Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BIAYA STANDAR

Biaya Standar Sebagai Suatu Alat Pengendalian Manajerial


Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Oleh:

Andi Muhammad Faiz Akbar Palloge


(3134018)
AKD42A

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI KEUANGAN


POLITEKNIK POS INDONESIA
BANDUNG

2015
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur karna atas berkat dan rahmat
Allah SWT penulis dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Manajemen Biaya
Standar yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini nantinya dapat
berguna bagi teman-teman sekalian yang ingin belajar dan lebih mengetahui
mengenai Biaya Standar Sebagai Suatu Alat Pengendalian Manajerial.
Akhir kata saya ucapakan banyak terima kasih.
Bandung, 10 Juni 2015

Andi Muhammad Faiz


Akbar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG.................................................................................................... 4
BAB II.......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN............................................................................................................. 5
PENGERTIAN BIAYA STANDAR.................................................................................. 5
MANFAAT SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA...........................5
PROSEDUR PENETAPAN BIAYA STANDAR..................................................................6
KONSEP PENGENDALIAN.......................................................................................... 6
STANDAR UNIT......................................................................................................... 7
BIAYA PRODUK STANDAR......................................................................................... 7
ANALISIS VARIANSI : DESKRIPSI UMUM....................................................................8
ANALISIS VARIANSI : BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA..........................................9
ANALISIS VARIANSI : BIAYA OVERHEAD..................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer
atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada
manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
3

Standar adalah suatu benchmark atau "norma" untuk pengukuran kinerja. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan standar. Pertimbangkan apa yang
akan terjadi ketika seorang pengemudi duduk di kursi pengemudi mobil. Pengemudi
itu memasukkan kunci di kontaknya, memutar kunci dan mesin mobil akan hidup.
Harapan pengemudi (standar) bahwa mesin mobil akan hidup, sehingga pengemudi
tidak perlu membuka kap mobil dan mengecek aki, kabel-kabel yang berhubungan,
selang bensin dan lain-lain. Jika pengemudi memutar kunci dan mesin mobil tidak
mau hidup, maka yang terjadi adalah ketidakcocokan (selisih). Selanjutnya
pengemudi harus menyelidiki mengapa mesin mobil tidak mau hidup. Akan lebih
bijaksana jika pengemudi menyelidiki penyebabnya jika sudah menghidupkan mobil
dua kali. Jika penyebabnya tidak ditemukan dan diperbaiki, masalah yang lebih
buruk akan muncul kembali.
Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga pokok produksi yang cermat dan
tepat sangat penting, karena biaya produksi akan memberikan pengaruh langsung
terhadap harga pokok produksi yang akhirnya berakibat juga pada laba yang
diharapkan perusahaan. Sehingga diperlukan suatu alat pengendalian yang
diantaranya berupa penetapan biaya standar. Biaya standar merupakan alat yang
penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan sebelumnya. Jika
biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan yang efektif, karena pelaksana telah mengetahui
bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa
pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN BIAYA STANDAR
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tetentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan fktorfaktor lain tertentu.
Pengertian biaya standar menurut para ahli :
Milton F. Usry dan Lawren H. Hammer dalam bukunya Cost Accounting : planning &
Control yang diterjemahkan Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo mengemukakan
pengertian biaya standar sebagai berikut :
Biaya standar (standar cost) biaya yang ditetapkan terlebih dahulu untuk
memproduksi satu unit atau sejumlah unit produk selama periode tertentu dimasa
datang.
(2001 : 11)
Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Biaya mendefinisikan
biayastandar sebagai berikut :
Biaya satandar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi dan faktor-faktor
lain tertentu.
(2000 : 415)

MANFAAT SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA


Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar
merupakan alat yang penting dalam pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jika biaya standar ditetentukan dengan realistis, hal ini akan
merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaanya secara efektif, karena
pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan
pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Sistem biaya standar
5

menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar


memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip
kelainan (Excception principle). Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap
keadaan yang meyimpang dari keadaan yang seharusnya, manajemen dilengkapi
dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Mulyadi
(2009:388)
Biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi. Biaya standar
memberikan wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan
atas biaya dan laba. Biaya standar digunakan untuk :
1. Menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi
operasi.
3. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan
keuangan.
4. Membebankan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.

PROSEDUR PENETAPAN BIAYA STANDAR


Menurut Bastian Bustani dan Nurlela (2009:272), dalam penetapan biaya bahan
baku ada dua jenis standar yang digunakan, yaitu :
1. Standar Harga Bahan Baku
Penetapan standar harga bahan baku memungkunkan untuk memantau kinerja
bagian pembelian dan mendeteksi pengaruhnya terhadap biaya bahan baku dna
mengukur dampak dari kenaikan dan penurunan harga bahan baku terhadap laba.
2. Standar Kuantitas bahan baku
Penetapan standar kuantitas bahan baku umumnya dikembangkan berdasarkan
spesifikasi hasil penelitian yang dilakukan bagian rekayasa produk. Untuk standar
pemakaian bahan baku ini perlu diperhatikan fluktuasi pemakaian dan antisipasi
persediaan.

KONSEP PENGENDALIAN
Pengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi kegiatan
yang telah dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan semula. Pengendalian
adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi
6

dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya (Hansen dan


Mowen, 2006). Menurut Rony (1990), pengendalian berkaitan dengan usaha,
prosedur, metode, dan langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah
direncanakan dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan. Oleh
karena itu diperlukan suatu metode yang dapat mengendalikan biaya produksi agar
berjalan secara efisien. Menurut Kuswadi (2005), penentuan biaya standar
dilakukan untuk mencapai produktivitas yang maksimum dengan biaya serendahrendahnya.

STANDAR UNIT
Dua keputusan yang harus dibuat dalam penentuan biaya standart yaitu:
(1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas)
(2) jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitasinput yang digunakan
(keputusan harga).
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,
personalia, dan akuntansi. Pertimbangan diskon, biaya pengiriman, dan kualitas;
personalia, di lain pihak, harus mempertimbangkan pembayaran pajak pendapatan,
fasilitas tambahan, dan kualifikas merupakan hal-hal yang terkait dalam pembuatan
standart harga dan pembelian.
Standar umumnya diklasifikasikan dalam dua bagian:
1.
Standar ideal (ideal standards) yaitu membutuhkan efisiensi maksimum dan
hanya dapat tercapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada
mesin yang rusak, menganggur, atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya
sementara) yang dapat ditoleransi.
2.
Standar yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standards), bisa
dicapai dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan
normal, gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya.
Standar-standar ini sangat menantang tetapi dapat dicapai.
Sistem Biaya Standar Diterapkan untuk:
a. Perencanaan danPengendalian Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki
perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja.
b. Perhitungan Biaya Produk. Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya
dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga
7

BIAYA PRODUK STANDAR


Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Lembar biaya standar memberikan
rincian yang menggarisbawahi biaya standar per unit. Lembar biaya standar juga
menyatakan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi
satu unit output. Seorang manajer seharusnya dapat menghitung kuantitas standar
bahan baku diizinkan (standard quantity of material allowed-SQ) dan jam standar
yang diizinkan (standard hoursallowed-SH) untuk output aktual. Perhitungan ini
harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga kerja
langsung.
Rumus perhitungannya :
SQ = Standar kuantitas unit x Output aktual
SH = Standar tenaga kerja unit x Output aktual

