MANAJEMEN MUTU
Disusun Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat, Karunia serta Taufik dan Hiayahnya jugalah, kami mampu
menyelesaikan makalah kami tentang “Konsep Pemeriksaan (Check) Dalam
Sistem Manajemen Mutu” yang menjadi tugas Mata Kuliah Sistem Manajemen
Mutu. Dan kami juga berterimakasih kepada Ibu Nuri Aslami, M.SI selaku
dosen pengampu Mata Kuliah kami.
Kami sangat Berharap maklah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuanb kita mengenai “Konsep Pemeriksaan (Check)
Dalam Sistem Manajemen Mutu” serta cakupan – cakupan yang terkandung
didalamnya.
Kami juga menyadari sepenunya bahwa didalam maklah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap agar
pembaca mampu memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun, karena
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran yang
membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi penulis dan pembacanya sendiri.
Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui Pengertian Pemeriksaan (Check) ?
2. Untuk mengetahui Tujuan Pemeriksaan (Check)?
3. Untuk mengetahui Manfaat Pemeriksaan (Check)?
4. Untuk mengetahui Jenis Pemeriksaan (Check)?
5. Untuk mengetahui Audit Sistem Manajemen Mutu?
6. Untuk mengetahui Implementasi Pemeriksaan (Check)?
7. Untuk mengetahui Pemeriksaan (Check) Dalam Perspektif Islam?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Diana Porwanti Siswanto dan Debora Anne Yang Aysia, PDCA sebagai Upaya Peningkatan
Target Perusahaan Plant B di PT X.
3
"Pemeriksaan manajemen digunakan meneliti dan menilai kinerja perusahaan
disoroti dari sudut pandang meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi,
baik dalam arti perusahaan sebagai keseluruhan maupun dalam arti sebagai
komponen".
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan manajemen
merupakan suatu proses sistematik terhadap kegiatan operasi, termasuk kebijakan
dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti secara obyektif serta untuk mengetahui apakah operasi
tersebut sudah dilaksanakan secara efisien, efektif dan ekonomis.
Menurut Arens dan Loebbecke (2003:12) Audit manajemen (pemeriksaan
manajemen) adalah evaluasi terhadap seluruh prosedur dan metode organisasi
perusahaan, dalam tujuan untuk mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas
perusahaan. Menurut Carmichael dan John Wilingham (Auditing Concepts and
Methods: A Guide to Current Auditing Theory and Practise, 1996:625)
manajemen audit adalah suatu penelaahan sistematis terhadap aktivitas suatu
organisasi tertentu dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan tertentu dengan
maksud untuk menilai kegiatan, mengidentifikasi berbagai kesempatan untuk
perbaikan, mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih
lanjut.
4
2009).
5
3. Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan
(objective) yang telah ditetapkan oleh top management.
4. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management dalam
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan
struktur pengendalian intern sistem pengendalian manajemen dan
prosedur operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi
keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.
6
keuntungan.
2. Membantu manajemen dalam peningkatan produktifitas kerja dari
berbagai komponen organisasi.
3. Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan hambatan dan kendala
yang dihadapi dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan
mengambil langkah strategik untuk mengatasi dan menghilangkannya.
Alvin A. Arens, Raandel J. Elder dan Mark S. Beasley (2003;13 15) dalam
bukunya "Auditing And Assurance Services" membedakan jenis pemeriksaan
sebagai berikut:
7
Pemeriksaan laporan keuangan adalah proses pemeriksaan yang
dilakkukan atas laporan suatu organisasi atau perusahaan dengan tujuan
untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan
tersebut dimana criteria yang berlaku adalah Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) untuk Indonesia atau secara internasional dikenal sebagai Generally
Accepted Acounting Principles (GAAP).
Pemeriksaan Operasional
8
c. Kriteria Pemeriksaan operasional
Beberapa kriteria pemeriksaan operasional :
1) Perencanaan.
2) Program Kerja
3) Kerja Lapangan
4) Pengembangan Temuan dan Rekomendasi
5) Laporan
9
c) Membantu pembagian sumber daya optimal
d) Membantu untuk mencegah timbulnya masalah yang dapat menggangu
a. Audit sistem
Bertujuan untuk menentukan apakah perusahaan telah memiliki sistem dalam
melakukan operasinya.
b. Audit kesesuaian
Jenis audit ini lebih dalam dari audit sistem. Audit dilakukan untuk melihat
apakah prosedur, instruksi kerja, dan rencana diimplementasikan. Jenis audit
inilah yang banyak digunakan dalam pelaksanaan audit mutu internal. Audit ini
10
bukan hanya melihat apakah prosedur diimplementasikan secara effektif, tetapi
juga untuk melihat apakah pelaksanaan aktivitas yang sesungguhnya tercakup
pada dokumen.
c. Audit produk
Jenis audit ini dilakukan untuk melakukan apakah produk sesuai dengan
spesifikasi. Dengan kata lain audit ini menentukan derajat pencapaian kepuasan
pelanggan.
Ada tiga kemungkinan hasil yang dapat diamati dari implementasi tahap
2
Zakaria, Putri Rizky. Perbaiakan Mesin Digester dan Press untuk Menurunkan Oil Losses Di
Stasiun Press dengan Metode PDCA (Studi Kasus Di PT.XYZ). Jurnal PASTI Volume VIII No 2.
11
pengecekan antara lain:
1) Hasilnya bermutu sesuai yang direncanakan, sehingga prosedur
bersangkutan dapat dipergunakan di masa mendatang.
2) Hasilnya tak bermutu, tidak sesuai yang direncanakan sehingga prosedur
yang bersangutan tersebut tidak sesuai dan harus diganti atau diperbaiki di
masa mendatang.
3) Prosedur yang bersangkutan mungkin dapat dipakai untuk keadaan
berbeda.
12
3. Memberikan reward (ganjaran baik) atas keberhasilan pekerjaan
4. Memberikan punishment (ganjaran buruk) untuk kegagalan pekerjaan
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem manajemen mutu didukung empat komponen utama, yakni
perencanaan, peningkatan, kontrol, dan jaminan kualitas. Salah satu sistem
manajemen mutu yang paling banyak digunakan adalah ISO 9001.
14
DAFTAR PUSTAKA
Diana Porwanti Siswanto dan Debora Anne Yang Aysia, PDCA sebagai Upaya
Peningkatan Target Perusahaan Plant B di PT X.
Zakaria, Putri Rizky. Perbaiakan Mesin Digester dan Press untuk Menurunkan Oil
Losses Di Stasiun Press dengan Metode PDCA (Studi Kasus Di PT.XYZ).
Jurnal PASTI Volume VIII No 2.
15