Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hendri Setiawan Kelas : Reguler (B)

NIM : 30000119410012 Mata Kuliah : Pengelolaan Limbah Padat dan B3

SAMPAH ORGANIK – MELANGKAH MAJU

Berdasarkan video tersebut permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia bukan


pada jenis sampah yang dihasilkan, namun yang terjadi di lapangan yaitu pada proses sortasi
sampah guna pengolahan lanjutan. Mengutip dari isi video sampah yang dihasilkan
perumahan sudah sesuai prosedur dengan dipilah organik dan anorganik, tetapi dalam proses
pengangkutan menuju TPA sampah tersebut tercampur kembali dan menumpuk menjadi satu.
Persoalan mendasar seperti ini yang membuat Indonesia belum bisa mandiri dalam
pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah yang baik adalah sesuai jenisnya. Pada umumnya pengolahan
sampah organik lebih mudah dan cepat dibanding sampah anorganik. Pemisahan sampah
merupakan hal yang baik guna mendukung daur ulang sampah itu sendiri serta
mempermudah dalam pemanfaatannya. Hal yang sangat berbahaya akan timbul jika seluruh
sampah yang ada bercampur menjadi satu dan menghasilkan senyawa yang beracun dan
dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan (dalam hal ini pemulung, petugas
TPA, masyarakat terdekat).

Tahun 2016 timbulan sampah di Indonesia 65,2 juta ton per tahun (BPS, 2018).
Melihat kondisi tersebut seharusnya pengelolaan sampah dilakukan secara terpadu dari hulu
ke hilir dengan melibatkan semua komponen masyarakat maupun pihak terkait yang
bertanggungjawab terhadap pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah organik maupun
anorganik harus bermodalkan wawasan lingkungan yang cukup. Pengolahan sampah tidak
serta merta membakar dan menimbun, tetapi harus mengutamakan bagaimana sampah
tersebut di daur ulang (recycle) dan dimanfaatkan kembali (reused) untuk kehidupan. Jika
semua aspek dalam pengolahan sampah terpenuhi dan berfungsi dengan baik, manfaat yang
akan didapat justru lebih tinggi nilainya.

Berdasarkan video tersebut, pengelolaan sampah organik yang dilakukan oleh


FORWARD dengan mengandalkan larva serangga adalah cara yang sebenarnya sudah
sendirinya akan terjadi jika sampah di hilir (TPA) sudah terpilah. Kenyataannya di sebagian
besar wilayah Indonesia usaha pengelolaan sampah masih dalam ranah energi, tetapi belum
kea rah pemanfaatan kembali (reused). Jika hal ini terus dilakukan tanpa ada perbedaan pola
pengelolaan, maka 100-500 tahun yang akan datang permukaan tanah wilayah Indonesia akan
dipenuhi sampah.

Anda mungkin juga menyukai