ANALISIS VARIANSI : DESKRIPSI UMUM


Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang seharusnya
muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. biaya input yang direncanakan atau
dianggarkan adalah SP x SQ dengan SP adalah standar harga perunit suatu input
dan SQ adalah kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual . biaya
input aktual adalah AP x AQ dengan AP adalah harga actual per unit input dan AQ
adalah Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
a) Variansi Harga dan Efisiensi
Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan.
Rumus : Variansi total = (AP x AQ) (SP x SQ)
Dengan SP: standar harga per unit suatu input
SQ: kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual,
AP: harga actual per unit input
AQ:kuantitas input aktual yang digunakan
Dalam suatu system perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi dua
variansi Yaitu:(1)Variansi harga (tarif) yaitu perbedaan antara harga aktual dan
harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan : (AP SP)
AQ. (2) Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input
8

aktual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input : (AQ SQ)
SP. Total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan.
Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan
= (AP SP) AQ + (AQ SQ) SP
= {(AP x AQ ) (SP x AQ) + (SP x AQ) (SP x AQ) (SP x SQ)}
= (AP x AQ ) (SP x AQ) + (SP x AQ) (SP x SQ)
= (AP x AQ) (SP x SQ)
Variansi yang tidak menguntungkan (unvaforable (U) variance) terjadi ketika harga
aktual atau penggunaan input lebih banyak dari pada standar harga atau
penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang ditoleransi
(Favorable (F) variance) diperoleh. Variansi yang ditoleransi dan tidak ditoleransi
tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk.

ANALISIS VARIANSI : BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA


Variansi total mengukur perbedaan antara biaya actual bahan baku dan tenaga
kerja serta biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.
1. Variansi Bahan Baku Langsung
Harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara
berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual
dibayar.
Rumus untuk perhitungan varian bahan baku langsung adalah :
MPV = (AP x AQ) (SP x AQ)
Atau secara faktor, kita memiliki :
MPV = (AP SP) AQ
dimana : AP = Harga aktual per unit
SP = Harga standar per unit
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan apakah variansi
signifikan atau tidak. Jika dinilai tidak signifikan, tidak ada langkah lebih jauh
diperlukan. Variansi harga bahan baku dapat dihitung salah satu pada satu dari dua
poin : (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2)
9

ketika mereka dibeli. Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ
perlu diredefinisikan sebagai kuantitas aktual input yang dibeli, dari pada bahan
baku yang digunakan secara aktual. Oleh karena bahan baku yang dibeli dapat
berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan variansi anggaran bahan
baku tidak mesti jumlah variansi harga bahan baku dan variansi bahan baku yang
digunakan.
a) Perhitungan Variansi Penggunaan Bahan Baku
Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance-MUV) mengukur
perbedaan antara bahan baku langsung secara actual digunakan dan bahan baku
langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual.
Rumus untuk menghitung variansi ini adalah :
MUV = (SP x AQ) (SP x SQ) atau MUV = (AQ SQ) SP
Dimana : AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
SQ = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual
SP = Harga standar per unit
b) Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaa Bahan Baku
secara umum, manajer produksi bertanggung jawab pada penggunaan bahan
baku. Meminimalkan sisa, pembuangan dan pengerjaan kembali adalah cara-cara
manajer untuk memastikan standar akan terpenuhi.
c) Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku
dalam hal ini variansi yang menguntungkan dapat dibebankan pada pembelian.
Karena variansi penggunaan bahan baku menguntungkan tetapi tidak lebih kecil
dari pada variansi harga yang tidak menguntungkan hasil keseluruhan perubahan
dalam bagian pembelian tidak menguntungkan dimasa depan.

2. Variansi Tenaga Kerja Langsung


Variansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung
baik dengan menggunakan pendekatan kolom atau pendekatan rumus. Variansi
Tarif Tenaga Kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang
sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar:
LRV = (AR x AH) (SR x AH) atau LVR = (AR SR) AH
Dimana : AR = Tarif upah aktual per jam

10

SR = Tarif upah standar per jam


AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
Varians Efisiensi Tenga Kerja : Pendekatan Rumus
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan
antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang
seharusnya digunakan :
LEV = (AH x SR) (SH x SR) Atau LEV = (AH SH) SR
Dimana : AH = Jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR = Tarif upah standar per jam

