Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

“SUPERVISI ”

Di susun oleh :

1. ALEXA C.A.P TOKAN / 1907010230


2. JANE IVANA MANGNGI / 1907010083
3. MARTINA H. SANTI / 1907010266
4. MAHADIAN PUTRI S. GA BANI/ 1907101026
5. SOPHIA ARDA SALEH / 1907010168
6. TRESYLA A.D NOMENI / 1907010037

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
berkat dan rahmat-Nyalah, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dalam mata
kuliah Perencanaan dan Evaluasi Keseahatan yang berjudul "Supervisi” dapat selesai dengan
tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah perencanaan
dan evaluasi kesehatan yang telah membimbing penulis dalam proses penyusunan makalah
ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 22 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................ii

PENDAHULUAN..............................................................................................................ii

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................ii

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3

1.3 Tujuan......................................................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN................................................................................................................6

2.1 Pengertian Supervisi Umum dan Super Visi Kesehatan...........................................6

2.2 Jenis Jenis Supervisi.................................................................................................8

2.3 Prinsip Supervisi....................................................................................................12

2.4 Karakteristik Supervisi……………………………………………………..………12

2.5 Manfaat Supervisi…………………………………………………………………..12

2.6 Hubungan Supervisi Dengan perencanaa Evaluasi Kesehatan……………………..12

BAB III............................................................................................................................18

PENUTUP.......................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan............................................................................................................18

3.2 Saran......................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Supervisi merupakan istilah baru yang menunjuk pada suatu pengawasan
tetapi konsepnya lebih manusiawi. Dalam kegiatan supervisi pelaksana bukan mencari
kesalahan akan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan agar pekerjaan
yang diawasi diketahui kekurangannya untuk dapat diberi tahu bagaimana cara
peningkatannya. Namun berdasarkan fenomena yang terjadi terdapat kesenjangan
antara harapan dan kenyataan dalam pelaksanaan supervise, berdasarkan pengamatan
terdapat ketidak konsisitenan antara pandangan normativ dengan pandangan deskriptif
mengenai supervisi.
Pada dasarnya, supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk
mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan
tugas-tugas utama pendidikan. Supervisi merupakan salah satu faktor penting sebagai
upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan yang dilakukan oleh
supervisor pendidikan dalam hal ini pengawas pendidikan pada satuan pendidikan
formal.
Supervisi harus memperbaiki pengajaran tapi kenyataanya supervisor lebih
menekankan pada tanggung jawab administrativ guru, hal ini berimplikasi terbalik
pada tidak terpenuhinya keinginan guru mendapat bantuan langsung dari supervisor
untuk memperbaiki pengajaran, mestinya supervisor dapat mengkombinasikan
tanggung jawab perbaikan pengajaran dilihat dari aspek professional dengan tanggung
jawab administrasi guru untuk mencapai hasil yang lebih luas pada level kelas
melalui perbaikan pengajaran. Karena bantuan pengajaran merupakan pembinaan
professional, sedangkan pendekatan administrasi merupakan bagian dari birokrasi
Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua
program. Supervisi bersangkut paut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada
semua aspek yang merupakan factor penentu keberhasilan. Salah satu model supervisi
yang dilakukan di sekolah adalah supervisi klinis. Makalah ini berusaha menjelaskan
secara teoritis tentang model supervisi klinis, dari konsep dasar, tehnik, kelebihan dan
kelemahan supervisi klinis.
Supervisi merupakaan salah satu strategi untuk memastikan bahwah seluruh
langkah pada proses penyelenggaraan dan semua komponen hasil pendidikan yang
akan dicapai melalui target. Bentuk atau model supervisi ada bemacam-macam, salah
satunya yang mejadi fokus penulis dalam makalah ini adalah supervisi klinis.
Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan
mengajar dengan melaluhi sistem siklus yang sistematik, dalam perencanaan,
pengamatan, serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar
yang nyata, seta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.
Supervisi klinis juga bisa diartikan sebagai proses membanu guru-guru
memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah
laku mengajar yang ideal. Untuk memahami supervisi lebih jelas akan penulis
paparkan dalam makalah berikut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Supervisi Secara Umum dan Supervisi Kesehatan?
2. Apa Jenis-jenis Supervisi?
3. Apa Saja Faktor Pengahmbat Suervisi?
4. Apa Prinsip Supervisi?
5. Apa Karakter Dari Supervisi?
6. Apa Manfaat Dari Supervisi?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian supervisi secara umum dan supervisi kesehatan


Supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas
bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam
melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari. Supervise juga merupakan upaya
pengarahan dengan cara mendengarkan alasan dan keluhan tentang masalah dalam
pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-saran dalam mengatasi masalah yang
dihadapi pelaksana, sehingga meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kemampuan
palaksana dalam melaksanakan upaya kesehatan puskesmas (Syafrudin, 2011, p. 118).
Supervisi Secara Langsung dilakukan pada kegiatan yang sedang berlangsung, seorang
supervisor dapat terlibat kegiatan secara langsung agar proses pengarahan dan petunjuk
tidak di rasakan sebagai suatu perintah, bukan sebagai beban, tetapi supervisor
memberikan motivasi, dukungan, petunjuk dan melakukan diskusi dengan karyawan
untuk perbaikan terhadap sebuah perencanaan yang di anggap masih kurang dalam
pelaksanaannya (Kuntoro, 2010, p. 108).
Supervisi kesehatan tidak beda jauh dengan supervisi umumnya yang merupakan
kegiatan pengarahan serta perbaikan saat dalam proses bekerja di bidang kesehatan. Maka
dengan adanya supervisi di bidang kesehatan diharapkan kepada supervisor yang selalu
melaksanakan supervisi baik langsung maupun tidak langsung kepada stafnya dan kepada
seluruh staf untuk selalu meningkatkan pelaksanaan tugasnya sesuai dengan kesepakatan
yang sudah disepakati, sehingga hasil yang didapatkan lebih memuaskan dan penerima
layanan kesehatan mendapatkan kepuasan.
2.2 Jenis-Jenis Supervisi
Menurut Suhardan (2010), ada 3 (tiga) jenis supervisi, diantaranya:
a. Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah supervisi yang menitik beratkan pengamatan
supervisor pada masalah akademik, yakni hal-hal yang langsung berada dalam
lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses
pembelajaran.
b. Supervisi Administrasi
Supervisi administrasi adalah supervisi yang menitik beratkan pengamatan
supervisor pada aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dengan
pelancar terlaksananya pembelajaran.
c. Supervisi Lembaga
Supervisi lembaga adalah supervisi yang menitik beratkan pengamatan
supervisor pada aspek yang berada di sentral madrasah. Jika supervisi akademik
dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran, maka supervisi lembaga
dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik madrasah atau kinerja madrasah.
Menurut Sahertian (2008), ada beberapa jenis supervisi pendidikan, diantaranya yaitu:
1. Supervisi Konvensional
Supervisi konvensional adalah model supervisi yang menganut paham bahwa
supervisor sebagai seseorang yang memiliki power untuk menentukan nasib
kepala sekolah dan guru. Dalam kegiatan supervisinya, supervisor yang bergaya
konvensional akan melihat kesalahan kepala sekolah, guru, dan karyawan bahkan
selalu mengawasi kepala sekolah, guru, dan karyawan. Model supervisi ini
merupakan supervisor selalu mencari kesalahan orang yang di supervisi, sehingga
dalam menjalankan tugasnya sewenang-wenang tidak mau menerima masukan
dari orang yang di supervisi meskipun usulan yang dikemukakan itu baik.
2. Supervisi Artistik
Supervisi artistik adalah model supervisi yang menuntut seorang supervisor
dalam melaksanakan tugasnya harus berpengetahuan, berketerampilan, dan
memiliki sikap arif. Ciri-ciri model supervisi artistik diantaranya yaitu:
- Membutuhkan perhatian agar lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara.
- Membutuhkan tingkat pengetahuan yang cukup.
- Membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik dalam cara
mengungkapkan apa yang dimiliki terhadap orang lain yang dapat membuat orang
lain menangkap dengan jelas ciri ekspresi yang diungkapkan itu.
- Membutuhkan kemampuan untuk menafsirkan makna dari peristiwa yang
diungkapkan.
- Mengutamakan sumbangan yang unik dari guru-guru dalam rangka
mengembangkan pendidikan bagi generasi muda.
- Menuntut untuk memberi perhatian lebih banyak terhadap proses kehidupan
kelas.
3. Supervisi Ilmiah
Supervisi ilmiah adalah supervisi yang dilaksanakan pengawas atau kepala
sekolah untuk menilai kinerja kepala sekolah atau guru dengan cara memberikan
angket untuk diisi oleh kepala sekolah atau guru, kemudian dicari pemecahannya
dilakukan dengan terencana, kesinambungan, sistematis, menggunakan alat atau
instrumen yang dibutuhkan untuk memperoleh data yang diperlukan secara baik
dan apa adanya (objektif). Ciri-ciri supervisi yang bersifat ilmiah, diantaranya
yaitu:
- Dilaksanakan secara berencana dan berkesinambungan atau berkelanjutan.
- Dilaksanakan dengan sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik
tertentu.
- Dilaksanakan dengan menggunakan alat atau instrumen pengumpulan data.
- Dilaksanakan dapat menjaring data yang apa adanya (objektif).
4. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan
dari guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis ini berbentuk
supervisi yang difokuskan pada peningkatan pembelajaran dengan melalui siklus
yang sistematik, dalam perencanaan pengamatan serta analisis yang intensif dan
cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan
perubahan dengan cara yang rasional.
2.3 Prinsip dalam supervisi

