Anda di halaman 1dari 4

Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian

Produktivitas berkaitan dengan menghasilkan output secara efisien, dan secara


khusus membahas hubungan output dan input yang digunakan untuk menghasilkan
output. Biasanya, kombinasi atau campuran input yang berbeda dapat digunakan
untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Efisiensi produktif total adalah titik di
mana dua kondisi terpenuhi: (1) untuk setiap campuran input yang akan
menghasilkan output tertentu, tidak ada lebih dari satu input yang digunakan
daripada yang diperlukan untuk menghasilkan output dan (2) mengingat campuran
itu memenuhi kondisi pertama, campuran yang paling murah dipilih. Kondisi
pertama didorong oleh hubungan teknis dan, oleh karena itu, disebut sebagai
efisiensi teknis.
Melihat kegiatan sebagai masukan, kondisi pertama membutuhkan menghilangkan
semua non nilai tambah kegiatan dan melakukan kegiatan nilai tambah dengan
jumlah minimal yang diperlukan untuk menghasilkan output yang diberikan. Kondisi
kedua didorong oleh hubungan harga input relatif dan, oleh karena itu, disebut
sebagai efisiensi trade-off input. Harga input menentukan proporsi relatif dari setiap
input yang harus digunakan. Penyimpangan dari proporsi tetap ini menciptakan
inefisiensi input tradeoff. Program peningkatan produktivitas berusaha untuk
bergerak menuju keadaan efisiensi produktif total. Perbaikan teknis dalam
produktivitas dapat dicapai dengan menggunakan lebih sedikit masukan untuk
menghasilkan keluaran yang sama atau dengan menghasilkan lebih banyak keluaran
dengan menggunakan masukan yang sama atau lebih banyak keluaran dengan
masukan yang relatif lebih sedikit.
Misalnya, pada tahun 1992, Lantech , produsen mesin pembungkus, memproduksi
delapan mesin pembungkus per hari dengan tenaga kerja 50 orang, rata-rata 0,16
mesin per pekerja.

Pada tahun 1998, output meningkat


Pada tahun 1998, output meningkat menjadi 14 mesin perhari dengan menggunakan
20 pekerja—rata-rata 0,7 per pekerja. Menurut standar produktivitas tahun 1992,
sekitar 87,5 pekerja diperlukan untuk memproduksi 14 mesin, jadi, output meningkat
dan pekerja yang diperlukan lebih sedikit.

Tampilan 15-9 menggambarkan tiga cara mencapai peningkatan fisiensi teknis.


Output-nya adalah ribuan kilogram besi, sedangkan input-nya adalah tenaga kerja
dan modal.
Peningkatan produktivitas juga dapat dicapai dengan mempertukarkan input yang
mahal dengan input yang lebih murah. Tampilan 15-10 menggambarkan
kemungkinan peningkatan produktivitas melalui peningkatan efisiensi trade off input.
Efisiensi trade off input mampu menawarkan peluang yang signifikan bagi
peningkatan efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Pada tampilan 15-10 ini
memperlihatkan kombinasi input I memproduksi outputyang sama dengan
kombinasi input II—tetapi dengan biaya $5 juta lebih rendah, ukuran produktivitas
total biasanya merupakan kombinasi dari perubahan dalam efisiensi teknis dan
efisiensi trade-off input.
Pengukuran Produktivitas Parsial
Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas.
Tujuannya adalah menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun.
Pengukuran produktivitas aktual memungkinkan manajer untuk menilai memantau,
dan mengendalikan perusahaan. Pengukuran prospektif melihat masa depan, dan
berguna sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis.
Definisi Pengukuran Produktivitas Parsial
Produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio
output terhadap input.
Rasio produktivitas = Output/Input
Karena hanya produktivitas dari satu input yang diukur, ukuran itu disebut
pengukuran produktivitas parsial. Jika output dan input diukur dalam kuantitas fisik,
maka akan memperoleh ukuran produktivitas operasional. Jika output dan input
diukur dalam dolar, maka akan mmperoleh ukuran produktivitas keuangan.

Ukuran-Ukuran Parsial dan Pengukuran Perubahan Efisiensi Produktif


Rasio produktivitas tenaga kerja adalah ukuran produktivitas yang menunjukkan
sedikit informasi mengenai efisiensi produktif atau apakah produktivitas perusahaan
telah meningkat atau menurun. Namun, laporan mengenai peningkatan atau
penurunan efisiensi produktivitas juga dapat dibuat melalui pengukuran perubahan
dalam produktivitas. Untuk mengukur perubahan dalam produktivitas, ukuran
produktivitas yang aktual berjalan dibandingkan dengan ukuran produktivitas
periode sebelumnya. Periode sebelumnya ini disebut periode dasar dan menjadi
acuan atau standar bagi pengukuran perubahan efisiensi produktif.
Keunggulan Ukuran Parsial
Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya pada
penggunaan input tertentu. Penggunaan ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu
mudah diinterpretasikan oleh semua pihak di dalam perusahaan sehingga ukuran
tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas dari karyawan
operasional. Ukuran operasional parsial menyediakan umpan balik yang dapat
berhubungan dengan dan dipahami oleh karyawan operasional—ukuran-ukuran
yang berkaitan dengan input-input tertentu yang berada alam kendali mereka. Hal ini
meningkatkan kemungkinan bahwa ukuran operasional parsial ini bisa diterima oleh
personel operasional. Bahkam, untuk pengendalian operasional, standar kinerja
sering berjangka sangat pendek.
Kelemahan Ukuran Parsial
Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah dapat menyesatkan. Penurunan
produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas
yang lainnya. Trade-off seperti itu diperlukan jika biaya secara keseluruhannya turun,
tetapi pengaruh tersebut akan hilang jika digunakan ukuran parsial masing-masing.
Kemungkinan terjadinya trade-off menyebabkan perlu adanya ukuran produktivitas
total untuk menilai kelebihan berbagai keputusan produktivitas dan ukuran
produktivitas total harus mempertimbangkan konsekuensi keuangan agregat
sehingga haruslah dalam bentuk sebuah ukuran keuangan

Anda mungkin juga menyukai