ANALISIS VARIANSI : BIAYA OVERHEAD


Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan
yang actual, juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen. Berapa banyak
variansi komponen yang dihitung, tergantung pada metode analisis variansi yang
digunakan. Variansi total overhead variabel dibagi menjadi dua komponen yaitu
:variansi pengeluaran overhead variable dan variansi efisiensi overhead variable.
a) Variansi Overhead Variabel
Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang
aktual dengan yang dibebankan. Mengukur pengaruh agregat dari perbedaan
antara tarif aktual overhead variabel (actual variable overhead rate-AVOR) dan tarif
standar overhead variabel (standard variable rate-SVOR). Tarif aktual overhead
variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam actual.
Rumus menghitung variansi pengeluaran overhead variabel adalah :
Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR x AH) (SVOR x AH)
= (AVOR SVOR) AH
Variansi pengeluaran overhead variabel serupa akan tetapi tidak sama dengan
variansi harga bahan dan tenaga kerja; terdapat beberapa perbedaan konseptual.
Variansi pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada tiap
bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Overhead variabel
diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan volume produksi. Jadi, overhead
variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung yang
digunakan.
11

Variansi efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus berikut :


Variansi efisiensi overhead variabel = (AH SH) SVO

b) Variansi Overhead Tetap


Variansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan
overhead tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan
diperoleh dengan mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar
yang diizinkan untuk output aktual. Jadi overhead tetap yang dibebankan adalah :
Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standar
Variansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara
overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dianggarkan..
Overhead tetap dibuat dari beberapa bagian terpisah seperti gaji, penyusutan,
pajak dan asuransi. Oleh karena banyak biaya overhead tetap terutama dipengaruhi
oleh keputusan jangka panjang dan bukan oleh perusahaan dalam tingkat produksi,
variansi anggaran biasanya kecil. Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak
bagian terpisah, perbandingan lini per lini dari biaya yang dianggarkan dengan
biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang penyebab variansi
pengeluaran. Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead
tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume
mengukur pengaruh perbedaan output aktual dari output yang digunakan di awal
tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.
Dengan mengansumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat
bahwa tanggung jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada
departemen produksi. Tetapi kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi
volume yang signifikan dapat mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar
kendali produksi.

1. Total Variansi Overhead Tetap


Dimana merupakan perbedaan antara overhead tetap actual dan overhead tetap
yang dibebankan
Overhead tetap yang dibebankan = tariff standar overhead tetap X jam standar
2. Variansi Volume Overhead Tetap
Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang
dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume mengukur
12

pengaruh perbedaan output sesungguhnya dari output yang digunakan di awal


tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.
Variansi volume = Overhead tetap yang dianggarkan overhead tetap yang
dibebankan
Oleh karena itu, variansi volume dapat diartikan sebagai pengukur penggunaan
kapasitas.
3. Tanggung Jawab pada Variansi Volume Overhead Tetap
Dengan mengasumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat
bahwa tanggung jawab umum atas variasi ini seharusnya dibebankan pada
departemen produksi. Tetapi, kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi
volume.

13

DAFTAR PUSTAKA
Cecily A.Rainborn, Michael R Kinney. 2011. Akuntansi Biaya, Dasar Dan
Perkembangan ( Cost Accounting, Foundation And Evolutions) Buku 1 Edisi 7.
Salemba Empat, Jakarta
Don R. Hansen, Maryanne M. Mowen. 2011. Akuntansi Manajerial, Buku 1 Edisi 8.
Salemba Empat, Jakarta
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Ke 5, Upp Amp Ykpn, Yogyakarta.
Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun Ke-1 September-Desember 2010
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47731/H11waw.pdf (Akurat
Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun Ke-1 September-Desember 2010)
http://jurnal.wima.ac.id/index.php/JIMA/article/.../246/241.pdf (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 4, Juli 2012)
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/article/download/5928/4697
(International Journal of Business and Management)
http://coretanylndasafitrialwie.blogspot.com/2014/05/akuntansi-manajemen-biayastandar.html

14

Anda mungkin juga menyukai