Menurut Sahertian (2000), ada empat prinsip dalam supervisi,diantaranya:

 Prinsip ilmiah, prinsip ilmiah mencakup tiga unsur, yaitu: Sistematika (dilaksanakan
secara teratur, berencana dan kontinyu), Objektif (data yang didapat pada observasi
yang nyata bukan tafsiran pribadi) dan Menggunakan alat (instrument) yang dapat
memberi informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses
belajar-mengajar.
 Prinsip demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.
 Prinsip kooperatif, meliputi seluruh staff dapat bekerja sama, mengembangkan usaha
bersama dalam menciptakan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
 Prinsip konstruktif dan kreatif, meliputi membina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat
menggunakan potensi-potensinya.

2.4 Karakteristik Supervisi Yang Bersifat Ilmiah

1. Sistematis, artinya supervisi dilakukan secara teratur, berencana, dan kontinyu.


2. Obyektif, artinya supervisi dilakukan berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan
sebelumnya.
3. Menggunakan instrumen yang dapat memberikan informasi sebagi umpan balik untuk
dapat  melakukan langkah tindak lanjut menuju perbaikan di masa yang akan datang.

2.5 Manfaat Supervisi


Manfaat yang dimaksud apabila ditinjau dari sudut manajemen dapat dibedakan atas dua
macam :
1. Meningkatkan efektivitas kerja. Peningkatan efektivitas kerja ini erat hubungannya
dengan makin meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan “bawahan”, serta makin
terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara “atasan” dengan
“bawahan”.
2. Meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja ini erat hubungannya
dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan oleh bawahan”, dan karena itu
pemakaian sumber daya (tenaga, dana dan sarana) yang sia sia akan dapat dicegah
(Azwar, A,1996).
2.6 Hubungan Supervisi Dengan Kesehatan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Supervisi merupakan bagian yang sangat penting dalam manajemen serta
keseluruhan tanggung jawab pemimpin. Supervisi juga merupakan bagian dari
fungsi directing pengarahan dalam fungsi manajemen yang berperan untuk
mempertahankan agar segala kegiatan yang telah diprogramkan dapat
terlaksana dengan baik dan lancar. Supervisi modern bukan mencari kesalahan
dan menghukum, tetapi memberi pengarahan dan petunjuk agar tenaga
kesehatan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan secara efektif dan efisien.
Apabila supervisi dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat,
diantaranya ialah bisa meningkatkan efektifitas kerja dan meningkatkan
efisiensi kerja. Jika kedua peningkatan tersebut tercapai, maka tujuan dari
supervisi itu sendiri pun bisa terwujud. Seperti yang diketahui, tujuan pokok
supervisi adalah manjamin pelaksnaan berbagai kegiatan yang telah
direncanakan secara benar dan tepat dengan hasil yang memuaskan.
B. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca agar makaalah ini dapat di mengerti
dan dipahami dengan baik, sehingga pembaca bisa mengetahui tentang
supervisi tenaga kesehatan. Sehingga bisa menjadi pedoman, terlebih khusus
sebagai tenaga kesehatan agar dapat diaplikasikan du dunia kerja nanti.
Namun, penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca, agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya bisa lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

https://denipujianto.wordpress.com/2016/11/03/makalah-supervisi-klinis/

https://www.kompasiana.com/faradinamillam/5d703e510d82301df923bcd4/makalah-
supervisi-klinis?page=all

http://danialrahman206.blogspot.com/2016/10/makalah-supervisi-klinis.html

https://www.pelajaran.co.id/2019/26/pengertian-supervisi-pendidikan-tujuan-fungsi-jenis-
prinsip-dan-pendekatan-dalam-supervisi-pendidikan.html

Amiruddin, M., & Yusuf, M. (2017). PELAKSANAAN TEKNIK SUPERVISI PADA PELAYANAN
KESEHATAN. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 2(3).

Ngalim Purwanto, Drs.,M., Administrasi dan Supervisi Pendidikan,  PT Remaja Rosdakarya,


Bandung, 2008

Barus, Albert., Drs., M.Pd., Profesi Kependidikan, HandOut Mata Kuliah

Pidarta, Made. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Ed. I. Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara,


1992

http://mankep.blogspot.com/2012/12/supervisi-dalam-keperawatan.html?m=1

https://seputarpengertian.blogspot.com/2014/04/seputar-pengertian-Supervisi.html?m=1

Sehertian, A. Piet. 1987. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Usaha Nasional,
Surabaya.
Sergiovanni, T.J. 1982. Supervision of Teaching. Alexandria: Association for Supervision
and Curriculum Development.

Anda mungkin juga menyukai