Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI
Produk Hasil Rekayasa Genetik Padi Pandan Putri (Oryza sativa)

Kelompok XI :

Selva Lestari Dewi 19011014003

Riska Aulia 19011014056

Jamaluddin Suharto 19011014038

Dosen Pengampu :

Ir. Abdul Kadir Bunga M. Si

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..............................................................................................


Daftar Isi .......................................................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................
1.4 Manfaat ........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................
2.1 Pengertian dan Tujuan Rekayasa Genetika Padi ............................
2.2 Padi sebagai Tanaman Transgenik ................................................
2.3 Rekayasa Genetik Padi Aromatik Pandan Putri ...........................
A. Sejarah Padi Aromatik Pandan Putri ........................................
B. Padi Aromatik Pandan Putri Hasil Rekayasa Genetika ..............
C. Kelebihan Padi Aromatik Pandan Putri .....................................
D. Kekurangan Padi Aromatik Pandan Putri ..................................

BAB III PENUTUP ................................................................................


3.1 Kesimpulan ...................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................
Daftar Pustaka .......................................................................................
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Produk Padi Aromatik Pandan Putri” tepat waktu. Penulis juga berterima kasih
kepada sumber (jurnal) atas penelitian yang telah dilakukan.

Makalah “Produk Padi Aromatik Pandan Putri” disusun guna memenuhi


tugas kelompok yang dilaksanakan dengan daring dari bapak Dr.Ir. Abdul Kadir
Bunga M.Si pada mata kuliah Bioteknologi di Universitas Islam Makassar.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang Pertanian.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh

Makassar, 29 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT.yang
memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sepertiyang
diketahui saat ini banyak orang yang mati karena kelaparan.Kejadian itu
sering terjadi terutama di Indonesia yang disebabkan karenakemalasan
mereka untuk bekerja (pengangguran) dan kurang pedulinya pemerintah
terhadap rakyat-rakyat kecil. Manusia memerlukan kebutuhanmakanan
pokok, yang mana di setiap negara memiliki makanan pokokyang berbeda-
beda. Tetapi makanan pokok yang cukup terkenal diIndonesia adalah beras
atau nasi. Yang mana awalnya nasi atau beras berasal dari tumbuhan padi
yang banyak ditanam dan dibudidayakan dinegara kita tercinta yaitu negara
Indonesia.Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital
bagi rakyat Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging
bagisebagian besar petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini
banyakdiusahakan di pulau Jawa. Namun saat ini hampir seluruh daerah
diIndonesia sudah tidak asing lagi dengan kegiatan menanam padi di
sawah.Dalam proses penanamannya para petani menemukan banyak
kesulitan, baik dari segi lahan pertanian, penggunaan pupuk dan cuaca
musim yangtidak teratur. Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia adalah
negaraagraris yang mempunyai banyaklahan pertanian.
Perkembangan saat ini banyak lahan pertanian yang dibuka untuk
perkampungan, penginapan, perindustrian dan lain sebagainya. Begitupun
penggunaan pupuk yang kurang maksimal membuat petani
kebingungandalam melakukan penanaman padi disawah. Banyak pupuk
yang sudahtercampur dengan bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya
bagi pertumbuhan dan perkembangan padi. Selain itu musim yang Terjadi
dinegara kita ini sudah tidak pasti, sehingga mengganggu terhadap
penanaman padi dan hasil panen.Adanya kesulitan para petani lokal dalam
penanaman padi, maka pemerintah mencoba untuk memberikan alternatif
guna memproduksi padi bagi kehidupan rakyat Indonesia. Salah satu
alternatif yang dikembangkanoleh pemerintah adalah dengan melakukan
rekayasa genetika terhadaptanaman padi. Tujuan ini dilakukan oleh
pemerintah agar padi yangdiproduksi lebih unggul dan berkualitas. Proses
rekayasa genetika pada padi ini sesuai dengan perkembangan IPTEK yang
sedang merajarela.Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) ini adalahsebuah fenomena dan fakta yang jelas serta pasti
terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara terus-menerus bagi
kehidupan global yangtidak mengenal istilah berhenti. Hal ini senada
dengan pepatah yangdiungkapkan oleh Ibnu Khaldum
dalamUkaddimahnya “Tidak adamasyarakat yang tidak berubah” dengan
demikian dalam merespon
Perkembangan IPTEK, menghentikan jalannya perubahan adalah
pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan.Salah satu usaha pemerintah
dalam mengembangkan rekayasagenetika untuk tanaman padi adalah
dengan melakukan transgenik. Paditransgenik adalahtanaman padi yang
telah direkayasa bentuk maupunkualitasnya melalui penyisipan gen atau
DNA padi. Adanya padi hasiltransgenik ini menimbulkan pro dan kontra
dikalangan petani danmasyarakat bawah. Mereka yang ekonominya
berkecukupan mungkinakan merasakan bagaimana apabila mereka harus
membeli beras atau padihasil transgenik dengan harga yang sangat tinggi.
Begitupun dengankandungan yang terdapat dalam padi hasil transgenik
kemungkinanterdapat kandungan kimia yang berbahaya untuk kesehatan
tubuh. Disisilain kita mungkin akan menemukan dari padi transgenik ini
adalah mudahditanam pada musim apa saja, waktu panen akan terasa
singkat, dan produksi padinya akan jauh lebih banyak dibandingkan
produksi padi biasa.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika padi?
2. Mengapa teknik transgenik digunakan untuk merekayasa tanaman
padi?
3. Bagaiamana proses rekayasa genetika padi transgenik (padi aromatik
pandan putri)?
4. Apa keuntungan dan kerugian dari tanaman padi hasil transgenik
(padi aromatik pandan putri)?

1.3. Tujuan Makalah


1. Mengetahui maksud dari rekayasa genetika padi.
2. Mengetahui teknik transgenik yang digunakan untuk merekayasa
tanaman padi.
3. Mengetahui proses rekayasa genetika padi transgenik (padi aromatik
pandan putri).
4. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari tanaman padi
hasiltransgenik (padi aromatik pandan putri).

1.4. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai ilmu
genetika
2. Dapat mengetahui dampak ilmu genetika dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Rekayasa Genetika Padi


Salah satu usaha manusia dalam mengembangkan ilmu biologi
adalah dengan cara memanipulasi gen yang terdapat pada suatu
organismedengan tujuan menghasilkan organisme jenis baru yang
identik secaragenetika disebut rekayasa genetika. Pernyataan penulis ini
senada dengan penuturan yang dijelaskan oleh Buu dan MyMy (2012)
yang mengatakan bahwa rekayasa genetika merupakan transplantasi
atau pencangkokan satugen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar
gen dan dapat pula lintasgen sehingga mampu menghasilkan produk.
Menurut Wijayanto (2013) mengatakan rekayasa genetika
padatanaman padi mempunyai target dan tujuan antara lain untuk
peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama
dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan
terhadapserangan hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur,
atau virus),tahan terhadap herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga
jantan (untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap pendinginan,
penundaankematangan buah, kualitas aroma dan nutrisi, perubahan
pigmentasi.Penulis memberikan pandangan terhadap apa yang
dikatakan olehWijayanto tentang target dan tujuan dari rekayasa
genetika tanaman padi.Memang benar tujuan dari rekayasa genetika
adalah untuk menghasilkan produk yang lebih unggul dari benih atau
induk aslinya. Namun disisi lainseharusnya para ilmuwan dan tokoh
genetika memaparkan danmenjelaskan dampak dari pemanfaatan
rekayasa genetika yang berlebihan.Salah satu contoh dari tanaman padi
yang apabila dilakukan rekayasa genetika secara berlebihan
kemungkinan akan muncul individu-individuyang kurang sehat akibat
mengkonsumsi padi hasil rekayasa genetikasecara berlebihan.

