Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH INTERNAL AUDIT

“Supervise Auditor”

(Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah

Internal Audit)

Dosen Pengampu :
Lulu Nailufaroh, SE., M.Ak

Disusun Oleh:

1. Muhammad Fajar Gemilang 31119060

2. Nahyudin 31119068

3. Retno Triseptiani 31119087

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua khususnya kepada

kelompok kami, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah Internal

Audit yang berjudul “Supervisi Auditor”.

Kami menyadari tentunya dalam penyusunan atau pembuatan makalah ini masih

banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bentuk. Oleh karena itu, saran

dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk

menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Kami ucapkan banyak

terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah

ini. Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan

motivasi dan semangat yang tinggi terhadap Mata Kuliah Internal Audit.

Serang, 4 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................5

2.1 PENGERTIAN SUPERVISI AUDIT.......................................................5

2.1.1 Supervisi oleh Kepala SKAI..............................................................5

2.1.2 Supervisi oleh Dewan........................................................................6

2.1.3 Supervisi oleh Auditor Eksternal.......................................................7

2.2 PENTINGNYA SUPERVISI AUDIT.......................................................7

2.3 PENUNJANG SUPERVISI......................................................................8

2.4 TEKNIK SUPERVISI...............................................................................9

2.5 KERTAS KERJA SUPERVISI...............................................................10

2.6 DISTRIBUSI HASIL SUPERVISI.........................................................12


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam profesi akuntan publik, supervisi merupakan hal yang sangat

penting. Hal ini disebutkan dalam Statement on Auditing Standard (SAS) Nomor

22 tentang Standar Lapangan pertama berbunyi The work is to be adequately

planned and assistants, if any are to be properly supervised'. Keberadaan akuntan

pemula sebagai pembantu public harus diartikan sebagai suatu kesatuan kerja

(satu tim) yang tidak dapat dipisahkan. Tanggung jawab pekerjaan, walaupun hal

tersebut dilakukan atau dilaksanakan oleh akuntan pemula, tetap harus berada

pada akuntan publik yang bertugas. Selain mempekerjakan akuntan pemula,

akuntan public juga dimungkinkan untuk mengangkat staf ahli untuk

memperlancar tugas auditnya.

Comstock (1994) dalam Chandra (2006) mengatakan supervisi merupakan

tindakan mengawasi atau mengarahkan penyelesaian pekerjaan. Seiring dengan

perjalanan waktu, supervisi dikatakan sebagai proses yang dinamis. Pada awalnya

supervisi bersifat kaku atau otoriter. Bilamana seorang tidak bekerja sebagaimana

yang diperintahkan, maka ia akan dihukum. Pada saat ini, supervisi diwarnai

dengan gaya manajemen partisipatif. Artinya bahwa pekerjaan yang dilaksanakan

harus mencapai tingkat kepuasan atas apa yang diperintahkan.


Dalam studinya, Luthans (1995) menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki tiga

dimensi. Pertama, kepuasan kerja adalah tanggapan emosional seseorang terhadap

situasi kerja. Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh sejauh mana hasil

kerja memenuhi atau melebihi harapan seseorang. Ketiga, kepuasan kerja

mencerminkan hubungan dengan berbagai sikap lainnya dari para individual.

Parker et al (1989) mengatakan bahwa kebutuhan yang paling penting

bagi akuntan yang berkaitan dengan kerja adalah evaluasi secara fair (adil)

terhadap dirinya. Kemudian kebutuhan lainnya yang penting adalah supervisi

yang kompeten dan adil. Hasil studi Kozlowski (1989) dalam Budiman (2002)

menunjukkan bahwa supervisor merupakan pihak yang paling dekat dengan

konteks kerja seseorang karena melalui mereka tercermin budaya atau iklim

organisasi. Dengan kata lain. supervisor mempunyai pengaruh langsung terhadap

perilaku bawahannya.

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang dikutipkan dari

Willingham dan Carmichael (1979), supervisi merupakan hal yang penting.

Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian

tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi

adalah memberikan instruksi kepada asisten, tetap menjaga penyampaian

informasi masalah-masalah penting yang dijumpai dalam bekerja dan mereview

pekerjaan yang dilaksanakan. Luasnya supervisi yang memadai bagi suatu

keadaan tergantung atas banyak faktor. termasuk kompleksitas masalah dan

kualifikasi orang yang melaksanakan suatu pekerjaan. Para auditor harus

diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur yang mereka laksanakan.
Mereka diberitahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat, luas dan

prosedur yang akan dilaksanakan.Telaah studi secara empiris oleh AECC

(Accounting Education Change Commission) sebagai badan yang dibentuk untuk

menangani pendidikan akuntansi dalam upaya mempertahankan profesi akuntan

sebagai pilihan karir yang menarik di Amerika Serikat, menerbitkan Issue

Statement No.4. dimana tindakan supervisi terbagi atas 3 (tiga) aspek aktivitas

yaitu aspek kepemimpinan dan mentoring, aspek penugasan, dan aspek kondisi

kerja.

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud supervisi auditor?

2. Bagaimana pentingnya supervisi auditor?

3. Bagaimana itu penunjang supervisi?

4. Bagaimana teknik supervisi auditor?

5. Bagaimana kertas kerja supervisi auditor?

6. Bagaimana distribusi hasil supervisi?

2.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu supervisi auditor

2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya supervisi auditor

3. Untuk mengetahui bagaimana itu penunjang supervisi

4. Untuk mengetahui bagaimana teknik supervisi auditor

5. Untuk mengetahui bagaimana kertas kerja supervisi auditor

6. Untuk mengetahui bagaimana distribusi hasil supervise


BAB 1

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN SUPERVISI AUDIT

Auditor bukanlah posisi teratas yang terlihat sempurna - mengerti banyak

hal, celah, dan mampu menemukan kejanggalan dari objek yang diauditnya.

Kenyataannya, auditor pun juga diaudit. Kegiatan mengaudit auditor diistilahkan

dengan supervisi audit.

Secara etimologi, supervisi diambil dari kata super artinya mempunyai

kelebihan tertentu seperti kelebihan dalam kedudukan, pangkat dan kualitas,

sedangkan visi artinya melihat atau mengawasi. Supervisi dilakukan oleh orang

yang lebih tinggi posisinya dari yang diawasi. Pelaksana supervisi disebut

supervisor. Dalam hal ini, supervisor dalam audit internal adalah pihak yang

memiliki jabatan lebih tinggi dari objek supervisi. Jadi, supervisi auditor

dilakukan oleh pihak internal dan eksternal. Pihak internal dapat dilakukan oleh:

(1) Kepala SKAI terhadap kinerja auditor internal; (2) Dewan terhadap SKAI; (3)

Auditor Eksternal terhadap SKAI Dengan demikian, supervisi audit merupakan

pengwasan dan arahan yang dilakukan oleh kepala SKAI, dewan, atau auditor

eksternal terhadap pekerjaan auditor-auditornya dengan cara membandingkan

antara program audit, kertas kerja, dan laporan hasil audit.

1.1.1 Supervisi oleh Kepala SKAI

Standar 1300 mengharuskan kepala SKAI me ngembangkan dan

memelihara program penjaminan dan peningkatan kualitas yang mencakup

seluruh aspek aktivitas audit internal. Berdasrkan standar tersebut, po sisi


kepala SKAI dalam proses audit sangatlah strategis dalam menjalankan

peran sebagai:

1. Manajer, yaitu dengan memimpin dan memastikan bahwa auditor

internal dalam SKAI menjalankan tugasnya dengan baik.

2. Monitor, yaitu dengan merencanakan, mengorganisasi, dan mengawasi

kegiatan SKAL

3. Mentor, yaitu dengan memberikan nasehat dan solusi selama aktivita

saudit internal berlangsung 4) Mediator, yaitu penghubung antara

auditor internal dan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan audit

internal. Misalnya, auditee, manajemen, pihak ke tiga, dewan, maupun

auditor eksternal. "Yang dimaksud pihak ketiga di sini adalah pihak-

pihak di luar organisasi yang perlu dihubungi dalam rangka

menyukseskan kegiatan audit internal. Misalnya, pelanggan, mantan

pegawai, dan supplier.

4. Motivator, yaitu orang yang mampu mambangkit kan semangat,

loyalitas, dan kinerja auditor internal.

1.1.2 Supervisi oleh Dewan

Dewan yang membentuk SKAI, maka dewan pula yang bertanggung

jawab atas keberhasilan SKAI. Untuk memastikan keberhasilan SKAI,

dewan bersama atau tanpa manajemen senior secara rutin melakukan

supervisi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh SKAI yang dapat dilakukan

melalui kepala SKAI maupun langsung ke auditor internal yang tergabung

dalam SKAI. Supervisi yang dilakukan oleh direksi ditujukan untuk menilai
kinerja SKAI apakah mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.

Kegiatan ini sesuai dengan standar 1312. Dalam standar 1322 juga disebut

kan jika ada aktivitas yang tidak sesuai dengan kode etik dan standar

profesi, kepala audit internal harus meng ungkapkannya kepada manajemen

senior dan dewan.

1.1.3 Supervisi oleh Auditor Eksternal

Supervisi yang dilakukan oleh auditor eksternal minimal lima tahun

sekali. Keikutsertaan pihak luar dalam penilaian aktivitas audit internal

organisasi guna memberikan kesimpulan mengenai kesesuaian akti vitas

audit internal terhadap kode etik dan standar profesi. Selain itu, asesmen

eksternal juga dapat mencakup komentar-komentar terhadap operasional

organisasi atau hal-hal tertentu yang bersifat strategis.

1.2 PENTINGNYA SUPERVISI AUDIT

Supervisi audit dilakukan untuk menjamin bahwa audit benar-benar

dilakukan. Supervisi ini dilakukan oleh kepala SKAI. Adapun dasar yang

digunakan ada lah buku pedoman audit, timeline audit. Kepala SKAI memantau

perkembangan proses audit.

Supervisi bisa dilakukan satu arah maupun dua arah. Dikatakan satu arah

jika kepala SKAI hanya memantau tim auditornya. Jika dua arah, maka auditor

internal secara periodik melaporan progress audit yang telah dilakukannya.

Dokumen yang dilaporkan bisa dengan menambahkan kolom dibagian paling

bawah untuk diisi target tercapai atau tidak. Jika tidak, maka perlu ditambah satu
kolom lagi untuk diisi alasan mengapa target tidak tercapai. Pada umumnya,

supervisi audit dilakukan untuk:

1. Menjaga kualitas audit apakah sudah sesuai dengan standar profesi,

piagam, kode etik, dan panduan audit internal

2. Menyempurnakan hasil audit. Ada kalanya, auditor berada dalam

keterbatasan dari segi keilmuan maupun sedang dalam fisik yang lemah.

Kondisi ini tentu mempengaruhi kualitas audit.

3. Mengetahui kondisi yang sebenarnya dan menge tahui kendala-kendala

yang dihadapi oleh auditor.

1.3 PENUNJANG SUPERVISI

Pada poin ini, dibahas tentang bagaimana dan apa saja yang dibutuhkan

untuk menunjang pelaksanaan supervisi. Tentunya yang utama dalam melakukan

supervisi adalah mempunyai dokumen. Apalagi, tugas supervisi adalah

membandingkan antara program audit, kertas kerja, dan laporan hasil audit.

Dengan demikian, kepala SKAI harus mengerti betul program kerja audit yang

telah disusun oleh auditor-auditornya. Setelah itu dicocokkan dengan capaian

pelaksanaan auditnya. Pencocokkan ini dilakukan untuk mengantisipasi

kemoloran waktu dan target kerja yang telah dicapai sebelum nya. Supervisi ini

bisa dilakukan dengan cara melihat rundown kegiatan audit yang terdapat dalam

surat pem beritahuan audit.


1.4 TEKNIK SUPERVISI

Pada hakikatnya, teknik supervisi sama dengan teknik audit. Bedanya, objek

audit adalah auditee, sedangkan objek supervisi adalah auditor. Pemilihan teknik

audit haruslah tepat sesuai dengan karakter objek audit. Hal ini dilakukan karena

tujuan supervisi adalah untuk memastikan bahwa sasaran tercapai, kualitas

terjamin, dan staf teredukasi2. Teknik-teknik yang akan digunakan dapat memilih

dari beberapa teknik berikut.

1. Telaah dokumen

Dokumen yang dapat ditelaah adalah kertas kerja audit yang dipegang

oleh auditor atau dokumen milik auditee sebagai pembuktian bahwa apa

yang tertulis di kertas kerja sudah memuat informasi yang terbaik.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada auditor, auditee, maupun orang sekitar

yang mengetahui proses audit.

3. Observasi

Observasi dilakukan dengan melihat kondisi pada saat pra, proses,

hingga pasca audit

4. Mengikutsertakan Pihak Ketiga

Supervisor tidak selalu orang yang sebidang ilmu dengan auditor

internal. Dengan kondisi ini, ada kalanya supervisor meminta bantuan

pihak ketiga yang keilmuannya sama dengan yang objek audit untuk
melakukan supervisi. Pihak ketiga yang di maksud dapat personel dari

kantor akuntan publik.

1.5 KERTAS KERJA SUPERVISI

Supervisor hendaknya mempunyai kertas kerja tersendiri sebagai acuan

dalam melakukan supervisi. Kertas kerja tersebut digunakan agar supervisi dapat

berjalan secara terarah dan mendetail. Contoh kertas kerja yang dapat dijadikan

pedoman untuk menjalankan supervisi adalah, sebagai berikut :

1. Supervisi Kegiatan Audit Supervisi pada poin ini dapat dilakukan oleh

kepala SKAI, manajemen senior, maupun dewan terhadap kegiatan audit

yang dilakukan oleh tim audit. Contoh kertas kerja yang dapat digunakan

dalam melakukan supervisi kegiatan audit adalah, sebagai berikut.

Kesesuaian
No Kriteria
Ya Tidak

Auditor Internal menggunakan ID card

1 selama masa tugas

Teknik audit yang dipilih auditor internal

2 sudah tepat.

Pelaksanaan audit sesuai dengan

3 rundown kegiatan

4 Kertas kerja terarsip dengan lengkap


5 Kegiatan audit dibuktikan dengan foto

Rekomendasi audit pada tahap tindak

6 lanjut terlaksana dengan baik.

2. Supervisi oleh Dewan dan Auditor Eksternal Yang disupervisi oleh dewan

dan auditor eksternal adalah SKAI secara kelembagaan maupun kegiatan.

Adapun contoh kertas kerja yang dapat digunakan dalam melakukan

supervisi ini adalah, sebagai berikut.

Objek Kesesuaian
Kriteria
supervisi Ya Tidak

Ruang Kenyamanan ruangan :

SKAI - Pendingin ruangan rutin di servis

- Meja tertata rapi dan bersifat privasi

Computer

- Antivirus up to date

- Software up to date

Ruang rapat

- Terdapat meja rapat

- Lcd normal

- White board layak

- Papan informasi up to date

Sumber Kehadiran auditor internal :

daya - Diotorisasi tiap hari oleh kepala SKAI


manusia - Jika ada yang ijin, dilampiri surat ijin asli

atau kopian surat yang ditujukan ke

bagian kepegawaian.

- Jika ada dinas luar, dilampiri surat tugas

Struktur organisasi:

- Disusun sesuai dengan kebutuhan

perusahaan

- Menunjukan struktur organisasi terbaru

(jika ada pembaharuan)

Kinerja :

Laporan aktivitas periodic terarsip dengan baik

Keuangan Anggaran :

- realisasi dana sesuai dengan nominal

yang ada di proposal atau rencana

anggaran dan belanja

Administra Arsip :

si - Surat masuk keluar

- Notulen

- Dokumen audit tertata rapi dan berkding

- Ada piagam SKAI

- Buku panduan audit internal up to date

Informasi dan komunikasi :

- Buku bukti penerimaan dokumen


- Nomor intercom perusahaan diperbarui

secara rutin

- Telepon berfungsi normal

- Website SKAI up to date

1.6 DISTRIBUSI HASIL SUPERVISI

Kegiatan supervisi yang telah dilaksanakan disam paikan kepada

manajemen senior dan dewan selaku pimpinan langsung dari SKAI. Hasil

supervisi tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi apakah SKAI tetap dapat

dipertahankan, dilanjutkan dengan pergantian personel, atau diganti


BAB 2

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Secara etimologi, supervisi diambil dari kata super artinya mempunyai

kelebihan tertentu seperti kelebihan dalam kedudukan, pangkat dan kualitas,

sedangkan visi artinya melihat atau mengawasi. Supervisi dilakukan oleh orang

yang lebih tinggi posisinya dari yang diawasi. Pelaksana supervisi disebut

supervisor. Dalam hal ini, supervisor dalam audit internal adalah pihak yang

memiliki jabatan lebih tinggi dari objek supervisi. Jadi, supervisi auditor

dilakukan oleh pihak internal dan eksternal. Pihak internal dapat dilakukan oleh:

(1) Kepala SKAI terhadap kinerja auditor internal; (2) Dewan ter hadap SKAI; (3)

Auditor Eksternal terhadap SKAI.

Pada umumnya, supervisi audit dilakukan untuk: (1) Menjaga kualitas audit

apakah sudah sesuai dengan standar profesi, piagam, kode etik, dan panduan audit

internal; (2) Menyempurnakan hasil audit; (3) Mengetahui kondisi yang

sebenarnya dan menge tahui kendala-kendala yang dihadapi oleh auditor. Teknik

supervisi dilakukan dengan 4 cara : (1) telaah; (2) wawancara; (3) observasi; (4)

mengikutsertakan pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai