“Supervise Auditor”
(Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Internal Audit)
Dosen Pengampu :
Lulu Nailufaroh, SE., M.Ak
Disusun Oleh:
2. Nahyudin 31119068
JURUSAN AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
Kami menyadari tentunya dalam penyusunan atau pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bentuk. Oleh karena itu, saran
menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Kami ucapkan banyak
terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini. Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan
motivasi dan semangat yang tinggi terhadap Mata Kuliah Internal Audit.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................5
PENDAHULUAN
penting. Hal ini disebutkan dalam Statement on Auditing Standard (SAS) Nomor
pemula sebagai pembantu public harus diartikan sebagai suatu kesatuan kerja
(satu tim) yang tidak dapat dipisahkan. Tanggung jawab pekerjaan, walaupun hal
tersebut dilakukan atau dilaksanakan oleh akuntan pemula, tetap harus berada
perjalanan waktu, supervisi dikatakan sebagai proses yang dinamis. Pada awalnya
supervisi bersifat kaku atau otoriter. Bilamana seorang tidak bekerja sebagaimana
yang diperintahkan, maka ia akan dihukum. Pada saat ini, supervisi diwarnai
situasi kerja. Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh sejauh mana hasil
bagi akuntan yang berkaitan dengan kerja adalah evaluasi secara fair (adil)
yang kompeten dan adil. Hasil studi Kozlowski (1989) dalam Budiman (2002)
konteks kerja seseorang karena melalui mereka tercermin budaya atau iklim
perilaku bawahannya.
tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi
diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur yang mereka laksanakan.
Mereka diberitahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat, luas dan
Statement No.4. dimana tindakan supervisi terbagi atas 3 (tiga) aspek aktivitas
yaitu aspek kepemimpinan dan mentoring, aspek penugasan, dan aspek kondisi
kerja.
2.2 Tujuan
PEMBAHASAN
hal, celah, dan mampu menemukan kejanggalan dari objek yang diauditnya.
sedangkan visi artinya melihat atau mengawasi. Supervisi dilakukan oleh orang
yang lebih tinggi posisinya dari yang diawasi. Pelaksana supervisi disebut
supervisor. Dalam hal ini, supervisor dalam audit internal adalah pihak yang
memiliki jabatan lebih tinggi dari objek supervisi. Jadi, supervisi auditor
dilakukan oleh pihak internal dan eksternal. Pihak internal dapat dilakukan oleh:
(1) Kepala SKAI terhadap kinerja auditor internal; (2) Dewan terhadap SKAI; (3)
pengwasan dan arahan yang dilakukan oleh kepala SKAI, dewan, atau auditor
peran sebagai:
kegiatan SKAL
supervisi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh SKAI yang dapat dilakukan
dalam SKAI. Supervisi yang dilakukan oleh direksi ditujukan untuk menilai
kinerja SKAI apakah mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.
Kegiatan ini sesuai dengan standar 1312. Dalam standar 1322 juga disebut
kan jika ada aktivitas yang tidak sesuai dengan kode etik dan standar
audit internal terhadap kode etik dan standar profesi. Selain itu, asesmen
dilakukan. Supervisi ini dilakukan oleh kepala SKAI. Adapun dasar yang
digunakan ada lah buku pedoman audit, timeline audit. Kepala SKAI memantau
Supervisi bisa dilakukan satu arah maupun dua arah. Dikatakan satu arah
jika kepala SKAI hanya memantau tim auditornya. Jika dua arah, maka auditor
bawah untuk diisi target tercapai atau tidak. Jika tidak, maka perlu ditambah satu
kolom lagi untuk diisi alasan mengapa target tidak tercapai. Pada umumnya,
keterbatasan dari segi keilmuan maupun sedang dalam fisik yang lemah.
Pada poin ini, dibahas tentang bagaimana dan apa saja yang dibutuhkan
membandingkan antara program audit, kertas kerja, dan laporan hasil audit.
Dengan demikian, kepala SKAI harus mengerti betul program kerja audit yang
kemoloran waktu dan target kerja yang telah dicapai sebelum nya. Supervisi ini
bisa dilakukan dengan cara melihat rundown kegiatan audit yang terdapat dalam
Pada hakikatnya, teknik supervisi sama dengan teknik audit. Bedanya, objek
audit adalah auditee, sedangkan objek supervisi adalah auditor. Pemilihan teknik
audit haruslah tepat sesuai dengan karakter objek audit. Hal ini dilakukan karena
terjamin, dan staf teredukasi2. Teknik-teknik yang akan digunakan dapat memilih
1. Telaah dokumen
Dokumen yang dapat ditelaah adalah kertas kerja audit yang dipegang
oleh auditor atau dokumen milik auditee sebagai pembuktian bahwa apa
2. Wawancara
3. Observasi
pihak ketiga yang keilmuannya sama dengan yang objek audit untuk
melakukan supervisi. Pihak ketiga yang di maksud dapat personel dari
dalam melakukan supervisi. Kertas kerja tersebut digunakan agar supervisi dapat
berjalan secara terarah dan mendetail. Contoh kertas kerja yang dapat dijadikan
1. Supervisi Kegiatan Audit Supervisi pada poin ini dapat dilakukan oleh
yang dilakukan oleh tim audit. Contoh kertas kerja yang dapat digunakan
Kesesuaian
No Kriteria
Ya Tidak
2 sudah tepat.
3 rundown kegiatan
2. Supervisi oleh Dewan dan Auditor Eksternal Yang disupervisi oleh dewan
Objek Kesesuaian
Kriteria
supervisi Ya Tidak
Computer
- Antivirus up to date
- Software up to date
Ruang rapat
- Lcd normal
bagian kepegawaian.
Struktur organisasi:
perusahaan
Kinerja :
Keuangan Anggaran :
Administra Arsip :
- Notulen
secara rutin
manajemen senior dan dewan selaku pimpinan langsung dari SKAI. Hasil
supervisi tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi apakah SKAI tetap dapat
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
sedangkan visi artinya melihat atau mengawasi. Supervisi dilakukan oleh orang
yang lebih tinggi posisinya dari yang diawasi. Pelaksana supervisi disebut
supervisor. Dalam hal ini, supervisor dalam audit internal adalah pihak yang
memiliki jabatan lebih tinggi dari objek supervisi. Jadi, supervisi auditor
dilakukan oleh pihak internal dan eksternal. Pihak internal dapat dilakukan oleh:
(1) Kepala SKAI terhadap kinerja auditor internal; (2) Dewan ter hadap SKAI; (3)
Pada umumnya, supervisi audit dilakukan untuk: (1) Menjaga kualitas audit
apakah sudah sesuai dengan standar profesi, piagam, kode etik, dan panduan audit
sebenarnya dan menge tahui kendala-kendala yang dihadapi oleh auditor. Teknik
supervisi dilakukan dengan 4 cara : (1) telaah; (2) wawancara; (3) observasi; (4)