2.2 Padi sebagai Tanaman Transgenik


Salah satu hasil dari adanya rekayasa genetika ialah adanya
paditransgenik (Buu dan MyMy, 2003). Adanya padi transgenik
inidikembangkan karena kebutuhan padi yang semakin meningkat
dikalang penduduk di seluruh dunia terutama di benua Asia dan Afrika
(Susantodkk, 2003). Padi transgenik sendiri ialah tanaman padi yang
telah disisipiatau memilikigenasing darispesiestanaman padi yang
berbeda ataumakhluk hiduplainnya (Buu dan MyMy, 2003).
Penulis menambahkan penggabungan gen asing ini bertujuan untuk
mendapatkan tanamandengan sifat-sifat yang diinginkan.Di Indonesia
padi transgenik telah banyak dikembangkan. Contoh padihasil
transgenik yaitu padi emas (golden rice), padi hibrida dan padiaromatik
pandan putri.

2.3 Rekayasa Genetik Padi Aromatik Pandan Putri


A. Sejarah Padi Aromatik Pandan Putri
Salah satu varietas unggul padi hasil karya anak bangsayang
telahdikontribusikan untuk menambah keragaman varietas unggul
padi nasionaladalah padi pandan putri. Menurut Wirawan (2010)
menyatakan bahwavarietas ini termasuk tanaman padi yang
cocok untuk lahan basah, bersifataromatik (berbau harum) dan
mudah beradaptasi di berbagai kondisi lahan.Karena merupakan
keturunan dari varietas pandan wangi yang menjadikebanggaan
Kabupaten Cianjur, varietas baru ini kemudian diberi nama
pandan putri.
Wirawan (2010) menambahkan berawal dari kondisi
bahwavarietas pandan wangi yang masih sangat sulit untuk bisa
diproduksisecara massif, maka Prof. Dr. Ismachin pemulia
tanaman dari PusatAplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
(PATIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melakukan
rekayasa genetika terhadap Pandanwangidengan menggunakan
teknik radiasi.Penulis menyimpulkan bahwa adanya pandan putri
ini direkayasagenetik dari pandan wangi. Padi pandan putri ini
merupakan hasil karyadari anak-anak bangsa Indonesia.

B. Padi Aromatik Pandan Putri Hasil Rekayasa Genetika


Menurut Sugihartati (2010) menyatakan sebagaimana yang
kitaketahui pandan wangi adalah beras kebanggaan masyarakat
Cianjur yangmemiliki ciri khas tersendiri seperti baunya harum
(aromatik), rasa nasinyasangat pulen dan penampilan nasinya
sangat putih. Pandan wangi Merupakan varietas javanica dengan
karakteristrik berbiji bulat, berbuludan tahan rontok. Pandan
wangi mengandung kadar amilosa 7-20% danamilopektin 80-
93% yang menyebabkan padi varietas ini bertekstur
pulen(Litbang, 2006 dalam Sugihartati 2010). Wirawan (2010)
menambahkandengan kombinasi dari keragaman sifat khas
tersebut kemudian membuat pandan wangi banyak dicari dan
harganya menjadi sangat mahal. Agar pandan wangi mudah
diproduksi maka seorang Prof. Dr. Ismachin (2001)mencoba
melakukan rekayasa genetika dengan teknik radiasi.Lebih lanjut
Wirawan (2010) mengatakan sebagaimanakarakteristiknya radiasi
gamma bisa menyebabkan perubahan sifatketurunan apabila
ditembakkan pada bebijian tanaman. Interaksi antarasinar gamma
dengan kromosom bisa menyebabkan struktur kromosomrusak,
putus atau berpindah pasangan. Perubahan yang terjadi
dapatmempengaruhi sifat tanaman yang diradiasi. Sifat baru yang
muncul bisa beragam, bisa lebih bagus atau sebaliknya.
Pengamatan dilakukanterhadap perkembangan tanaman dari sejak
proses penyemaian, masa pertumbuhan hingga waktu panen.
Pada saat inilah akan terlihat perubahanyang terjadi pada tanaman
dan hanya terhadap sifat yang baik yangdilakukan pengamatan
selanjutnya hingga diperoleh sifat tanaman yangdiinginkan.
Dalam pengamatannya, Ismachin (2001) dalam Wirawan
2010menjelaskan langkah pertama pengujian adalah melakukan
iradiasiterhadap biji dengan dosis tertentu. Pada generasi pertama
biasanyatanaman akan rusak. Kemudian generasi kedua diseleksi
terhadap wereng.Tahap berikutnya kembali dilakukan proses
seleksi. Begitu seterusnyasehingga mendapatkan turunan terbaik.
Radiasi gamma (iradiasi) terhadap pandan wangi dilakukan tahun
2001. Teknik dengan menggunakan radiasigamma dilakukan
karena bisa mengubah sifat keturunan bila ditembakkanke
bebijian tanaman. Interaksi gamma dan kromosom
menyebabkanstruktur kromosom rusak, putus atau berpindah
pasangan. Perubahan yangterjadi dapat mempengaruhi sifat
tanaman yang diradiasi. Sifat baru yangmuncul bisa lebih bagus
atau sebaliknya. Ismachin lebih lanjut menjelaskan setelah
dilakukan pengujian akan menghasilkan galur mutanharapan.
Pada galur mutan itu kemudian dilakukan uji multilokasi di
17kecamatan di Cianjur antara tahun 2008 dan 2009. Hasilnya
menunjukkangalur mutan itu bisa beradaptasi baik di seluruh
wilayah uji. Sifat positiflain adalah masa panen pendek, hanya
sekitar empat bulan, tekstur, aroma,dan rasa nasinya tak berubah
tetap sama seperti induknya. Uji multilokasi juga dilengkapi uji
fisik galur, kandungan protein, amilosa, dan uji rasa.Hasilnya
diajukan keTim Penilai dan Pelepasan Varietas (P2V)
tanaman.Akhirnya, iradiasi dinyatakan berhasil dan lolos uji
pelepasan.
Kemudian dengan surat keputusan Menteri Pertanian
tertanggal 28 Juni 2010 dengannomor 2366/Kpts/SR-120/6/2010
galur mutan dengan kode PW67‐A‐ PsJ itu ditetapkan sebagai
varietas unggul dan diberi nama pandan putri. Dengan hadirnya
pandan putri diharapkan beras beraroma wangi dan pulen akan
lebih mudah ditemukan di pasaran dan lebih banyak
lagimasyarakat yang bisa mengkonsumsi. Satu lagi kontribusi
BATAN untuk disumbangkan bagi bangsa varietas unggul
pandan putri untuk melengkapi15 varietas unggul hasil litbang
BATAN sebelumnya.
Menurut Seno dkk (2011) mengatakan aroma varietas
pandan wangiyang sangat populer di masyarakat merupakan
donor aroma yang potensial. Pada introduksi aroma baik secara
rekayasa genetika, persilangan konventional, maupun persilangan
terarah diperlukan markspesifik aromatik yang dapat
mengidentifikasi varietas pandan wangi dan progeni
persilangannya dari sampel varietas non aromatik.
Dengandemikian penulis dapat menyimpulkan bahwa tanaman
padi pandan putriyang merupakan hasil rekayasa genetika dengan
menggunakan teknikradiasi gamma menyebabkan struktur
kromosom rusakatau putus atau bisa juga pindah silang
menyebabkan gen pembawa aromanya menjadi lebihharum
dibandingkan padi pandan wangi.

C. Kelebihan Padi Aromatik Pandan Putri


Sebagai sebuah varietas unggulan hasil rekayasa nuklir,
pandan putri diharapkan mampu meningkatkan kekuatan pada
sektor pertanian.Terlebih lagi varietas ini bisa ditanam di
manapun, tidak seperti varietas
Pendahulunya, Pandan Wangi yang hanya bisa tumbuh di
wilayah tertentu.Hasil uji lapangan di 20 titik, varietas padi
pandan putri mengalami peningkatan 10-20%, terlebih usia
panennya hanya sekitar 120 hari.Deputi Pendayagunaan Hasil
Litbang dan Pemasyarakatan Iptek NuklirBatan Dr Taswanda
Taryo menjelaskan, pandan putri memiliki kualitas,ciri, fisik,
rasa, dan wangi yang sama dengan pandan wangi, induknya.
Namun pandan putri memiliki umur tanam lebih singkat,antara
115 dan130 hari, sedangkan pandan wangi lebih lama, berkisar
185 hari. Produksi pandan putri juga lebih besar, potensi hasilnya
mencapai 8 ton gabahkering giling (GKG) per hektare, sedangkan
pandan wangi hanya antara 3ton dan 4 ton GKG per hektare
(Wirawan, 2010).Wirawan (2010) menambahkan setelah
memakan waktu lebih dari satudasawarsa penelitian, akhirnya
dihasilkan varietas pandan putri yangsecara fisik sama dengan
pandan wangi tetapi memiliki beberapakeunggulan. Umur padi
pandan putri lebih singkat dua bulan dibandingkan pandan wangi.
Potensi hasilnya yang 8 ton/ha gabah kering giling sedikitlebih
tinggi daripada pandan wangi yang 7,4 ton/ha GKG.
Denganhadirnya pandan putri diharapkan beras beraroma wangi
dan pulen akanlebih mudah ditemukan di pasaran dan lebih
banyak lagi masyarakat yang bisa mengkonsumsi. Satu lagi
kontribusi BATAN untuk disumbangkan bagi bangsa Varietas
unggul Pandanputri untuk melengkapi 15 varietasunggul hasil
litbang BATAN sebelumnya.Dengan demikian penulis
menyimpulkan bahwa adanya padi pandan putri produksi beras
yang enak, pulen dan berkualitas akan mudahdidapatkan oleh
masyarakat dan para petani akan mampumemproduksinya.

D. Kekurangan Padi Aromatik Pandan Putri


Wirawan (2010) mengatakan selain memiliki kelebihan padi
aromatik pandan putri memiliki kekurangan seperti varietas
pandan putri ini rentanterhadap wereng batang cokelat biotipe 1,
2, dan 3 terhadap sundep/belukdan rentan penyakit tungro. Selain
itu seperti pandan wangi, ukuran malai pandan putri besar
sehingga bulir padinya sulit dirontokkan. Akibatnya Butuh mesin
khusus untuk merontokkannya. Penulis menambahkan
selainkekurangan yang disebutkan diatas, karena padi pandan
putri ini memakaiteknik radiasi gamma kemungkinan akan
berdampak yang kurang baik bagi kesehatan tubuh, selain itu
dapat pula menimbulkan pencemaran lingkungan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Rekayasa genetika ialah usaha manusia dalam mengembangkan
ilmu biologi dengan cara memanipulasi gen yang terdapat pada
suatuorganisme dengan tujuan menghasilkan organisme jenis baru
yangidentik secara genetika.
Padi aromatik direkayasa genetik dengan memakai radiasi gamma
yang dapat menyebabkan perubahan sifat keturunan
apabiladitembakkan pada bebijian tanaman.
Padi transgenik memiliki kelebihan dan kekurangan baik
darimengkonsumsinya maupun memproduksinya.

3.2. Saran
Sebaiknya pembaca melakukan praktek langsung dan hasilnya dapat
dilihat adakah perbedaan hasil penelitian atau hasilnya sama. Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Solihin, Nana. 2014. “Padi Hasil Transgenik. [Internet]. Makalah


Buu and MyMy. 2003. Golden Rice: Genetically Modified to Reduce Vitamin A
Deficiency, Benefit or Hazard? Nutrion Bytes, 9 (2).
Seno Djarot Sesongko Hami, Akhmad Endang ZH, Tri Joko Santoso, Bram
Kusbiantoro, Zainal Alim Mas’ud. 2011. Identifikasi Gen Aroma Pada
Progeni-Progeni Backcross Antara Varietas Ciherang dengan Pandan
Wangi.0853-4217. Vol 16 No 2 Hlm: 136-141.

Sugihartati. 2010. Aplikasi Marka Aromatik Bradbury dan RM 223 Untuk


Identifikasi Hasil Persilangan Ciherang- Mentik Wangi dan Ciherang-
Pandan wangi. Bogor: IPB (Makalah yang tidak dipublikasikan).

Wijayanto, Teguh. 2013. Prospek Penerapan Bioteknologi dalam Pemanfaatan


dan Pengembangan Biodiversitas Padi Lokal Sulawesi Tenggara. 2087-
7706Vol. 3 No.1 Hal 41-47.

Wirawan, Arswendo. 2010. Beras Hasil Radiasi Gamma. Suara Merdeka,


hal.19

Anda mungkin juga menyukai