harus di jalankan dan sebagai prosedur
tetap dalam proses keperawatan di rumah sakit. Sehingga, setelah terkumpulnya
data-data yang di dapat dari pasien maka seorang perawat dapat menentukan dan
melaksanakan asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnose yang telah di
tentukan.
F. Laporan timbang terima
1. Apa yang dimaksud dengan timbang terima?
Timbang terima merupakan teknik yang digunakan untuk menyampaikan dan
menerima laporan sehubungan dengan keadaan klien yang dilakukan antar
perawat dengan perawat maupun antara perawat dengan klien secara akurat serta
lebih nyata, harus bersifat jelas, singkat dan lengkap.
2. Mengapa perlu adanya dokumentasi timbang terima?
Dokumentasi timbang terima adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam
komunikasi keperawatan. Dokumentasi timbang terima digunakan untuk
memvalidasi asuhan keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan, dan
merupakan dokumen pasien dalam pemberian asuha keperawatan.
3. Apa saja yang perlu di dokumentasikan dalam timbang terima?
Dalam penyusunan laporan timbang terima, yang perlu diperhatikan yaitu :
 Identitas pasien
 Diagnosa medis pasien
 Dokter yang menangani
 Kondisi umum pasien saat ini
 Masalah keperawatan
 Intervensi yang sudah dilakukan
 Intervensi yang belum dilakukan
 Tindakan kolaborasi
 Rencana umum dan persiapan lain
 Tanda tangan dan nama terang
G. Laporan harian
1. Apa yang dimaksud dengan laporan harian?
Laporan harian adalah data awal untuk membuat laporan progress. Laporan harian
merupakan segala sesuatu yang dilaporkan setiap hari. Dari beberapa pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan harian adalah suatu bentuk
penyimpanan informasi, data, atau berita secara lisan atau pun tertulis yang
diberikan setiap hari.
2. Apa fungsi dan tujuan laporan harian?
Laporana harian sangat penting dilakukan yaitu untuk mencatat seluruh rencana
dan realisasi kegiatan pekerjaan yang selanjutnya akan dipakai sebagai bahan
penyusunan laporan harian mengenai semua kelengkapan yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan, realisasi kemajuan pekerjaan, pembanding
antara realisasi pekerjaan rencana kerja, dan permasalahan yang ada.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah,
mengadakan pengawasan dan perbaikan, serta untuk dapat mengambil suatu
keputusan yang lebih efektif.
3. Bagaimana hubungan antara laporan harian dengan dibutuhkanya pengendalian
manajemen keperawatan?
Pengendalian dalama manajemen keperawatan sangat penting dilakukan untuk
mengetahui fakta yang ada sehingga jika muncul sebuah permasalahan dapat
segera direspons dengan cepat dengan cara duduk bersama. Hal ini dapat dilihat
jelas dengan adanya laporan harian berupa informasi atau data pasien secara lisan
atau tertulis yang diberikan oleh perawat pelaksana setiap harinya. Laporan harian
inilah yang akan mencatat total pasien serta data pasien selama satu hari yang
pencatatannya bedasarkan rekapitulasi penerimaan harian. Laporan ini digunakan
sebagai lampiran pertanggung jawaban kepada kepala ruang maupun kepada
perawat pelaksana di shift berikutnya. Sebagai contoh, laporan harian ini dapat
pula berbentuk asuhan keperawatan.
4. Bagaimana cara menyusun laporan harian?
 Mengumpulkan keseluruhan dari data setiap hasil yang akan dilaporkan
atau data hasil pengkajian.
 Melakukan validasi atau menetukan diagnosa yang sesuai dengan hasil
pengkajian yang selanjutkan akan ditentukan intervensinya.
 Jika sudah dilakukan penentuan diagnosa maka selanjutnya menentukan
perencanaan atau intervensi yang akan dilakukan.
 Membuat evaluasi dari data yang telah didapatkan.
H. Laporan bulanan
1. Apa saja aspek yang harus ada di dalam Laporan Bulanan ?
 Jadwal dan memimpin case conference
 Jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Jadwal dinas
 Jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat
 Jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
 Jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
 Dokumentasi
2. Kepala Ruangan dalam membuat laporan bulanan pasti meliputi jadwal dinas
perawat,pada jadwal tersebut ada beberapa jenis jadwal salah satunya adalah pola
Continental, yaitu ?
Pola Continental (2-2-3) Pada pola ini perawat bekerja dibagi menjadi tiga shift.
Pada shift pagi karyawan bekerja selama dua hari,shift sore selama dua hari dan
shift malam selama tiga hari dan kemudian diikuti libur dua hari. Selanjutnya shift
pagi dua hari,shift sore tiga hari,begitu seterusnya membentuk pola 2-2-3
BAB III

EVALUASI

1. Jelaskan pengertian pengendalian!


Pengendalian adalah tahap akhir dari proses manajemen, pengendalian merupakan
kegiatan atau proses pengawasan semua kegiatan, guna memastikan apa yang dikerjakan
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pengendalian ini juga termasuk cara
mengoordinasikan kegiatan dalam organisasi secara sistematis mencari tahu apakah yang
terjadi adalah apa yang diinginkan dan kegiatan yang difokuskan pada pemantauan dan
evaluasi apa yang terjadi
2. Jelaskan prinsip pengendalian!
Prinsip pengendalian meliputi beberapa hal sebagai berikut :
 Pengawasan yang dilakukan oleh manajer keperawatan dapat dimengerti oleh staf,
hasilnya dapat diukur.
 Fungsi pengawasan merupakan kegiatan manajemen yang penting untuk
meyakinkan proses mencapai tujuan organisasi tercapai dengan baik.
 Standar unjuk kerja (standart of performance) harus dijelaskan kepada semua staf
pelaksana. Kinerja staf dinilai oleh manajer. sebagai bahan pertimbangan
memberikan reward kepada mereka yang mampu bekerja profesional.
3. Jelaskan proses pengendalian!
Proses pengendalian manajemen merupakan seperangkat tindakan yang dilakukan untuk
memastikan bahwa organisasi bekerja sesuai dengan tujuan yang melibatkan interaksi
dalam sebuah organisasi.
4. Jelaskan Langkah pengendalian!
 Perencanaan strategis (pemrograman) dapat diartikan sebagai proses penyusunan
program organisasi yang akan dilaksanakan dan menetapkan jumlah sumber daya
yang dialokasikan kepada masing-masing program tersebut. Dengan demikian
pemrograman yang tepat akan berdampak pada pengelolaan sumber daya
perusahaan secara efektif dan efisien.
 Penyusunan anggaran
Menurut (Anthony & Govindarajan, 2005:19) penyusunan anggaran merupakan
kegiatan yang berhubungan dengan pengintegrasian program-program yang
sebelumnya bersifat individual ke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban. Produk
akhir dari proses ini adalah sejumlah biaya pendapatan, laba dan penghasilan yang
diharapkan dapat direalisasikan dalam suatu periode anggaran. Dengan demikian
bila proses penganggaran berlangsung baik, maka penafsiran biaya pendapatan,
laba dan penghasilan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
 Pelaksanaan dan pengukuran
Pelaksanaan merupakan implementasi antara rencana dalam bentuk kegiatan
maupun biaya. Bila manajemen menginginkan ada kesesuaian antara rencana
dengan realisasi, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah konsistensi
pelaksanaan dengan rencana baik program maupun penganggaran. Artinya kedua
hal tersebut dapat dipedomani dalam melaksanakan kegiatan, bila tidak maka
akan terjadi penyimpangan. Sementara itu pengukuran berhubungan dengan
penilaian dan pengendalian kegiatan berdasarkan program dan anggaran yang
ditetapkan. Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari
program yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya
menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya
baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan,
informasi internal maupun eksternal.
 Evaluasi kinerja
Prestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Evaluasi ini sangat penting dilakukan karena akan berpengaruh
terhadap pencapaian hasil suatu prestasi kerja.
5. Jelaskan metode pencatatan dan pelaporan!
Metode observasi merupakan metode yang dapat dilakukan pada saat mengumpulkan
data pengkajian keperawatan, dimana kita akan mengobservasi pasien dengan melihat
data pasien jika pasien tersebut baru saja dari IGD, atau dengan melakukan wawancara
langsung kepada pasien maupun keluarga pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik
kepada pasien tersebut. Dengan dilakukannya metode ini maka perawat akan dapat
mengumpulkan data pasien dengan baik sehingga data yang di butuhkan terkumpulkan
dalam pengkajian tersebut. Dan juga pada saat melakukan pengumpulan data, usahan
data ataupun informasi yang diberikan oleh pasien maupun keluarganya dalaha data yang
akurat dengan cara kita melihat juga kondisi yang ada pada pasien apakah sesuai dengan
yang di katakana pasein atau hanya berupa pernyataan yang palsu.
6. Susunlah laporan timbang terima!
Dalam penyusunan laporan timbang terima, yang perlu diperhatikan yaitu :
 Identitas pasien
 Diagnosa medis pasien
 Dokter yang menangani
 Kondisi umum pasien saat ini
 Masalah keperawatan
 Intervensi yang sudah dilakukan
 Intervensi yang belum dilakukan
 Tindakan kolaborasi
 Rencana umum dan persiapan lain
 Tanda tangan dan nama terang
7. Susunlah laporan harian!
 Mengumpulkan keseluruhan dari data setiap hasil yang akan dilaporkan atau data
hasil pengkajian.
 Melakukan validasi atau menetukan diagnosa yang s
 Sesuai dengan hasil pengkajian yang selanjutkan akan ditentukan
intervensinya.Jika sudah dilakukan penentuan diagnosa maka selanjutnya
menentukan perencanaan atau intervensi yang akan dilakukan.
 Membuat evaluasi dari data yang telah didapatkan.
8. Susunlah laporan bulanan!
Penyusunan laporan bulanan harus memenuhi beberapa aspek berikut
 Jadwal dan memimpin case conference
 Jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Jadwal dinas
 Jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat
 Jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
 Jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
 Dokumentasi
Refleksi Diri

Dari pengalaman belajar praktika yang didapatkan kelompok 1 mendapatkan

beberapa point sebagai berikut :

Tahap 1 : Mendiskripsikan apa yang terjadi

Kami mempelajari dan membuat penugasan praktika 10 ini dengan judul “Pengendalian
Dalam Manajemen Keperawatan” harus menggunakan literatur terpercaya, saya dan
kelompok saya dapat mencari artikel atau jurnal di internet dan bisa dikatakan cukup
mudah untuk menemukan literatur terkait, namun agak sedikit terkendala dalam
menemukan yang literatur yang tepat untuk sumber pembelajaran.

Tahap 2 : Apakah yang dirasakan dan dipikirkan

Yang saya rasakan dan pikirkan ketika mengerjakan praktika kali ini saya belum
menemukan kesulitan yang begitu sulit dan masih bisa saya kerjakan sesuai dengan apa
yang diperintahkan sesuai dengan modul.

Tahap 3 : Evaluasi

Ketika mencari artikel atau literasi sesuai dengan apa yang dicari, waktunya terbilang
cukup cepat untuk menemukan literasinya, namun agak sedikit sulit menemukan literatur
yang cocok

Tahap 4: Analisis

Terkendala dibagian pencarian untuk menemukan literatur yang tepat dan sesuai

Tahap 5: Kesimpulan

Terkendala dibagian pencarian untuk menemukan literatur yang pas, namun tetap bisa
menemukan dan dapat mengerjakan sesuai tenggat waktu yang diberikan

Tahap 6: Rencana tindak lanjut


Untuk praktika berikutnya, mungkin harus segera mencari sumber literatur dengan cepat
dan pembagian tugas kelompok yang merata sehingga penugasan praktika bisa dikerjakan
dengan minim hambatan
DAFTAR PUSTAKA
C Nursery, S. M., Chrismilasari, L. A., & Oktaviana, F. (2021). Gambaran Pelaksanaan
Timbang Terima Oleh Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Jaraga Sasameh.
Khatulistiwa Nursing Journal, 3(2). https://doi.org/10.53399/knj.v3i2.98

Cushway, B. dan Lodge , D. Organisational behavior and design, perilaku organisasi dan
desain organisasi, Jakarta : PT Elex Media Indonesia, Terjemahan Dauglass ,L.A.
(2016).

Hidaya, Nurman, S. Kep Alfianur, and Fitriya Handayani. MANAJEMEN DAN


KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN. Penerbit Adab, 2021.

Julianto, Mito, and R. S. U. P. Soelarto. "Peran dan fungsi manajemen keperawatan


dalam manajemen Konflik." Jurnal Rumah Sakit Fatmawati (2016).

Purnama, Asri, and Syaefullah. 2014. “Pengaruh Struktur Dan Proses Sistem
Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Instalasi Rawat Inap Pada Rumah
Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya 1 (2012).

Soko, Ds. "FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN." MANAJEMEN DAN


KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN (2022): 22.

Tampubolon, Rahel Tiara. (2019). PROSES PENCATATAN DAN PELAPORAN


PENGKAJIAN DATA PASIEN DI RUMAH SAKIT. OSF Preprints
https://doi.org/10.31219/osf.io/4mg8d
The Effective Nurse Leader ang Manager Louish : The CV Mosby Company Departemen
Kesehatan RI (2019) Standar tenaga keperawatan di Rumah sakit, Jakarta,
Departemen Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai