Disusun Oleh:
Siska Wulandari Bp. 1910003510007
Adinda Dwi Utari Bp. 1010003510046
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan baik yang berjudul “AUDIT
SISTEM KEPASTIAN MUTU”.
Pada makalah ini, penulis hanya membahas tentang pengertian, peranan, tujuan, manfaat
audit sistem kepastian Mutu, meningkatkan nilai tambah organisasi melalui proses audit,
panduan umum audit sistem kepastian Mutu, manajemen Mutu, langkah-langkah audit dan
persyaratan audit sistem kepastian Mutu berdasarkan ISO 9001:2015.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah
wawasan para pembaca bagi para auditor dan bagi dunia pendidikan khususnya bagi para
mahasiswa Fakultas Ekonomi untuk menambah wawasan dalam melakukan suatu audit
terkhusus audit sistem kepastian Mutu, Penulis juga berharap atas kritik dan saran bagi para
pembaca makalah ini. Terimakasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Audit Sistem Kepastian Mutu.............................................................................2
2. Peranan Audit Sistem Kepastian Mutu.................................................................................2
3. Tujuan Dan Manfaat Audit...................................................................................................4
4. Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses Audit...........................................4
5. Panduan Umum Audit Sistem Kepastian Mutu....................................................................6
6. Manajemen Mutu..................................................................................................................7
Fokus pada pelanggan..............................................................................................................8
Kepemimpinan.........................................................................................................................9
Keterlibatan SDM.....................................................................................................................9
Pendekatan proses..................................................................................................................10
Pendekatan sistem dalam manajemen....................................................................................11
Perbaikan yang terus menerus................................................................................................12
Pembuatan keputusan berdasarkan fakta................................................................................13
Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok..............................................................13
7. Langkah-Langkah Audit.....................................................................................................14
Perencanaan Audit..................................................................................................................14
Pelaksanaan Audit..................................................................................................................14
Mempelajari Hasil Audit........................................................................................................15
Tindakan Perbaikan................................................................................................................15
8. Persyaratan Sistem Kepastian Mutu...................................................................................16
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................17
CONTOH KASUS.........................................................................................................................18
ii
Latar belakang BAB I
PENDAHULUAN
Didalam sistem kepastian Mutu, unsur-unsur penting kepastian Mutu dibangun yang
memungkinkan personalia dalam perusahaan untuk mengidentifikasi, merancang,
mengembangkan, memproduksi, mengirim, dan mendukung dihasilkannya produk yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan. Sistem kepastian Mutu merupakan sesuatu yang dinamis. Sistem
ini harus mampu beradaptasi dan berubah untuk mampu menghasilkan produk yang sesuai
dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan. Sebagai bagian dari komitmen perusahaan
untuk menghasilkan produk sesuai dengan standar Mutu yang telah ditetapkan untuk memenuhi
persyaratan pelanggan, secara periodik dilakukan audit terhadap sistem kepastian Mutu yang
dilakukan perusahaan. Dalam memenuhi persyaratan pelanggan, audit sistem kepastian Mutu
akan membahas bagaimana peranannya, tujuan dan manfaat, bagaimana meningkatkan nilai
tambah organisasi melalui proses audit dan sebagai panduan umum bagi audit sistem kepastian
1
Mutu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Bayangkara (2008: 17) audit sistem kepastian Mutu merupakan salah satu
bagian dari ruang lingkup audit manajemen. Bayangkara (2008: 225) mendefinisikan audit
sistem kepastian Mutu sebagai suatu proses yang sistematis, mandiri, dan terekomendasi untuk
memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana
kriteria audit telah dipenuhi. Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik atau kebijakan
perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi
standar Mutu yang telah ditetapkan dalam operasinya.
Menurut The International Standard For Terminology in Quality Management, ISO 8402,
audit Mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan independen untuk menentukan
apakah aktivitas Mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan apakah
pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan. Audit
atas sistem kepastian Mutu mungkin dirasakan perlu ketika kinerja Mutu actual berbeda dengan
standar yang telah ditetapkan. Program audit mungkin juga merupakan bagian dari persyaratan
konteks dengan pelanggan atau mungkin juga merupakan persyaratan yang ditetapkan
pemerintah dalam memberikan kepastian terpenuhinya standar Mutu yang ditetapkan
pemerintah. Audit memberikan informasi kepada perusahaan tentang kinerja produk yang
dihasilkan, kinerja-kinerja departemen bagian, kinerja perusahaan secara keseluruhan, dan area
peningkatan yang harus dilakukan untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
Audit sistem kepastian Mutu memiliki peranan penting dalam memberikan kepastian
Mutu kepada pelanggan dan proses yang berlangsung didalam perusahaan. Audit menyediakan
perusahaan informasi untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan kinerja Mutunya
seperti berikut:
3
c. Apakah metode efesiensi baru telah didokumentasikan dan diterapkan?
d. Apakah catatan Mutu dipelihara secara memadai dan digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah produksi?
e. Apakah jadwal pemeliharaan untuk pencegahan telah diikuti dengan baik?
Berbagai pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian Mutu dengan
berbagai kepentingan dan tujuannya. Pihak-pihak tersebut antara lain :
a. Perusahaan
b. Pelanggan
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikonsumsi/digunakan telah sesuai dengan
standar Mutu yan disyaratkan
c. Pemerintah
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dan dilepas ke pasar telah sesuai
dengan standar Mutu yang ditetapkan pemerintah dan aman dikomsumsi/digunakan oleh
konsumen.
d. Asosiasi
Kelompok ini berkepentingan terhadap audit sistem kepastian Mutu untuk mendapatkan
informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola manajemen
Mutunya sehingga mampu menghasilkan produk sesuai dengan yang dipersyaratkan
pelanggannya.
e. Lembaga Sertifikasi
Lembaga ini membutuhkan hasil audit adalah untuk menilai kemampuan dari perusahaan dalam
menerapkan sistem kepastian Mutu yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi ini.
4
3. Tujuan Dan Manfaat Audit
Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk
menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar Mutu yang telah
ditetapkan dalam operasinya.
ISO 10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit sistem kepastian, menyatakan
tujuan dari audit ini adalah untuk:
1. Menentukan ketidaksesuaian
2. Menentukan efektivitas sistem Mutu
3. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
4. Memenuhi persyaratan peraturan
5. Memudahkan registrasi/pendaftaran sistem Mutu
6. Menilai pemasok dan memverifikasi sistem Mutunya
7. Menilai dan menverifikasi sistem Mutu perusahaan sendiri
Banyak organisasi yang telah menerapkan ISO 9001 sebagai standar untuk
mengembangkan sistem manajemen Mutunya terintegrasi ke dalam strategi bisnisnya. Penerapan
standar ini sangat membantu pencapaian tujuan strategi bisnis perusahaan. Hal ini berarti telah
terjadi peningkatan nilai tambah terhadap organisasi tersebut.
5
Audit memberikan manfaat kepada tiga pihak kepentingan terhadap sistem manajeman
Mutu, yaitu:
1) Sertifikasi Organisasi
a. Dengan menyediakan informasi kepada top manajemen berkaitan dengan kemampuan
organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya.
b. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang mana jika dapat dipecahkan akan
meningkatkan kinerja organisasi.
c. Dengan mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan resiko yang mungkin terjadi.
2) Pelanggan, dengan meningkatkan kemampuan organisasinya menyediakan produk yang
sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
3) Lembaga Sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses
sertifikasi.
Beberapa tips yang dapat dijadikan panduan auditor dalam melaksanakan tugas
prefesionalnya:
1) Perencanaan Audit
a. Memahami harapan auditee/budaya organisasi.
b. Perhatian khusus pada beberapa permasalahan (hasil dari audit sebelumnya).
c. Analisis resiko berdasarkan sektor industri/khusus terhadap organisasi auditee.
d. Pra evaluasi terhadap peraturan yang berhubungan.
e. Membentuk tim audit yang berkompeten, untuk mencapai tujuan audit.
f. Mengalokasikan waktu yang cukup
2) Teknik Audit
a. Fokus pada beberapa proses dengan prosedur yang terbatas. Mendokumentasikan
prosedur, instruksi kerja, daftar pertanyaan, dan sebagainya sangatlah penting untuk
rencana organisasi dan proses pengendalian.
b. Ingat dan pahami baik prinsip-prinsip manajemen Mutu.
c. Gunakan pendekatan plan-do-check-act (PDCA) untuk mengevaluasi efektivitas
organisasi. Seperti berikut:
a) Apakah proses yang telah direncanakan?
b) Apakah proses berjalan telah sesuai dengan rencana?
6
c) Apakah rencana tercapai?
d) Apakah peluang untuk peningkatan telah teridentifikasi dan
diimplementasikan?
d. Adopsi pendekatan holistik untuk mengumpulkan temuan audit daripada hanya
berfokus pada individual klausul dari ISO 9001:2000.
3) Keputusan dan Analisis
a. Masukkan temuan kedalam perspektif (penilaian risiko).
b. Hubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi menyediakan
produk sesuai dengan spesifikasi (ISO 9001:2001 klausul 1.1)
4) Laporan dan Tindak Lanjut
a. Melaporkan secara pantas temuan-temuan audit.
a) Pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan tergantung pada kedewasaan
organisasi, tingkat kepercayaan dalam sistem manajemen Mutu dll
b) Pastikan bahwa beberapa aspek budaya ikut menjadi bahan pertimbangan
c) Memberi tekanan terhadap teman positif sebagai sesuatu yang tepat
d) Apakah solusi yang diusulkan oleh organisasi sebagai respons terhadap
temuan negative berguna.
b. Laporan harus objektif dan berfokus pada audiens yang tepat.
Beberapa petunjuk berikut ini dapat membantu auditor dalam mengatasi kesulitan yang
ditemukan dalam melakukan audit sistem kepastian Mutu:
a. Pastikan audit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang masih
terjadi dan peningkatan berkelanjutan
b. Audit harusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan Mutu
baik sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkan
c. Audit harus dipandang sebagi suatu relevan dan memberikan nilai baik bagi individu,
manajer, maupun perusahaan secara keseluruhan
d. Audit seharusnya dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan
terhindar dari kesan mengadili dalam audit
7
e. Rencana audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer merencanakan
terlebih dahulu
f. Untuk memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan sstu tim untuk
mengaudit suatu area tertentu pada waktu tertentu
g. Mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf penuh
waktu, mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer Mutu.
h. Untuk menghindari pemborosan waktu, audit harus direncanakan dengan baik. Usaha-
usaha audit harus disusun dalam seperangkat dalam tujuan audit dan dijabarkan kedalam
bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan oleh setiap anggota tim audit.
i. Pertimbangan kunci yang harus diperhatikan dalam memilih personalia audit antara lain:
Keterampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang anggota tim audit?
Apakah mereka memahami konsep TQM dan audit manajemen? Apakah mereka
telah mendapatkan pelatihan audit? Jika tidak, apakah pelatihan ini sudah
dirancang untuk mereka?
Apakah mereka memiliki cukup waktu untuk dicurahkan pada audit?
Apakah mereka respek terhadap manajemen senior?
j. Perlakukan audit sebagai aktifitas rutin yang berusaha meminimalkan berbagai gangguan
yang terjadi.
k. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas.
6. Manajemen Mutu
ISO 9001:2001 mendasar manajemen Mutu pada 8 prinsip manajemen Mutu yang terdiri
dari:
8
h. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok.
Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat ini, konsumen memiliki berbagai alternatif
dalam memenuhi kebutuhannya. Produk (barang dan jasa) tersedia begitu beraneka ragam
dengan berbagai keunggulan yang di janjikan. Secara rasional konsumen akan menggunakan
(mengonsumsi) produk yang dapat memaksimalkan manfaat yang didapatkan dari pengorbanan
yang dilakukan untuk memperoleh produk tersebut. Dala kondisi seperti ini perusahaan menjadi
tergantung pada pelanggannya sehingga perusahaan harus berusaha untuk memahami harapan
pelangannya, merealisasikan harapan tersebut (bahkan melebihinya) dalam produk yang
dihasilkan sehingga konsumen mandapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya dengan
harga yang wajar.
Dengan demikian tujuan, perencanaan dan strategi dan operasional perusahaan harus
terfokuskan kepada pelanggan. Semakin tinggi kemampuan untuk memenuhi harapan/keinginan
pelanggan, semakin tnggi pula potensi perusahaan untuk mendapatkan laba yang lebih besar,
pasar yang lebih luas, pertumbuhan dan perkembangan usaha yang signifikan. Penerapan fokus
pelanggan ini akan mengaarahkan perusahaan untuk :
Sedangkan manfaat dari penerapan prinsip fokus pada pelanggan ini bagi perusahaan
dapat berupa :
9
1. Meningkatkan pendapatan dan penguasaan pangsa pasar yang diperoleh melalui
tanggapan yang cepat dan fleksibel terhadap kesempatan pasar.
2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui transaksi yang berkelanjutan.
Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam perusahaan harus mamou merumuskan visi dan misi perusahaan,
disamping itu pemimpin juga harus mampu merumuskan tujuan perusahaan dengan menciptakan
dan memelihara lingkungan internal yang kondusif yang membuat semua personalia di dalam
perusahaan terlibat secara optimal dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penerapan prinsip-
prinsip kepemimpinan akan membantu perusahaan untuk :
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penerapan prinsip-prinsip ini antara lain :
1. Membuat karyawan mengerti dan termotivasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan.
2. Menyatukan evaluasi, perbaikan dan penerapan aktivitas dalam satu kesatuan.
3. Meminimalkan miskomunikasi diantara berbagai tingkatan dalam organisasi.
4. Menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam perbaikan
berkelanjutan sebagai wujud peningkatan kinerja karyawan.
Keterlibatan SDM
Menjadikan SDM sebagai kekuatan bersaing memberikan ruang dan waktu yang
memadai kepada seluruh individu dan kelompok didalam perusahaan untuk terlibat dalam
10
pencapaian keberhasilan perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip keterlibatan SDM akan
membantu setiap individu dan kelompok untuk :
Pendekatan proses
ISO 9001 : 2001 medefinisikan proses sebagai “ kumpulan aktivitas yang saling
berhubungan, memengaruhi, dimana berubahnya input (material, persyaratan, peralatan,
instruksi, dll) menjadi output (barang/jasa)”. Perubahan yang dimaksud adalah terjadinya proses
penciptaan nilai tambah pada input yang diolah sehingga output yang dihasilkan mam[pu
memenuhi persyaratan pelanggan. Tiga hal penting yang harus diperhatikan dengan definisi
tersebut adalah : (i) apakah input memadai untuk diolah, (ii) apakah proses berjalan secara
efektif dan efisien dan adakah penciptaan nilai tambah input, dan (iii) siapa pelanggan atas
output yang dihasilkan sehingga dapat dipastikan bahwa output tersebut sesuai dengan keinginan
pelanggan. Beberapa manfaat penting dari pendekatan proses adalah :
11
1. Penurunan biaya dan waktu siklus menjadi lebih pendek.
2. Hasil yang diperoleh meningkat, konsisten, dan dapat diperkirakan.
3. Peningkatan kesempatan menjadi prioritas dan terfokus.
1. Menstrukturkan sistem menuju pencapaian tujuan dan sasaran dengan lebih efektif dan
efisien.
2. Memahami keterkaitan proses dengan sistem
3. Menggunakan pendekatan terstruktur guna mengharmoniskan dan mengintergrasikan
proses-proses
4. Memahami dengan lebih baik tentang peranan dan tanggung jawab yang diperlukan
untuk mencapai tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi terjadinya
hambatan-hambatan antar fungsi dalam organisasi.
5. Memahami kemampuan organisasi dan penetapan kendala-kendala dari sumber daya
sebelum bertindak.
6. Menentukan target dan mendefinisikan bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik dalam
sistem harus beroperasi
7. Melakukan perbaikan terus menerus dalam organisasi melalui pengukuran dan
evaluasi Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penerapan pendekatan sistem ini dalah :
1. Intergrasi dan kesesuaian dari proses-proses terbaik dalam mencapai hasil-hasil yang
diinginkan
2. Kemampuan menfokuskan usaha-usaha pada proses-proses kunci
3. Memberikan kepercayaan pada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap konsistensi
dan efisiensi dalam organisasi.
12
Perbaikan yang terus menerus
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penerapan prinsip ini antara lain :
13
Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yang efektif biasanya dibuat berdasarkan analisis yang tepat serta data
informasi akurat yang mewakili fakta yang terjadi. Berkaitan dengan sistem manajemen Mutu,
keputusan dan kebijakan yang dibuat berdasarkan fakta memberikan manfaat kepada organisasi
berupa :
Menjadikan pemasok sebagai mitra bisnis utama selain pelanggan berarti perusahaan
melibatkan pemasok dalam berbagai keputusan strategi bisnisnya. Hubungan yang saling
menguntungkan harus dikembangkan oleh perusahaan dengan pemasoknya dalam rangka
meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam memberikan nilai tambah. Penerapan
prinsip ini akan membantu perusahaan untuk :
Sedangkan manfaat bagi organisasi dalam menerapkan prinsip ini antara lain :
1. Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak
14
2. Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk menanggapi perubahan pasar
atau kebutuhan dan harapan pelanggan
3. Mengoptimalkan biaya dan penggunaan sumber daya
7. Langkah-Langkah Audit
Perencanaan Audit
Pada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan atau sasaran organisasi.
Pernyataan tujuan dapat mempertegas fokus audit. Mengikuti pernyataan tujuan ini perencanaan
audit dapat mengidentifikasikan 5W+1H: siapa (who), apa (what), dimana (where), kapan
(kapan), mengapa (why), dan bagaimana (how) berkaitan dengan objek audit.
Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor dengan berbagai
pihak yang berwenang untuk membahas tentang ruang lingkup audit , tujuan, jadwal
pelaksanaan, dan rancangan kertas kerja audit (KKA). Proses audit diawali dengan
mereview/memeriksa proses, produk, atau sistem. Proses audit melibatkan wawancara dan
investigasi untuk mengembangkan temuan yang didapat serta evaluasi untuk menghubungkan
temuan-temuan tersebut dengan kriteria audit yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini auditor membutuhkan informasi terhadap sistem manajemen Mutu yang
digunakan saat ini, prosedur pengoperasian peralatan, catatan-catatan pemeliharaan, histori
inspeksi, atau dokumen perencanaan. Kecukupan data dan informasi yang berhubungan dengan
ruang lingkup audit sangat penting dan menentukan kesuksesan pelaksanaan audit.
15
Mempelajari Hasil Audit
Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan, dan beberapa bagian
yang membutuhkan peningkatan dalam organisasi audit. Laporan hasil audit yang disampaikan
auditor memuat kesimpulan hasil audit yang didukung bukti (temuan) audit dan rekomendasi
yang diberikan untuk peningkatan (perbaikan) hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Sebagai
respon terhadap laporan audit, pihak-pihak yang terkait kemudian mengembangkan rencana
tindakan perbaikan berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor. Hasil pengembangan
tersebut dirumuskan dan didokumentasikan dalam suatu rencana tindakan-tindakan korektif yang
akan diambil. Rencana tindakan ini seharusnya menspesifikasi langkah-langkah korektif dan
jangka waktu yang dibutuhkan, berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang diungkap
oleh audit.
Tindakan Perbaikan
16
8. Persyaratan Sistem Kepastian Mutu
17
BAB III
PENUTUP
Audit sistem kepastian Mutu sebagai suatu proses yang sistematis, mandiri, dan
terekomendasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk
menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi. Berbagai pihak berkepentingan terhadap
hasil audit sistem kepastian Mutu dengan berbagai kepentingan dan tujuannya seperti :
perusahaan, pelanggan, pemerintah, asosiasi dan lembaga sertifikasi.
Tujuan audit sistem kepastian Mutu yaitu menentukan ketidaksesuaian, menentukan
efektivitas sistem Mutu, memberikan peluang untuk perbaikan sistem, memenuhi persyaratan
peraturan, memudahkan registrasi/pendaftaran sistem Mutu, menilai pemasok dan memverifikasi
sistem Mutunya dan menilai dan menverifikasi sistem Mutu perusahaan sendiri.
Manfaat audit sistem kepastian Mutu adalah membantu mengembangkan sistem
manajeman Mutu terpadu yang efektif, menyempurnakan proses pengambilan keputusan
manajemen, membantu pengalokasian sumber daya secara optimal, mencegah timbulnya
masalah yang dapat menggangu, memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi yang tepat
waktu, mengurangi biaya-biaya tambahan koreksi yang tepat waktu, meningkatkan produktivitas
dan meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasar.
Dalam meningkatkan nilai tambah perusahaan ada 4 tugas yang harus dilaksanakan
auditor yaitu perencanaan audit, teknik audit, keputusan dan analisis serta laporan tindak lanjut.
ISO 9001:2001 mendasar manajemen Mutu pada 8 prinsip manajemen Mutu yang terdiri
dari: fokus pada pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan SDM, pendekatan proses, pendekatan
sistem dalam pengelolaan, perbaikan yang terus-menerus (berkelanjutan) dan pembuatan
keputusan berdasarkan fakta.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta Selatan: Salemba
Empat
Ginting, Jihen. 2013. Manajemen Audit. Medan: Unimed Press
https://fe.unimed.ac.id
https://jtanzilco.co
19
20